BAB I PENDAHULUAN. granulamatosa yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M.leprae)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga PT. Global Duta Development yang menyediakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. lama semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. dan berguna untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Perkembangan teknologi. ini juga terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. CV. Sejati Furniture adalah suatu perusahaan perseorangan yang bergerak

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan cuti kepada setiap pegawainya selama masa satu tahun bekerja

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. membuat kita untuk lebih membuka diri dalam menerima perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Kanker mulut rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker primer

BAB I PENDAHULUAN. semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. adalah melindungi tubuh terhadap serangan penyakit dari luar dan menjaga suhu

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. asuransi khususnya untuk daerah Sumatera Utara. Adapun dalam pengolahan data

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh dalam keuntungan yang didapat oleh perusahaan tersebut. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. primer meliputi makan, minum, pakaian dan lain-lain. Kebutuhan lain yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program TNI dalam meningkatkan jumlah perajurit TNI yaitu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, manajer perusahaan harus mengetahui tentang seluk-beluk informasi

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan laporan keuangan yang akan dipakai untuk mengkomunikasikan aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan untung atau malah merugi. Pendapatan (Revenues) adalah kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan pemikiran manusia dewasa. ini, menyebabkan manusia berusaha membuat sesuatu untuk mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. nya. Karena diare merupakan hal yang sering dan rentan terjadi pada anak-anak di

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu, diperlukan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di

BAB I PENDAHULUAN. pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan juga merupakan suatu asset penting yang harus dijaga dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. beralamatkan di Jl. Gatot Subroto 196 AA Medan. PT. Infomedia Nusantara

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pencatatan atas persediaan, pembelian dan pengeluaran merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang semakin mudah saja menjalankan aktifitasnya. Komputer yang pada

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. ke hewan lain atau manusia disebut dengan vektor. Vektor adalah organisme yang tidak menyebabkan penyakit tapi

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. adalah kamera CCTV (Closed Circuit Television). Perangkat CCTV dapat

BAB I PENDAHULUAN. proses pelacakan, pencatatan, dan analisa terhadap biaya-biaya yang berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan enak dilihat. Proses cat pada mobil adalah bagian dari proses kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. (propulsion) sendiri, hanya sebagian kecil saja kapal yang tidak mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, manajer perusahaan harus mengetahui tentang seluk-beluk informasi

BAB I PENDAHULUAN. Keterbatasan yang dimiliki oleh pihak intern dalam penyajian informasi akan

BAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem infomasi akuntansi penjualan berguna untuk mengumpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan lancar, cepat, tepat dan pastinya mudah. dengan transaksi keuangan dengan tepat dan akurat. Sebagai contoh penulis

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh banyak instansi dan perusahaan-perusahaan milik negara maupun

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan salah satu sumber daya manusia yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. berubah sama sekali (konstan). Konsep produksi analisis produksi berfokus

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. maksimal. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang ditawarkan kepada para pelanggannya. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan

BAB I PENDAHULUAN. zaman komputerisasi saat perusahaan-perusahaan atau instansi baik itu negeri

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai dampak dalam meningkatkan efektifitas dan efesiensi dalam

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi, tanpa membicarakan suatu benda yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti layaknya seorang pakar (human exspert). Seorang pakar atau ahli (human

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Tujuan sekolah pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia.

BAB I PENDAHULUAN. (SIG) adalah salah satu sistem informasi yang dibahas dalam ilmu komputer, yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, salah satunya adalah komputer. Saat ini suatu sistem aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Toko central menjual berbagai macam aksesoris hp untuk masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjalankan kegiatannya adalah bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit kusta (Hansen s disease) adalah penyakit infeksi kronis granulamatosa yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae (M.leprae) terutama menyerang saraf tepi, kemudian menyerang kulit, mukosa mulut, saluran napas bagian atas, sistem retikuloendotelial, mata, otot, tulang dan testis kecuali susunan saraf pusat. (Rea and Modlin, 2008). Permasalahan penyakit kusta merupakan permasalahan yang sangat kompleks juga menyangkut masalah sosial ekonomi, budaya dan ketahanan Nasional. Melihat besarnya penyakit ini maka perlu dilakukan suatu langkah penanggulangan penyakit tersebut. Program pemberantasan penyakit menular bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga memungkinkan tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diagnosa penyakit kusta sangat berpengaruh terhadap masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui penyakit yang dideritanya dari gejala yang dialami. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengimplementasikan sistem pakardiagnosa penyakit kusta dengan membangun Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kusta Dengan Menggunakan Metode Perceptron Pada Dinas Kesejahteraan dan Sosial (Cabang Sicanang). 1

2 I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, identifikasi masalah dalam penulisan ini adalah : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya dari penyakit kusta. 2. Lambatnya penanganan penyakit kusta yang mengakibatkan kecacatan dan kematian pada manusia. 3. Belum terdapat sistem pakar untuk identifikasi penyakit kusta. I.2.2. Rumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana merancang sistem pakar dengan menggunakan metode Perceptron apakah seorang pasien terkena penyakit kusta dari gejala yang dirasakan? 2. Bagaimana mencari solusi tentang penanganan penyakit kusta secara umum? 3. Bagaimana menyajikan informasi tersebut secara optimal dan dapat diakses dengan mudah oleh pengguna? I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari tujuan, maka dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Diagnosa penyakit kusta dilakukan hanya pada keadaaan fisik. 2. Data yang di input merupakan data penyakit dan data gejala.

3 3. Hasil keluaran atau output berupa apakah pasien menderita penyakit kusta serta penjelasan solusi secara umum. 4. Sistem akan dirancang dengan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 dengan database menggunakan aplikasi Microsoft SQL Server 2008 R2. 5. Menggunakan Metode Perceptron untuk memberikan tingkat keyakinan terhadap hasil analisa yang diberikan. I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian I.3.1. Tujuan 1. Menjadi sebuah aplikasi untuk mempermudah masyarakat apakah terkena penyakit kusta dari gejala yang dirasakan. 2. Untuk merancang sistem pakar yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyakit kusta serta penanganannya secara umum. 3. Untuk membangun sebuah sistem yang dapat memberikan informasi tentang penyakit kusta serta bahaya yang akan ditimbulkan. I.3.2. Manfaat 1. Masyarakat dapat mengetahui penyakit dari gejala yang ada. 2. Masyarakat dapat mengatasi dari bahaya penyakit kusta. 3. Masyarakat kini mengetahui informasi tentang penyakit kusta.

4 I.4. Metodologi Penelitian I.4.1. Analisa Sistem Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode pengumpulan data yaitu : 1. Studi Lapangan (Field Research) a. Wawancara (Interview) Wawancara yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan narasumber yang terkait sebagai pakar. Penulis mengadakan wawancara secara langsung dengan dr.sirto Pada Dinas Kesejahteraan Dan Sosial (Cabang Sicanang) Jl.Pusara Komplek Kusta Belawan. Dimana materi wawancara berupa gejala-gejala apa saja yang timbul menjadi penyebab penyakit kusta, derajat kepastian dari setiap gejala yang ada, serta solusi dan cara penanganan dari penyakit kusta. b. Pengamatan (Observation) Dalam metode ini penulis mengamati dan melihat secara langsung ke tempat objek pembahasan yang ingin diperoleh yaitu bagian-bagian terpenting dalam pengambilan data yang dibutuhkan pada bagian diagnosa penyakit kusta agar proses pendataan benar-benar akurat. Pengamatan ini dilakukan untuk mendapatkan data data yang dibutuhkan dalam penyelesaian skripsi ini. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Studi ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah berbagai literatur-literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku-buku, teks, jurnal

5 ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan topik penelitian. I.4.2. Prosedur Perancangan Ada beberapa prosedur yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu : 1. Menganalisis permasalahan yang ada dalam diagnosa penyakit kusta. 2. Merancang sistem yang baru dengan menggunakan metode UML (Unified Modelling Language). 3. Membuat aplikasi dengan bahasa pemograman Visual Basic 2010 dan menggunakan database SQL Server 2008. Berikut adalah skema dalam malaksanakan penelitian :

6 Target : Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kusta Dengan Menggunakan Metode Perceptron Pada Dinas Kesejahteraan Dan Sosial (Cabang Sicanang) Analisis Kebutuhan : Hal-hal yang dilakukan ketika kita membuat metode perceptron Spesifikasi : Penentuan spesifikasi hardware dan software yang digunakan Desain&Implementasi : Penginputan gejala-gejala penyakit kusta menggunakan metode Perceptron, aplikasinya menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 dan Sql Server R2 sebagai databasenya Gagal Verifikasi Berhasil Finalisasi : Hasil akhir berupa informasi yang bermanfaat untuk user Validasi : Hasil yang diinput berdasarkan data gejala dan penyakit Gambar I.1. Prosedur Perancangan Pada gambar prosedur perancangan sistem di atas dapat diuraikan ke dalam beberapa tahap yaitu Tujuan Penelitian, tahap Analisa (Analisys), Spesifikasi, tahap Perancangan (Design) dan tahap Penerapan (Implementasi), Verifikasi, Validasi serta tahap Finalisasi, dan kegiatan yang dilakukan pada tiaptiap tahap adalah sebagai berikut:

7 1. Target/Tujuan Penelitian Target penelitian dilakukan untuk membuat suatu aplikasi sistem pakar untuk memudahkan masyarakat umum dalam diagnosa penyakit kusta dan menghasilkan informasi yang lebih akurat. 2. Analisis Kebutuhan Beberapa hal-hal yang harus dipenuhi adalah dalam analisa kebutuhan adalah: a. Adanya aplikasi yang dijalankan untuk melakukan proses diagnosa penyakit kusta. b. Adanya database untuk menyimpan data dari hasil diagnosa penyakit kusta. 3. Spesifikasi Perancangan sistem menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2010, dan database SQL Server 2008. Spesifikasi komputer yang digunakan minimal Intel Pentium 4, RAM 512 serta Hard Drive 80 Gb. 4. Desain dan Implementasi Dalam pembuatan desain sitem pakar ini terdiri dari suatu rancangan user interface yang memiliki beberapa form pada tampilan desain, selain itu juga memiliki satu database dan beberapa tabel. Pada tahap ini, untuk menjelaskan hubungan antar elemen-elemen struktur utamanya maka akan digunakan UML (Unified Modelling Language) yaitu metode pemodelan secaravisual sebagai sarana untuk merancang dan atau membuat softwareberorientasi objek serta

8 berisikan langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan desain serta tahapan-tahapan pengujian diantaranya: a. Menganalisis beberapa kesalahan yang ada pada sistem yang lama. b. Melakukan pengujian aplikasi yang baru untuk meminimalisir kesalahan yang ada. c. Melakukan perawatan sistem yang baru apabila terjadi kesalahan. 5. Verifikasi Untuk mengetahui apakah pemanfaatan masing-masing fungsi sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai menjadi kesatuan aplikasi sistem pakar yang utuh dan siap pakai. 6. Validasi Berisi langkah-langkah yang dilakukan saat pengujian program secara keseluruhan, besaran-besaran yang akan diuji, dan ukuran untuk menilai apakah program sudah bekerja dengan baik kemudian menjalankan aplikasi yang baru untuk diuji pada sistem yang lama. 7. Finalisasi Pada tahap ini aplikasi sudah menjadi aplikasi yang sudah diharapkan dari tujuan dan manfaat yang ingin dicapai, dan aplikasi sudah menjadi aplikasi yang bisa dipakai.

9 I.4.3. Uji Coba Sistem Untuk melakukan uji coba sistem, penulis menggunakan metode BlackBox. Black Box adalah cara pengujian dilakukan dengan hanya menjalankan atau mengeksekusi unit atau modul kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan proses bisnis yang diinginkan dengan kata lain, black box merupakan user testing, biasanya pengujian perangkat lunak dengan metode black box melibatkan client atau pelanggan yang memesan perangkat lunak tersebut dari sini dapat diketahui keinginan client terhadap perangkat lunak tersebut, misal client ingin tampilannya diubah atau proses perangkat lunak. I.5. Keaslian Penelitian Berikut ini perbandingan antara sistem yang lama dengan sistem yang baru pada tabel dibawah ini : Tabel I.1. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Hasil 1. Eka Robiah Adawiyah(2013) Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Kusta Berbasis Web Hasil dari penelitian ini adalah terbangunnya sistem pakar untuk mendiagnosa penyakit kusta berbasis web yang dapat digunakan oleh 3 user yaitu administrator, pakar, dan pemakai.

10 2. Mujib Hannan(2011) Faktor Penularan Penyakit Kusta Berdasarkan Kadar Antibody Dengan Metode Fuzzy Perbedaan : Diagnosa penyakit kusta hanya digunakan oleh admin dan pakar. Penyakit ini dapat menyebar luas keseluruh masyarakat. Perbedaan : penanganan tentang penyakit kusta secara umum. 3. Syamsir(2011) Penderita Kusta Metode Perceptron Penderita kusta sangat mempengaruhi kesehatan yang akan membuat kecacatan. Perbedaan : gejala penyakit kusta. 4. Sartika(2015) Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kusta Dengan Proses ini menghasilkan penyakit dari gejala yang dirasakan. Menggunakan Metode Perceptron Perbedaan : Masyarakat dapat mengetahui pentakit dari gejala yang dirasakan dengan adnya sistem pakar.

11 I.6. Lokasi Penelitian Dalam hal ini penulis melakukan penelitian Pada Dinas Kesejahteraan dan Sosial (Cabang Sicanang) Belawan, Jl.komplek kusta. I.7. Sistematika Penulisan Sistematika penyusunan dalam skripsi ini merupakan gambaran umum yang mencakup format-format skripsi. Sistematikanya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Berisi penjelasan latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup masalah, batasan masalah,tujuan,manfaat dan metode penelitian serta keaslian Penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Berisi dasar teori yang digunakan dalam penelitian skripsi ini. Secara garis besar membahas teori mengenai sistem pakar, metode perceptron, penyakit kusta, dan proses diagnosis penyakit. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi penjelasan tentang teknis pelaksanaan penelitian mulai dari desainpenelitian, alat dan bahan penelitian, dan metode penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi penjelasan dari hasil penelitian yang telah dilakukan yaitu proses pengumpulan data penelitian, pengembangan perangkat lunak, dan pengujian.

12 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan dan saran yang didapatkan selama pelaksanaan