KEGIATAN TRIBINa dan kespro di kampung KB kabupaten klaten 2018 OLEH : V. RETNO SETYANINGSIH, SKM, MMR DISSOSP3AKB KLATEN

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

Program Gen Re dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja

PENGUATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3

BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Profil Wilayah Kota Bandar Lampung pintu gerbang Pulau Sumatera. Sebutan ini

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

ANALISIS DAN EVALUASI PROGRAM KKBPK TAHUN 2015

MATERI TELAAH PROGRAM KKBPK TAHUN 2016 BIDANG KELUARGA SEJAHTERA DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA. Jakarta, 5 September 2016

Tabel 1. Jumlah PPKBD dan Sub PPKBD Yang Melapor Bulan April SUB PPKBD NO KAB/KOTA Yang ada PPKBD

Tabel 19. Jumlah PPKBD dan Sub PPKBD Yang Melapor Bulan Mei 2011 PPKBD. SUB PPKBD NO KAB/KOTA Yang ada

BAB I PENDAHULUAN. juta jiwa adalah remaja usia tahun (BkkbN,2014). Menurut bidang

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI. Hari Anak-Anak Balita 8 April SITUASI BALITA PENDEK

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA DAN KELUARGA MANDIRI. Ns. WIDYAWATI, S.Kep, M.Kes

Tabel 17. KKP DAN REALISASI MENURUT TAHAPAN PIK-REMAJA (PKBR) PER KABUPATEN/KOTA S.D BULAN NOVEMBER 2011 TAHAPAN PIK REMAJA TUMBUH TEGAK TEGAR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kecanduan narkoba dan ujung ujungnya akan terinfeksi HIV Aids dengan hal

PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

Buku Saku Desa dalam Penanganan Stunting

VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL

L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

KAMPUNG K B OLEH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUN DAN PERLINDUNGAN ANAK,PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BUKITTINGGI

PENANGANAN STUNTING TERPADU TAHUN 2018

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju

Dr. Sugiri Syarief, MPA. ( Kepala BKKBN ) Disampaikan oleh Drs. Pranyoto, M.Sc. ( Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga )

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARCA (POSOAYA)

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROPOSAL PROGRAM TERPADU PENINGKATAN PERAN WANITA MENUJU KELUARGA SEHAT DAN SEJAHTERA (P2WKSS) DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya pubertas, yaitu seseorang yang dulunya masih anak-anak menjadi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus pernikahan usia dini banyak terjadi di berbagai penjuru dunia. Hal

Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Sp.GK. Disampaikan pada Seminar Hari Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, 25 Februari 2015

BAB I PENDAHULUAN. selain jumlah sangat besar (menurut BPS tidak kurang dari 43,6 juta j iwa atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Remaja yang dalam bahasa Inggris adolesence, berasal dari bahasa latin

RPJMN KESEHATAN DAN GIZI MASYARAKAT

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

KEPALA DESA KALIBENING KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DESA KALIBENING KECAMATAN DUKUN NOMOR 07 TAHUN 2017 TENTANG

M ISI V ISI.HOXDUJD %HUNXDOLWDV RENCANA STRATEGIS B K K B N N ILA I-N ILA I

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

PROGRAM DAN PELAYANAN KESPRO DI BPPM DIY DISAMPAIKAN DALAM JOGJA UPDATE MEI 2013

TABEL 5. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD TAHUN 2018 KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA

TANTANGAN PROGRAM GIZI DI INDONESIA. Doddy Izwardy Direktur Bina Gizi Kementerian Kesehatan

MISI MISI VISI PENDUDUK VISI & MISI KEPENDUDUKKAN CATATAN SIPIL & KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TAPIN

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam hal ini adalah keluarga.

Sgmendung2gmail.com

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

J 8appenas BERITA ACARA KESEPAKATAN MUSRENBANGNAS 2018

KETERPADUAN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KB NASIONAL DENGAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. data BKKBN tahun 2013, di Indonesia jumlah remaja berusia tahun sudah

KATA PENGANTAR KEPALA BKKBD KAB.MINAHASA TENGGARA. Dr.SAUL E ARIKALANG,M.Kes. PEMBINA UTAMA MUDA NIP

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 46 TAHUN 2014 TENTANG

POSDAYA POS DNIKS PEMBERDAYAAN KELUARGA

SAMBUTAN BUPATI KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam hal perkembangan otak dan pertumbuhan fisik yang baik. Untuk memperoleh

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB 1 PENDAHULUAN. (usia tahun) berjumlah sekitar 43 juta jiwa atau 19,61 persen dari jumlah

BAB III TUJUAN, SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia menghadapi banyak masalah berkaitan dengan bidang

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PELAJAR TERHADAP PROGRAM GENERASI BERENCANA DI SMA NEGERI 13 MEDAN TAHUN 2015

RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009

DAFTAR ISI B. PROGRAM KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA C. PROGRAM KETEHANAN DAN PEMBERDAYAAN KELUARGA D. PROGRAM PENGUATAN PELEMBAGAAN KELUARGA KECIL

Mencegah kekurangan gizi pada anak, mencegah stanting.

BAB 1 : PENDAHULUAN. sosial secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan sistem dan fungsi serta proses

PEMBERDAYAAN KELUARGA UNTUK : MEMBANGUN MANUSIA MENGENTASKAN KEMISKINAN MELALUI POSDAYA

BAB 29 PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA KECIL BERKUALITAS SERTA PEMUDA DAN OLAHRAGA

WALI KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALI KOTA DEPOK NOMOR 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bisri Fitriani Afina Meiti Eka Isdhiyanti, 2014

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan Masyarakat (IPM). IPM terdiri dari tiga aspek yaitu pendidikan,

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. (Hadi, 2012).

LAPORAN UMPAN BALIK PENGENDALIAN LAPANGAN & PELAYANAN KONTRASEPSI JUNI 2016

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2019

LAPORAN KEGIATAN EVALUASI PASCA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN ORIENTASI PENDIDIK SEBAYA DAN KONSELOR SEBAYA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun tersebut usia produktif penduduk Indonesia paling banyak dengan usia

KEGIATAN KANTOR KELUARGA BERENCANA - JAKBAR YANG DIBIAYAI APBD TAHUN ANGGARAN 2013

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

KEGIATAN TRIBINa dan kespro di kampung KB kabupaten klaten 2018 OLEH : V. RETNO SETYANINGSIH, SKM, MMR DISSOSP3AKB KLATEN 1

3. STUNTING

Kegiatan 2018 yang mendukung 1000 HPK dan Penurunan Stunting 10 Desa Prioritas intervensi Stunting dikabupaten Klaten A. Pembuatan Prototype Media KIE BKB HI : Iklan Radio/ TV, Lembar Balik, Buku, Poster, Leaflet, Buku Saku, Banner, dll. 1. Sanggrahan 1. Materi Peran Ayah (leaflet, poster, standing banner) 2. Materi Randusari B. Sosialisasi 1000 HPK Prototype (leaflet, 1000 HPK buku saku, Roll Banner, Poster) 3. Titang 3. Media C. Penggandaan KKA (film Prototipe tutorial) 1000 HPK 4. Sumyang 4. Materi Pengasuhan Jogonalan 5. Granting D. Seminar Nasional Pengasuhan orang Anak tua bekerja (leaflet, poster dan buku saku) (materi tentang 1000 HPK dan Stunting) 5. Materi 8 Fungsi Keluarga (buku saku dan poster) 6. Ngaren 7. Butuhan Prambanan PEDAN E. Pekan Peduli 1000 HPK dalam rangka 6. Materi penurunan Pengasuhan stunting di DELANGGU 6-10 5 Provinsi tahun dengan (buku saku dan poster) 7. 8. Modul Keprabon stunting tertinggi Sadar Lingkungan POLANHARJO (Buku saku, standing banner, 9. leaflet Tibayan dan poster) jatinom 1. Nusa Tenggara Timur : Kabupaten 8. 10.Gemblegan Materi Lembata Pencegahan Stunting kalikotes (Buku saku, standing banner, leaflet dan poster) 2. Sulawesi Barat: Kabupaten Polewali 9. Materi Mandar Orangtua Hebat 0-6 Tahun (Buku Saku, billboard Orangtua Hebat, Film Orangtua Hebat, Iklan Radio, Iklan Televis 3. Kalimantan Selatan: Kabupaten Hulu Sungai Utara 4. Gorontalo: Kabupaten Gorontalo 5. Sulawesi Tengah : Kabupaten Banggai 28 Sesuai dengan List 1000 Desa di 100 Kabupaten/Kota sasaran Intervensi Penurunan Stunting untuk th 2018 yg telah ditetapkan oleh Bappenas dan TNP2K dan diintegrasikan dengan lokasi Kampung KB

PENGERTIAN STUNTING Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir, tetapi stunting baru nampak setelah anak berusia 2 tahun. Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006 nilai z-scorenya kurang dari -2SD (stunted) dan kurang dari 3SD(severelystunted)(Kepmenkes1995/MENKES/S 2

3 KOMPONEN PENANGGULANGAN STUNTING 120cm 110 cm POLA ASUH POLA MAKAN SLOGAN SANITASI Cegah Stunting, Itu Penting Intervensi Program BKKBN 3

Kerangka intervensi stunting di indonesia INTERVENSI GIZI SENSITIF INTERVENSI GIZI SPESIFIK 1. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Hamil 2. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 0-6 Bulan 3. Intervensi Gizi Spesifik dengan sasaran Ibu Menyusui dan Anak Usia 7-23 bulan Kontribusi 30 % Kesehatan Kontribusi 70 % Non Kesehatan 1. Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih. 2. Menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi. 3. Melakukan fortifikasi bahan pangan. 4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)). 5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal). 7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua. 8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal. 9. Memberikan pendidikan gizi masyarakat. 10. Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja. 11. Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi

Fasilitasi Kegiatan Kampung KB dari Dissosp3AKB Pokja Kampung KB Forum Musyawarah Desa Lokakarya mini Tribina Ketahanan Keluarga UPPKS

Penduduk Jawa Tengah Tahun 2010 75 + 70-74 65-69 60-64 PEREMPUAN LAKI-LAKI Lansia : 2,29 Juta 55-59 50-54 45-49 40-44 35-39 Remaja : 8,19 Juta 30-34 25-29 20-24 15-19 10-11 5-9 Balita : 2,78 juta 0-4 2000000 1500000 1000000 500000 0 500000 1000000 1500000 2000000 JUMLAH PENDUDUK 32.382.657 jiwa

PEMBANGUNAN KELUARGA Pendekatan Siklus Keluarga Lansia Tangguh Ortu yang Hebat Remaja Gemas Balita sehat

8 Fungsi Agama Fungsi Sosial Budaya Fungsi Perlindu ngan Fungsi Ekono mi Fungsi Sosial & Pendidi kan Fungsi Lingku ngan Fungsi Repro duksi Cinta dan Kasih Sayang 14 Usia Sekolah 6 4 5 3 2 Hamil Usia Kerja 1 Nikah Usia Lanjut Bayi & Anak Keluarga Sejahtera Siklus Kehidupan Fungsi Keluarga 1 2 3 4 5 6 7 8

Fungsi Keluarga 1. Fungsi Agama: Agama adalah kebutuhan dasar manusia, kelg tempat pertama seseorang mengenal agama. 2. Sosial Budaya : Keluarga sebagai bagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengembangkan sosial budaya setempat. 3. Fungsi Cinta dan Kasih Sayang Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak dan kewajiban orang tua untuk memenuhinya.

8 FUNGSI KELUARGA 4. Fungsi Perlindungan Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindung bagi anggota keluarga. 5. Fungsi Reproduksi Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu pengembangan keturunan menjadi tuntunan fitrah manusia. 6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan Orang tua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.

8 FUNGSI KELUARGA 7. Fungsi Ekonomi Pemenuhan kebutuhan berupa sandang, pangan dan papan adalah kewajiban setiap orang tua. Dalam fungsi ini ada lima nilai dasar yang harus dipahami dan ditanamkan yaitu : hemat, teliti, disiplin, peduli dan ulet 8. Fungsi Lingkungan Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang positif. Penempatan diri untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan lingkungan alam yang dinamis secara serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingkungan adal dua nilai dasar yang harus dipahami yaitu bersih dan disiplin

BINA KELUARGA BALITA - ANAK Wadah kegiatan keluarga yang mempunyai balita-anak, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan orang tua (Ayah dan Ibu) & anggota keluarga lain untuk mengasuh & membina tumbuh kembang anak melalui kegiatan rangsangan fisik, mental, intelektual, emosional, spiritual, sosial dan moral untuk mewujudkan SDM yg berkualitas dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber-kb bagi Pasangan Usia Subur (PUS) anggota kelompok kegiatan Pelaksanaan pengasuhan dalam BKB perlu 9 dimensi orang tua hebat 18

Dimensi Ortu hebat BKB 1. Bersiap-siap menjadi Orangtua 2. Memahami Peran Orangtua 3. Memahami Konsep Diri Orangtua 4. Melibatkan Peran Ayah 5. Mendorong Tumbuh Kembang Anak 6. Membantu Tumbuh Kembang Balita 7. Menjaga Anak dari Pengaruh Media 8. Menjaga Kesehatan Reproduksi Balita 9. Membentuk Karakter Anak Sejak Dini

BINA KELUARGA REMAJA (BKR) Wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai anak remaja 10-24 tahun, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang remaja serta meningkatkan kesertaan pembinaan dan kemandirian ber-kb bagi PUS anggota kelompok BKR

HASIL YANG DIHARAPKAN MELALUI PROGRAM GENRE - BKR PENDIDIKAN SETINGGI MUNGKIN POLA HIDUP SEHAT SEHARI-HARI REMAJA MENJADI GENERASI EMAS PEKERJAAN KOMPETITIF AKTIF DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT MENIKAH TERENCANA

PROGRAM GENRE Suatu program untuk membantu dan memfasilitasi terwujudnya Tegar Remaja, yaitu remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko Triad KRR, menunda usia pernikahan, mempunyai perencanaan kehidupan berkeluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta menjadi contoh, model, informasi bagi teman sebayanya. idola dan sumber

KATAKAN... Tidak Pada Nikah Dini Tidak pada Seks Sebelum Menikah dan Tidak pada Narkoba Say No to Early Marriage No Sex Before Marriage And No Drug..!! 23

BINA KELUARGA LANSIA (BKL) Adalah kelompok kegiatan (Poktan) keluarga yang mempunyai Lansia yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia dan lansia itu sendiri untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dalam rangka meningkatkan kesertaan, pembinaan, dan kemandirian ber- KB bagi PUS anggota kelompok kegiatan. 24

7 Dimensi Lansia Tangguh (BKL) 1. Dimensi fisik 2. Dimensi Sosial 3. Dimensi Spiritual 4. Dimensi Vokasional (Profesional) 5. Dimensi Emosional 6. Dimensi Lingkungan 7. Dimensi Intelektual

UPPKS ( USAHA PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA SEJAHTERA ) Adalah sekumpulan keluarga yg saling berinteraksi yang terdiri dari berbagai tahapan keluarga sejahtera serta anggota masyarakat yang berminat dalam mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera, aktif melakukan berbagai kegiatan bersama dalam bidang usaha ekonomi produktif 26

8 LANGKAH MENINGKATKAN PENGHASILAN KELUARGA MELALUI UPPKS 1. Membentuk Kelompok. 2. Mengenali Peluang Pasar. 5. Menyelenggarakan Proses Produksi 6. Melakukan Aktivitas Pemasaran. 3. Menentukan Jenis Usaha. 7. Mengelola administrasi Keuangan Kelompok 4. Menggalang Modal Usaha. 8. Menjalin Kemitraan untuk Membina & Mendampingi Kelompok

TERIMAKASIH