BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut akan selalu diikuti dengan. jumlah peralatan rumah tangga membutuhkan energi listrik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. udaranya. Sistem tata udara pada Gedung Rektorat Universitas Lampung masih

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu Emergency Otomatis Dengan Pengaturan Tingkat Intensitas Cahaya Menggunakan Smartphone Android

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dimusnahkan, dapat dikonversikan atau berubah dari bentuk

BAB I PENDAHULUAN. hal tersebut mengakibabtkan energi listrik meningkat. Energi listrik merupakan

BAB I PENDAHULUAN. diseluruh aspek kehidupan. Seiring kemajuan zaman, penggunaan energi

BAB I PENDAHULUAN. Kerupuk adalah salah satu jenis makanan yang sudah lama dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY

BAB II KONSEP DASAR LEMARI PENGERING PAKAIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Media Bluetooth (Software), agar dapat memudahkan pekerjaan mereka. Dengan

I. PENDAHULUAN. fungsi dan luas ruangan serta intensitas penerangannya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan energi harus dilakukan dengan bijaksana, terlebih untuk sumber

PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS (Sub Judul : MONITORING SISTIM PENGKONDISIAN UDARA DI LABORATORIUM REPARASI LISTRIK)

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1.1 Sumber energi di Indonesia (Overview Industri Hulu Migas, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Salah satu peralatan yang sangat penting pada bagian distribusi yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Internasional Soekarno Hatta mempunyai tugas pokok menyediakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang menonjol adalah dalam bidang teknologi elektronika. Sebelum adanya listrik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. segala peralatan elektronik. Akan tetapi, energi-energi tersebut berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber-sumber energi alternatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring kemajuan teknologi yang pesat pada saat ini dan dibarengi dengan

Sensor Arus Sensor arus yang digunakan pada tugas akhir ini mengikuti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1.2 Perumusan masalah 1.3 Tujuan

I. PENDAHULUAN. Teknologi yang sangat membantu dalam kehidupan manusia adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Listrik Negara (PLN)adalah Badan Usaha Milik Negara. jasa yaitu mendistribusikan pasokan listrik bagi masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi sudah sangat berkembang secara pesat. Salah satu

SISTEM KONTROL RUANG OTOMATIS SEBAGAI PENGHEMAT ENERGI LISTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sebagai alat transportasi untuk melakukan aktifitas. Khususnya sepeda

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat terhadap alat-alat yang dapat bekerja secara otomatis dan aman

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

tetap akan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan konsumsi energi secara nasional. Bangunan merupakan penyaring faktor alamiah penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya

24 Feb 17. Perilaku Berhemat Energi Listrik. Semakin tinggi peradaban seseorang semakin beragam kebutuhan energinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. perangkat lainnya yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari dan memberikan

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

I. PENDAHULUAN. Di jaman seperti sekarang ini, kehidupan manusia tidak terlepas dari piranti

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keadaan alam Indonesia yang memiliki iklim tropis dan beridentitaskan sebagai

internet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Ellyas, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan energi yang dihasilkan dari sumber energi lain

BAB II LANDASAN TEORI

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

RANGKAIAN OTOMATISASI RUANGAN BERBASISKAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

KIPAS ANGIN OTOMATIS DENGAN SENSOR SUHU BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Beragam aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan Air Conditioning dan untuk penyimpanan bahan makanan dan. minuman menggunakan Domistic Refrigerant ( lemari es ).

BAB I PENDAHULUAN. Energi matahari tersedia dalam jumlah yang sangat besar, tidak bersifat polutif, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Refrigerasi adalah suatu sistem yang memungkinkan untuk mengatur suhu sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah terbesar yang dihadapi oleh negara-negara di dunia

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah yang menaikkan tarif dasar listrik dan tarif dasar

Disusun Oleh: Ir. Erlinda Muslim, MEE Nip : Departemen Teknik Industri-Fakultas Teknik-Universitas Indonesia 2008

1 BAB I PENDAHULUAN. Dalam bahasa yang paling sederhana, home automation atau otomatisasi

BAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa kasus hingga mengalami kebangkrutan. termometer. Dalam proses tersebut, seringkali operator melakukan kesalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada proses pengecatan terdapat sebuah proses yang penting yaitu proses

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGONTROL SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO UNO

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. Bulb secara otomatis, maupun secara manual dengan menggunakan remote control.

KONTROL OTOMATIS AIR CONDITIONER SHELTER BTS BERBASIS MICROCONTROLLER JOURNAL

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

KONSENTRASI TEKNIK ENERGI ELEKTRIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan akan energi listrik terus bertambah dengan bertambahnya

BAB I PENDAHULUAN. Seiring pesatnya kemajuan dan perkembangan daerah - daerah di Indonesia, memicu

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan taraf hidup yang terjadi di Indonesia akibat adanya pembangunan yang dilaksanakan, menimbulkan banyak perubahan dalam pola kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut akan selalu diikuti dengan peningkatan kebutuhan energi listrik, sehingga akibat dengan bertambahnya jumlah peralatan rumah tangga membutuhkan energi listrik. Listrik merupakan kebutuhan primer bagi masyarakat perkota-an. sumber energi listrik diciptakan berasal dari beberapa sumber energi lain diantaranya tenaga air, tenaga nuklir, tenaga uap, dan menggunakan tenaga bahan bakar minyak. Pemakaian energi listrik yang berlebihan akan mengakibatkan kelangkaan listrik, khususnya energi listrik yang menggunakan tenaga bahan bakar minyak. Secara tidak langsung akan habis karena bahan bakar minyak merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Maka dari itu, energi listrik harus dimanfaatkan secara optimal karena negara kita sedang mengalami krisis energi listrik. Penggunaan energi listrik di Indonesia masih belum terkelola dengan baik. Pemborosan ini umumnya terjadi di perkantoran dan bangunan publik. Pemborosan terbesar terutama disumbangkan oleh penggunaan alat penyejuk udara (air conditioner/ ac) dan lampu ruangan yang tetap menyala meski sedang tidak ada orang di dalam ruangan tersebut. Porsi 1 1

konsumsi listrik penyejuk udara dan lampu ini relatif besar, yakni di atas 45% untuk ac dan 30% untuk lampu (anonim, 2012). Penghematan listrik semakin relevan, maka dalam skripsi ini akan di bahas tentang perancangan detector otomatis untuk menghidupkan dan mematikan peralatan listrik seperti lampu dan pendingin ruangan untuk menghemat penggunaan energi listrik. Detector yang dimaksud secara otomatis akan menghidupkan lampu dan pendingin ruangan apabila ada aktifitas manusia didalam ruangan yang dimonitoring oleh sensor dengan mempertimbangan kondisi ruangan (intesitas cahaya dan suhu), dan akan mematikan lampu dan pendingin ruangan apabila tidak ada aktifitas manusia didalam ruangan tersebut. Dengan demikian, detector ini tidak akan membiarkan lampu dan pendingin ruangan menyala terus - menerus apabila ruangan tidak sedang dipergunakan manusia. Detector ini membutuhkan proses yang panjang. Dibutuhkan waktu dan tenaga yang lebih banyak, sehingga munculah ide untuk membuat alat perancangan detector suhu & jumlah orang diruangan sebagai upaya efesiensi listrik. Microcontroller atmega16 adalah salah satu komponen sebagai control utama dalam pembuatan alat perancangan detector ruangan ini. Keunggulan microcontroller atmega16 ini lebih efisien, harga terjangkau, dan mudah didapat. Selain itu microcontroller atmega16 juga mudah dalam mengoprasionalkan sehingga alat ini lebih efektif. Dengan alat ini proses pengaplikasian akan lebih mudah, lebih menghemat waktu dan tenaga. 2

Dengan pengetahuan dan keterampilan penulis, maka penulis berusaha merancang alat yang dapat digunakan sebagai mengefesinsi listrik menjadi lebih efektif dan efisien. Sebagai perwujudan dari pemikiran penulis, maka penulis memilih judul Perancangan Detector Suhu Dan Jumlah Orang Diruangan Sebagai Upaya Efesiensi Listrik B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana mendesain alat perancangan detector suhu & jumlah orang diruangan sebagai upaya efisiensi listrik? 2. Bagaimana mengimplementasikan alat perancangan detector suhu & jumlah orang diruangan sebagai upaya efisiensi listrik? C. Batasan Masalah Untuk menghindari meluasnya pembahasan terkait alat ini, maka penulis memberi batasan masalah, antara lain: 1 Alat yang dibuat adalah berupa prototype ruangan dan bukan ac sebenarnya, tetapi mengunakan kipas angin pendingin kecil ac kotak persegi 12x12cm 2 Suhu yang dapat dideteksi oleh sensor adalah range antara 16 o c sampai dengan suhu 25 o c 3 Pendingin ruangan akan menyala jika jumlah minimal 5 orang dan maksimal 20 orang D. Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah: 3

1. Merancang dan mendesain alat perancanagan detector suhu & jumlah orang diruangan sebagai upaya efisiensi listrik. 2. Mengimplementasikan alat perancanagan detector suhu & jumlah orang diruangan sebagai upaya efisiensi listrik. E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dalam pembuatan dan perencanaan alat ini adalah: 1. Bagi mahasiswa: a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam merancang sebuah alat dengan harapan mampu membawa dampak yang lebih baik. b) Dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Bagi masyarakat: a) Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang perkembangan teknologi tepat guna. b) Meningkatkan kinerja produksi yang lebih efisien dan mudah, khususnya efisiensi waktu dan tenaga produksi. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan materi, maka penulis menyajikan sistematika penulisan karya ilmiah ini sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini berisikan uraian mengenai latar belakang perancangan dan pembuatan alat perancanagan detector suhu & jumlah orang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, serta sistematika penulisan. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi teori yang menunjang penyelesaian masalah dalam perancangan alat perancanagan detector suhu & jumlah orang yang disertai komponen pendukung lainnya. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai perancangan sistematika alat perancanagan detector suhu & jumlah orang mulai dari komponen yang digunakan serta perancangan program utama. BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai sistem kerja modul microcontroller ATmega16 dengan komponen penunjang serta pembahasan mengenai program utama. BAB V KESIMPULANAN DAN SARAN Dalam bab ini berisikan tentang kesimpulan dari karya tulis yang dibuat dan saran untuk pengembangan selanjutnya. 5