3. Maksud dan Tujuan B. Sasaran

dokumen-dokumen yang mirip
KEGIATAN PADA BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2017 DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

Oleh : Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2018 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

LUAS TANAM, LUAS PANEN DAN PREDIKSI PANEN PADI TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG

KATA PENGANTAR. Demikian Buku KEADAAN TANAMAN PANGAN JAWA TENGAH kami susun dan semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 62 TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dan Jusuf Kalla, Indonesia mempunyai strategi pembangunan yang

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM. Dinas Sosial 1.

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAERAH KABUPATEN KENDAL. 0 Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) Kabupaten Kendal

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

USULAN PERUBAHAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN BELANJA LANGSUNG DINAS SOSIAL TAHUN ANGGARAN perkantoran

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PROVINSI JAWA TENGAH

TABEL 4.1. TINGKAT KONSUMSI PANGAN NASIONAL BERDASARKAN POLA PANGAN HARAPAN

PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013

EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran Rekapitulasi Anggaran Belanja Langsung Berdasarkan Program dan Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang melibatkan seluruh kegiatan dengan dukungan masyarakat yang. berperan di berbagai sektor yang bertujuan untuk meratakan serta

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. Provinsi Jawa Tengah sebagai salah satu Provinsi di Jawa, letaknya diapit

BUPATI SIDOARJO PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi mengikuti pola yang tidak selalu mudah dipahami. Apabila

Memberikan jaminan sosial kepada warga masyarakat, khususnya penyandang masalah sosial;

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA

KONDISI UMUM PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH. 1. Penetapan kebijakan bidang sosial skala nasional. 1. Penyusunan perencanaan bidang sosial skala nasional.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL

KEMENTERIAN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DERAH

PROVINSI JAWA TENGAH. Data Agregat per K b t /K t

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

I. PENDAHULUAN. bertujuan untuk mencapai social welfare (kemakmuran bersama) serta

PROGRAM KB NASIONAL BAGI MHS KKN UNDIP

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH AGUSTUS 2011: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 5,93 PERSEN

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PROGRAM, KEGIATAN DAN ANGGARAN APBN TA Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Surakarta, Oktober 2015

ASPEK : PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMAKAIAN KONTRASEPSI INDIKATOR : HASIL PEROLEHAN PESERTA KB BARU

IV.B.22. Urusan Wajib Sosial

BAB I PENDAHULUAN. turun, ditambah lagi naiknya harga benih, pupuk, pestisida dan obat-obatan

Jl. Sukarno Hatta Giri Menang Gerung Telp.( 0370 ) , Fax (0370) Kode Pos TELAAHAN STAF

PENEMPATAN TENAGA KERJA. A. Jumlah Pencari Kerja di Prov. Jateng Per Kab./Kota Tahun 2016

KERANGKA ACUAN KERJA

GUBERNUR JAWA TENGAH,

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumber-sumber yang ada

PENEMPATAN TENAGA KERJA

7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Kemampuan yang meningkat ini disebabkan karena faktor-faktor. pembangunan suatu negara (Maharani dan Sri, 2014).

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL ACEH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB I PENDAHULUAN. rakyat. Untuk mencapai cita-cita tersebut pemerintah mengupayakan. perekonomian adalah komponen utama demi berlangsungnya sistem

IR. SUGIONO, MP. Lahir : JAKARTA, 13 Oktober 1961

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PROGRAM DAN KEGIATAN SUBID ANALISA AKSES DAN HARGA PANGAN TA BADAN KETAHANAN PANGAN PROV. JATENG

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan ke arah desentralisasi. Salinas dan Sole-Olle (2009)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RUANG LINGKUP KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR JAWA TENGAH

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

PEMODELAN PROFIL KESRA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

GUBERNURJAWATENGAH. PERATURANGUBERNUR JAWA TENGAH NOM0R '2 TAJroJii 2e15 TENTANG

Gambar 4.1 Peta Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan kekhasan daerah

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN BADAN KESBANGPOL DAN LINMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

SINKRONISASI OPERASIONAL KEGIATAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA. 2017

BAB I PENDAHULUAN. sampai ada kesenjangan antar daerah yang disebabkan tidak meratanya

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 29 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS SOSIAL PROVINSI SULAWESI SELATAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS SOSIAL PROVINSI BALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 10 TAHUN

LAPORAN KINERJA KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL TAHUN 2015

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS SOSIAL KABUPATEN GRESIK

BAB II PERENCANAAN KINERJA.

Transkripsi:

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KEGIATAN PERLINDUNGAN DAN PEMBERDAYAAN SOSIAL BAGI PERINTIS KEMERDEKAAN/ PAHLAWAN NASIONAL, VETERAN DAN KELUARGANYA TAHUN 2018 A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, yang diraih Bangsa Indonesia merupakan berkat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu semuanya diraih melalui perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa baik jiwa, raga maupun harta dari masyarakat dan para pejuang serta pahlawan bangsa. Perjuangan Bangsa Indonesia yang dilakukan tersebut dilandasi dengan nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial. Semangat dan nilai-nilai luhur Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial seperti rasa cinta tanah air, rela berkorban, pantang menyerah, jujur, adil dan lain sebagainya tersebut hendaknya perlu diteladani, ditumbuhkembangkan dan diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara oleh seluruh Warga Negara Indonesia. Demikian halnya dengan para pejuang yang telah merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pengorbanan jiwa, raga maupun harta sudah sepantasnya mendapatkan penghargaan terhadap jasa-jasa perjuangan dan pengabdiannya dari Pemerintah dengan meningkatkan kesejahteraannya. Oleh karena itu dalam rangka pelestarian nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial serta peningkatan kesejahteraan para pejuangnya, Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran untuk Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya khususnya Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya. 2. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor 5 Prps Tahun 1964 tentang Pemberian Penghargaan/ Tunjangan kepada Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan; b. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial; c. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan; d. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; e. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1996 tentang Peraturan Pemberian Penghargaan dan Jaminan Sosial kepada Warakawuri beserta Yatim Piatu Pahlawan yang ditinggalkan gugur; f. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi Sebagai Daerah Otonom;

g. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan; h. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2012 tentang Pemberian Tunjangan Perintis Pergerakan Kebangsaan Kemerdekaan; i. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah; j. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 28/HUK/1988 tanggal 20 April 1998 tentang Pembinaan dan Pemberian Bantuan kepada Pahlawan dan Keluarga Pahlawan; k. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 12/ HUK/ 1996 tentang Prosedur Pengakuan Penetapan sebagai Perintis Pergerakan Kebangsaan Kemerdekaan; l. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 53/ HUK/ 1998 tentang Ketentuan- Ketentuan Mengenai Penetapan Perintis Pergerakan Kebangsaan/ Kemerdekaan Indonesia; m. Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 36/ HUK/ 2004 tentang Pedoman Penganugerahan Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial; dan n. Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 63 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud 1) Terselenggaranya Lomba Karya Ilmiah Pahlawan Nasional, Memberikan Bantuan Sosial kepada Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan Keluarganya, terlaksananya sarasehan dan ziarah wisata kepahlawanan, Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial, serta terselenggaranya Peringatan Hari Pahlawan dan Peringatan HKSN; dan 2) Memberikan wahana sosialisasi sekaligus implementasi Nilai Kesetiakawanan Sosial dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat. b. Tujuan 1) Meningkatkan pengamalan, penghayatan nilai-nilai Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial oleh generasi muda; 2) Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan keluarganya; dan 3) Mendayagunakan peran aktif masyarakat luas secara melembaga dan berkelanjutan dalam mengatasi dan menanggulangi permasalahan sosial. B. Sasaran Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya merupakan salah satu bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah terhadap kesejahteraan para pejuang yang telah mengorbankan jiwa dan raga, pengenalan, penghayatan dan

pengamalan nilai-nilai kepahlawanan bagi generasi muda. Anggaran pelaksanaan Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya sebesar Rp. 1.300.000.000,- (satu milyar tiga ratus juta rupiah) melalui beberapa kegiatan antara lain : 1. Lomba Karya Ilmiah Pahlawan Nasional diperuntukan bagi Pelajar SLTA. 2. Bantuan bagi 1 orang Warakawuri Pahlawan Nasional dan Keluarganya sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah). 3. Bantuan bagi Janda Perintis Kemerdekaan dan Keluarganya sejumlah 31 orang @ Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). 4. Bantuan bagi Veteran dan keluarganya sejumlah 280 orang @ Rp. 1.000.000,- (Satu juta rupiah). 5. Sarasehan nilai-nilai Kepahlawanan. 6. Ziarah Wisata Kepahlawanan. 7. Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial. 8. Peringatan Hari Pahlawan. 9. Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional. Sasaran kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya adalah : 1. 1 orang Warakawuri Pahlawan Nasional dan Keluarganya. 2. 31 orang Janda Perintis Kemerdekaan dan Keluarganya. 3. 280 orang Veteran dan Keluarganya. 4. 1.355 orang Pelaku sejarah dan Generasi Muda. C. Jadwal dan Lokasi Kegiatan 1. Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya sebagai berikut : 1. Lomba Karya Ilmiah Pahlawan : Bulan Mei Nasional 2. Bantuan bagi Warakawuri Pahlawan : Bulan Agustus Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan dan Keluarganya 3. Bantuan bagi Veteran dan : Bulan Juli Keluarganya 4. Sarasehan nilai-nilai Kepahlawanan : Bulan April 5. Ziarah Wisata Kepahlawanan : Bulan Mei 6. Pengusulan Gelar Pahlawan : Tentatif Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial 7. Peringatan Hari Pahlawan : Bulan November 8. Rangkaian Peringatan Hari : Bulan Desember Kesetiakawanan Sosial Nasional

2. Lokasi Kegiatan Lokasi Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya tersebar di 30 (tiga puluh) Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah, yaitu : 1. Kota Semarang. 2. Kab. Semarang. 3. Kab. Kendal. 4. Kota Salatiga. 5. Kab. Boyolali. 6. Kota Surakarta. 7. Kab. Sukoharjo. 8. Kab. Sragen. 9. Kab. Karanganyar. 10. Kab. Temanggung. 11. Kab. Purworejo. 12. Kab. Kebumen. 13. Kab. Purbalingga. 14. Kab. Banyumas. 15. Kab. Cilacap. 16. Kab. Jepara. 17. Kab. Grobogan. 18. Kab. Magelang. 19. Kab. Rembang. 20. Kab. Batang. 21. Kota Pekalongan. 22. Kab. Pati. 23. Kab. Kudus. 24. Kab. Pekalongan. 25. Kab. Klaten. 26. Kab. Wonogiri. 27. Kab. Banjarnegara. 28. Kota Magelang. 29. Kota Tegal. 30. Kab. Brebes. D. Hasil yang Diharapkan 1. Output a. Terpenuhinya kebutuhan sehari-hari para Warakawuri Pahlawan nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan Keluarganya. b. Semakin dikenal, dipahami dan diaplikasikan dalam sikap sehari-hari nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial oleh generasi muda dan masyarakat luas. 2. Outcome a. Terlaksananya Lomba Karya Ilmiah Pahlawan Nasional sebanyak 1 kegiatan. b. Terpenuhinya bantuan bagi Warakawuri Pahlawan Nasional sebanyak 1 orang. c. Terpenuhinya bantuan bagi 31 orang Janda Perintis Kemerdekaan. d. Terpenuhinya bantuan bagi Veteran dan Keluarganya sebanyak 280 orang. e. Terlaksananya Sarasehan nilai-nilai Kepahlawanan sebanyak 9 kegiatan. f. Terlaksananya Ziarah Wisata Kepahlawanan sebanyak 9 kegiatan. g. Terlaksananya usulan Gelar Pahlawan Nasional, Tanda Kehormatan Satya Lencana Kebaktian Sosial. h. Terlaksananya Peringatan Hari Pahlawan sebanyak 1 kegiatan. i. Terlaksananya Rangkaian Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional sebanyak 1 kegiatan. E. Penutup 1. Kesimpulan Kegiatan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial bagi Perintis Kemerdekaan/ Pahlawan Nasional, Veteran dan Keluarganya merupakan salah satu wujud apresiasi/ penghargaan atas jasa-jasa perjuangan dan pengabdian para pendahulu bangsa khususnya Pahlawan Nasional, Perintis Kemerdekaan dan

Veteran dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Rekomendasi a. Perlu adanya kesinambungan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ Kota dalam perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan keluarganya. b. Adanya dukungan anggaran di kabupaten/ kota dalam perlindungan dan pemberdayaan sosial bagi Warakawuri Pahlawan Nasional, Janda Perintis Kemerdekaan, Veteran dan keluarganya. Penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) menjadi tolok ukur dan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan di bidang kesejahteraan sosial dan diharapkan dapat menjadi acuan/ pedoman di dalam pelaksanaan kegiatan. Semarang, Februari 2017 KEPALA BIDANG PEMBERDAYAAN SOSIAL WADYO BASUKI, SH., MM. Pembina Tingkat I NIP. 19650705 199103 1 012

KAK memuat : 1. Nama Program dan Kegiatan 2. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan 3. Sasaran (Jenis PMKS/PSKS dan Volume) 4. Detail teknis tahapan pelaksanaan kegiatan atau pengorganisasian kegiatan OUTLINE KAK : 1. Pendahuluan (uraian pentingnya kegiatan harus dilaksanakan dan dasar hukum, maksud dan tujuan) 2. Sasaran 3. Waktu dan lokasi Kegiatan 4. hasil yang diharapkan (output dan outcome) 5. Penutup (kesimpulan dan rekomendasi)

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) BIDANG REHABILITASI SOSIAL TAHUN 2018 I. LATAR BELAKANG Bidang Rehabilitasi Sosial pada Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu bidang yang memiliki tugas dan fungsi melaksanakan rehabilitasi sosial terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) sebagaimana telah diatur di dalam Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Adapun sasaran PMKS yang menjadi bagian tanggung jawab penanganan oleh Bidang Rehabilitasi Sosial meliputi adalah : Lanjut Usia Terlantar Anak Jalanan Anak Nakal/ ABH Anak dan Remaja Terlantar Penyandang Disabilitas Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) Eks Pekerja Seks Komersil (PSK) Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) PMKS yang mendapatkan fasilitasi kegiatan melalui warung sosial Korban Tindak Kekerasan Pekerja Migran (KTK PM) dan Korban Perdagangan Orang (KPO) Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) diselenggarakan melalui sistem kelembagaan dan berbasis masyarakat. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial melalui sistem kelembagaan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 109 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan pada Panti Pelayanan Sosial, Sasana Pelayanan Sosial dan Panti Persinggahan 1

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial Sosial, sedangkan pelayanan oleh panti swasta dapat dilaksanakan di dalam maupun di luar panti. Sedangkan penyelenggaraan kesejahteraan sosial berbasis masyarakat dilakukan dengan cara pemberian pelayanan kesejahteraan sosial kepada PMKS yang masih berada di tengah-tengah keluarganya maupun lingkungan masyarakat dengan melibatkan segenap potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) yang ada. Dengan cara demikian diharapkan seluruh stakeholder terkait (keluarga, tokoh masyarakat, tokoh agama, perangkat wilayah, unsur PSKS) dapat mengambil peran dan tugasnya masing masing dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial. II. DASAR HUKUM 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Tengah; 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial; 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah; 2

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial 8. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Lanjut Usia; 9. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas; 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial; 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah; 12. Peraturan Gubernur Nomor 63 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah; 13. Peraturan Gubernur Nomor 109 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. III. MAKSUD DAN TUJUAN 1. MAKSUD Maksud dilaksanakan program dan kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial adalah : Melaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas; Melaksanakan Kegiatan Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) terhadap PMKS; Melaksanakan Kegiatan Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia; Melaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak Nakal/ABH; 3

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial Melaksanakan Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak Jalanan; Melaksanakan Kegiatan Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar; Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (BWBLP) ; Melaksanakan Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna Susila (WTS); Melaksanakan Kegiatan Penjaringan dan Pendampingan Pengemis, Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT) dan Kelompok Rentan; Melaksanakan Kegiatan Penanganan dan Pemberian Bantuan Sosial Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan; Melaksanakan Kegiatan Pembinaan PMKS melalui Warung Sosial. 2. TUJUAN Meningkatkan kesejahteraan sosial anak dan lanjut usia; Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial penyandang disabilitas; Meningkatkan kesejahteraan dan fungsi sosial PMKS Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang. 4

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial IV. LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018 sebagaimana terlampir pada tabel 4.1 di bawah ini: Tabel 4.1 Lokasi Kegiatan Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018 NO KEGIATAN LOKASI SASARAN 1 Rehabsos Penyandang Disabilitas 2 Fasilitasi UPSK terhadap PMKS 1. Kabupaten Kudus 2. Kabupaten Grobogan 3. Kabupaten Tegal 4. Kabupaten Kendal 5. Kabupaten Purworejo 6. Kabupaten Wonogiri 7. Kabupaten Pemalang 8. Kota Semarang 9. Kabupaten Banyumas 10. Kabupaten Jepara 11. Kabupaten Semarang 12. Kabupaten Temanggung 13. Kabupaten Pati 14. Kabupaten Sragen 15. Kabupaten Blora 16. Kabupaten Magelang 17. Kota Surakarta 18. Kabupaten Cilacap 19. Kabupaten Demak 20. Kabupaten Boyolali 21. Kabupaten Karanganyar 22. Kabupaten Pekalongan 1. Kabupaten Grobogan 2. Kabupaten Rembang 3. Kota Surakarta 4. Kabupaten Boyolali 5. Kota Pekalongan 6. Kabupaten Purworejo 7. Kabupaten Kebumen 1.200 org 1.500 org 5

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial 8. Kabupaten Pekalongan 9. Kabupaten Tegal 10. Kabupaten Brebes 3 Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia 4 Rehabsos Terhadap Anak Nakal/ABH 5 Rehabsos Terhadap Anak Jalanan 6 Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar 7 Pelayanan Sosial Terhadap BWBLP 1. Kabupaten Sragen 2. Kabupaten Cilacap 3. Kabupaten Purworejo 4. Kabupaten Semarang 5. Kabupaten Rembang 6. Kabupaten Kebumen 7. Kabupaten Kendal 8. Kabupaten Pemalang 1. Kota Surakarta 2. Kabupaten Jepara 3. Kabupaten Magelang 4. Kabupaten Brebes 5. Kabupaten Klaten 6. Kabupaten Demak 7. Kota Semarang 8. Kabupaten Banyumas 1. Kota Semarang 2. Kabupaten Semarang 3. Kabupaten Grobogan 4. Kabupaten Jepara 5. Kabupaten Sukoharjo 6. Kabupaten Demak 7. Kabupaten Magelang 8. Kabupaten Kebumen 9. Kabupaten Pekalongan 10. Kota Surakarta 1. Kota Magelang 2. Kabupaten Tegal 3. Kota Salatiga 4. Kabupaten Boyolali 5. Kabupaten Purworejo 1. Kabupaten Purworejo 2. Kabupaten Purbalingga 3. Kabupaten Banjarnegara 4. Kabupaten Pekalongan 990 org dan 1 lembaga Komda Lansia Prov. Jateng 430 org 1.000 org 560 org 140 org 6

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial 8 Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna Susila 1. Kabupaten Banyumas 2. Kabupaten Wonosobo 3. Kabupaten Pati 4. Kabupaten Jepara 5. Kabupaten Purbalingga 140 org 9 Penjaringan dan Pendampingan PGOT 10 Penanganan dan Pemberian Bansos Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan 11 Pembinaan PMKS melalui warung sosial 1. Kabupaten Wonogiri 2. Kabupaten Pekalongan 3. Kabupaten Kebumen 4. Kabupaten Magelang 5. Kabupaten Banyumas Jawa Tengah Panti Pemerintah Kota Surakarta 1.310 org 150 org 20 org V. RUANG LINGKUP KEGIATAN Ruang lingkup kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018 sebagaimana terlampir pada tabel 5.1 di bawah ini : Tabel 5.1 Ruang Lingkup Kegiatan Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018 NO KEGIATAN URAIAN TAHAPAN 1 Rehabsos Penyandang Disabilitas Bimbingan Pemantapan dan Keterampilan Praktis Penyerahan Bantuan Pembinaan Lanjut Seleksi penerima manfaat tahun 2019 7

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial Peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) Tk. Provinsi Jawa Tengah 2 Fasilitasi UPSK terhadap PMKS Seleksi Kader RBM Koordinasi Persiapan Pelaksanaan UPSK Pembukaan UPSK Pelaksanaan UPSK Monitoring Rujukan Penerima Manfaat 3 Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia a. Kegiatan Lanjut Usia Sosialisasi Teknis Kegiatan Penyerahan Bantuan Monitoring dan Evaluasi Seleksi penerima manfaat tahun 2019 Verifikasi usulan penghargaan lanjut usia Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) Tk. Provinsi Jawa Tengah b. Fasilitasi Komda Lansia Prov.Jateng Kunker Fasilitasi Pemberdayaan Komda Lansia Monitoring dan Evaluasi Komda Lansia Kab/Kota 4 Rehabsos Terhadap Anak Nakal/ABH 5 Rehabsos Terhadap Anak Jalanan Sosialisasi Teknis Kegiatan Penyerahan Bantuan Monitoring dan Evaluasi Seleksi penerima manfaat tahun 2019 Sosialisasi Teknis Kegiatan 8

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial Penyerahan Bantuan Monitoring dan Evaluasi Seleksi penerima manfaat tahun 2019 6 Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar Sosialisasi Teknis Kegiatan Penyerahan Bantuan Monitoring dan Evaluasi Seleksi penerima manfaat tahun 2019 Pembinaan Panti Asuhan Swasta Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tk. Provinsi Jawa Tengah 7 Pelayanan Sosial Terhadap BWBLP 8 Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna Susila 9 Penjaringan dan Pendampingan PGOT 10 Penanganan dan Pemberian Bansos Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan Bimbingan Sosial Penyerahan Bantuan Pembinaan Perorangan Seleksi penerima manfaat tahun 2019 Bimbingan Sosial Penyerahan Bantuan Pembinaan Perorangan Seleksi penerima manfaat tahun 2019 Bimbingan Sosial Penyerahan Bantuan Pembinaan Perorangan Seleksi penerima manfaat tahun 2019 Seleksi Bimbingan Teknis Pemantapan Pembinaan dan Evaluasi 9

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial Penjangkauan KTK PMBS Pendampingan Penyerahan Bantuan Penjemputan PMBS 11 Pembinaan PMKS melalui warung sosial Sinkronisasi Program Warung Sosial Launching/Peresmian Warung Sosial Supervisi Warung Sosial VI. SUMBER DANA Pelaksanaan kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Tengah. VII. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial dilaksanakan selama satu tahun anggaran atau 12 (dua belas) bulan. VIII. SPESIFIKASI RINCIAN ANGGARAN Rincian Anggaran Kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Tahun 2018 adalah sebagai berikut : 1. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas (Rp. 3.522.390.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 283.050.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 2.600.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 465.565.000 c. Peringatan HDI : Rp. 173.775.000 10

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial 2. Kegiatan Fasilitasi Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK) terhadap PMKS (Rp. 1.662.890.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 534.500.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bahan Material : Rp. 195.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 933.390.000 3. Kegiatan Perlindungan Sosial Terhadap Lanjut Usia (Rp.1.200.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 168.700.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 710.000.000 b. Peringatan HLUN : Rp. 100.840.000 c. Komda Lansia & proses kegiatan : Rp. 220.460.000 4. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak Nakal/ABH (Rp.666.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 92.800.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 430.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 143.200.000 5. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Terhadap Anak Jalanan (Rp. 1.325.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 133.000.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 1.000.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 192.000.000 11

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial 6. Kegiatan Penanganan Terhadap Anak dan Remaja Terlantar (Rp. 800.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 184.100.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 385.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 115.780.000 c. Peringatan HAN : Rp. 115.200.000 7. Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Bekas Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan/BWBLP (Rp. 300.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 59.600.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 140.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 100.400.000 8. Kegiatan Pelayanan Sosial Terhadap Eks Wanita Tuna Susila (WTS) Rp. 281.000.000,-. Belanja Pegawai : Rp. 44.500.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 140.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 96.500.000 9. Kegiatan Penjaringan dan Pendampingan Pengemis, Gelandangan, Orang Terlantar (PGOT) dan Kelompok Rentan (Rp. 1.002.800.000,-) Belanja Pegawai : Rp. 90.900.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 400.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 511.900.000 12

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial 10. Kegiatan Penanganan dan Pemberian Bantuan Sosial Terhadap Pekerja Migran dan Korban Tindak Kekerasan (Rp. 500.000.000,-). Belanja Pegawai : Rp. 45.000.000 Belanja Barang Jasa a. Belanja Bansos : Rp. 225.000.000 b. Proses kegiatan : Rp. 230.000.000 11. Kegiatan Pembinaan PMKS melalui Warung Sosial (Rp. 97.325.000,-). Belanja Pegawai : ---- Belanja Barang Jasa : Rp. 97.325.000,- IX. PELAPORAN Adapun sistematika penyusunan laporan masing-masing kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial adalah sebagai berikut : Pendahuluan Memuat Latar Belakang, Dasar Pelaksanaan Kegiatan, serta Maksud dan Tujuan. Pelaksanaan Kegiatan Memuat nama kegiatan ( indikator kinerja, sasaran, lokasi kegiatan, jadwal pelaksanaan kegiatan) dan Proses Pelaksanaan Kegiatan (penggunaan anggaran, dan sistem pelaksanaan anggaran). Hasil Pelaksanaan Kegiatan Memuat unsur hasil berupa : analisis efektivitas capaian fisik, analisis efektivitas capaian keuangan, pengukuran kinerja kegiatan, pengukuran capaian sasaran, analisa kinerja kegiatan, analisa dampak/manfaat dan unsur faktor yang 13

KAK Bidang Rehabilitasi Sosial mempengaruhi berupa : faktor pendukung, faktor penghambat, dan peluang serta tantangan. Penutup Memuat kesimpulan dan saran kegiatan. X. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) Kegiatan pada Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah sebagai dasar penyusunan anggaran kegiatan Tahun 2018. KEPALA BIDANG REHABILITASI SOSIAL SOESMIASIH PRAWIRO, SH NIP. 19620531 198903 2 003 14

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PEMUTAKHIRAN DATA KEMISKINAN I. LATAR BELAKANG Kemiskinan adalah suatu kondisi ketidakmampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata masyarakat di suatu daerah. Kondisi ketidakmampuan ini ditandai dengan rendahnya kemampuan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan pokok baik berupa pangan, sandang, maupun papan. Kemampuan pendapatan yang rendah ini juga akan berdampak berkurangnya kemampuan untuk memenuhi standar hidup rata-rata seperti standar kesehatan masyarakat dan standar pendidikan. Kemiskinan merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan,antara lain: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang dan jasa, lokasi, geografis, gender,dan kondisi lingkungan. Kemiskinan dalam perspektif kesejahteraan sosial dimaknai sebagai kemiskinan yang pada awalnya disebabkan oleh rendahnya taraf ekonomi, kemudian dikarenakan terlalu lama dalam kondisi tersebut baik karena faktor tidak disengaja, disengaja maupun karena dipelihara menyebabkan efek domino yaitu tumbuhnya patologi atau masalah-masalah sosial. Sedangkan resiko ketika kemiskinan sudah menjadi masalah sosial adalah selain harus menyelesaikan masalah ekonomi itu sendiri juga mengatasi masalah sosial yang timbul. Contohnya adalah: munculnya kriminalitas, budaya malas, korupsi, disparitas sosial yang menyebabkan konflik, dan ketergantungan pada pihak lain. Program pengentasan kemiskinan akan berjalan dengan baik, apabila pemerintah daerah memiliki data tentang rumah tangga miskin yang akurat dan up-to-date sehingga program yang akan diberikan kepada rumah tangga miskin menjadi tepat sasaran. Kata kuncinya adalah tersedianya data rumah tangga miskin yang baik akan dijadikan database kemiskinan. Keberadaan data penduduk miskin itu sendiri sangatlah penting, karena dengan adanya sistem informasi tersebut pemerintah daerah dapat

mengetahui berapa jumlah peduduk miskin yang ada di daerahnya, seberapa parah tingkat kemiskinan yang dialami dan siapa sajakah yang telah menerima bantuan dari pemerintah. Pengolahan data kemiskinan bertujuan untuk menyajikan informasi yang berkaitan penduduk miskin yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan data tersebut dapat digunakan oleh stakeholder sebagai acuan dalam menentukan program kegiatan yang akan dilaksanakan. Permasalahan yang sering terjadi dalam programprogram pengentasan kemiskinan adalah tidak selarasnya antara program yang dicanangkan dengan masalah yang dihadapi oleh masyarakat,bahkan mungkin sama sekali tidak tersentuh, sehingga hasil yang diperoleh sudah barang tentu jauh dari harapan masyarakat. Hal ini pada umumnya terjadi karena data penduduk miskin tidak tertata dengan baik, sehingga program pengentasan kemiskinan belum tepat objek dan sasaran yang berhak menerimanya. Seksi Pengolahan Data kemiskinan Bidang Penanganan fakir Miskin merupakan Seksi yang baru terbentuk di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah berdasarkan Peraturan Gubernur No. 63 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah. Seksi ini mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan, monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang pengelolaan data kemiskinan II. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial 2. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah 4. Peraturan Gubernur No. 63 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah.

III. MAKSUD DAN TUJUAN a. Maksud Maksud disusunnya Kerangka Acuan Kerja Kegiatan pemutakhiran Data Kemiskinan adalah untuk menghasilkan data dan informasi sebagai bahan perumusan strategi, arah kebijakan serta program kegiatan penanggulangan kemiskinan secara terarah, efektif, efisien dan terpadu dalam mendorong terwujudnya Visi dan Misi Dinas Sosial provinsi Jawa Tengah b. Tujuan 1) Menjabarkan program kegiatan yang lebih rinci, terarah, terukur dan dapat dilaksanakan selama Tahun 2018; 2) Untuk meningkatkan koordinasi, integrasi, sinergi dan sinkronisasi data kemiskinan di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam rangka upaya penanganan fakir miskin 3) mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi sumber daya serta produktif dalam rangka peningkatan kinerja khususnya dalam penanganan fakir miskin. 4) Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program kegiatan pengolahan data kemiskinan sebagai database kegiatan penanganan fakir miskin di Jawa Tengah; IV. SASARAN a. Dinas Sosial Kabupaten/Kota b. Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) c. Fakir Miskin V. LOKASI KEGIATAN Kegiatan Pemutakhiran Data Kemiskinan dilaksanakan di 35 Kabupaten/ Kota di Jawa Tengah

VI. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Tahapan Kegiatan a. Pengumpulan Data Awal Pengumpulan data merupakan langkah mendasar dari upaya pemantauan dan evaluasi penanggulangan kemiskinan. Data dan informasi yang dikumpulkan mencakup berbagai indikator sosial ekonomi yang dapat memberikan pemahaman akurat tentang kondisi masyarakat miskin, dan data/informasi kinerja kebijakan/program penanggulangan kemiskinan yang dapat memberikan gambaran status dan pencapaian upaya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat miskin. Data awal yang digunakan adalah Basis Data terpadu yang dikeluarkan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia yang bisa diakses melalui website Siskadasatu.kemensos.go.id BDT pada tahun 2015 telah dilakukan pemutakhiran data dengan b. Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi 1. Tujuan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi bertujuan untuk membangun / memantapkan kesamaan pemahaman/persepsi tentang pentingnya keberadaan data yang representatif dalam upaya penanganan kemiskinan serta sinergisitas kesipaan Kabupaten/Kota dalam melakukan verifikasi dan validasi data kemiskinan 2. Peserta 70 orang terdiri dari : a) 35 Dinas Sosial Kabupaten/Kota b) 35 Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan 3. Waktu Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi dilaksanakan pada bulan Pebruari 2018 di Provinsi

c. Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota 1. Tujuan Rapat Koordinasi Tingkat Kabupaten/Kota bertujuan untuk melakukan konsolidasi keterpaduan dan sinergisitas kesiapan semua stakeholder di tingkat Kabupaten/Kota dalam rangka pelaksanaan verifikasi dan validasi data kemiskinan tingkat Kabupaten/Kota 2. Peserta 25 Orang terdiri dari : a) Dinas Sosial Kab./Kota b) TKSK c) Stakeholder terkait 3. Waktu Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi dilaksanakan pada bulan Maret 2018 di kabupaten/kota d. Verifikasi dan Validasi data Kemiskinan 1. Tujuan Verifikasi dan validasi data kemiskinan dilaksanakan untuk meminimalisir adanya inclusion error dan exclusion error sehingga menghasilkan informasi yang representatif 2. Petugas Petugas verifikasi dan validasi data kemiskinan terdiri dari : a) Petugas Dinas Sosial Kab./Kota b) Aplikator Dinas Sosial Kab./Kota c) TKSK 3. Waktu Verifikasi dan Validasi dilaksanakan pada bulan Maret Oktober 2018

e. Workshop Pengolahan Data Kemiskinan 1. Tujuan Workshop dilaksanakan untuk mengolah data menjadi satu informasi yang nantinya dapat dijadikan dasar dalam penyusunan program penanganan kemiskinan. Workshop dilakukan dengan melakukan pengolahan data penerima manfaat program-program kemiskinan yang telah dilaksanakan dengan data yang dihasilkan dari hasil verifikasi dan validasi. Hasil yang diharapkan adalah tersedianya informasi 2. Peserta 70 Orang terdiri dari : a) 35 Petugas Dinas Sosial Kab./Kota b) 35 Aplikator Dinas Sosial Kab./Kota 4. Waktu Workshop pengolahan data dilaksanakan pada bulan November 2018 f. Pelaporan Pelaporan bertujuan untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan kegiatan Pemutakhiran data kemiskinan B. Rencana Anggaran Biaya Rencana Anggaran Biaya Terlampir VII. OUTPUT DAN OUTCOME A. Output a. Tersedianya data Kemiskinan yang representatif b. Tersedianya Informasi kemiskinan sebagai dasar penyusunan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan B. Outcome a. Memberikan umpan balik bagi perbaikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.

b. Terwujudnya pengarusutamaan dan sinkronisasi berbagai kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan VIII. PENUTUP Demikianlah Kerangka Acuan Kerja program Pemutakhiran Data kemiskinan ini kami susun dengan harapan akan menjadi acuan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan di Seksi Pengolahan Data Kemiskinan, sehingga perkembangan kegiatan ini akan lebih jelas dan terarah dalam pencapaian tujuan. Semarang, 16 Pebruari 2017 Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin ADJI HADIPRAKOSO, AKS.MP. NIP. 19631113 198910 1 001

TAHAPAN PELAKSANAAN KEGIATAN KEGIATAN JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOP DES Rapat Koordinasi Provinsi Rapat Koordinasi Kab./Kota Verifikasi dan Validasi Data Workshop Pengolahan data kemiskinan Pelaporan