BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang inovatif baik bergerak dalam bidang barang ataupun jasa. Dimana kinerja. saing, baik di pasar lokal maupun pasar global.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. pakaian tidak hanya berguna sebagai alat yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis restoran dan rumah makan tumbuh subur. Perkembangan bisnis kuliner di. tajam, Indonesia menjadi pasar yang potensial.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan usaha dewasa ini telah memasuki era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di kalangan industri atau dunia bisnis. Setiap perusahaan dituntut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang sangat cepat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan adalah bumbu impor. Kuliner asing tersebut dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini perilaku konsumen erat kaitannya dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. harus dilakukan secara cepat. Agar orang dapat melakukan pekerjaan secara cepat,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

Gambar 1.1 Jumlah dan Penetrasi Pengguna Internet di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini persaingan antar perusahaan semakin begitu ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat menciptakan keunggulan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan dunia usaha yang berkembang dimasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Awal September 2015, pemerintah menerbitkan paket kebijakan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Bukan hanya kaum wanita, tapi kaum pria juga membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. setiap tahunnya. Dikutip dalam portal berita online ANTARAnews.com, Asosiasi

BAB I. Pendahuluan. aktivitas yang dilakukan manusia. Mulai dari aktivitas untuk kepentingan pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus mampu bersikap dan bertindak cepat dan tepat dalam. yaitu salah satunya melalui persaingan merek.

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. mempersiapkan diri menghadapi terjadinya perubahan-perubahan besar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. M-DAG / PER / 3 /2016 tentang ketentuan Umum Pasal 1, perdagangan adalah

Jumlah Restoran dan Kafe

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok adalah penggunaan gadget dalam melakukan aktivitas dunia

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini terdapat dua kekuatan besar yang mendasari laju perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam industri yang sama, dengan meningkatnya tingkat persaingan maka

BAB I PENDAHULUAN. Industri pakaian di era modern ini mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya produk lokal tetapi juga masuknya merek merek yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan pada lingkungan yang bersifat dinamis. Bentuk persaingan salah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Jakarta. Sebagai ibukota dari provinsi Jawa Timur, kota Surabaya juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semua bisnis dapat berhasil dan tercapai target perusahaan dengan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat kemampuan ekonomi, kecuali untuk satuan pendidikan yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH BRAND IMAGE PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penelitian Pendidikan merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap individu karena pendidikan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menggunakan produk atau jasa dari perusahaan. harus mampu menciptakan, memelihara, melindungi dan membangun image

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat mengakibatkan persaingan

ANALISIS KARAKTERISTIK PRIBADI DAN EVALUASI KONSUMEN TERHADAP PRODUK HANDPHONE MEREK BLACKBERRY

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan pada umumnya lebih

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan bisnis melalui media elektronik. Salah satu bentuk e-business yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sistem teknologi mengalami perubahan dan peningkatan yang sangat. pesat dari waktu ke waktu sehingga membawa konsekuensi bagi dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. tenaga manusia, hewan, maupun mesin (Haryono:2009). Transportasi. sangat berperan dalam pembangunan secara menyeluruh.

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi pasar yang kompetitif dan dinamis akan mengakibatkan setiap perusahaan harus

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dimana para produsen per-telekomukasian berlomba-lomba untuk menarik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang tersebar di semua wilayah Kota Bandung. Sejak dahulu Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Logo UNKL347

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Semakin banyaknya bisnis yang berkembang membuat persaingan semakin kopetitif, sehingga mendorong para pengusaha di dunia bisnis harus lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pelaku bisnis dalam meningkatkan keunggulan bersaing yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Untuk itu perusahaan perlu membangun citra merek (brand image) agar mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Pada dasarnya citra merek (brand image) adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen (Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Selain citra merek, persepsi terhadap harga juga menjadi salah satu yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk atau jasa, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa. Pada dasarnya harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Kotler dan Armstrong, 2012:47). Berbagai teknik pemasaran banyak dilakukan perusahan untuk meingkatkan penjualan produk, salah satunya yaitu pemasaran elektronik (emarketing) melalui media sosial (social media marketing). Pada dasarnya media sosial adalah penerbitan online dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari web 2.0 yang berakar pada percakapan, keterlibatan, dan partisipasi (Gunelius, 2011:10). Pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari hasil survei yang dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), yaitu sebagai berikut : 1

2 Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Tahun 2016 Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan gambar di atas menunjukan hasil survei yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang merupakan asosiasi yang mengatur tarif jasa internet di Indonesia, menyatakan pengguna media internet di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melihat tingginya penggunaan media sosial media dapat dijadikan peluang bagi dunia bisnis untuk menarik konsumen melalui beberapa media sosial. Konsumen juga akan lebih mudah untuk mencari informasi mengenai produk sebelum melakukan keputusan pembalian. Keputusan pembelian yaitu perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler dan Armstrong, 2012:157). Seiring dengan berkembangannya teknologi, banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran diantaranya pelaku bisnis yang bergerak dibidang clothing, salah satunya adalah KOMO Clothing Bandung. Bandung merupakan tempat yang sangat bagus untuk memulai usaha fashionini. Hal itu dikarenakan Bandung pusat dari fashion yang sudah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan sebagian turis dari Asia Tenggara maupun dunia. Bertambahnya keinginan masyarakat yang semakin fashionable membuat

3 KOMO mencari terbosoan baru agar pembeli dapat tertarik dengan produk buatan kami dan mencari tahu apa yang diinginkan masyarakat di zaman modern ini dan melalui pemikiran kami dalam berkaya, maka fashion kami pada saat ini bias berkembang dengan sangat cepat dengan mengedepankan ciri khas KOMO yang sudah melekat. Produk KOMO sendiri sudah sampai ke beberapa daerah di dalam negeri seperti di Yogyakarta (Jawa), Samarinda (Kalimantan), bahkan sampai ke Jayapura (Irian Jaya). Sedangkan di luar negeri, KOMO sudah sampai ke Berlin (Jerman), Burnley (Inggris), dan Manchester (Inggris). Dibawah ini akan disajikan tabel produk yang dikeluarkan oleh KOMO dengan perbandingan harga produksi dan harga jual setiap produk yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Tabel Perbandingan Harga Produksi dan Harga Jual Pada Produk KOMO Clothing Bandung No Produk Harga Produksi Harga Jual (satuan) (satuan) 1 T-Shirt Rp. 50.000 Rp. 110.000 2 Poloshirt Dress Rp. 70.000 Rp. 150.000 3 Poloshirt SS Rp. 60.000 Rp. 150.000 4 Poloshirt LS Rp. 65.000 Rp. 135.000 5 Kemeja Rp. 80.000 Rp. 175.000 6 Semi-Parka Jacket Rp. 200.000 Rp. 300.000 7 Hoodie Jacket Rp. 100.000 Rp. 200.000 8 Celana PDL Short Rp. 85.000 Rp. 185.000 9 Celana PDL Long Rp. 100.000 Rp. 225.000 10 Bucket Hat Rp. 40.000 Rp. 100.000 11 Sackpack Bag Rp. 60.000 Rp. 135.000 Grand Total Rp. 24.360.0000 Rp. 50.400.000 Sumber : KOMO Clothing Bandung Berdasarkan tabel 1.1 di atas bahwa perbandingan harga produksi dan harga julan yang ditetapkan oleh KOMO menunjukan harga jual 2 kali lipat dari harga produksi produk. Beberapa media sosial yang digunakan oleh KOMO diantaranya adalah facebook, twitter, dan instagram. Dibawah ini adalah data

4 followers dari media sosial yang digunakan KOMO akan disajikan pada grafik yaitu sebagai berikut : Tabel 1.2 Followers Terakhir Facebook, Twitter, dan Instagram Pada KOMO Clothing Bandung Media Sosial Facebook Twitter Instagram Sumber : KOMO Clothing Bandung Followers 222 orang 209 orang 2058 orang Berdasarkan tabel 1.2 di atas dari ketiga media sosial yang digunakan KOMO menunjukan bahwa media sosial yang paling banyak followers yaitu instagram. Dibawah ini akan disajikan tabel mengenai hasil penjualan KOMO dari hasil penjualan selam 5 tahun terahkir yaitu sebagi berikut : Tabel 1.3 Data Penjualan KOMO Clothing Bandung Tahun Penjualan (Rupiah) 2011 Rp 360.350.500 2012 Rp 500.180.000 2013 Rp 710.570.000 2014 Rp 687.795.000 2015 Rp 491.630.000 Sumber : KOMO Clothing Bandung Berdasarkan tabel 1.3 di atas menunjukan adanya peningkatan penjualan KOMO pada tahun 2011-2013. Sedangkan pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan tingkat penjualan. Dari data-data yang disajikan di atas menunjukan bahwa jumlah konsumen yang melakukan keputusan pembelian mengalami penurunan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat penjualan. Jika dilihat citra merek KOMO, merek KOMO yang sudah cukup dikenal bahkan hingga mencapai pasar internasional, namun segmentasi pasarnya belum secara menyeluruh terutama di dalam negeri. Sementara jika dilihat dari harga jual dari setiap produk KOMO menunjukan harga jual 2 kali lipat dari harga produksi.

5 No Selain itu media sosial yang digunakan KOMO sebagai sarana media pemasaran salah satunya instagram menunjukan jumlah followers yang cukup banyak, meskipun pada media sosial facebook dan twitter menunjukan jumlah followers yang relatif kecil. Berikut ini akan disajikan hasil tanggapan responden dari kuesioner hasil kuesioner yang disebar ke 30 responden, yaitu : Tabel 1.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Citra Merek, Persepsi Harga, dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada KOMO Pernyataan 1 Merek KOMO Clothing Bandung sudah banyak dikenal dikalangan masyrakat. 2 Harga produk KOMO Clothing Bandung relatif terjangkau. 3 KOMO Clothing Bandung selalin menjual secara offline, juga menjual produknya secara online. 4 Anda tertarik membeli produk KOMO Clothing Bandung. Total Skor Sumber : Data Diolah Clothing Bandung Tanggapan Responden SS S CS TS STS F 3 4 6 7 10 % 10,00 13,33 20,00 23,33 33,33 F 2 4 4 11 9 % 6,67 13,33 13,33 36,67 30,00 F 3 5 6 5 11 % 10,00 16,67 20,00 16,67 36,67 F 4 4 4 7 11 % 13,33 13,33 13,33 23,33 36,67 F 12 17 20 29 41 % 10,00 14,17 16,67 24,17 34,17 Skor Aktual Skor ideal % 73 150 48,67 69 150 46,00 74 150 49,33 73 150 48,67 289 600 48,17 Berdasarkan tabel 1.4 di atas bahwa secara keseluruhan tanggapan responden mengenai citra merek, persepsi harga, media sosial dan keputusan pembelian konsumen di KOMO clothiing Bandung menunjukkan nilai persentase

6 48,17%, artinya citra merek, persepsi harga, media sosial dan keputusan pembelian konsumen KOMO clothing Bandung masih buruk. dari hasil tanggapan responden bahwa citra merek KOMO Clothing Bandung menunjukan nilai persentase 48,67%, artinya citra merek KOMO Clothing Bandung dikalangan masyarakat masih belum dikenal banyak. Untuk persepsi harga menunjukan nilai persentase 46,00%, artinya harga produk yang dijual KOMO Clothing Bandung masih tergolong tinggi. Untuk media sosial menunjukan nilai persentase 49,33%, artinya masih kurang efektifnya media sosial yang dilakukan KOMO Clothing Bandung. Sedangkan untuk keputusan pembelian menunjukan nilai persentase 48,67%, artinya tingkat keputusan keputusan pembelian konsumen terhadap produk KOMO Clothing Bandung cenderung masih rendah. Hal tersebut menunjukan bahwa menurunnya tingkat penjulan KOMO mungkin dapat disebabkan karena faktor-faktor di atas yang perlu ditinjau kembali oleh manajemen KOMO. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud meneliti lebih jauh mengenai citra merek, media sosial dan keputusan pembelian konsumen. Maka peneliti bermaksud mengambil judul sebagai berikut: Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga, dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada KOMO Clothing Bandung 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung? 2. Bagaimana pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung? 3. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung? 4. Bagaimana pengaruh citra merek, persepsi harga, dan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung?

7 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data sebagai bahan analisis dalam penyusunan skripsi, yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 2. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 3. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 4. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh citra merek, persepsi harga, dan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Ada pun penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan kepada penulis mengenai citra merek, persepsi harga, media sosial, dan keputusan pembelian konsumen antara konsep dengan fakta sesungguhnya di perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada perusahaan mengambil kebijakan terkait strategi dalam meningkatkan membangun citra merek, persepsi harga, dan media sosial guna meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap produk KOMO Clothing Bandung.

8 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh citra merek, persepsi harga, dan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen, serta dapat memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan. 1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian Dalam rangka untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh peniliti dalam penulisan skripsi ini, peniliti melakukan penelitian pada KOMO Clothing Bandung di Jl.Aria Utama No. 26, Aria Graha Regency, Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2016 sampai dengan selesai.