KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI GERAK

dokumen-dokumen yang mirip
TRANDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI GERAK PADA SISTEM KEAMANAN RUMAH

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN RANGKAIAN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

ALAT UKUR JARAK PADA MOBIL BERBASIS SISTEM ULTRASONIK

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA SISTEM. Pada bab ini diterangkan tentang langkah dalam merancang cara kerja

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 Diagram Blok Pengukur Kecepatan

METODE. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan. 3.2 Alat dan Bahan Bahan Alat

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV ANALISIS DATA PENGUKURAN JARAK MENGGUNAKAN INFRA MERAH DAN ULTRASONIK

2. TINJAUAN PUSTAKA Gelombang Bunyi Perambatan Gelombang dalam Pipa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pada Bab IV ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem, rancang bangun

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

III. METODE PENELITIAN. Perancangan sistem dilakukan dari bulan Maret sampai Juni 2014, bertempat di

Dalam kondisi normal receiver yang sudah aktif akan mendeteksi sinyal dari transmitter. Karena ada transmisi sinyal dari transmitter maka output dari

MANAJEMEN ENERGI PADA SISTEM PENDINGINAN RUANG KULIAH MELALUI METODE PENCACAHAN KEHADIRAN & SUHU RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

Tugas Sensor Ultrasonik HC-SR04

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN CHARGER OTOMATIS UNTUK TELEPON GENGGAM (HP)

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

Dalam pengukuran dan perhitungannya logika 1 bernilai 4,59 volt. dan logika 0 bernilai 0 volt. Masing-masing logika telah berada pada output

Rancang Bangun Alat Otomatis Pengisian Tangki Air WSLIC Menggunakan Radio Frekuensi di Desa Sukobendu Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan

MOTOR DRIVER. Gambar 1 Bagian-bagian Robot

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN GELOMBANG ULTRASONIK BERPENAMPILAN DIGITAL

PENGONTROL VOLUME AIR DALAM TANGKI BERBASIS MIKROKONTROLER AT 89S52

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN. Pada proses pembuatan Tugas Akhir ini banyak media-media alat yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

SAKLAR YANG DIAKTIFKAN DENGAN GELOMBANG SUARA SEBAGAI PELENGKAP SARANA TATA SUARA

BAB III PERANCANGAN ALAT

JOBSHEET SENSOR ULTRASONIC

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

RANCANG BANGUN SISTEM PENGAMAN KEBAKARAN OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN KONTROL PANEL

MAKALAH SEMINAR TUGAS AKHIR PENGUKUR VOLUME ZAT CAIR MENGGUNAKAN GELOMBANG ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. serta pengujian terhadap perangkat keras (hardware), serta pada bagian sistem

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

Rancang Bangun Alat Pengukur Tingkat Keolengan Benda Secara Digital

AUDIO/VIDEO SELECTOR 5 CHANNEL DENGAN MIKROKONTROLER AT89C2051

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN : PERANCANGAN KONTROL OTOMATIS TEMPERATUR RUMAH KACA BERBASIS MIKROKONTROLLER AT89S51

BAB V PENGUKURAN ALIRAN FLUIDA. Alat pengukur kecepatan aliran yang dibangun pada tugas akhir ini

BAB III ALAT PENGUKUR ALIRAN BERDASARKAN WAKTU TEMPUH GELOMBANG ULTRASONIK. Gelombang ultrasonik adalah salah satu jenis gelombang akustik atau

PEMODELAN SISTEM AUDIO SECARA WIRELESS TRANSMITTER MENGGUNAKAN LASER POINTER

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III KONSEP RANCANGAN

INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 2 (PENGUAT INVERTING)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

ROBOT ULAR PENDETEKSI LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

ANALOG SIGNAL PROCESSING USING OPERASIONAL AMPLIFIERS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

1. Hasil pengukuran ketebalan plat logam dengan menggunakan mikrometer sekrup sebesar 2,92 mm. Gambar dibawah ini yang menunjukkan hasil pengukuran

Sistem Perlindungan menggunakan Optical Switching pada Tegangan Tinggi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 sampai bulan

USER MANUAL ALARM ANTI MALING MATA PELAJARAN : ELEKTRONIKA PENGENDALI DAN OTOMASI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

BAB III PERANCANGAN ALAT

RANCANG BANGUN DATA AKUISISI TEMPERATUR 10 KANAL BERBASIS MIKROKONTROLLER AVR ATMEGA16

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2014 sampai dengan selesai.

penetrant dan developer. Umumnya warna yang digunakan adalah putih untuk developer dan merah untuk penetrant.

PENGENDALIAN ALARM MELALUI SALURAN TELEPON. Syafriyudin *

Simulasi Karakteristik Inverter IC 555

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

Perancangan Prototipe Anemometer Berbasis Gelombang Suara Ultrasonik Frekuensi Rendah

BAB III PERANCANGAN SISTEM

melibatkan mesin atau perangkat elektronik, sehingga pekerjaan manusia dapat dikerjakan dengan mudah tanpa harus membuang tenaga dan mempersingkat wak

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

Transkripsi:

KEAMANAN RUMAH MENGGUNAKAN TRANSDUSER ULTRASONIK SEBAGAI PENDETEKSI GERAK Fathul Qodir *, Bambang Sudarsono, Bledug Kusuma P, Teknik Elektro FT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Jalan Lingkar Barat Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 55183 Telp. 0274-387656 ext. 211 ABSTRAKSI Ruangan yang penuh barang-barang berharga memerlukan sistem keamanan elektronis yang bisa langsung dipantau. Transduser ultrasonik dapat menjadi alternatif solusi untuk mengamankan suatu ruangan yang butuh pengawasan secara otomatis. Transduser bisa dilengkapi buzzer atau sirane yang berbunyi sebagai alarm atau terkoneksi dengan telepon rumah, sehingga akan men-dial up telepon rumah jika ada seseorang yang tanpa ijin memasuki ruangan tersebut. Jadi, selama didalam ruangan tersebut tidak ada benda yang bergerak maka alarm tidak akan berfungsi. Jarak jangkauan maksimum dari alat ini adalah 3,5 meter (tergantung sudut antara pemancar dan penerima) dengan waktu rambatan selama 10,19. Kata kunci: Tranduser ultrasonik, sistem keamanan. PENDAHULUAN Transduser ultrasonik dapat menjadi alternatif solusi untuk mengamankan suatu ruangan yang butuh pengawasan secara otomatis. Transduser bisa dilengkapi buzzer atau sirane yang berbunyi sebagai alarm atau terkoneksi dengan telepon rumah, sehingga akan men-dial up telepon rumah jika ada seseorang yang tanpa ijin memasuki ruangan tersebut. Jadi, selama didalam ruangan tersebut tidak ada benda yang bergerak maka alarm tidak akan berfungsi. Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan tranduser ultrasonik 40 KHz sebagai pemicu dial telepon adalah sebagai alternatif alat penunjang keamanan khususnya terhadap pencurian dengan memanfaatkan gelombang ultrasonik sebagai media transmisi sinyal, sekaligus untuk mengetahui prinsip kerja dari rangkaian tranduser ultrasonik 40 KHz sebagai pemicu dial telepon dengan menggunakan gelombang ultrasonik sebagai media transmisi sinyalnya. Prinsip kerja dari ultrasonik tidak berbeda dengan gelombang suara ultrasonik oleh binatang kelelawar. Binatang malam ini tidak memiliki penglihatan 146

yang peka dimalam hari. Kelelawar hanya mengandalkan indra penciuman dan pendengaran yang tajam. Indra penciuman digunakan untuk mencari mangsa, sedangkan indra pendengaran digunakan untuk mengetahui posisinya terhadap benda tertentu. Pemancar Ultrasonik Penerima Ultrasonik Benda di sekitarnya Gambar 1. Prinsip Pancar-Terima Ultrasonik Sebelum tranduser ini digunakan sebagai pemicu sebuah ponsel untuk dapat men-dial secara otomatis. Tranduser ini telah banyak digunakan dalam berbagai peralatan elektronik seperti alat pengukur jarak atau disebut dengan rangemeter. Rangemeter ini telah diuji coba oleh para mahasiswa ITB dalam praktikumnya. Disini akan dibahas sepintas tentang rangemeter. Secara garis besar sistem rangemeter dapat digambar pada diagram berikut, jarak Besaran yang diinginkan Pengolahan besaran elektrik dari sensor Gambar 2. Blok diagram rangemeter Tranduser ini biasanya terbuat dari bahan piezo-elektrik. Sifat dari piezoelektrik adalah sebagai berikut : Transduser Ultrasonik sebagai Pendeteksi. (Fathul Qodir, dkk) 147

Perbedaan + tekanan Tegangan Sifat piezo-elektrik langsung Tekanan Gambar 3. Plat piezo-elektrik diberi tekanan Bila plat piezo-elektrik diberi tekanan, maka akan timbul muatan listrik pada kedua permukaannya Plat juga merupakan kapasitor dengan konstanta dielektrik tertentu, timbul beda tegangan Sifat piezo-elektrik balik Bila plat piezo-elektrik diberi tegangan listrik, maka kedua permukaannya mendapat tekanan Plat juga merupakan badan elastik dengan konstanta elastik tertentu, tebalnya akan berubah Tegangan bolak balik sama dengan plat bergetar Dengan sifat tersebut piezo-elektrik dapat berperan sebagai tranduser dan dan sensor. Waktu yang dihabiskan antara pengiriman sinyal ultrasonik dengan penerima sinyal ultrasonik pantulan kita beri nama Time Of Fligth (TOF), merupakan besaran yang digunakan untuk menghitung jarak dari tranduser ke benda objek. Dengan mengetahui TOF, dan kecepatan gelombang ultrasonik di udara maka dapat dihitung jarak yang telah ditempuh oleh ultrasonik, sehingga tentunya jarak antara tranduser terhadap benda adalah setengahnya. Tentunya 148

pengukuran ini akan dipengaruhi banyak hal seperti kemiringan permukaan benda, kerefleksian permukaan, perubahan suhu dan lain-lain. Perhitungan itu dilakukan untuk ditampilkan dalam besaran yang diinginkan, pada alat Rangemeter tersebut hasil pengukuran ditampilkan dalam angka seven segment dengan satuan cm. METODOLOGI PENELITIAN Alat dan bahan meliputi Multimeter, osiloskop, tool kit, pcb, PCB Designer, tranduser, relai, komponen aktif (transistor, IC), dan komponen pasif (kapasitor, resistor). Daya jangkau dari transduser dapat diatur dengan resistor variabel ( VR ). Transduser ini dibuat untuk jangkauan rendah dikarenakan untuk menghindari alarm palsu yang bisa terjadi sewaktu-waktu dilingkungan sekitar transduser. Transduser akan men-dial up telepon jika gerakan yang terdeteksi berlangsung lama karena sifat dari transduser ini adalah tidak mengunci beban. Hal ini dipertimbangkan untuk mengabaikan gerakan sesaat yang dapat menimbulkan alarm palsu. Contohnya : gerakan binatang, suara gaduh dari luar, atau ada benda yang terjatuh dan sebagainya. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Prinsip Kerja Rangkaian Transduser Ultrasonik Rangkaian ini merupakan produk dari teknologi analog yang didukung sebagian kecil teknologi digital. Jika rangkaian penerima mendapatkan gelombang pantulan ( berarti ada sesuatu yang bergerak ), maka otomatis akan membangkitkan sebuah beban yang terkoneksi dengan transduser ultrasonik. Beban yang digunakan adalah sebuah telepon rumah atau dapat juga HP. Transduser Ultrasonik sebagai Pendeteksi. (Fathul Qodir, dkk) 149

Gambar 4. Rangkaian Transduser Ultrasonik Aplikasi Teori Perhitungan Pada Rangkaian Osilator Setelah melalui tahap pengujian maka data-data hasil pengujian dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1. Keluaran dari IC 555 dalam bentuk clock No. Clock/detik 1 4,87 2 4,97 3 4,64 4 4.53 Kepekaan Sensor Transduser Ultrasonik Daya jangkau transduser ultrasonik sangat ditentukan oleh nilai VR. Resistor variabel yang digunakan pada transduser ini bernilai 5K ohm. Untuk faktor lain yang mempengaruhi kepekaan transduser dibahas langsung dibagian analisis. Tabel 2. Daya jangkau transduser ultrasonik No. VR (5K Ω) Jarak Jangkauan 1. Minimum 0,5 meter 2. Pertengahan 2,5 meter 3. Maksimum 3,5 meter Keterangan: Tegangan pada pemancar = 1,7 volt 150

Aplikasi Teori Perhitungan Pada Rangkaian Osilator Perancang memberi toleransi waktu untuk men-dial up telepon selama 35 detik. Maka dilakukanlah perhitungan secara teori untuk mewujudkan toleransi waktu tersebut dengan memakai rumus sebagai berikut : t1 = 0,7 * ( Ra + Rb ) * C t2 = 0,7 * Rb * C F = T 1 T = t1 + t2 Komponen yang telah ditetapkan nilainya adalah C = 2200 µf 16V, Ra = Rb, dan IC 555 sebagai pembangkit clock. Perlu diperhatikan bahwa IC 4017 sebagai register geser mempunyai 10 port output sebagai register geser LED Hijau sebagai indikasi relay 2 diletakkan pada kaki 2 / port O1 IC 4017 dan LED Oranye sebagai indikasi relay 3 diletakkan pada kaki 7 / port O3 IC 4017. Sehingga dapat diketahui jarak antara port O3 ke port O1 adalah sebanyak 7 port. Waktu jeda yang dikehendaki adalah 35 detik dengan rentang sebanyak 7 port. Maka, satu port berlangsung selama 5 detik. (35 dibagi 7 ). T = 5 detik C = 2200 * 10-6 Ra = Rb = R =? Untuk menghasilkan waktu 5 detik per-clock nilai R harus segera ditentukan. T = t1 + t2 t1 = 2 * t2 karena Ra = Rb = R T = 3 * t2 5 = 3 * ( 0,7 * R * 2200 * 10-6 ) 5 5*10 R = = 6 3*0,7 * 2200*10 4620 6 = 1082,251 ohm. Jadi, untuk menentukan waktu selama 5 detik per-clock maka nilai R yang dibutuhkan sebesar 1082, 251 ohm. Setelah dipraktekkan maka dapat dicari nilai rata-rata dari data yang tercatat. 4,87 4,97 4,64 4,53 T rata-rata = 4 Ternyata T rata-rata hampir mendekati 5 detik. = 17,51 4 = 4,75 detik Transduser Ultrasonik sebagai Pendeteksi. (Fathul Qodir, dkk) 151

4,75 detik 5 detik Gambar 5. Pulsa Rata-Rata Secara umum alur diagram rangkaian transduser ultrasonik dengan dial up telepon rumah terdiri dari : rangkaian transduser ultrasonik, rangkaian osilator dan telepon rumah. Transduser 40 KHz dipakai untuk pemancar dan penerima gelombang ultrasonik. Jika terdeteksi gerakan maka relay akan tersambung dan otomatis akan menghidupkan rangkaian osilator. Dalam rangkaian osilator ini terdapat IC 555 sebagai pewaktu / pembangkit clock, IC 4017 sebagai register geser dan IC 4027 sebagai pengunci clock. Kemudian relay-relay akan terhubung ke telepon yang sudah terprogram untuk menelepon nomor tertentu. Singkatnya jika terdeteksi gerakan maka otomatis akan men-dial up telepon. Catu Daya Transduser ultrasonik Rangkaian Osilator Gambar 6. Alur Diagram 152

Kepekaan Sensor Transduser Ultrasonik Dari Tabel 2 dapat dilihat data kepekaan transduser ultrasonik terhadap jarak yang terjangkau. Untuk jarak jangkau minimum (short) 0,5 meter. Maka nilai frekuensinya adalah : Ts = 0,5 343,5 = 0,00146 detik = 1,46 ms Kecepatan gelombang suara : 343,5 m/s 1 1 F = = Ts 0, 00146 = 684,93 Hz Untuk jarak jangkau menengah (middle) 2,5 meter. Maka frekuensinya adalah : 2,5 Ts = = 0,00728 detik = 7,28 ms 343,5 1 1 F = = = 137,36 Hz Ts 0, 00728 Untuk jarak jangkau maksimum (long) 3,5 meter. Maka frekuensinya adalah : T L = 3,5 343,5 = 0,01019 detik = 10,19 ms 1 1 F = = Ts 0, 01019 = 98,14 Hz Jadi, untuk mendeteksi gerakan sejauh 0,5 meter diperlukan waktu 1,46 ms. Untuk mendeteksi gerakan sejauh 2,5 meter diperlukan waktu 7,28 ms dan untuk mendeteksi gerakan sejauh 3,5 meter diperlukan waktu 10,19 ms. Waktu tersebut merupakan waktu pantulan gelombang yang diakibatkan oleh gerakan. Alat ini dirancang untuk digunakan didalam ruangan kecil. Misalnya ruang tidur atau ruang kerja yang berukuran 4*5 meter. Jika, terkoneksi dengan hand phone alat ini bisa diletakkan didalam mobil dengan menggunakan catu daya aki 12 volt. Untuk mengetahui batas kecepatan yang tidak mampu dideteksi oleh transduser ultrasonik perancang menemui berbagai kendala karena gerakan yang tidak terdeteksi oleh transduser adalah gerakan yang sangat cepat sehingga sukar Transduser Ultrasonik sebagai Pendeteksi. (Fathul Qodir, dkk) 153

untuk melakukan pengukuran terhadap kecepatan benda tersebut. Sebagai solusi alternatif perancang melakukan beberapa percobaan dengan melakukan beberapa jenis gerakan yang melewati sensor transduser. Jarak antara gerakan dan sensor adalah 0,5 meter dan nilai VR maksimum. Tabel 3. Pendeteksian pada gerakan cepat No. Jenis Gerakan V (m/s) LED Merah 1. Balok Kubus Dijatuhkan ( sisi = 5 cm ) 3,834 ON 2. Kelereng dijatuhkan ( diameter = 1 cm ) 3,834 OFF Benda diatas dijatuhkan dari ketinggan 1,5 meter dengan percepatan gravitasi 9,8 m/s 2. Sehingga dapat dicari kecepatan benda tersebut dengan rumus : S a = 2 t V = t S a = g = Perecepatan gravitasi = 9,8 m/s2 V = Kecepatan benda s = h = Jarak / Tinggi t = Waktu tempuh Dari hasil data pada tabel diatas gerakan yang tidak terdeteksi adalah gerakan dari benda yang mempunyai ukuran / luas yang kecil. Hal ini menunjukkan bahwa luas penampang suatu benda ( A ) sangat berpengaruh dalam pendeteksian transduser ultrasonik. Jangkauan Transduser Berdasarkan Besar Sudut Antara Pemancar dan Penerima. Sudut 0 : Jarak maksimum adalah 3,5 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 30 : Jarak maksimum adalah 3,45 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 45 : Jarak maksimum adalah 3,25 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 60 : Jarak maksimum adalah 3,0 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 90 : Jarak maksimum adalah 2,5 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 120 : Jarak maksimum adalah 2,25 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 135 : Jarak maksimum adalah 1,5 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 150 : Jarak maksimum adalah 1,0 m dan jarak minimum 0,5 m Sudut 180 : Jarak maksimum adalah 0.5 m dan jarak minimum 0,5 m 154

90 = Transmitter = Receiver 0 3,5 m 180 360 Grafik 7. Jangkauan transduser sudut 0 Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa besar sudut antara pemancar ( T ) dan penerima ( R ) juga mempengaruhi panjang jangkauan transduser ultrasonik. Hal ini dikarenakan transduser memiliki Natural Focus / N, yaitu daerah optimal yang nilai amplitudonya paling rapat sehingga daerah ini merupakan daerah yang sangat peka dalam pendeteksian. Jika sudut antara T dan R terlalu besar maka nilai amplitudonya akan melebar sehingga mengurangi nilai N pada transduser tersebut. Gambar 8. Natural focus pada transduser Transduser Ultrasonik sebagai Pendeteksi. (Fathul Qodir, dkk) 155

Pada Transduser Pemancar Menurut data sheet transduser 40 Khz, input power yang di ijinkan sebesar 2W. Sedangkan tegangan input ke transduser yang terukur sebesar 1,7 volt dan kuat arus yang mengalir sebesar 0,5 A. Jadi, P = V * I = 1,7 * 0,5 = 0,85 W. ( masih dalam batas toleransi ). Gambar 9. Grafik masukan transduser pemancar ultrasonik Pada Transduser Penerima Perbedaan antara kondisi sinyal sebelum mendeteksi dan ketika mendeteksi adalah pada besar phase ( θ ) gelombang dan tegangan ( V ). Gambar 10. Keluaran transduser ultrasonik Untuk Grafik bergaris warna hitam adalah kondisi sebelum terdeteksi gerakan dan grafik bergaris warna orange adalah kondisi ketika terdeteksi gerakan. Pengamatan dilakukan dengan memakai osiloskop pada kaki transduser penerima. 156

Gambar 11. Ilustrasi berjalannya pendeteksian Alat ini dirancang akan mendial up telepon setelah mendeteksi gerakan terus-menerus selama 35 detik. Hal ini dilakukan karena telepon rumah yang digunakan sangat lambat dalam pengisian nomor telepon yang akan dihubungi ( untuk satu angka = 2 detik ). Untuk memberi toleransi jika ingin menelpon telepon seluler / HP ( 11 angka ) maka diputuskan agar memberi toleransi gerakan terus-menerus selama 35 detik. Pertimbangan lain adalah untuk mencegah terjadi alarm palsu. KESIMPULAN 1. Sinyal yang diterima sensor juga tergantung dari faktor lingkungan seperti suhu, angin dan suara karena akan mempengaruhi kinerja sensor. 2. Perbedaan sinyal yang dihasilkan oleh transduser penerima ketika tidak mendeteksi gerakan dan ketika mendeteksi gerakan adalah terletak pada besar fase ( θ ) gelombang dan tegangan ( V ). 3. Tingkat keakurasian transduser ultrasonik dalam mendeteksi suatu gerakan sangat tinggi. Faktor yang berpengaruh adalah kecepatan, luas penampang, suhu, sudut dan kerapatan massa udara. 4. Jarak jangkauan maksimum dari alat ini adalah 3,5 meter dengan waktu rambatan selama 10,19 ms. 5. Taraf intensitas maksimum pada transduser 40 KHz adalah 115 db dan sensitivitasnya adalah sebesar -67 db. Transduser Ultrasonik sebagai Pendeteksi. (Fathul Qodir, dkk) 157

DAFTAR PUSTAKA Loveday, George, 1992, Intisari Elektronika Penjelasan Alfabetik dari A sampai Z, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Millman, Jacob & Halkias, Christos C, 1993, Elektronika Terpadu, Penerbit Erlangga, Jakarta. Millman, Jacob, 1992, Mikroelektonika / Sistem Digital dan Rangkaian Analog, Penerbit Erlangga, Jakarta. Rusmady, Dedy, 1999, Mengenal Teknik Elektronika, Penerbit Pionir Jaya, Bandung. Tokheim, Roger L., 1995, Elektronika Digital, Penerbit Erlangga, Jakarta. Winning, H., 1984, Teknik Telepon Pengetahuan dari Praktek Untuk Praktek, Penerbit Bina Aksara, Jakarta. 158