BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, perkembangan dunia bisnis semakin pesat. Semakin banyaknya bisnis yang berkembang membuat persaingan semakin kopetitif, sehingga mendorong para pengusaha di dunia bisnis harus lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan keunggulan bersaing. Salah satu hal yang perlu diperhatikan pelaku bisnis dalam meningkatkan keunggulan bersaing yaitu bauran pemasaran (marketing mix). Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Untuk itu perusahaan perlu membangun citra merek (brand image) agar mudah dikenal dan diingat oleh konsumen. Pada dasarnya citra merek (brand image) adalah sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen (Sangadji dan Sopiah, 2013:327). Selain citra merek, persepsi terhadap harga juga menjadi salah satu yang sangat penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk atau jasa, sehingga sangat menentukan keberhasilan pemasaran suatu produk atau jasa. Pada dasarnya harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap semua pembeli (Kotler dan Armstrong, 2012:47). Berbagai teknik pemasaran banyak dilakukan perusahan untuk meingkatkan penjualan produk, salah satunya yaitu pemasaran elektronik (emarketing) melalui media sosial (social media marketing). Pada dasarnya media sosial adalah penerbitan online dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari web 2.0 yang berakar pada percakapan, keterlibatan, dan partisipasi (Gunelius, 2011:10). Pengguna internet di Indonesia setiap tahunnya semakin meningkat, hal ini bisa dilihat dari hasil survei yang dilakukan APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), yaitu sebagai berikut : 1
2 Sumber : APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) Tahun 2016 Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan gambar di atas menunjukan hasil survei yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) yang merupakan asosiasi yang mengatur tarif jasa internet di Indonesia, menyatakan pengguna media internet di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Melihat tingginya penggunaan media sosial media dapat dijadikan peluang bagi dunia bisnis untuk menarik konsumen melalui beberapa media sosial. Konsumen juga akan lebih mudah untuk mencari informasi mengenai produk sebelum melakukan keputusan pembalian. Keputusan pembelian yaitu perilaku keputusan pembelian mengacu pada perilaku pembelian akhir dari konsumen, baik individual, maupun rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi (Kotler dan Armstrong, 2012:157). Seiring dengan berkembangannya teknologi, banyak pelaku bisnis yang memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran diantaranya pelaku bisnis yang bergerak dibidang clothing, salah satunya adalah KOMO Clothing Bandung. Bandung merupakan tempat yang sangat bagus untuk memulai usaha fashionini. Hal itu dikarenakan Bandung pusat dari fashion yang sudah dikenal oleh hampir seluruh masyarakat Indonesia dan sebagian turis dari Asia Tenggara maupun dunia. Bertambahnya keinginan masyarakat yang semakin fashionable membuat
3 KOMO mencari terbosoan baru agar pembeli dapat tertarik dengan produk buatan kami dan mencari tahu apa yang diinginkan masyarakat di zaman modern ini dan melalui pemikiran kami dalam berkaya, maka fashion kami pada saat ini bias berkembang dengan sangat cepat dengan mengedepankan ciri khas KOMO yang sudah melekat. Produk KOMO sendiri sudah sampai ke beberapa daerah di dalam negeri seperti di Yogyakarta (Jawa), Samarinda (Kalimantan), bahkan sampai ke Jayapura (Irian Jaya). Sedangkan di luar negeri, KOMO sudah sampai ke Berlin (Jerman), Burnley (Inggris), dan Manchester (Inggris). Dibawah ini akan disajikan tabel produk yang dikeluarkan oleh KOMO dengan perbandingan harga produksi dan harga jual setiap produk yaitu sebagai berikut : Tabel 1.1 Tabel Perbandingan Harga Produksi dan Harga Jual Pada Produk KOMO Clothing Bandung No Produk Harga Produksi Harga Jual (satuan) (satuan) 1 T-Shirt Rp. 50.000 Rp. 110.000 2 Poloshirt Dress Rp. 70.000 Rp. 150.000 3 Poloshirt SS Rp. 60.000 Rp. 150.000 4 Poloshirt LS Rp. 65.000 Rp. 135.000 5 Kemeja Rp. 80.000 Rp. 175.000 6 Semi-Parka Jacket Rp. 200.000 Rp. 300.000 7 Hoodie Jacket Rp. 100.000 Rp. 200.000 8 Celana PDL Short Rp. 85.000 Rp. 185.000 9 Celana PDL Long Rp. 100.000 Rp. 225.000 10 Bucket Hat Rp. 40.000 Rp. 100.000 11 Sackpack Bag Rp. 60.000 Rp. 135.000 Grand Total Rp. 24.360.0000 Rp. 50.400.000 Sumber : KOMO Clothing Bandung Berdasarkan tabel 1.1 di atas bahwa perbandingan harga produksi dan harga julan yang ditetapkan oleh KOMO menunjukan harga jual 2 kali lipat dari harga produksi produk. Beberapa media sosial yang digunakan oleh KOMO diantaranya adalah facebook, twitter, dan instagram. Dibawah ini adalah data
4 followers dari media sosial yang digunakan KOMO akan disajikan pada grafik yaitu sebagai berikut : Tabel 1.2 Followers Terakhir Facebook, Twitter, dan Instagram Pada KOMO Clothing Bandung Media Sosial Facebook Twitter Instagram Sumber : KOMO Clothing Bandung Followers 222 orang 209 orang 2058 orang Berdasarkan tabel 1.2 di atas dari ketiga media sosial yang digunakan KOMO menunjukan bahwa media sosial yang paling banyak followers yaitu instagram. Dibawah ini akan disajikan tabel mengenai hasil penjualan KOMO dari hasil penjualan selam 5 tahun terahkir yaitu sebagi berikut : Tabel 1.3 Data Penjualan KOMO Clothing Bandung Tahun Penjualan (Rupiah) 2011 Rp 360.350.500 2012 Rp 500.180.000 2013 Rp 710.570.000 2014 Rp 687.795.000 2015 Rp 491.630.000 Sumber : KOMO Clothing Bandung Berdasarkan tabel 1.3 di atas menunjukan adanya peningkatan penjualan KOMO pada tahun 2011-2013. Sedangkan pada tahun 2013-2015 mengalami penurunan tingkat penjualan. Dari data-data yang disajikan di atas menunjukan bahwa jumlah konsumen yang melakukan keputusan pembelian mengalami penurunan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat penjualan. Jika dilihat citra merek KOMO, merek KOMO yang sudah cukup dikenal bahkan hingga mencapai pasar internasional, namun segmentasi pasarnya belum secara menyeluruh terutama di dalam negeri. Sementara jika dilihat dari harga jual dari setiap produk KOMO menunjukan harga jual 2 kali lipat dari harga produksi.
5 No Selain itu media sosial yang digunakan KOMO sebagai sarana media pemasaran salah satunya instagram menunjukan jumlah followers yang cukup banyak, meskipun pada media sosial facebook dan twitter menunjukan jumlah followers yang relatif kecil. Berikut ini akan disajikan hasil tanggapan responden dari kuesioner hasil kuesioner yang disebar ke 30 responden, yaitu : Tabel 1.4 Rekapitulasi Jawaban Responden Mengenai Citra Merek, Persepsi Harga, dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada KOMO Pernyataan 1 Merek KOMO Clothing Bandung sudah banyak dikenal dikalangan masyrakat. 2 Harga produk KOMO Clothing Bandung relatif terjangkau. 3 KOMO Clothing Bandung selalin menjual secara offline, juga menjual produknya secara online. 4 Anda tertarik membeli produk KOMO Clothing Bandung. Total Skor Sumber : Data Diolah Clothing Bandung Tanggapan Responden SS S CS TS STS F 3 4 6 7 10 % 10,00 13,33 20,00 23,33 33,33 F 2 4 4 11 9 % 6,67 13,33 13,33 36,67 30,00 F 3 5 6 5 11 % 10,00 16,67 20,00 16,67 36,67 F 4 4 4 7 11 % 13,33 13,33 13,33 23,33 36,67 F 12 17 20 29 41 % 10,00 14,17 16,67 24,17 34,17 Skor Aktual Skor ideal % 73 150 48,67 69 150 46,00 74 150 49,33 73 150 48,67 289 600 48,17 Berdasarkan tabel 1.4 di atas bahwa secara keseluruhan tanggapan responden mengenai citra merek, persepsi harga, media sosial dan keputusan pembelian konsumen di KOMO clothiing Bandung menunjukkan nilai persentase
6 48,17%, artinya citra merek, persepsi harga, media sosial dan keputusan pembelian konsumen KOMO clothing Bandung masih buruk. dari hasil tanggapan responden bahwa citra merek KOMO Clothing Bandung menunjukan nilai persentase 48,67%, artinya citra merek KOMO Clothing Bandung dikalangan masyarakat masih belum dikenal banyak. Untuk persepsi harga menunjukan nilai persentase 46,00%, artinya harga produk yang dijual KOMO Clothing Bandung masih tergolong tinggi. Untuk media sosial menunjukan nilai persentase 49,33%, artinya masih kurang efektifnya media sosial yang dilakukan KOMO Clothing Bandung. Sedangkan untuk keputusan pembelian menunjukan nilai persentase 48,67%, artinya tingkat keputusan keputusan pembelian konsumen terhadap produk KOMO Clothing Bandung cenderung masih rendah. Hal tersebut menunjukan bahwa menurunnya tingkat penjulan KOMO mungkin dapat disebabkan karena faktor-faktor di atas yang perlu ditinjau kembali oleh manajemen KOMO. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud meneliti lebih jauh mengenai citra merek, media sosial dan keputusan pembelian konsumen. Maka peneliti bermaksud mengambil judul sebagai berikut: Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga, dan Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada KOMO Clothing Bandung 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas yaitu sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung? 2. Bagaimana pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung? 3. Bagaimana pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung? 4. Bagaimana pengaruh citra merek, persepsi harga, dan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung?
7 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data sebagai bahan analisis dalam penyusunan skripsi, yang selanjutnya akan dipergunakan sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang Sarjana Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 2. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh persepsi harga terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 3. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 4. Untuk mengetahui bagiamana pengaruh citra merek, persepsi harga, dan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen di KOMO Clothing Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan dari penelitian ini penulis berharap bahwa penelitian ini akan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Ada pun penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Penulis Menambah pengetahuan dan wawasan kepada penulis mengenai citra merek, persepsi harga, media sosial, dan keputusan pembelian konsumen antara konsep dengan fakta sesungguhnya di perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada perusahaan mengambil kebijakan terkait strategi dalam meningkatkan membangun citra merek, persepsi harga, dan media sosial guna meningkatkan keputusan pembelian konsumen terhadap produk KOMO Clothing Bandung.
8 3. Bagi Peneliti Lain Diharapkan dapat menjadi bahan referensi untuk penelitian selanjutnya mengenai pengaruh citra merek, persepsi harga, dan media sosial terhadap keputusan pembelian konsumen, serta dapat memberikan sumbangan pada perkembangan ilmu pengetahuan. 1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian Dalam rangka untuk memperoleh data yang dibutuhkan oleh peniliti dalam penulisan skripsi ini, peniliti melakukan penelitian pada KOMO Clothing Bandung di Jl.Aria Utama No. 26, Aria Graha Regency, Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilakukan dari bulan November 2016 sampai dengan selesai.