1.Apresiasi 2.Pb di Udara 3.Pb bagi kesehatan 4.Peranan Pepohonan 5.JHJ

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kota lebih banyak mencerminkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Hal ini disebabkan karena manusia memerlukan daya dukung unsur unsur

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Sebagai pusat kota wisata, perindustrian dan perdagangan, kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang semakin menurun untuk mendukung kehidupan mahluk hidup. Menurut

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. ABSTRAK... vi. ABSTRACT... vii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL...

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas udara berarti keadaan udara di sekitar kita yang mengacu pada

BEBERAPA ISTILAH YANG DIGUNAKAN DALAM PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar Dan Persembahan... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KATA KUNCI UTAMA PERMASALAHAN LANSKAP PERKOTAAN KUALITAS UDARA & PENCEMARAN PERAN POHON. Data Ilmiah dari Hasil Penelitian Terapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan

PROFIL VOLUME LALU LINTAS DAN KUALITAS UDARA AMBIEN PADA RUAS JALAN IR. SOEKARNO SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup lainnya (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41. Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara).

BAB I PENDAHULUAN. utama pencemaran udara di daerah perkotaan. Kendaraan bermotor merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Jalur hijau di sepanjang jalan selain memberikan aspek estetik juga dapat

SUMMARY. ANALISIS KADAR NITROGEN DIOKSIDA (NO₂) dan KARBONMONOKSIDA (CO) DI UDARA AMBIEN KOTA GORONTALO

PENGARUH UMUR TANAMAN LIDAH MERTUA ( Sansevieria sp. ) DALAM MENYERAP TIMBAL DI UDARA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (natural sources) seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari

BAB 1 : PENDAHULUAN. Akan tetapi udara yang benar-benar bersih saat ini sudah sulit diperoleh, khususnya

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Kegiatan tersebut mengakibatkan adanya unsur-unsur gas, baik itu karbon

BAB I. PENDAHULUAN. Yogyakarta merupakan kota dengan kepadatan penduduk tertinggi di

BAB I PENDAHULUAN. pengaruhnya terhadap ekosistem secara global. Udara yang kita pakai untuk

TINGKAT POLUSI UDARA DARI EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN VOLUME LALU LINTAS (Studi Kasus : Simpang Empat Bersinyal Kota Lhokseumawe)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gas nitrogen dan oksigen serta gas lain dalam jumlah yang sangat sedikit. Diantara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan sebuah pusat kota, sekaligus ibu kota Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah. Bagi masyarakat, transportasi merupakan urat nadi kehidupan sehari-hari

ESTIMASI SEBARAN KERUANGAN EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA SEMARANG LAPORAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabkan oleh pencemaran,

BAB 1 : PENDAHULUAN. kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. konstan meningkat sebesar 5,64 % (BPS, 2012). Perkembangan pada suatu wilayah

I. PENDAHULUAN. Motor bensin dan diesel merupakan sumber utama polusi udara di perkotaan. Gas

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLLUTANT STANDARD INDEX YANG TERINTEGRASI DENGAN PENGUKURAN FAKTOR-FAKTOR CUACA SECARA REAL TIME

STUDI PENYEBARAN Pb, debu dan CO KEBISINGAN DI KOTA JAKARTA

BAB II LANDASAN TEORI. didalam udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari

BAB I PENDAHULUAN. udara terbesar mencapai 60-70%, dibanding dengan industri yang hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. gas seperti sulfur dioksida vulkanik, hidrogen sulfida, dan karbon monoksida selalu

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil survei, perhitungan dan pembahasan dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam mendukung perkembangan kemajuan kota-kota besar di dunia, namun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas lingkungan yang baik merupakan hal penting dalam menunjang kehidupan manusia di dunia.

ANALISIS PENERAPAN KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA DARI KENDARAAN BERMOTOR BERDASARKAN ESTIMASI BEBAN EMISI (Studi Kasus : DKI JAKARTA)

Turunnya Harga Premium, Tingkatkan Kadar Timbal

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan alam, semakin menambah kepekatan udara (Yuantari, 2009).

ANALISIS PERBANDINGAN KADAR GAS BUANG PADA MOTOR BENSIN SISTEM PENGAPIAN ELEKTRONIK (CDI) DAN PENGAPIAN KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Pencemaran udara dewasa ini semakin memprihatinkan. Hal ini terlihat

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup terutama manusia. Di dalam udara terdapat gas oksigen (O 2 ) untuk

Dosen pengasuh: Ir. Martono Anggusti.,S.H.,M.M,.M.Hum


Elaeis Noviani R *, Kiki Ramayana L. Tobing, Ita Tetriana A, Titik Istirokhatun. Abstrak. 1. Pendahuluan. 2. Dasar Teori Karbon Monoksida (CO)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB I PENDAHULUAN. Polusi atau pencemaran udara adalah proses masuknya polutan kedalam

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, negara, dan pemerintah menuju modernitas dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan pun muncul seiring semakin padatnya jumlah penduduk. Salah. satunya permasalahan di bidang transportasi.

B A P E D A L Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Kendaraan bermotor telah lama menjadi salah satu sumber pencemar

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan di dunia ini ( Arya, 2004: 27).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

Dengan Judul PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI BIOINDIKATOR DALAM PEMANTAUAN PENCEMARAN UDARA

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hujan merupakan unsur iklim yang paling penting di Indonesia karena

BAB I PENDAHULUAN. dikota-kota besar yang banyak terdapat pengguna kendaraan bermotor. Menurut

DENGAN JUDUL PENGGUNAAN TUMBUHAN SEBAGAI BIOINDIKATOR DALAM PEMANTAUAN PENCEMARAN UDARA

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KERUSAKAN LINGKUNGAN

Analisis dan Pemetaan Tingkat Polusi Udara di Zona Pendidikan (Studi Kasus : Wilayah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dan Universitas Jambi)

BAB IX PENCEMARAN UDARA AKIBAT KEMACETAN LALU LINTAS DI PERKOTAAN

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi negara-negara di dunia semakin meningkat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pesat dapat dilihat dari tingginya jumlah kendaraan seiring dengan kebutuhan

BAB 1 : PENDAHULUAN. Pencemaran udara telah lama menjadi masalah kesehatan pada masyarakat, terutama

GREEN TRANSPORT: TRANSPORTASI RAMAH LINGKUNGAN DAN KONTRIBUSINYA DALAM MENGURANGI POLUSI UDARA

Pencemaran Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

1.Apresiasi 2.Pb di Udara 3.Pb bagi kesehatan 4.Peranan Pepohonan 5.JHJ 1. Apresiasi Litbang-Hut masuk kota telusuri fenomena kualitas udara di wilayah perkotaan. 2. Pertanyaan mendasar mengapa Pb yang ditelaah, padahal NOx, SOx, COx, dll memiliki peluang yang sama 3. Pb di udara bersumber dari kendaraan bermotor dan industri. Di wilayah perkotaan sarat thd pencemaran Pb. 1

2

SUHU PERMUKAAN KOTA Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Makasar dan Medan LINGKUNGAN FISIK KRITIS PERKOTAAN FENOMENA LINGKUNGAN DI JAKARTA PUSAT 1. PERTUMBUHAN KOTA 4. BANGUNAN BETON 2. ALIH FUNGSI LAHAN 5. PERMUKIMAN PADAT 3. PEMANFAATAN AIR TANAH 6. RTH TERANCAM KERUSAKAN & PENCEMARAN TERHADAP 1. TANAH ; 2. AIR; 3. UDARA PEPOHONAN 3

(1). Kontaminasi logam timbal karena penambahan timbal (dalam bentuk tetraetil & timbaltetrametil) pada bahan pada bakar bensin pada tahun 1923. (2). Dengan demikian, miliaran ton timbal dilepaskan ke atmosfir melalui knalpot kendaraan. mence mari tanah, air, dan pada organisme hidup, khususnya tanaman yang tumbuh di sepanjang jalan raya (JHJ). (3). Walaupun timbal sudah dilarang ditambahkan kedalambahan bakar atau bensin atau secara bertahap dilarang di beberapa negara, mulai tahun 1971. (4). Timbal (Pb) adalah jenis logam terberat di antara jenis logam non-radioaktif (5). Pada batuan beku, kandungan timbal biasanya sekitar 16 ppm, sedangkan pada sebagian tanah yang jauh dari sumber polutan timbal rata-rata kandungan timbalnya umumnya dibawah 50 ppm. (6). Timbal ditambahkan langsung ke pasokan air melalui lapisan timbal dalam pipa air dan/atau melalui makanan kaleng terbuat dari baja disolder pada jahitan dengan senyawa timbal. 4

Parameter Waktu Pengukuran Baku Mutu Sulfur dioksida 24 jam 0,10 ppm Karbon monoksida 8 jam 20 ppm Oksida nitrogen 24 jam 0,05 ppm Oksidan 1 jam 0,10 ppm Debu 24 jam 0,26 ppm Timah hitam (Pb) 24 jam 0,06 ppm Pendataan Kualitas Udara DKI Jkt G. Arsip 5

(a). Logam Timbal adalah unsur beracun dan berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan (b). Kontaminasi logam timbal di sekitar pabrik pengolahan logam yang mengandung unsur Pb, di udara merupakan polusi yang berdampak jangka panjang. (c). Pengukuran dampak lingkungan akibat kontaminasi logam didasarkan pada pengukuran total konsentrasi logam pada partikulat udara. Hal ini dapat memberikan informasi tentang tingkat pencemaran udara. 6

SOLUSI MENGATASI CEMARAN UDARA DI DKI JAKARTA 1. UDARA TIDAK SEHAT 2. JUMLAH KENDARAAN 9,8 JT 3. MASYT PERLU TRANSPORT TEROBOSAN KEBIJAKAN Jasa Pepohonan UPAYA 1. EFISIEN BBM UDARA BERSIH 2. PENINGKATAN SARANA TRANSPORTASI (BUSWAY, MONORE, KRL, WATERWAY) Perlu data penunjang 7

80 70 60 50 40 30 20 10 0 Dominan Jenis Tumbuhan Mahoni Glodogan Angsana Damar Melina A.Kranji Lain-lain Jakarta Bandung Surabaya Medan 350 300 250 200 150 100 50 0 91,12 141,63 POHON PENJERAP (ppm/m2 10,8 74,43 210,56 288,7 215,3 Jkt Bekasi Bogor Depok Tangerang Semarang Surabaya Jkt (Sengon), Bgr (Arau kaviya), Depok (Jatimas), Bekasi (Sengon), Tgr (Kepel), Smg (Glodogan), Sby (Johar) 8

1. Pb merupakan logam berat non radioaktif mencemari udara dan berbahaya bagi kesehatan. 2. Sumber utama Pb polutan kendaraan dan industri. 3. Pendataan kualitas udara telah banyak dilakukan (DKI, LIPI, dll), menunjukkan bahwa di wilayah perkotaan memiliki kecenderungan meningkat seiring dan sejalan dengan peningkatan jlh kendaraan. 4. Penelusuran Peran Pepohonan cukup efektif sebagai acuan/kontrol terhadap kualitas udara dan kesehatan kota 9

5. Literatur yang diacu dan paling muda tahun 2009 dan didominan tahun 1990-an. Padahal jurnal yang me nelaah kemampuan pepohonan terhadap emisi GRK lebih dari 100 judul Artikel. 6. Pendataan pepohonan untuk deteksi Pb, seyogianya lebih difokuskan JHJ (Jalur Hijau Jalan), karena pada masing-masing lokasi kajian lebih dari 70 % merupakan jenis tanaman taman Tarsoen Waryono Departemen Geografi FMIPA Universitas Indonesia Hp. 081310778835 ; Email : tarsoengeo@yahoo.co.id 10