Keywords: learning outcomes, IPS, learning starts with a question model.

dokumen-dokumen yang mirip
Model Cooperative Learning Tipe Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Aktivitas Siswa

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

Model Berbasis Portofolio untuk Meningkatkan Partisipasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI GUIDED NOTE TAKING

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: MEL YULIA NPM

ARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 09 BALAI SATU KECAMATAN LUBUK BASUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V-A PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 01 KOTO BALINGKA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SDN 08 SURAU GADANG SITEBA PADANG

Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

ARIE WANGI CHANDRA NPM.

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PREDICTION GUIDE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SDN 13 PASAMAN

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PROBLEM BASED LEARNING UNTUK PENINGKATAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PEMBERIAN PUJIAN DAN HUKUMAN KEPADA SISWA KELAS I SDN 15 LUBUK ALUNG

ARTIKEL. PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI METODE LEARNING STARTS WITH A QUESTION DISDN 10 SANGKIR AGAM OLEH:

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI MODEL BERTUKAR PASANGAN DI SDN 02 ULAK KARANG SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: REPSA YUNITA NPM

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EVERYONE IS TEACHER HERE DI SD NEGERI 01 SICINCIN

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTIONS DI SDN 01 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE GENERATIVE LEARNING DI SD NEGERI 10 TALANG SOLOK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DI KELAS V SD NEGERI 50 PADANG TONGGA

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS IV MELALUI MODEL THINK PAIR AND SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DI KELAS V SDN 27 KOTO BARU KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAKELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE EKSPERIMEN DI SD NEGERI 27 SUNGAI LIMAU

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V DENGAN MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI SDN 02 TARUNG TARUNG KABUPATEN SOLOK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PAKEM PADA PEMBELAJARAN

Hasil Belajar, Pembelajaran Tematik, Metode Make A Mact

ARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN STRATEGI THE LEARNING CELL DI SDN 12 MONGAN POULA SIBERUT UTARA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Key Words: interest, participation, learning outcomes, articulation, Learning IPA

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKN DENGAN STRATEGI TRUE OR FALSE DI SD NEGERI 13 SURAU GADANG PADANG

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

PENINGKATAN PARTISIPASI BERBICARA SISWA KELAS V MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK SDN 10 SINTOGA KABUPATEN PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

Keyword: Creativity Student, learning IPA, Strategy of Lightening climate the learning.

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL MODELLING THE WAY

Satria Hermano Pandrik 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAJU IKHBAISYAH NPM :

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE PREDICTION GUIDE DI SD NEGERI 13 BUKIT KACIAK

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V.A SD KARTIKA 1-10 PADANG DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL DELIKAN (DENGAR-LIHAT-KERJAKAN)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IVA DI SDN 31 KUMPULAN BANANG KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

OLEH: RIANDA MUFIWAN NPM:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 13 LOLONG MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWAMELALUI METODE BERMAIN JAWABAN DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SDN 10 KOTO JUA KECAMATAN BAYANG

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS II PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN TEMATIK DI SDN 16 SINTUK TOBOH GADANG PADANG PARIAMAN

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE THE LEARNING CELL DI SDN 50 PULAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

Transkripsi:

Print ISSN: 2541-3163 Online ISSN: 2541-3317 Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPS dengan menggunakan model Learning Starts with a question di SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan Syefnidar 1* 1 SDN 14 Siguntur Muda Koto XI Tarusan Article Info: Accepted 22 April 2018 Published Online 21 Mei 2018 IICET Journal Publication, 2018 Abstract This research is motivated by the low of IPS study a result of fourth graders of SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan. The purpose of the study was to describe the improvement of students' IPS learning outcomes with the Learning Starts With A Question Model. The type of research is Classroom Action Research (PTK) which is implemented in two cycles. The data source is the fourth grader of 17 students. The instruments used are students 'affective field assessment sheets, teacher activity sheets and students' comprehension tests. Based on the results of the analysis of the affective domain of students is to write questions and make summaries. Percentage of writing questions and making a summary of each cycle has increased. From the data obtained can be concluded that there is an increase of learning outcomes IPS fourth-grade students SDN 14 Siguntur Muda District Koto XI Tarusan after using Learning Starts With A Question model. Keywords: learning outcomes, IPS, learning starts with a question model. This is an open access article distributed under the Creative Commons Attribution License, which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original work is properly cited. 2017 by author and Indonesian Counselor Association (IKI). PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutuhan utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Pendidikan dapat menentukan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan akan mengubah siswa ke arah yang lebih baik, seperti membentuk kepribadian, keterampilan, dan perkembangan intelektual siswa. Menurut Djamarah (2010:22). Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (dalam Sanjaya, 2006:2) yang menyatakan, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Jadi pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia dengan cara belajar, dalam proses belajar tersebut diperlukan metode, media, dan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menciptakan suatu suasana belajar yang nyaman dan dapat membangkitkan semangat belajar pada siswa di semua bidang pelajaran, termasuk IPS di SD. * Guru SDN 14 Siguntur Muda Koto XI Tarusan 27

Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Tahun 2006, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang Sekolah Dasar (SD), mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Oleh karena itu, mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman serta kemampuan menganalisis kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis, serta menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Pentingnya peranan pendidikan IPS untuk mengembangkan kompetensi peserta didik tersebut, dapat dilakukan dengan cara menciptakan suasana belajar yang lebih inovatif, guru lebih kreatif dalam memilih suatu model pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan bagi siswa, sehingga pembelajaran lebih bermakna. Dalam hal ini dituntut kemampuan guru untuk mengembangkan proses pembelajaran IPS dan menentukan model pembelajaran agar pembelajaran tidak membosankan, menyenangkan, dan mudah diterima oleh siswa. Guru harus mampu mendesain kondisi pembelajaran yang konstruktif bagi berkembangnya potensi kreatif siswa sehingga lahirnya gagasan baru dalam proses pembelajaran.selain itu pembelajaran hendaknya dimulai dengan memberikan suatu masalah yang dekat dengan kehidupan siswa dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan disekolah. Realita yang peneliti temukan di lapangan pada umumnya adalah pembelajaran IPS selama ini masih bersifat hafalan dan ulangan sebagai cara pembelajaran, guru tidak menggali pengetahuan siswa, guru seringkali menyampaikan pembelajaran dengan berceramah, serta guru tidak meminta siswa menganalisis suatu masalah, merumuskan pemecahannya, dan bagaimana mengaplikasikannya didalam kehidupan siswa, cara demikian sesunguhnya tidak efisien. Guru tidak melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna bagi siswa. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas IV SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan, dengan materi pembelajaran yaitu membaca peta lingkungan setempat peneliti melihat pada saat proses pembelajaran IPS berlangsung ditemukan proses pembelajarannya berpusat pada guru, sedangkan siswa hanya menulis apa yang disampaikan oleh guru. Selama proses pembelajaran IPS, peneliti juga melihat kurangnya kemampuan siswa untuk bertanya dalam proses pembelajaran sedangkan mereka belum memahami materi yang diajarkan oleh guru.khususnya dalam pembelajaran IPS guru kurang menerapkan model yang bervariasi sehingga membuat siswa jenuh, guru hanya cenderung menggunakan metode ceramah dan kurang mengunakan media sebagai alat bantu.guru juga kurang membantu siswa dalam membuat rangkuman. Selain itu ditemukan juga suatu permasalahan dalam proses pembelajaran, siswa lebih banyak diam dan hanya menerima yang disampaikan oleh guru. Sehingga siswa dalam proses pembelajaran kurang aktif dalam berpikir maupun bertanya dan memberikan pendapat, sehingga menjadikan pembelajaran kurang menarik bagi siswa. Hal ini berdampak pada keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat menjadi kurang terlatih, kemampuan siswa dalam membuat rangkuman juga kurang aktif. Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa rendahnya hasil UAS kelas III semester II ujian naik kelas Tahun Ajaran 2016/2017, banyak siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70. Hal itu dapat dilihat bahwa dari jumlah 17 orang siswa, hanya 29% siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau sebanyak 5 orang, sementara 12 orang atau 71% belum mencapai ketuntasan belajar yang telah ditetapkan. Dari data tersebut masih banyak siswa memperoleh nilai dibawah standar KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 70 yang terlihat dari rata-rata nilai siswa yaitu 64,08. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran IPS di kelas IV SDN 14 Siguntur Muda perlu ditingkatkan lagi. Jika kondisi pembelajaran yang digambarkan di atas tidak diatasi, maka hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran I. Rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran tidak dapat dibiarkan begitu saja, perlu ada suatu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Guru memegang peranan penting untuk melakukan perbaikan itu. Peneliti memberikan alternatif terhadap masalah tersebut, yaitu dengan menerapkan model Learning Starts With A Question (pembelajaran dimulai dengan pertanyaan). Selanjutnya hasil belajar merupakan tolak ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan siswa dalam memahami konsep dalam belajar. Menurut Hamalik (2011:30) menyatakan bahwa, hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pernyataan baru, perubahan dalam kebiasaan, keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sikap sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani. Sedangkan menurut Sudjana (2012: 22-30), hasil belajar merupakan perubahan 28

tingkah laku yang mencakup aspek kognitif (penguasaan intelektual), aspek afektif (behubungan dengan sikap dan nilai), serta aspek psikomotor (berhubungan dengan keterampilan), yang ingin dikuasai melalui proses belajar mengajar. Jadi hasil belajar adalah perubahan tingkah lakuyang dapat diamati melalui proses pembelajaran. Dilihat dari permasalahan diatas, penerapan model pembelajaran dalam proses pembelajaran IPS bisa digunakan oleh guru salah satunya untuk membuat siswa aktif dalam belajar yaitu dengan membuat mereka bertanya tentang materi pembelajaran sebelum ada penjelasan dari guru, model yang dapat membuat siswa aktif di dalam kelas salah satunya adalah model learning starts with a question (pembelajaran dimulai dengan pertanyaan). Hal ini diharapkan juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan dari latar belakang masalah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Learning Starts With A Question di SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan Pesisir Selatan METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas). PTK adalah proses penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai seorang guru sehingga hasil belajar siswa meningkat dan tujuan pembelajaran tercapai (Wardani, 2007; Kunandar, 2011; Arikunto, 2008). Penelitian dilakukan di SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Subjek dalam penelitian yang berjumlah 17 orang. Siswa laki-laki sebanyak 12 orang dan Siswa perempuan sebanyak 5 orang. Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada disain PTK yang dirumuskan Suharsimi Arikunto (2010:16), yang terdiri dari empat komponen yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi/ pengamatan, dan refleksi. Hubungan keempat komponen tersebut merupakan suatu siklus dan digambarkan pada diagram berikut: 29

Model alur penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut. Refleksi Tidak berhasil Perencanaan 1. RPP 2. Media Pembelajaran 3. Lembar Observasi 4. Evaluasi SIKLUS I Pengamatan 1. Lembar penilaian ranah afektif siswa 2. Lembar observasi kegiatan guru Perencanaan 1. RPP 2. Media Pembelajaran 3. Lembar Observasi 4. Evaluasi Pelaksanaan Langkah- langkah Model pembelajaran learning starts with a question adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan informasi dan membagikan bahan bacaan yang sesuai dengan materi pembelajaran. 2. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari bacaan tersebut. 3. Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bacaan yang tidak dipahami dan meminta siswa untuk membuat rangkuman. 4. Peserta didik menuliskan pertanyaan tentang materi yang tidak dipahami. 5. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pertanyaan yang ditulisnya tadi. 6. Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan tersebuta Refleksi Berhasil SIKLUS II Pengamatan 1. Lembar penilaian ranah afektif siswa. 2. Lembar observasi kegiatan guru Pelaksanaan Langkah- langkah Model pembelajaran learning starts with a question adalah sebagai berikut: 1. Guru menyampaikan informasi dan membagikan bahan bacaan yang sesuai dengan materi pembelajaran. 2. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mempelajari bacaan tersebut. 3. Guru meminta kepada siswa untuk memberi tanda pada bacaan yang tidak dipahami dan meminta siswa untuk membuat rangkuman. 4. Peserta didik menuliskan pertanyaan tentang materi yang tidak dipahami. 5. Guru memerintahkan kepada peserta didik untuk mengumpulkan pertanyaan yang ditulisnya tadi. 6. Guru menyampaikan materi dengan menjawab pertanyaan tersebuta Bagan 2. Alur Penelitian Sumber: Arikunto, dkk. (2008:16). Indikator keberhasilan pada penelitian ini adalah apabila ketuntasan belajar siswa telah mencapai acuan standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah tempat penelitian yaitu 70. Indikator pada peningkatan hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan hasil belajar kognitif siswa dalam pemahaman materi meningkat dari 29% menjadi 70%. 2. Peningkatan hasil belajar afekif siswa dalam membuat pertanyaan meningkat dari 41% menjadi 70%. 3. Peningkatan hasil belajar afektif siswa dalam membuat rangkuman meningkat dari 39% menjadi 70%. 30

Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Data kualitatif ini diperoleh dari proses pembelajaran. Sumber data adalah siswa kelas IV yang menjadi responden penelitian. Data tersebut tentang hal-hal yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil pembelajaran yang berupa informasi tentang hasil belajar siswa kelas 1V SDN 14 Siguntur Muda Pesisir Selatan. Sumber data penelitian adalah proses kegiatan belajar yang meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perilaku guru dan siswa waktu pembelajaran berlangsung. Data diperoleh dari: 1. Siswa kelas IV SDN 14 Siguntur Muda Pesisir Selatan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2. Mahasiswa (peneliti) untuk melihat tingkat keberhasilan dalam penerapan model Learning Starts With A Question pada pembelajaran IPS. 3. Guru kelas yang bersangkutan untuk melihat implementasi PTK baik dari siswa maupun guru praktisi. 4. Nilai tes akhir siklus siswa. Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan beberapa teknik sebagai berikut: Observasi Secara sederhana observasi merupakan pengamatan dengan tujuan tertentu. Pengamatan atau observasi adalah kegiatan pengamatan (pengamatan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran (Kunandar 2011:143). Menurut Hopkins (dalam Wardhani 2010: 2.23) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi, yang secara singkat dapat dideskripsikan, yaitunya perencanaan bersama, fokus, membangun kriteria, keterampilan observasi, balikan (feedback). Tes Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis dalam dirinya (Kunandar, 2011:186). Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap materi yang telah diajarkan. Dokumentasi Dokumen yang berbentuk visual untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumentasi yang akan diambil berupa foto selama pelaksanaan proses pembelajaran IPS kelas IV SDN 14 Siguntur Muda Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen untuk mengumpulkan data, yaitu: 1) Lembar tes akhir siklus, lembar tes berisikan soal-soal yang digunakan untuk melihat hasil belajar siswa dari berbagai materi yang telah dipelajari dapat meningkatkan dengan menggunakan model Learning Starts with a Question; 2) Lembar observasi kegiatan guru, dalam lembar observasi kegiatan guru, observer mengamati setiap aktivitas yang dilakukan oleh guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Mulai dari apersepsi, kegiatan inti, pengelolaan kelas, hingga kegiatan penutup. Observer akan mengamati apakah guru telah mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat sebelumnya; 3) Lembar observasi penilaian afektif siswa, lembar tes berisikan indikator afektif yang digunakan untuk melihat hasil belajar afektif siswa dalam menulis pertanyaan dan membuat rangkuman dapat meningkat dengan menggunakan model Learning Starts With A Question. Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif adalah analisis data yang dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus yang setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan kemudian diadakan 1 kali pertemuan untuk tes akhir siklus. Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model Learning Starts With A Question. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa lembar penilaian ranah afektif siswa, lembar observasi pelaksanaan pebelajaran guru, dan tes akhir siklus. Pembelajaran melalui Model Learning Starts With A Question merupakan hal yang baru bagi siswa sehingga dalam pelaksanaannya peneliti menemui berbagai masalah yang disebabkan oleh siswa yang masih kesulitan dalam merangkai kalimat pertanyaan dan membuat rangkuman, dan siswa masih belum berani tampil ke depan kelas. Untuk mengatasi hal ini peneliti memberikan motivasi dan bimbingan agar siswa bersemangat dalam belajar sehingga hasil belajar dapat ditingkatkan. Akan tetapi melalui Model nmake a match ini menyebabkan perubahan cara belajar bagi setiap siswa. Biasanya siswa yang aktif di kelas hanya beberapa orang sehingga sedikit sekali terjadi interaksi. Namun setelah menggunakan Model make a match dapat 31

menunjukkan afektif yang baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dijelaskan seperti di bawah ini. Penilaian Ranah Afektif Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Ranah afektif siswa yang akan dibahas dalam pembahasan ini ada dua indikator ranah afektif yaitu menulis pertanyaaan dan membuat rangkuman. Dapat diuraikan sebagai berikut: Berdasarkan observasi yang didapat melalui lembar penilaian ranah afektif siswa dalam menulis pertanyaan dan membuat rangkuman pada siklus I pertemuan pertama hari Selasa, 4 Agustus 2017 dan pertemuan kedua hari Selasa, 11 Agustus 2017. Diperoleh informasi pada pertemuan I jumlah siswa yang tuntas 9 orang dengan persentase 53% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 8 orang dengan persentase 47% dengan rata-rata hasil belajar afektif 64. Hal ini disebabkan Model Learning Starts With A Question merupakan hal yang baru bagi siswa, selain itu siswa masih terlihat kesulitan dalam menulis pertanyaan dan masih banyak siswa yang mengobrol dengan teman sebangkunya, di akhir pembelajaran guru meminta siswa untuk membaca pelajaran di rumah sehingga hal yang belum dimengerti dapat dipertanyakan di pertemuan selanjutnya. Pada pertemuan kedua guru memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran dan lebih serius untuk memperhatikan guru serta bersikap saling menghargai, terlihat pada pertemuan II jumlah siswa yang tuntas 11 orang dengan persentase 65% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 6 orang dengan persentase 35% dengan rata-rata hasil belajar afektif 70. Rata-rata pada siklus I pertemuan I dan II jumlah siswa yang tuntas 10 orang dengan persentase 59% sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas 7 orang dengan persentase 41% dengan rata-rata hasil belajar 67. Jumlah ini meningkat dari pertemuan sebelumnya, tetapi masih banyak siswa yang tidak memperhatikan dan belum mencapai target ketuntasan. Sedangkan berdasarkan lembar observasi penilaian ranah afektif siswa pada siklus II pertemuan pertama hari Selasa, 18 Agustus 2017, pada pertemuan I jumlah siswa yang tuntas 12 orang dengan persentase 71% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 5 orang dengan persentase 29% dengan rata-rata hasil belajar afektif 80, yang diperoleh siswa dalam menulis pertanyaan dan membuat rangkuman. Terlihat Pada pertemuan II jumlah siswa yang tuntas 14 orang dengan persentase 82% sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas 3 orang dengan persentase 18% dengan rata-rata hasil belajar afektif 83. Rata-rata pada siklus II pertemuan I dan II jumlah siswa yang tuntas 13 orang dengan persentase 76,5% sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas 4 orang dengan persentase 23,5% dengan rata-rata hasil belajar 81,5. Terlihat siswa sudah mulai bisa menulis pertanyaan dan membuat rangkuman dalam pembelajaran dengan baik dan memperhatikan guru saat menerangkan materi pelajaran. Rata-rata hasil belajar siklus I 67 dan rata-rata hasil belajar siklus II 81,5. Kegiatan Guru Pada Siklus I dan Siklus II Keberhasilan siswa dalam pembelajaran pada umumnya dilihat juga dari pengelolaan kelas yang dilakukan oleh guru melalui Model Learning Starts With A Question. Pada siklus I pertemuan pertama hari Selasa, 4 Agustus 2017 jumlah skor yang diperoleh guru yaitu 8 dengan persentase 53,3% tergolong dalam kategori kurang. Hal ini disebabkan guru belum terbiasa membawakan pembelajaran melalui Model Learning Starts With A Question, guru kurang memberikan waktu kepada siswa untuk menulis pertanyaan, guru kurang memberikan bimbingan kepada siswa dalam penerapan model Model Learning Starts With A Question, guru kurang merencanakan waktu dengan baik dari setiap langkah Model Learning Starts With A Question, guru kurang memotivasi siswa dan kurang memberikan pendekatan kepada siswa sehingga hasil belajar siswa belum mencapai target ketuntasan. Pada pertemuan kedua hari Selasa, 11 Agustus 2017 diperoleh jumlah skor 9 dengan persentase 60% tergolong dalam kategori cukup. Rerata persentase yang diperoleh adalah 56,65% sehingga belum dikatakan baik. Hal ini disebabkan guru masih belum menguasai Model Learning Starts With A Question dan akan diperbaiki pada siklus II. Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama hari Selasa, 18 Agustus 2017 jumlah skor yang diperoleh adalah 11 dengan persentase 73,3% sehingga guru dalam mengelola pembelajaran sudah dapat dikatakan baik, tetapi masih terlihat kekurangan guru dalam proses pembelajaran yaitu guru kurang menguasai kelas. Pada pertemuan kedua hari Selasa, 25 Agustus 2017 jumlah skor yang diperoleh guru berjumlah 12 dengan persentase 80% sehingga dapat dikatakan sangat baik, hal ini dikarenakan guru dalam menggunakan Model Learning Starts With A Question dapat dikatakan baik dan dapat menutupi kekurangan pada pertemuan sebelumnya. Rerata persentasenya adalah 76,65% tergolong dalam kategori baik sehingga telah mencapai target ketuntasan yaitu 70%. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan hasil belajar siklus I siswa yang dilakukan pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2017 dengan jumlah siswa yang mengikuti 17 orang, melalui 10 soal tes objektif dan 5 soal essay. Rerata nilai tes akhir siklus I adalah 67,4, siswa yang tuntas berjumlah 10 orang (58,82%), dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 7 orang (41,17%). Dengan demikian hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai target ketuntasan 70%. 32

Berdasarkan hasil belajar siklus II siswa yang dilakukan pada hari Sabtu, 29 Agustus 2017 melalui 10 soal tes objektif dan 5 soal essay, jumlah siswa yang mengikuti 17 orang, rerata nilai tes akhir siklus II adalah 74,7. Siswa yang tuntas berjumlah 14 orang (82,35%) sedangkan siswa yang belum tuntas berjumlah 3 orang (17,64%) sehingga hasil belajar siswa pada siklus II mencapai target ketuntasan yaitu 70%. Saat ulangan berlangsung guru kembali mengingatkan kepada siswa untuk tidak berbuat curang seperti berdiskusi dengan teman, mencontek teman dan melihat catatan, jawablah sesuai dengan kemampuan masing-masing, terlihat jawaban siswa terisi penuh dan tidak asal-asalan dalam menjawab pertanyaan sehingga nilai yang diperoleh siswa mencapai KKM yaitu 70. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I dan siklus II yang telah dilaksanakan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan siswa kelas IV meningkat dalam menulis pertanyaan pada bacaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan model learning starts with a question di SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusanyaitu 50,95% pada siklus I meningkat menjadi 83,31% pada siklus II. 2. Kemampuan siswa kelas IV meningkat dalam membuat rangkuman pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan model learning starts with a question di SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan yaitu 44,05% pada siklus I meningkat menjadi 74,45% pada siklus II. 3. Kemampuan siswa kelas IV meningkat dalam memahami materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan model learning starts with a question di SDN 14 Siguntur Muda Kecamatan Koto XI Tarusan yaitu 58,82% pada siklus I meningkat menjadi 82,35% pada siklus II. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi, dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BNSP. Djamarah, Syaiful Bahri. (2010). Guru dan anak didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: Asdi Mahasatya. Hamalik, Oemar. (2007). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Novera, Mailiza. (2014). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Learning Starts With A Question. Padang: Universitas Bung Hatta. Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Kunandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Pebriyenni. (2009). Pembelajaran IPS II (Kelas Tinggi). Padang: Kerjasama Dikti-Depdiknas dan Jurusan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta. Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Sapriya. (2006). Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. Bandung: UPI Press. Sisri, Neri. (2014). Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Learning Starts With A Question. Padang: Universitas Bung Hatta. Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil proses Belajar Mengajar.bandung: Remaja Rosdakarya Suprijono, Agus. (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Taufik,Taufina dan Muhammadi. (2011). Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang: Sukabina Press. Wardani, IGAK, dkk. (2011). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka 33