Sepenggal. Kisah Kecil

dokumen-dokumen yang mirip
DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Yarica Eryana. Destiny. Penerbit HKS

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

It s a long story Part I

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

Surat Cinta Untuk Bunda Oleh : Santi Widiasari

PROLOG. Terbangun di tempat yang aku tidak mengenalnya bukanlah impianku.

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

A. Rita. Penerbit. Karya Cinta

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

AZAN PERTAMA DENDY. (Penulis : IDM)

AKU AKAN MATI HARI INI

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Penerbit Kin S Gallery

Belajar Memahami Drama

Who Are We?? Zul Rachmat. Diterbitkan melalui: Oleh: (Chatreen Moko) Copyright 2013 by (Chatreen Moko) Penerbit

SYAIR KERINDUAN. Genre: Puisi-puisi cinta, sahabat, keluarga semuanya tentang CINTA dan CITA-CITA.

Bodoh Sekali. Oleh: Ga Hyun

PAGI itu Tahir dengan terburu-buru menuju

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Sample Upload. Perjalanan 60 hari

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

.satu. yang selalu mengirim surat

Sahabat Terbaik. Semoga lekas sembuh ya, Femii, Aldi memberi salam ramah. Kemarin di kelas sepi nggak ada kamu.

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

"ne..cheonmaneyo" jawab Yunho mewakili DBSK sambil sedikit membungkuk.

Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24

Ah sial aku selingkuh!

Bab 1. Awal Perjuangan

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Damar, apakah pada akhirnya mereka ini bisa benar-benar pulang?

Yang Mencinta dalam Diam

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

membentak-bentak mereka apabila mereka tidak melakukan hal-hal yang Riani inginkan. Semua pelampiasan amarahnya kepada semua orang selalu dia tujukan

Ruang Rinduku. Part 1: 1

The New Beginning (2015)

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

kegiatan sehari hari pelajaran 2

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Budi Mulyanto. Hati Bicara

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

Pemilik jiwa yang sepi

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

Penantian Terakhir. Susi Retno Juwita. Penerbit Nulisbuku.com

CERITA, INGATAN, DAN KENANGAN. By MID A.K.A ICHISAN A.K.A NEKOVA LIGHT NOVEL SERIES BAB II UNTUK SEMUA YANG MENDUKUNGKU AKU UCAPKAN TERIMAKASIH

PATI AGNI Antologi Kematian

Mungkin mereka tidak akan menemuiku, ujarku dalam hati.

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

Di Unduh dari : Bukupaket.com

Karya Kreatif Tanah Air Beta

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi

Kodokhitamputih Dkk. #Cintaitu. Penerbit Kodok Hitam Putih. Nulisbuku.com. Bekerjasama dengan

TEGAR PURNAMA SELURUHMU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

Semangat ya kerja kelompok nya. J

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

Mata Tomi terbelalak, ketika menyadari dia berada

Pertama Kali Aku Mengenalnya

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Terdengar suara ayam berkokok yang menandakan hari sudah mulai pagi, aku pun bangun untuk siap-siap berangkat sekolah. Nama ku Dinda aryani aku masih

Bagaimana mungkin bisa Sekarang aku harus terbiasa dengan ketidakhadiranmu di sisiku? Alasan, perlukah alasan?

No Oedipus Complex Keterangan Dialog dalam novel Halaman Ya Tidak. Kemudian ayah itu, selalu tidak sabar, akan lompat dari kedua orang tua yang tidak

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

sebenarnya saya terlambat karena saya terlambat bangun, maafin saya Pak, saya sudah berbohong dan terlambat. Pak Guru memukul meja, sambil berkata,

GURU. Anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Ayo silahkan perkenalkan diri.

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Kisah Tentangmu. Sebuah kumpulan kisah-kisah tentangmu.. Zhie & Dilla

Analisis Cerpen Kartu Pos dari Surga

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

UJIAN TENGAH SEMESTER PERANCANGAN FILM KARTUN

I. Arga ( tentang Dia dan Dia )

Jam hampir menunjukkan pukul wib. Diluar masih basah, suhupun dingin. Nyeri perutkku yang lagi kedatanagn tamu bulanan makin melilit.

Kesengsaraan adalah aku! Apakah ia kan mencampur kesedihannya atas jalinan persahabatan dengan sahabat lainnya yang serupa? Apakah ia tidak kesepian

Pada suatu hari saat aku duduk di bangku sudut sekolah, tiba-tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

Then, something unexpected happened.

Kisah Tanpa Cerita. Yura K. Shaira. novel. Penerbit PT Elex Media Komputindo

KiloMeter C L A R E S T A V A N I A

Sang Pangeran. Kinanti 1

1. Aku Ingin ke Bandung

Cermin. Luklukul Maknun

Pengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA

Cila Aulia. Altocumulus. Aulia Publishing

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN


Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

TEMAN KESUNYIAN BUKU PUISI BAGUS EKO SAPUTRO

LAMPIRAN A. Autistic Social Skill Profile (ASSP) Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Larasaty Laras Sepenggal Kisah Kecil Pixie Publishing

Sepenggal Kisah Kecil Oleh: Larasaty Laras Copyright 2012 by Larasaty Laras Penerbit Pixie Publishing pixiehollow.wordpress.com pixieland@yahoo.co.id Desain Sampul: Larasaty Laras Gambar sampul diambil dari: Webjong Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2

Teruntuk orang-orang yang telah menemani hariku dan menciptakan sebuah cerita di setiap hariku. (Larasaty Laras) 3

Ini Tanggal 26 Januari Sepertinya menjadi stalker adalah hobi baruku. Bagaimana tidak, hapir setiap hari saat aku berselancar di dunia maya pasti dengan sendirinya tanganku membuka akun milikmu. Atau hatiku yang menyuruhnya? Apa yang aku lakukan? Hanya sekedar melihat apa yang kau tulis dan apa yang menurutmu menarik itu sudah cukup membuatku senang bukan main. Bisa berbalas pesan itu adalah bonus dari jalan-jalan isengku di akunmu. Maaf ya? Aku ingat saat terakhir kita bertemu karena janji iseng kita. Perjanjian konyol yang membuatku tidak bisa tidur semalam dan terus membuka tirai jendela kamarku menanti matahari dengan angkuhnya membangunkan penghuni bumi ini. Aku sulit sekali bangun pagi. keluhmu melalui pesan singkat di handphone ku. Benarkah? mau bertaruh denganku? tantangku. Bertaruh apa? Besok, siapa yang bangun duluan, telat-telatnya jam 6 pagi harus membangunkan salah satu diantara kita. Yang kalah harus mentraktir makan selesai jogging pagi. Bagaimana? Deal? 4

O.K. Aku tidak akan kalah. Lihatlah, besok aku akan menguras kantongmu karena porsi makanku yang menggila. Katamu. Oh aku takut! Kita lihat saja siapa yang kalah besok! dan malam pun berlalu hingga aku terjaga esok pagi. Pagi sekali kau datang dengan wajah yang masih baru bangun tidur dan tergeletak karena kantuk di teras depan rumahku. Kau bilang, jika semalam kau tidak bisa tidur dan menghabiskan malam dengan bermain Play Station. Aku hanya menggeleng tidak percaya dan menarikmu untuk berlari pagi di sekitar rumahku. Menyenangkan? Tentu saja. Kau bercerita banyak tentang mimpimu, tentang orang tuamu, tentang sahabat-sahabat kita, tentang kau yang barubaru ini menyukai b-boy asal negeri gingseng. Korea. Aku tidak percaya, kau menyukai apa yang aku sukai. Dan mengalirlah cerita diantara kita menghiasi dinginnya pagi itu. Kejadian itu meninggalkan sejuta kenangan yang tidak akan aku lupakan. Itu terakhir kita menghabiskan waktu bersama. Ya, hanya kita berdua tanpa sahabat-sahabat kita. Walaupun aku harus puas dengan embel-embel sahabat darimu. Lagi-lagi aku melakukan hal konyol dan ikut mengotori wall-mu dengan ucapan selamat ulang tahun. Karena, ini tanggal 26 Januari. 5

Lihat Aku ya? Hari ini tepat 2 bulan kita bolehkan, jika aku menyebutnya masa penjajakan? Aku tahu ini lucu, kita dipertemukan dalam kondisi yang menurutku sangat tidak wajar. Kita saling mengenal dulu. Teman kecil. Tapi kau tidak mengingatku. Sedih rasanya, padahal aku mengingatmu. Mengingat senyum nakalmu, meningat tawa polosmu, mengingat tingkah konyolmu. Dan, hampir 5 tahun kita tidak berjumpa kau datang dengan menawari hatimu yang sedang tidak terisi. Pertemuan itu dimulai dari sebuah proyek film dimana aku dan kamu terlibat langsung di dalamnya menjadi tokoh utama. Ide siapa lagi kalau bukan sahabat-sahabat kita yang mendaulat kita menjadi tokoh utama? Hari ini adalah hari pertama pengambilan gambar di salah satu stasiun besar di kota tempat kita tinggal. Kota kecil yang menggeliat menjadi kota besar. Hari itu siang terik, kau nampak lelah sepulang sekolah dengan baju seragammu. Aku lapar. Keluhmu padaku. Aku tertawa jika kau sudah bersikap seperti anak kecil. Aku ingat jika mama membawakanku bekal makanan sup ayam. 6

Kau mau sup ayam buatan mama? Aku tadi sudah makan di sekolah dan lupa jika mama membawakanku bekal. Kau boleh memakannya jika mau, masih enak kok! Benarkah? Tidak apa? ucapmu dengan mata berbinar. Tentu. Aku menyerahkan kotak makanku padamu dan kau mulai melahapnya. Senang melihatmu menyukai masakan mama. Jika aku jujur, kau pasti akan menolak sup ayam itu. Aku berbohong jika telah makan di sekolah. Aku belum makan. Tapi, melihatmu nampak kenyang itu sudah cukup bagiku. Aku tahu kedekatan kita tidak biasa. Setiap malam kau bercerita tentang sekolahmu, orang tuamu dan sahabatsahabat kita. Yang paling aku ingat adalah saat kau bercerita tentang kenangan bersama nenek mu di kampung halaman. Kau menelpon ku jam 3 pagi dan menumpahkan kerinduanmu pada nenekmu. Ini lebaran kan ya? Di rumah sepi. Mama dan Papa sibuk. Aku jadi rindu nenek di kampung halaman. Waktu kecil saat lebaran pasti aku merengek ingin ikut takbir keliling dan memukul beduk di masjid. Tapi, karena aku pendek aku tidak bisa memukul beduk itu. Untung ada nenek yang dengan senang hati menggendongku dan 7

membantuku memukul beduk. Senang sekali rasanya. Selain itu, aku juga merindukan kue cokelat nenek saat lebaran. Kau tahu, aku bisa menghabiskan 1 topeles kue cokelat buatan nenek. Dan setelah itu nenek pasti marah dan mengomel panjang lebar. Hahaha. Manis bukan kedekatan kita saat itu? Jika aku mengibaratkannya mungkin akan semanis cokelat buatan nenekmu yang kau habiskan satu topeles itu. Hahaha. Sama seperti cokelat. Manis itu tidak akan selamanya. Kau yang memilih mundur dengan cara yang menurutku sangat pengecut. Aku ingat hari itu kau akan tampil mengisi acara di salah satu kampus dan memintaku datang untuk melihatmu. Lihat aku ya? Itu bunyi pesanmu padaku. Aku merelakan pulang malam dan dimarahi mama demi melihat penampilan terbaikmu. Pukul 11 malam kau dan temantemanmu datang. Aku mencari sosokmu diantara kerumunan orang. Dan saat itu juga hatiku rasanya bagai dihantam godam yang sangat besar hingga hancur berkeping-keping. Ternyata kau memintaku melihatmu menggandeng gadis lain. 8

Halte 26 September dan Bintang Tersenyum Hari itu, sekitar 2 tahun yang lalu, aku merasa jika aku lelah dengan semuanya. Aku ingin mengungkapkannya padamu saat itu juga. Tuhan terlalu mudah men-setting pertemuan kita dan terlalu sulit men-setting perasaanku. Apakah aku harus mengutuk pertemuan itu dan mencaci saat-saat kita bisa tertawa lepas bersama? Itu terlalu indah untuk aku membencinya. Dan pada akhirnya kau hanya akan menggantungkan semuanya lalu menghempaskanku begitu saja. Inilah saat aku memberanikan diri mengajakmu keluar menikmati indahnya taburan bintang dan dinginnya malam. Bahkan saat itu bulan sabit yang sebagian orang mengartikan tersenyum, aku justru mengartikan sebaliknya, bulan itu bersedih karena dia tahu ini malam terkahir aku bisa seperti ini bersamamu. Menembus hiruk-pikuk kota kecil ini dengan membawaku dalam boncenganmu dan memacu motormu dengan kecepatan penuh. Dalam hati aku berteriak kau sudah gila! Aku terus memejamkan mataku dan mengeratkan pegangku pada notormu bukan padamu. Kenapa? Aku takut terlalu lancang dan membuat tidak suka padaku. Ribuan do a aku panjatkan agar aku masih selamat dalam boncenganmu. 9

Ban motormu berdecit karena beradu dengan aspal jalanan. Aku membuka mataku perlahan, apakah aku masih hidup atau sudah berada di neraka jahanaman Tuhan? Kuhembuskan nafas lega saat aku menyadari kita berhenti di sebuah halte kecil tak jauh dari rumahku. Kau memintaku turun dan ikut duduk disebelahmu, di halte itu. Apa maksudmu dengan tanggal 26 September? baru saja aku mengatur nafasku kau sudah bertanya dengan apa yang aku lakukan hari ini. Eh? Tidak ada. Jawabku singkat dan gugup. Aku tahu dari nada bicaranya dia pasti marah. Katakan! Apa yang kau maksud ini hari terkahirmu? Kau harus pergi? aku diam tidak menjawab. Aku hanya menundukkan kepalaku tidak tahu harus menjawab apa, terlalu takut! Aku pengecut? Mungkin! Kau ikut diam, kita diam. Hanya terdengar suara deru mesin pengguna jalanan pukul 10 malam. Aku tahu kau menanti jawabanku, tapi aku takut jika aku menjawabnya kau akan menjauh dari ku. Sampai akhirnya kau lelah menunggu jawabanku dan mengantarku pulang ke rumah. Saat sebelum kau pulang, aku memberikanmu segulung kertas berwarna hitam. Kau bingung? Pasti. Aku hanya bisa mengatakan. Bukalah, saat kau sampai rumah. 10