Ahok akan disidang, apakah masih perlu mobilisasi massa?

dokumen-dokumen yang mirip
Inilah kasus-kasus penistaan agama di Indonesia, 'subjektif' dan 'ada tekanan massa'

Aksi 212: Rizieq Shihab datang

Vonis Ahok, kampanye anti-cina, dan trauma 98

SBY-Megawati bersalaman di Istana,

PK Ahok dan Kasus Buni Yani

Penanganan Politik Uang oleh Bawaslu Melalui Sentra Gakkumdu

BAB I PENDAHULUAN. yang kerap digunakan dalam konteks politik di Indonesia. Aksi saling serang antar

Ahok Jalani Pemeriksaan Selama 9 Jam

Ahok Gugat Cerai Veronica Tan

Apa Presiden Ketua Parpol. Membahas, sang, Demo 2 Desember. Menu makanan untuk komunikasi politik dengan Ormas Keagamaan & Parpol:

Ahok siapkan tim uji materi UU Pilkada

KOMISI XI PILIH AGUS JOKO PRAMONO SEBAGAI ANGGOTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)

Ahok Tampar Rizieq dengan Elegan

Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. Penelitian mengenai Evaluasi Pemilihan Umum Pada Proses

Reaksi dan Komentar Pertama Megawati

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at

Reaksi Cepat SMS Ahok

Jokowi yang Mempertahankan Ahok, Ini Alasannya

B. Reduksi Data Pada tahap ini peneliti memusatkan perhatian pada data yang terkumpul. Data yang terkumpul dalam tahap seleksi data terdapat 12 judul

LAPORAN TELESURVEI PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PILKADA DKI JAKARTA JULI 2016

Jika Khilafah Berdiri, Apakah Pancasila Tetap Ada?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mendekati pemilihan Gubernur DKI Jakarta dalam PILKADA (Pemilihan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Tansparansi Dana Kampanye

KESEPAKATAN PEMUKA AGAMA INDONESIA

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Romahurmuziy Selasa, 22 November 2016

Template for Microsoft PowerPoint

BAB I PENDAHULUAN. merumuskan dan menyalurkan kepentingan masyarakat.partai politik juga

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

212, Rizieq, Saracen Hingga First Travel

KAJIAN SEPUTAR PILGUB DKI JAKARTA Media Survei Nasional

Mengapa Ahok Harus Masuk Jeruji Besi

Bagaimana agar intoleransi tak berlanjut sesudah pilkada DKI Jakarta?

PARTAI POLITIK DAN KEBANGSAAN INDONESIA. Dr. H. Kadri, M.Si

Mengapa Pilkada Jakarta Kali Ini Penting?

TANTANGAN DAN STRATEGI PARPOL DALAM PILKADA SERENTAK

PERATURAN DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 01/17/PDK/XII/2012 TENTANG KODE ETIK OTORITAS JASA KEUANGAN

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan kebudayaan unggulan menjadi salah satu pokok pikir kerangka

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Jokowi, Antara Hantu Komunisme dan Vonis Si 'Nemo' Ahok

Info Lengkap di: buku-on-line.com 1 of 14

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. kekuasaan manapun (Pasal 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002). Sebagai lembaga

KETUA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN HADIRI PERTEMUAN PIMPINAN LEMBAGA NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

HARI JAM ACARA KETERANGAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

NOTA PEMBELAAN. BASUKI TJAHAJA PURNAMA TERHADAP TUNTUTAN PENUNTUT UMUM DALAM PERKARA PIDANA No. 1537/Pid.B/2016/PN.JKT.UTR

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya disebut UUD 1945 secara tegas menyatakan bahwa. berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Hubungan antara pemerintah dengan warga negara atau rakyat selalu berada. terbaik dalam perkembangan organisasi negara modern.

BAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh Tuhan dengan berpasang-pasangan dan berdampingan, dengan

PILKADA HARUS DEMOKRATIS, PEMILIH MESTI BEBAS MEMILIH

KERANGKA ACUAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RUU TENTANG TENTANG PROTOKOL KE NEGARA CANADA ( 11 Juli 17 Juli 2010 )

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

Siapa Wagub Ahok?

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NO. 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI BAB I

Siapa di Belakang Ide Praperadilankan KPK?

kliping ELSAM KLP: RUU KKR-1999

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambaha

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Edisi Pelajaran Kearifan Dari Kasus Ahok

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 15/PUU-XIII/2015

SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : P U T U S A N No. 152/DKPP-PKE-V/2016

Surat Edaran Kapolri Tentang Ujaran Kebencian (Hate Speech), Akankah Membelenggu Kebebasan Berpendapat? Oleh: Zaqiu Rahman *

I. PENDAHULUAN. setiap Pemilihan Kepala Daerah. Hal ini dikarenakan etnis bisa saja

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

Ahok: Pak Jokowi Tidak Bisa Jadi Presiden. Kalau Gak Disokong Pengembang

Bercumbu Dengan Konflik RUU Penanganan Konflik Sosial Sebagai Solusi Penanggulangan Konflik di Indonesia

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data antara lain: - Tinjauan Pustaka : Buku Mengapa Kami Memilih Golput.

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

Sambutan Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna Bidang Polhukam, 31 Agustus 2010 Selasa, 31 Agustus 2010

Pudarnya Akal Sehat dalam Pilkada DKI Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

RILIS HASIL SURVEI PILKADA DKI JAKARTA APRIL HARI JELANG PILGUB, SUARA AHOK-DJAROT NAIK TAJAM MUNGKINKAH ANIES-SANDI DISALIP?

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

PUTUSAN. Nomor: 12/PTS/KIP-SU/X/2017 KOMISI INFORMASI PROVINSI SUMATERA UTARA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XI/2013

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 4. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang P

BAB I PENDAHULUAN. adalah parameter pelaksanaan pemilu yang demokratis :

Bab III Keanggotaan. Bagian Kesatu. Umum

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI

Transkripsi:

Ahok akan disidang, apakah masih perlu mobilisasi massa? Heyder AffanWartawan BBC Indonesia 06-12-2016 http://www.bbc.com/indonesia/indonesia-38205765 Image copyrightafp/goh CHAI HINImage captionmassa mendatangi Monas, Jakarta, Jumat (02/12) untuk melakukan salat Jumat serta tuntutan agar Ahok dipenjara. Pengerahan massa diperkirakan masih akan mewarnai penyelesaian kasus hukum dugaan penistaan agama, tetapi kehadirannya dapat dicegah apabila pemerintah mampu melakukan negosiasi dan komunikasi politik, kata pengamat. Pekan lalu, dua kelompok berbeda memobilisasi massa dalam jumlah besar terkait penyelesaian kasus dugaan penistaan agama dengan tersangka gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jumat (02/12), lebih dari 400.000 orang menggelar doa bersama di Monumen Nasional, dan dua hari kemudian pada Minggu (02/12) ribuan orang menggelar parade Bhinneka Tunggal Ika di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Kehadiran dua kelompok massa ini, yang terkesan saling unjuk kekuatan, telah dirisaukan oleh berbagai pihak, termasuk di antaranya oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla kemudian meminta mobilisasi massa - yang ditujukan untuk menggentarkan lawan politiknya - dihindari karena dianggap tidak akan menyelesaikan masalah. "Kita ingin menghindari adanya show of force -show of force satu sama lain yang bisa menimbukkan masalah-masalah baru bangsa ini," kata Kalla di Jakarta, Sabtu (03/12). 1

Image copyrightafpimage captionparade Bhinneka Tunggal Ika di Bundaran HI, Jakarta, dihadiri sejumlah pimpinan parpol. Namun demikian, tandas Kalla, pemerintah sama sekali tidak akan melarang penyampaian aspirasi dengan berdemonstrasi. Adapun pengamat politik dan guru besar FISIP Universitas Indonesia, Maswadi Rauf, mengatakan, pemerintah seharusnya mengambil peran yang lebih besar jika ingin mobilisasi massa tidak terjadi. "Cara meredam demo itu adalah sejauh mungkin pemerintah memenuhi tuntutan (massa penekan) itu. Ini berlaku untuk semua (kelompok penekan). Sebab, kalau tidak (dilakukan pemerintah), demo akan terus terjadi," katanya kepada BBC Indonesia, Senin (05/12) malam. Pemerintah, lanjutnya, harus melakukan langkah negosiasi dengan kelompok-kelompok penekan tersebut. "Itu artinya berdemokrasi, yaitu bermusyawarah". Namun demikian, menurutnya, pengerahan massa merupakan praktik lumrah di negara demokrasi dan pemerintah tidak bisa melarangnya - termasuk unjuk rasa saat sidang dugaan penistaan agama mulai digelar pekan depan. "Silakan saja, enggak ada salahnya. (asal) Jangan merusak, jangan bikin onar, jangan (dengan) kekerasan," tandas Maswadi. Pengerahan massa di sidang Ahok Saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pengerahan massa dalam jumlah besar diperkirakan masih akan terjadi selama proses persidangan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam kasus dugaan penistaan agama. 2

Dilaporkan pembacaan dakwaan perkara ini direncanakan digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara pada Selasa, 13 Desember nanti. Image copyrightafp/goh CHAI HINImage captionkapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan pengerahan massa dalam jumlah besar diperkirakan masih akan terjadi selama proses persidangan Basuki Tjahaja Purnama. "Tidak menutup kemungkinan unjuk rasa lagi di pengadilan," ungkap Kapolri. Dalam berbagai kesempatan, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menyatakan pihaknya akan mengerahkan massa selama proses persidangan kasus tersebut. Kapolri mengatakan pihaknya akan mengamankan persidangan itu. "Supaya tidak terganggu dan tetap dilaksanakan secara konstitusional, dan tetap mengakomodir para pengunjuk rasa juga," tandasnya. 'Tak perlu tekanan massa' Sementara, pengamat politik dan staf pengajar FISIP Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Arie Sujito mengatakan, mobilisasi massa dengan jumlah besar yang terjadi belakangan ini tidak semata akibat dari sikap pemerintah yang dikesankan lamban. "Ini juga soal kematangan dan kedewasaan politikus di dalam menyikapi proses hukum dan politik," kata Arie saat dihubungi BBC Indonesia melalui sambungan telepon, Senin (05/12) malam. 3

Pengerahan massa dalam skala besar belakangan ini, lanjutnya, juga tidak terlepas dari kerentanan dalam praktik berdemokrasi di Indonesia. "Terutama kalau kaitannya dengan sentimen agama dan etnisitas," katanya. Menurutnya, mobilisasi massa bisa diakhiri segera apabila pemerintah secepatnya menuntaskan konflik Pilkada DKI Jakarta, serta ada komunikasi politik di antara kelompok-kelompok yang berkepentingan. Image copyrightgetty IMAGESImage captiondalam berbagai kesempatan, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menyatakan pihaknya akan mengerahkan massa selama proses persidangan Ahok. Arie sendiri mengapresiasi langkah pemerintah yang disebutnya sudah mengambil langkah proaktif dalam memecahkan problem politik terkait dugaan penistaan agama. Menyinggung tentang rencana FPI mengerahkan massa saat persidangan Ahok, Arie berpendapat hal itu tidak perlu digelar. "Yang penting hukum berjalan transparan dan kita bangun kredibilitas hukum dan publik silakan mengawasi proses peradilan tanpa terjebak penekanan massa," tandasnya. "Jadi tidak perlu terus menerus dilakukan tekanan massa, supaya hukumnya berjalan dalam logisnya, tidak dipengaruhi oleh tekanan politik," tambahnya lagi. 4

Namun demikian, Arie meminta pemerintah tetap berkomunikasi dengan berbagai pihak untuk meyakinkan bahwa mereka tidak mencampuri proses hukum kasus dugaan penistaan agama. "Dan pada saat sama, pemerintah terus berkomunikasi dan terus melakukan edukasi. Jadi ada kombinasi hukum dan politik. Saya kira itu kuncinya," tegas Arie. 5