Kemesraan... Pantai Natsepa

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

2017, No Indonesia Nomor 5062); 3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2 Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkot

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam

TUJUAN. a. Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian. b. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pemerintah telah menetapkan pola dasar pembangunan yaitu. pembangunan mutu sumberdayamanusia(sdm) di berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian RSUD Bangka Selatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berjudul Profil Penerapan Pelayanan Farmasi Klinik di Rumah

PELAYANAN KEFARMASIAN SESUAI STANDAR

BAB IV PEMBAHASAN. sakit yang berbeda. Hasil karakteristik dapat dilihat pada tabel. Tabel 2. Nama Rumah Sakit dan Tingkatan Rumah Sakit

Lampiran 1 Hasil lembar ceklist Puskesmas Helvetia, Medan-Deli dan Belawan Bagian II Nama puskesmas Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pharmaceutical barrier in preventing counterfeit medicines in hospitals. Hadi Sumarsono, S. Farm., Apt.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN MELALUI PENGATURAN APOTEK DAN PRAKTIK APOTEKER

DUKUNGAN PEMERINTAH DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter,

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

IMPLEMENTASI PRAKTIK APOTEKER BERTANGGUNG JAWAB DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN MENUJU APOTEKER YANG BERMARTABAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pelaksanaan Farmasi Klinik di Rumah Sakit. Penelitian ini dilakukan di beberapa rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Cross Sectional. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif-korelatif yang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup pasien yang dalam praktek pelayanannya memerlukan pengetahuan,

LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SARDJITO JL. KESEHATAN NO 1 SEKIP SINDUADI YOGYAKARTA 03 APRIL 30 MEI 2017

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN Jaminan Kesehatan Nasional. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

KEBIJAKAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI DIY DINAS KESEHATAN DIY

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA JALAN KESEHATAN NO. 1 YOGYAKARTA 03 AGUSTUS 30 SEPTEMBER 2015 PERIODE XLV

KEBIJAKAN OBAT DAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Evaluasi Penerapan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Magelang Berdasarkan Permenkes RI No.74 tahun 2016

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PELAYANAN PENCAMPURAN ASEPTIK DI RSUP DR SARDJITO YOGYAKARTA. Oleh: Dra. Nastiti Setyo Rahayu. Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan kepmenkes RI No. 983/ MENKES/ SK XI/ 1992 tentang

PERATURAN PERUNDANGAN PRAKTEK APOTEKER

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 22 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN APOTEK

PROGRAM KERJA UNIT FARMASI TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelayanan kefarmasian oleh apoteker (Menkes, RI., 2014). tenaga teknis kefarmasian (Presiden, RI., 2009).

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB IV PEMBAHASAN. Permenkes Nomor 58 tahun 2014 ini di lakukan di 4 Rumah Sakit Umum

BAB VI PENUTUP. korelasi sebesar 72,2%, variabel Pelayanan informasi obat yang. mendapat skor bobot korelasi sebesar 74,1%.

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 rumah sakit

SOSIALISASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI SARANA KESEHATAN

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor44 tahun 2009 pasal 1 Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia sebagai apoteker (Presiden, RI., 2009).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERAN IAI DALAM PEMBERIAN REKOMENDASI IJIN PRAKTEK DALAM IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMER 31 TAHUN 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat ilmiah khusus, dan difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE KEGIATAN EVALUASI DAN PENGEMBANGAN STANDAR PELAYANAN KESEHATAN TA. 2017

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. pasien yang membutuhkan tindakan medis segera guna penyelamatan nyawa dan

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SURAT KEPUTUSAN PENGURUS PUSAT IKATAN APOTEKER INDONESIA Nomor : PO. 002/ PP.IAI/1418/VII/2014. Tentang

PROGRAM DAN KEBIJAKAN DIREKTORAT BINA PELAYANAN KEFARMASIAN DALAM RANGKA PENINGKATAN PELAYANAN KEFARMASIAN DAN POR. Tahun 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) (Menkes, RI., 2014).

MAKALAH STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 pasal 1 tentang Rumah

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Dalam meningkatkan kualitas

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA JALAN KESEHATAN NO. 1 YOGYAKARA 01 AGUSTUS 30 SEPTEMBER 2016

DINAS KESEHATAN PUSKESMAS CADASARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Stabat dalam rangka pembinaan Puskesmas. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pusat Kesehatan Masyarakat yang disingkat puskesmas adalah unit

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 pasal 1 tentang rumah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (Kemenkes RI, 2014). Praktek pelayanan kefarmasian merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas (quality improvement) pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan mutlak diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TUGAS DAN FUNGSI APOTEKER DI RUMAH SAKIT. DIANA HOLIDAH Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas Fakultas Farmasi Universitas Jember

Pelayanan Farmasi. Oleh : Supariyati. Jakarta April 2011

Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH dalam menjamin KETERSEDIAAN OBAT DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit merupakan suatu unit yang mempunyai organisasi teratur,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KEPUASAN PASIEN TERHADAP STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR NO. / SK / RSPB / / 2017

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal 58-65

A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar

KEBIJAKAN DITJEN KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN MENDUKUNG DAN MENJAMIN AKSES SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT

Transkripsi:

Kemesraan... Pantai Natsepa 1

STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN ( RS, PUSKESMAS DAN APOTEK ) Oleh : Direktur Pelayanan Kefarmasian Disampaikan pada : Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bidang Kefarmasian dan Alat Kesehatan Ambon, 10 November 2016

PELAYANAN KEFARMASIAN (PP No. 51/2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian) Pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien

Tujuan Pelayanan kefarmasian menyediakan dan memberikan sediaan farmasi dan alat kesehatan disertai informasi agar masyarakat mendapatkan manfaat yang terbaik.

Pelayanan Kefarmasian di Fasilitas Kesehatan PENGELOLA AN SEDIAAN FARMASI KESELAMATAN PASIEN PELAYANAN FARMASI KLINIK SEDIAAN FARMASI YG AMAN, KHASIAT DAN MUTU TERJAMIN PENINGKATAN OUTCOME TERAPI Perencanaan Pengadaan Penerimaan Pengakajian Resep Rekonsiliasi Obat Konseling Penyimpanan Distribusi Visite Pemantauan Terapi 5

TUJUAN PENGATURAN STANDAR YANFAR Meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety) 6

Permenkes Nomor. 58 tahun 2014 (34/2016) tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit A. Pengelolaan Obat dan BMHP B. Pelayanan Farmasi Klinik Pengelolaan Sediaan farmasi, Alkes dan BMHP Pemilihan Perencanaan kebutuhan Pengadaan Penerimaan Penyimpanan Pendistribusian Pemusnahan dan penarikan Pengendalian Administrasi Pengelolaan Alat Kesehatan, Sediaan Farmasi, dan Bahan Medis Habis Pakai di Rumah Sakit harus dilakukan oleh Instalasi Farmasi sistem satu pintu. pengkajian dan pelayanan Resep penelusuran riwayat penggunaan Obat; a. rekonsiliasi pengkajian Obat; resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Pelayanan Informasi Obat (PIO); Obat; b. konseling Pelayanan Informasi Obat (PIO); c. visite; konseling; d. ronde/visite pasien (khusus Pemantauan Terapi Obat (PTO) Puskesmas rawat inap); Monitoring Efek Samping Obat e. (MESO) pemantauan dan pelaporan efek samping Evaluasi Obat; Penggunaan Obat (EPO) f. pemantauan terapi Obat; dan dispensing sediaan steril g. evaluasi penggunaan Obat Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD) SUMBER DAYA KEFARMASIAN Sumber Daya Manusia 1. Kualifikasi SDM 2. Persyaratan SDM 3. Beban Kerja dan Kebutuhan Sarana dan Peralatan 1. Persyaratan Sarana 2. Persyaratan Peralatan PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN Perencanaan Pelaksanaan tindakan hasil monitoring dan evaluasi

Permenkes Nomor. 30 tahun 2014 (36/2016) tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas A. Pengelolaan Obat dan BMHP f. pengendal ian; e. pendistribus ian; a. perencan aan kebutuha n; b. perminta an; Pengelolaa n obat dan BMHP d. penyimpa nan: c. penerima an; B. Pelayanan Farmasi Klinik a. pengkajian resep, penyerahan a. pengkajian resep, penyerahan Obat, Obat, dan pemberian dan pemberian informasi informasi Obat; Obat; b. Pelayanan Informasi Obat (PIO); b. Pelayanan Informasi Obat (PIO); c. konseling; d. d. ronde/visite pasien pasien (khusus (khusus Puskesmas rawat inap); e. pemantauan dan pelaporan efek efek samping Obat; f. pemantauan terapi Obat; dan dan g. evaluasi penggunaan Obat g. evaluasi penggunaan Obat PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN Perencanaan Pelaksanaan tindakan hasil monitoring dan evaluasi SUMBER DAYA KEFARMASIAN Sumber Daya Manusia 1. Kompetensi Apoteker (sbg. Penanggungjawab dan tenaga fungsional) 2. Pendidikan dan Pelatihan 3. Pengembangan Tenaga Kefarmasian dan Program Pendidikan Sarana dan Prasarana 1. R. Penerima resep 2. R. Pelayanan resep dan peracikan 3. R. Penyerahan obat 4. R. Konseling 5. R. Penyimpanan Obat dan BMHP 6. R. Arsip

Permenkes Nomor. 35 tahun 2014 (35 / 2016) tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek A. Pengelolaan Obat dan BMHP Pengelolaan obat dan BMHP perencanaan Pengadaan penerimaan; penyimpanan: Pemusnahan Pengendalian Pencataan dan pelaporan B. Pelayanan Farmasi Klinik a. pengkajian resep, penyerahan Obat, Pengkajian dan pemberian Resep informasi Obat; Dispensing b. Pelayanan Informasi Obat (PIO); c. Pelayanan konseling; Informasi Obat (PIO) d. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas Konseling rawat inap); e. Pelayanan pemantauan Kefarmasian dan pelaporan di efek samping rumah (home Obat; pharmacy care) f. Pemantauan pemantauan Terapi terapi Obat; (PTO) dan g. Monitoring evaluasi penggunaan Efek Samping Obat Obat (MESO) EVALUASI MUTU DI APOTEK Mutu Manajerial Mutu Pelayanan Farmasi Klinik SUMBER DAYA KEFARMASIAN Sumber Daya Manusia 1. Persyaratan administrasi 2. Attribut praktek 3. Continous Proffesional Development 4. Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan diri 5. Memahami dan mengikuti peraturan Sarana dan Prasarana 1. R. Penerima resep 2. R. Pelayanan resep dan peracikan 3. R. Penyerahan obat 4. R. Konseling 5. R. Penyimpanan Sediaan farmasi, alkes dan BMHP 6. R. Arsip

Pembinaan dan Pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota serta pengawasan yang dilakukan oleh Kepala Badan POM LAPORAN MENTERI KESEHATAN

Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus terakreditasi dan memenuhi Standar Salah satu yang harus dipenuhi adalah Standar Pelayanan Kefarmasian di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (RS, Puskesmas dan Apotek) Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten Kota harus Melaksanakan Pembinaan dalam Implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian. Dinas Kesehatan Provinsi Wajib Melaporkan Hasil Pembinaan Dan Pengawasan Kepada Direktur Jenderal Kefarmasian Dan Alat Kesehatan-KEMENKES RI Standar pelayanan kefarmasian di fasilitas pelayanan kesehatan dimaksudkan untuk menjamin keselamatan pasien. 11

Terima Kasih