FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN PHBS DI KELURAHAN SARIREJO KOTA SEMARANG

dokumen-dokumen yang mirip
BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SLAWI TAHUN 2015


FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA POSYANDU LANSIA DI WILAYAH PUSKESMAS MIROTO SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU BALITA MENIMBANG ANAKNYA KE POSYANDU

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

SKRIPSI. PERAN PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS DALAM CAPAIAN PHBS RUMAH TANGGA DENGAN IBU NIFAS (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Porong)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN DESA SIAGA DI KABUPATEN TAPIN

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : ANANG RIASMOKO J

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU FACTORS RELATED TO THE PERFORMANCE CADRE IN POSYANDU

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM MEMBERIKAN PENDIDIKAN SEKS USIA DINI PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK III PERTIWI SEMARANG

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

OLEH: S. HINDU MATHI NIM

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN KADER DENGAN SIKAP KADER TENTANG POSYANDU BALITA DI DESA PENGKOK KEDAWUNG SRAGEN

GAMBARAN PERILAKU KEPALA KELUARGA TENTANG PHBS DI DESA TUNGGULO SELATAN KECAMATAN TILONG KABILA KABUPATEN BONE BOLANGO TAHUN 2012

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN DAN SIKAP PERSONAL HYGIENE ORGAN REPRODUKSI REMAJA PUTRI JALANAN DI KOTA DENPASAR TAHUN 2015 NI MADE SETIARI

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

PROGRAM STUDI ILMU GIZI (S1) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2004

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

GAMBARAN PEMANFAATAN KMS OLEH KADER POSYANDU BALITA SEHAT DI DUSUN BEDOYO KIDUL,DESA BEDOYO, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

ROY ANTONIUS TARIGAN NIM.

ANALISIS DEMAND MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEDAN DELI, PUSKESMAS BROMO DAN PUSKESMAS KEDAI DURIAN TAHUN 2013

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU KADER POSYANDU DALAM PELAYANAN MINIMAL PENIMBANGAN BALITA

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

SKRIPSI HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

TINGKAT PARTISIPASI MAHASISWA DALAM IMPLEMENTASI KAWASAN TANPA ROKOK (KTR) DI UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

1,2,3 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 9-11 BULAN DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN MRANGGEN DEMAK

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tingkat penerapan PHBS

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN PERTUMBUHAN BADUTA USIA 6-24 BULAN (Studi di Kelurahan Kestalan Kota Surakarta)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KELURAHAN SIAGA DI KOTA BANJARMASIN TAHUN 2013

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Keywords: Attitude of mother, diarrhea, participation mother in posyandu

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERSEDIANYA JAMBAN KELUARGA SEHAT DI DESA TOMPASO DUA KECAMATAN TOMPASO BARAT KABUPATEN MINAHASA

ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN PELAKSANAAN TUGAS KADER DENGAN KINERJA POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANARAN SEMARANG TAHUN 2016.

Putri Ahadiyah* Rosalina, S.Kp., M.Kes **) Puji Lestari, S.Kep., Ns., M.Kes. (Epid )**)

UNIVERSITAS UDAYANA. Oleh: Ni Putu Dewi Tata Arini NIM : PROGRAM STUDI KESEHATANMASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM BANK SAMPAH DI KELURAHAN BINJAI KECAMATAN MEDAN DENAI KOTA MEDAN TAHUN 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA CATURTUNGGAL DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN SERTIFIKAT LAIK SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURNAMA KECAMATAN PONTIANAK SELATAN

KARYA TULIS ILMIAH IMPLEMENTASI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK SEKOLAH. Di SD Muhammadiyah Terpadu Ponorogo

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA WANITA USIA SUBUR DI PUSKESMAS JOMBANG-KOTA TANGERANG SELATAN

GAMBARAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WELALA KECAMATAN LADONGI KABUPATEN KOLAKA TIMUR TAHUN 2015

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

Kata Kunci : Pengetahuan, sikap,dukungan petugas kesehatan,asi eksklusif

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYUURIP PURWOREJO

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING (Tingkat Pengetahuan, Pendidikan, Sikap, Pekerjaan) KADER DENGAN KEAKTIFAN KADER PADA KEGIATAN POSYANDU DI DESA RAKIT

PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

EVALUASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) TERHADAP PERILAKU PEMAKAIAN ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Tajudin Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

UNIVERSTAS UDAYANA PERSEPSI MASYARAKAT BANJAR KEDATON KELOD DESA KESIMAN PETILAN DENPASAR TIMUR MENGENAI PEMANTAU JENTIK TAHUN 2016 I G.A.

DAMPAK PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP TINDAKAN KADER POSYANDU TENTANG PEDOMAN UMUM GIZI SEIMBANG (PUGS) DI PONDOK BETUNG PONDOK AREN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU ORANG TUA DALAM TOILET TRAINING TODDLER ABSTRAK

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

ANALISYS THE FULFILLMENT PARTOGRAPH IN MONITORING PHASE I FOR DECREASE MORTALITY IN DELIVERING BABY SeptiRianawati 1, YuliTrisnawati 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) MASYARAKAT DI LINGKUNGAN VII KELURAHAN SEI SIKAMBING B MEDAN SUNGGAL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PELATIHAN DAN MOTIVASI DENGAN KEAKTIFAN KADER DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN

ABSTRAK DESTIANA SUPARDI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA PEMINATAN ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN KESEHATAN 2016

ABSTRAK. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Perilaku, Kesehatan Gigi dan Mulut Mahasiswa Timor Leste.

Kata Kunci : Posyandu, Kader Posyandu, Keaktifan.

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NIAT MAHASISWA KOS UNTUK BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI TEMBALANG SEMARANG ABSTRACT

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UPAYA PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA IBU RUMAH TANGGA DI KELURAHAN KRAMAS KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

ABSTRAK. Elisabet Risubekti Lestari, 2007.Pembimbing I : Donny Pangemanan, drg., SKM. Pembimbing II : Budi Widyarto, dr.

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK IBU DAN KELUARGA DENGAN PRAKTIK KELUARGA SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LASEM KABUPATEN REMBANG

TESIS. Oleh LISBET HERAWATY SIHOMBING /IKM

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN KADER TENTANG BUKU KIA DI POSYANDU WILAYAH KELURAHAN DEMANGAN KECAMATAN GONDOKUSUMAN KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2015

UNIVERSITAS UDAYANA PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU ANGGOTA SEKAA TERUNA TERUNI TENTANG PERATURAN DAERAH KAWASAN TANPA ROKOK DI DESA KESIMAN

KADER. Disusun J

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita terhadap Tindakan Imunisasii Dasar Lengkap di Kelurahan Lambung Bukit Kota Padang Tahun 2014

Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Guna Bangsa Yogyakarta ABSTRACT

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Gerontik

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN, PENDIDIKAN, USIA DAN LAMA MENJADI KADER POSYANDU DENGAN KUALITAS LAPORAN BULANAN DATA KEGIATAN POSYANDU

Transkripsi:

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERAN KADER KESEHATAN DALAM PELAKSANAAN PHBS DI KELURAHAN SARIREJO KOTA SEMARANG Millati Azka Saftri, Priyadi Nugraha P, Emmy Riyanti Bagian Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email: millati.azkamillati.azka@gmail.com Abstract: PHBS is an aware health-based behavior that is done by family members to help themshelves regarding to their health and to play active roles in helath-based activities in their surrounding. The percentage of PHBS in Sarirejo Village is one the worst PHBS among 117 villages, and decreases 1.0%. In 016 was 51%, from 5.0% in 015. The roles of health cadres in promoting PHBS are expected to relate with the implementation of PHBS in Sarirejo Village, Semarang. The purpose of this study was to determine the factors related to the roles of health cadres in the implementation of PHBS. This study was an analytical descriptive research with quantitative approach. There are 49 people as population. Samples were 33 people health cadres that chosen using simple random sampling. The data was analysed using statistical with significance level of 5%. The results of this study showed that 84.8% of health cadres perform their roles well. The variable that was related with the roles of health cadres is the attitudes toward PHBS and the roles of cadres (p = 0.01). Meanwhile the variables that were not related with the roles of health cadres are age, latest education, job, knowledge of PHBS, knowledge of the roles of cadres, the availability of facilities, the availability of cost, skills, the support of the municipality, and the support of community health centers. The leader of health cadre as key person need to motivate her members so that they can keep good attitude towards health cadre s roles. Especially at desease recording and approaching to public figures. Keywords : PHBS, health cadres, the roles of health cadres Bibliography : 60, 1980-016 PENDAHULUAN Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan di masyarakat. 1 Dari 117 Kelurahan, jumlah rumah tangga di Kota Semarang yang dilakukan survei PHBS tatanan rumah tangga tahun 015 adalah 395.169 rumah tangga, meningkat 3,53% jika dibandingkan dengan survei PHBS tahun 014 sebanyak 369.980 rumah tangga. Survei PHBS tatanan rumah tangga tahun 015 diperoleh hasil strata utama sebanyak 55.413 (64,63 %) dan strata paripurna sebanyak 103.953 (6,31%), sehingga untuk strata PHBS tingkat kota adalah paripurna dengan nilai sebesar 90,94%. 594

Target rumah tangga yang melakukan PHBS di Kota Semarang adalah 80% pada tahun 016, sehingga sudah memenuhi target PHBS nasional yaitu 60% pada tahun 016. Berdasarkan data dari Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota Semarang tahun 016, Kelurahan Sarirejo memiliki persentase PHBS sebesar 51%, mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang memiliki persentase sebesar 5,0%. Hasil ini menunjukkan rumah tangga yang berphbs di Kelurahan Sarirejo masih di bawah target Kota Semarang dan nasional. Kualitas lingkungan yang rendah, tingkat pendidikan, perilaku masyarakat yang masih kurang terhadap hidup sehat, dan peran kader kesehatan yang belum optimal di dalam upaya kesehatan menjadi penyebab dari rendahnya angka PHBS di Kelurahan Sarirejo. Di masing masing tatanan dijumpai masyarakat (yaitu masyarakat tatanan yang bersangkutan), maka di masing masing tatanan juga terdapat berbagai peran.pengaruh yang besar terhadap keberhasilan PHBS rumah tangga dalam upaya peningkatan praktik PHBS melibatkan peran kader. 3 Kader adalah tenaga sukarela yang dipilih oleh, dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.sedangkan kader kesehatan masyarakat adalah laki laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah masalah kesehatan perorangan maupun masyarakat serta untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat tempat pemberian pelayanan kesehatan. 4 Kesehatan sangat penting dalam menentukan status PHBS masyarakat di lingkungannya. Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk menganalsis faktor faktor yang berhubungan dengan peran kader kesehatan dalam pelaksanaan PHBS di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang. METODE PENELITIAN Rancangan penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Sarirejo Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang tahun 017. Populasi penelitan ini adalah seluruh kader kesehatan yang berjumlah 49 orang. Sampel pada penelitian ini sebanyak 33 orang, dengan penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling.analisis data yang dilakukan adalah analisis univariat dan analisis bivariat. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian berdasarkan faktor faktor yang berhubungan dengan peran kader kesehatan dalam pelaksanaan PHBS di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1 Distribusi Frekuensi Praktik Kesehatan Praktik Peran Kader Jumlah f % baik 05 15, Baik 8 84,8 Total 33 100 Tabel Distribusi Frekuensi setiap Variabel Bebas Variabel jumlah f % Usia <64 tahun 30 90,9 >64 tahun 03 09,1 Tingkat dasar (SD,SMP) 13 39,4 595

16 48,5 menengah Perguruan 04 1,1 tinggi Pekerjaan Tidak bekerja 19 57,6 Bekerja 14 4,4 PHBS baik 0 60,6 Baik 13 39,4 baik 1 36,4 Baik 1 63,6 Sikap 10 30,3 Mendukung 3 69,7 Fasilitas Tidak tersedia 13 39,4 Tersedia 0 60,6 Biaya tersedia 8 84,8 Tersedia 05 15, Keterampilan 09 7,3 Baik 4 7,7 tokoh masyarakat Mendukung 33 100,0 kelurahan 06 18, Mendukung 7 81,8 Puskesmas 8 84,8 Mendukung 05 15, Tabel 3 Analisis setiap Variabel Bebas dengan Praktik Variabel Praktik bebas Baik Baik f % f % Usia <64 tahun 4 13,8 5 86, >64 tahun 1 5,0 03 75,0 Tingkat 3 3,1 10 076,9 dasar (SD,SMP) 1,5 14 087,5 menengah Perguruan 0 00.0 04 100,0 tinggi Pekerjaan Tidak bekerja 3 15,8 16 84, Bekerja 14,3 1 85,7 Pengetahua n PHBS baik 3 15,0 1 7 85,0 Baik 15,4 1 84,6 1 Pengetahua n Peran Kader baik 16,7 10 83,3 Baik 3 14,3 18 85,7 Sikap 4 40,0 6 Mendukung 1 04,3 Fasilitas Tidak tersedia 60,0 95,7 4 30,8 9 69, Tersedia 1 05,0 1 9 Biaya 5 17, tersedia 9 Tersedia 0 00. 0 Keterampila n, Baik 3 1, 5 tokoh masyarakat Mendukung 5 15, 95,0 3 08,1 05 100,0 1 7 77,8 87,5 8 84,8 596

kelurahan 0 00 0 6 Mendukung 5 18,5 Puskesmas 5 17, 9 Mendukung 0 16. 0 100, 0 081, 5 3 8,1 05 100,0 Tabel 4 Rekapitulasi Faktor Faktor yang Berhubungan dengan Kesehatan terhadap Pelaksanaan PHBS di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang Variabel Bebas p-value Keterangan Usia 0,500 Tidak Ada Terakhir 0,487 Tidak Ada Pekerjaan 1,000 Tidak Ada tentang PHBS 1,000 Tidak Ada tentang Peran Kader 1,000 Tidak Ada Sikap terhadap PHBS dan 0,01 Ada Ketersediaan Fasilitas 0,066 Tidak Ada Ketersediaan Biaya 0,569 Tidak Ada Keterampilan 0,597 Tidak Ada Tokoh Masyarakat - Tidak Ada Kelurahan Puskesmas 0,556 Tidak Ada 0,569 Tidak Ada PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa kader kesehatan di Kelurahan Sarirejo yangmelakukan perannya dengan baik sebesar 84.8%. Mayoritas kader kesehatan di Kelurahan Sarirejo telah melaksanakan perannya dengan baik meskipun persen-tase hasil PHBS rumah tangga masih rendah. Peran yang belum dilaksanakan yaitu sosialisasi PHBS ke seluruh rumah tangga yang ada di wilayah RT melalui kelompok dasawisma. Hal ini disebabkan tidak dibentuknya kelompok dasawisma di lingkungan Kelurahan Sarirejo. Sementara itu, untuk masyarakat ras Cina cenderung menutup diri dan tidak mengikuti kegiatan kegiatan di lingkungan RT. A. Variabel yang Berhubungan dengan Praktk 1. Sikap terhadap PHBS dan 0.01 < 0.05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H 0 ditolak, artinya ada hubungan antara sikap responden dengan praktik peran kader kesehatan di Kelurahan Sarirejo. Tingginya sikap responden yang mencerminkan lebih banyak kader yang melaksana-kan perannya.kader yang kurang peran kader disebabkan karena terbatasnya pengetahuan. B. Variabel yang Tidak Berhubungan dengan Praktk 1. Usia 0.500.Dalam teori Green usia termasuk dalam faktor predisposisi yang merupakan salah satu faktor dari perilaku 597

kesehatan. 5 semakin tua usia kader kesehatan, semakin banyak pengalamannya, maka semakin baik pula perannya namun ketahanan fisik yang telah menurun, menjadi-kan kelambatan dalam bekerja.regenerasi kader kesehatan belum berjalan.. Tingkat 0.487.Dalam teori Green tingkat pendidikan termasuk dalam faktor predisposisi yang dari perilaku kesehatan. 5 Perilaku kader kesehatan pada saat kegiatan posyandu tidak menunjukkan ciri tingkat pendidikannya.namun jika tingkat pendidikan tinggi, masyara-kat menjadi lebih percaya pada perkataan kader. Banyak pula petugas puskesmas yang menjadi kader kesehatan di wilayah tempat tinggalnya.sehingga memudahkan dalam pemberian informasi terkini kepada kelompok kader kesehatan di wilayahnya untuk disosialisasikan kepada masyarakat. 3. Pekerjaan 1.000. Dalam teori Green pekerjaan termasuk dalam faktor predisposisi yang dari perilaku kesehatan. 5 Dengan banyaknya tugas kader kesehatan, seseorang yang memiliki pekerjaan tetap cenderung menolak untuk menjadi kader kesehatan. Sedangkan yang berjalan selama ini mayoritas kader kesehatan di Kelurahan Sarirejo tidak memiliki pekerjaan, atau bekerja sebagai ibu rumah tangga. 4. PHBS dan Fisher s Exact Testmenunjukkan p- valueuntuk pengetahuan PHBS dan pengetahuan peran kader sebesar 1.000. Dalam teori Green pengetahuan termasuk dalam faktor predisposisi yang merupakan salah satu faktor dari perilaku kesehatan. 5 nya minat belajar, menyeba-kan rendahnya pengetahuan kader. 5. Ketersediaan Fasilitas 0.066.Dalam teori Green ketersediaan fasilitas termasuk dalam faktor pemungkin yang dari perilaku kesehatan. 5 Kader kesehatan tidak mendapatkan fasilitas karena keterbatasan dana insentif dan materi, oleh karena itu kader melakukan perannya secara apa adanya. 6. Ketersediaan Biaya Fisher s Exact Testmenunjukkan p-value sebesar 0.569.Dalam teori Green ketersediaan biaya termasuk dalam faktor pemungkin yang merupakan salah satu faktor dari perilaku kesehatan. 5 Ketersediaan biaya dapat mempercepat kinerja kader, sehingga sangat penting dan dibutuhkan untuk menjalankan peran kader kesehatan. 598

7. Keterampilan 0.597.Dalam teori Green keterampilan termasuk dalam faktor pemungkin yang dari perilaku kesehatan. 5 Keterampilan kader kesehatan di Kelurahan Sarirejo termasuk dalam kategori baik. Namun pengetahuan perlu ditingkatkan agar sosialisasi kepada masyarakat dapat terarah. 8. Tokoh Masyarakat Dalam teori Green dukungan tokoh masyarakat termasuk dalam faktor penguat yang merupakan salah satu faktor dari perilaku kesehatan. 5 Tokoh masyarakat telah memberikan dukungan yang baik kepada kader kesehatandengan cara menyampaikan informasi kesehatan bila kader kesehatan sedang berhalangan. Tokoh masyarakat juga membina warganya supaya mau berpartisipasi dalam kegiatan kesehatan yang bermanfaat untuk diri mereka sendiri. 9. Kelurahan 0.556.Dalam teori Green dukungan kelurahan termasuk dalam faktor penguat yang dari perilaku kesehatan. 5 Lurah dengan cara ikut serta dalam perkumpulan kader kesehatan agar koordinasi dapat terjaga. 10. Puskesmas 0.569.Dalam teori Green dukungan puksesmas termasuk dalam faktor penguat yang dari perilaku kesehatan. 5 Dari 10 orang kader yang ditunjuk mengikuti perkumpulan kader di tingkat puskesmas, tidak semuanya selalu bisa hadir.hal ini menyebabkan keter-lambatan penerimaan materi.sehingga pihak puskesmas kurang memprioritaskan kader kader Kelurahan Sarirejo untuk menjadi kader siaga. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada kader kesehatan terhadap perannya dalam pelaksanaan PHBS di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Praktik peran kader kesehatan di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang dalam pelaksanaan PHBS menunjukkan kategori baik, yaitu sebesar 84.8%. Praktik yang kurang baik yaitu sosialisasi kelompok dasawisma, perencanaan survey mawas diri, perencanaan penanggu-langan masalah kesehatan, pelayanan kesehatan yang menjadi tanggung jawab kader (pembagian obat), pemantauan penyakit.. Ada hubungan antara sikap terhadap PHBS dan peran kader (nilai p = 0.01) dengan praktik peran kader kesehatan dalam pelaksanaan PHBS di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang yaitu. 3. Sikap yang masih kurang yaitu pendekatan kepada tokoh masyarakat dan pencatatan diare. 4. Tidak ada hubungan antara usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pengetahuan tentang PHBS, pengetahuan tentang peran 599

kader, ketersediaan fasilitas, ketersediaan biaya, keterampilan, dukungan kelurahan, dukungan puskesmas dengan praktik peran kader kesehatan dalam pelaksanaan PHBS di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang. SARAN 1. Bagi Tim Kader Kesehatan di Kelurahan Sarirejo Kota Semarang Ketua kader kesehatan sebagai populasi kunci perlu memotivasi anggotanya agar dapat mempertahankan sikap baik terhadap peran kader kesehatan.terutama dalam hal pencatatan penyakit dan pendekatan kepada tokoh masyarakat.. Bagi Tokoh Masyarakat Meningkatkan koordinasi dengan cara membuat grup sosial media bagi kader kesehatan untuk memudahkan komunikasi dan penyampaian informasi. 3. Bagi Puskesmas Mencanangkan program yang dapat meningkatkan pengetahuan kader kesehatan.sehingga kader kesehatan dapat maksimal dalam menyikapi perannya.memastikan ketua kader kesehatan agar anggotanya mengetahui peran kader dan dapat melaksanakannya.. Dinas Kesehatan Kota Semarang. Laporan Survey PHBS Rumah Tangga. 016. 3. Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 69/MENKES/PER/XI/011 tentang Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 011. 4. Nurhajati N. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Masyarakat Desa Samir dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat. 010; 5. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta; 010. DAFTAR PUSTAKA 1. Taylor ZA dan D. Commotment to Independence by Internal Auditor: The Effect of Role Ambiguity and Role Conflict. Manag Audit J. 009;4:899 95. 600