BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. dalam bahasa inggrisnya lebih di kenal dengan istilah Research & Development

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. pengembangan yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah model

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam (Setyosari,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. model pengembangan yang disampaikan oleh Borg and Gall dalam

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian dan pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production,

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D). Menurut Wina

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Judul Penelitian ini adalah Manajemen Sarana Praktik Program Studi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. penelitian pengembangan R&D (Research and Development). R&D adalah

Pengumpulan data. Produk: Bahan Ajar IPA Terpadu bertema Cuaca

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan media animasi kimia yang berbasis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.menuru Sugiyono (2011: 7)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013;3). Penelitian pendidikan merupakan suatu kegiatan yang diarahkan kepada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan model ADDIE (Analyze, Design, Development,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. langkah pengembangan yaitu menganalisis kurikulum. digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. materi aritmetika sosial untuk SMP kelas VII dengan model pembelajaran Group

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development), yang dimaksud dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan metode penelitian yang akan dipakai pada penelitiannya, karena

27 If you plan to do an R&D project for thesis or dessertation, you should keep these cautions in mind. It is best to undertake a small-scale project

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2014:4)

Tabel 3 Desain Penelitian Nonequivalent Control Group Design (Sugiyono, 2011) Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen O1 X O2 Kontrol O3 - O4

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan performance assessment berbasis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action

METODE PENELITIAN. (Musfiqon, 2012:14). Dalam penelitian ini, metode yang peneliti gunakan adalah

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

3 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo Utara, pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Penelitian ini di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini, menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah guru pembimbing dan siswa kelas XI di SMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

berupa LKS berbasis Creative Problem Solving (CPS) pada pokok bahasan fungsi. Model pengembangan perangkat pembelajaran yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field study research) yaitu pengamatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan terlebih dahulu sebelum penelitian dilakukan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya lebih di kenal dengan istilah Research & Development (R&D). Metode penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang akan dilakukan berpedoman pada Sugiyono (2015;298) yang semula ada 10 langkah menjadi 9 langkah, yaitu sebagai berikut : (1) Potensi dan Masalah, (2) Pengumpulan Data, (3) Desain produk, (4) Validasi Desain, (5) Revisi Desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi Produk, (8) Uji Coba Pemakaian, (9) Revisi Produk Produksi Massal dalam langkah-langkah penelitian Sugiyono, (2015) tidak dilakukan dalam penelitian ini karena langkah-langkah dalam penelitian dapat disesuaikan dengan kebutuhan penelitian 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan Potensi dan Masalah Pengumpulan data Desain Produk Uji Coba Produk Revisi Desain Validasi Desain Revisi Produk Uji Coba Pemakaian Revisi Produk Produksi Massal Gambar 3.1 Langkah-langkah metode Research and Development (R&D) 27

28 Berikut penjelasan mengenai diagram yang terdapat diatas : 3.2.1 Potensi dan Masalah Potensi yang terdapat di SD Saffinatunnaja NW Repokoak dapat dikatakan dapat dijadikan sasaran penerapan Bahan Ajar Buku Cerita Rantai Makanan. Dalam penelitian ini peneliti berangkat dari masalah kurangnya bahan ajar pembelajaran dan guru belum pernah sebelumnya berinovasi menggunakan media dalam pembelajaran IPA materi rantai makanan di dalam kelas 4 SD Saffinatunnaja NW Repokoak. 3.2.2 Pengumpulan Data Berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada di SD Saffinatunnaja NW Repokoak. Di sini peneliti melakukan observasi awal ke Pengadang, Kabupaten Lombok Tengah. dan memperoleh informasi bahwa sekolah masih membutuhkan banyak sumber belajar dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. 3.2.3 Desain produk Berdasarkan data dan informasi yang dikumpulkan, maka produk yang menjadi pilihan terbaik adalah Bahan Ajar Buku Cerita Rantai Makanan. Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan diwujudkan dalam bentuk sebuah buku cerita dengan gambar dan berupa penjelasan rantai makanan. 3.2.4 Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan secara rasional akan lebif efektif. Validasi produk

29 akan dilakukan oleh pakar atau tenaga ahli yaitu ahli materi, ahli media dan ahli pembelajran guru kelas IV. Validasi ini dilakukan dengan menggunkan instrument berupa angket sehingga dapat diketahui kelebihan dan kelemahannya. 3.2.5 Revisi Desain Setelah desain buku cerita rantai makanan divalidasi melalui diskusi dengan para ahli, maka akan dapat diketahui kekurangannya. Kekurangan tersebut selanjutnya dicoba untuk seberapa pantas media tersebut dengan cara memperbaiki desain. Peneliti memperbaiki desain produk supaya dapat menghasilkan produk yang efektif dalam pembelajaran. 3.2.6 Uji Coba Produk Pada Uji coba produk dilakukan pada 8 anak siswa kelas IV SD Saffinatunnaja NW Repokoak, dalam uji coba ini siswa didamping dan diarahkan oleh peneliti dan guru kelas yang juga bertindak. Uji coba produk ini dilakukan untuk mengetahui kelayakan dan ketertarikan/ respon siswa terhadap media yang digunakan. Dari sini nantinya dapat diketahui yang harus direvisi atau diperbaiki lagi 3.2.7 Revisi Produk Kegiatan revisi produk ini dilakukan apabila dalam uji coba produk pada 8 anak yang sudah dilakukan masih terdapat kekurangan atau kelemahan berdasarkan hasil catatan peneliti maupun pengamatan serta melalui angket respon siswa terhadap media pembelajaran pada saat uji coba produk dilakukan. Revisi ini dilakukan untuk penyempurnaan produk yang dikembangkan dan nantinya diuji coba pemakaian

30 3.2.8 Uji Coba Pemakaian Tahap uji coba pemakaian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Saffinatunnaja NW Repokoak yang berjumlah 24 siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan uji kelayakan media dan mengetahui ketertarikan siswa terhadap media dalam jumlah yang lebih besar. 3.2.9 Revisi Produk Revisi bahan ajar cerita rantai makanan dilakukan apabila dalam penerapannya di SD Saffinatunnaja NW Repokoak, Kabupaten Lombok Tengah terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian sebaiknya media selalu di evaluasi dengan adanya instrumen penelitian yang telah peneliti buat, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan media yang lebih menarik lagi. 3.3 Subjek Uji Coba 3.3.1 Subjek Uji Coba Ahli No Subjek Uji Coba 1 Dosen ahli media Tabel 3.1 Subjek Uji Coba Ahli Ahli dalam Bidang Kriteria Ahli dalam bidang media pembelajaran 2 Dosen ahli materi Ahli dalam materi pembelajaran IPA 3 Guru kelas 4 SD Ahli dalam pembelajaran IPA LULUSAN S2 LULUSAN S2 LULUSAN S1 3.3.2 Subjek Uji Coba Skala Kecil dan Besar Penelitian ini dilaksanakan di SD Saffinatunnaja NW Repokoak, Kabupaten Lombok Tengah untuk kelas 4. Skala yang digunakan ada 2, yaitu skala kecil dan skala besar. Skala kecil terdiri dari 8 siswa dan skala besar melibatkan 24 orang siswa kelas IV.

31 3.4 Jenis Data Jenis data yang akan digunakan dalam pengembangan bahan ajar cerita rantai makanan dengan menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif, berikut penjelasannya: 1) Deskriptif kualitatif diperoleh dari observasi, wawancara, dan kuesioner serta penilaian kelayakan penggunaan Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan 2) Data kuantitatif digunakan untuk memperkuat dan mengecek validitas data hasil kuesioner tersebut, maka dapat dilengkapi dengan observasi dan wawancara kepada responden (guru kelas IV, siswa kelas IV, para ahli media, para ahli materi dan pihak-pihak yang terkait) yang telah memberikan masukan terhadap Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan. 3.4 Instrumen Pengumpulan Data Pada pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa instrumen pengumpulan data, antara lain sebagai berikut : 1) Observasi Observasi di sini adalah observasi sistematis, yakni observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Observasi dilakukan di SD Saffinatunnaja NW Repokoak, khususnya dikelas IV. Pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui keefektifpan Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan dalam kegiatan pembelajaran dikelas. 2) Wawancara Peneliti melakukan wawancara dengan tatap muka langsung dengan guru kelas IV SDN SD Saffinatunnaja NW Repokoak. Dalam penelitian ini

32 peneliti melakukan wawancara untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran di dalam kelas. Wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara verbal kepada guru kelas IV yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu dalam bahan ajar cerita rantai makanan. 3) Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini, merupakan sesuatu yang sangat penting sebagai pelengkap dari metode observasi dan wawancara berupa catatan lapang. Adapun studi dokumenter yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini adalah berbagai referensi buku-buku, tulisan-tulisan, gambar-gambar, cerita-cerita tentang berbagai hal yang berkaitan materi (Rantai Makanan) Selain itu peneliti juga menggunakan alat dokumentasi berupa kamera guna mengambil foto-foto kegiatan ketika proses pengujian bahan ajar cerita rantai makanan kelas IV di SD Saffinatunnaja NW Repokoak, Kabupaten Lombok Tengah. 4) Angket Angket digunakan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran dari ahli media, materi dan pembelajaran serta memperoleh informasi yang berkaitan dengan respon siswa terhadap Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan di kelas IV SD Saffinatunnaja NW Repokoak, Kabupaten Lombok Tengah.

33 3.5 Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul perlu diolah dan dianalisis, maka peneliti perlu menyeleksi tingkat reliabilitas dan validitas. Data yang memiliki reliabilitas dan validitas rendah digugurkan. Peneliti harus cermat dalam menentukan pola analisis bagi data penelitiannya. Berikut ada dua metode analisis yang dipakai dalam menganalisis data. 3.5.1 Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan yaitu di SD Saffinatunnaja NW Repokoak, Kabupaten Lombok Tengah. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses dilapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Peneliti menggunakan IV langkah dalam proses penelitian pengembangan Bahan Ajar Buku Cerita Rantai Makanan yaitu: 1) Pengumpulan data Pengumpulan data penelitian dilakukan di SD Saffinatunnaja NW Repokoak, khususnya kelas IV. Pengumpulan data digunakan untuk menentukan fokus penelitian yang akan dilakukan nanti. 2) Reduksi data Data yang diperoleh di SD Saffinatunnaja NW Repokoak khususnya di kelas IV perlu dicatat secara teliti dan rinci, supaya data yang tadinya banyak akan dijadikan semakin kompleks. Untuk itu diperlukan analisis data melalui reduksi data. Data yang diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, maka data tersebut peneliti catat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu dilakukan analisis data melalui reduksi data. Reduksi data

34 adalah suatu proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data kualitatif disederhanakan dan ditransformasikan dengan aneka macam cara, antara lain seleksi yang ketat, ringkasan atau uraian singkat, penggolongan dalam suatu pola yang lebih luas. 3) Penyajian data Setelah data di reduksi maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan di SD Saffinatunnaja NW Repokoak ini peneliti menyajikan data dalam bentuk tabel. Sehingga penyajian data akan tersusun dan semakin dipahami. 4) Kesimpulan Dalam pengembangan Bahan Ajar Cerita Rantai Makanan di SD Saffinatunnaja NW Repokoak peneliti akan menarik kesimpulan di lapangan dan didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan gambar yang baik. 3.5.2 Analisis Data Kuantitatif Analisis data kuantitatif yaitu analisis data dengan mengadakan perhitungan-perhitungan yang relevan dengan masalah yang dianalisis. Analisis kuantitatif digunakan untuk menganlisis data yang terkumpul dari angket, maka akan digunakan analisis kuantitatif. Data dari angket dianalisis untuk mendapatkan gambaran tentang media pembelajaran.

35 1.) Validitas angket ahli Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau keahlian instrumen. Data yang dihasilkan dari sebuah instrumen yang valid maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan sesungguhnya. Sehingga disimpulkan bahwa jika data yang dihasilkan oleh instrumen benar atau valid. Sesuai kenyataan maka instrumen yang digunakan tersebut juga valid. Dalam pengembangan Bahan Ajar Buku Cerita Rantai Makanan ini maka validitas dimaksudkan untuk menguji kelayakan media pembelajaran yang dikembangkan dalam kompetensi dasar (SK/KD), apabila media pembelajaran tersebut dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran yang layak atau tidak, sehingga dapat diketahui tingkat kebenaran dan ketepatan penggunaan media tersebut. Jawaban angket validasi ahli menggunakan skala likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala Likert yang digunakan terdiri dari lima kategori yang dijadikan pada tabel 3.2 (Sumber: Sugiyono,2015:94), yaitu : Tabel 3.2 Kategori Penilaian Skala Likert No Skor Keterangan 1 Skor 5 Sangat setuju/selalu/sangat positif/sangat layak/sangat baik/sangat bermanfaat/sangat memotivasi 2 Skor 4 Setuju/baik/sering/positif/sesuai/mudah/layak/bermanfaat/memotivasi. 3 Skor 3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral/cukup setuju/cukup baik/cukup sesuai/cukup mudah/cukup menarik/cukup layak/cukup bermanfaat/cukup memotivasi. 4 Skor 2 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif/kurang setuju/kurang baik/kurang sesuai/kurang menarik/kurang paham/kurang layak/kurang bermanfaat/kurang memotivasi. 5 Skor 1 Sangat tidak setuju/sangat kurang baik/sangat kurang sesuai/sangat kurang menarik/sangat kurang paham/sangat kurang layak/sangat kurang bermanfaat.

36 Dari tabel kategori penilaian skala likert diatas maka akan dihitung persentase rata-rata tiap komponen dengan menggunakan rumus (sumber, Ibid:92) sebagai berikut : P = χ X 100 % Keterangan : χi P χ χi = presentase skor (dibulatkan) = jumlah nilai jawaban responden dalam satu item = jumlah skor ideal dalam satu item Pemberian makna dan pengambilan keputusan tentang kualitas produk bahan ajar cerita rantai makanan akan menggunakan konversi tingkat pencapaian dengan skala 5 seperti tabel 3.3, yaitu : No Tabel 3.3 Kriteria kevalidan data angket penilaian validator media dan materi Tingkat Kualifikasi Keterangan Pencapaian 1 81 100 % Sangat baik Sangat layak/sangat valid/tidak perlu direvisi 2 61 80 % Baik Layak/valid/tidak perlu revisi 3 41 60 % Cukup baik Kurang layak/kurang valid/perlu direvisi 4 21 40 % Kurang baik Tidak layak/tidak valid/perlu revisi 5 < 20 % Sangat kurang baik Sangat tidak layak/sangat tidak valid/perlu revisi Kriteria Kevalidan: 1) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria A (81-100%) maka media tersebut kualifikasinya sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 2) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria B (61-80%) maka media tersebut kualifikasinya baik untuk digunakan dalam pembelajaran.

37 3) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria C (41-600%) maka media tersebut kualifikasinya cukup baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 4) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria D (21-40%) maka media tersebut kualifikasinya kurang baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 5) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria E (<20%) maka media tersebut kualifikasinya sangat kurang baik untuk digunakan dalam pembelajaran. Sebuah media pembelajaran yang dikembangkan peneliti akan dikatakan layak untuk digunakan jika konversi tingkat pencapaiannya lebih dari 61%. Sehingga buku Cerita Rantai Makanan dapat digunakan untuk siswa kelas IV SD Saffinatunnaja NW Repokoak. 1.) Analisis angket respon peserta didik. Data yang diperoleh dari hasil angket respon peserta didik kemudian di analisis menggunakan data kuantitatif untuk menguji keefektifan produk berdasarkan respon peserta didik dan kelayakan tentang bahan media pembelajaran yang sedang dikembangkan. Jawaban angket respon peserta didik diukur menggunakan skala Guttman. Variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Skala Guttman yang digunakan terdiri dari dua kategori yang mana masing-masing kategori tersebut memiliki nilai atau skor berbeda yang dibuat dalam bentuk pilihan ganda atau bentuk checklist ( ) yang disajikan dalam tabel 3.4 sebagai berikut : Tabel 3.4 Skala Guttman No Skor Keterangan 1 Skor 1 Ya 2 Skor 0 Tidak

38 Dari tabel kategori penilaian skala guttman diatas maka akan dihitung persentase rata-rata tiap komponen dengan menggunakan rumus (sumber, ibid :93) sebagai berikut : Keterangan : P = χ X 100 % χi P χ χi = presentase skor (dibulatkan) = jumlah nilai jawaban responden dalam satu item = jumlah skor ideal dalam satu item Pemberian makna dan pengambilan keputusan tentang respons siswa terhadap buku cerita rantai makanan akan menggunakan konversi tingkat pencapaian dengan skala 5 seperti tabel 3.5, yaitu : Tabel 3.5 Kriteria kevalidan data angket respons guru dan siswa No Tingkat Pencapaian Kualifikasi Keterangan 1 81 100 % Sangat baik Sangat layak/sangat valid/tidak perlu direvisi 2 61 80 % Baik Layak/valid/tidak perlu revisi 3 41 60 % Cukup baik Kurang layak/kurang valid/perlu direvisi 4 21 40 % Kurang baik Tidak layak/tidak valid/perlu revisi 5 < 20 % Sangat kurang baik Sangat tidak layak/sangat tidak valid/perlu revisi

39 Kriteria Kevalidan: 1) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria A (81-100%) maka media tersebut kualifikasinya sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 2) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria B (61-80%) maka media tersebut kualifikasinya baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 3) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria C (41-60%) maka media tersebut kualifikasinya cukup baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 4) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria D (21-40%) maka media tersebut kualifikasinya kurang baik untuk digunakan dalam pembelajaran. 5) Apabila hasil analisis memperoleh kriteria E (<20%) maka media tersebut kualifikasinya sangat kurang baik untuk digunakan dalam pembelajaran. Bahan ajar pembelajaran yang sedang dikembangkan mendapat respons positif dari siswa apabila persentase yang diperoleh kriteria A (81-100%) maka buku Cerita Rantai Makanan kualifikasinya sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran.