(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG)

PROFIL PROGRAM STUDI TEKNIK GEOMATIKA POLITEKNIK NEGERI BATAM

RINGKASAN SKEMA SERTIFIKASI SUB BIDANG HIDROGRAFI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2014, No.31 2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL. BAB I K

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA SERTIFIKASI TENAGA PROFESIONAL DI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL

KEPUTUSAN DEPUTI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG

II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Ayat (1) Huruf a Cukup jelas. Huruf b...

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL

(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN NOMOR 1 TAHUN 2017 TENTANG. PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Dl BADAN INFORMASI GEOSPASIAL KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA

(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI

TERBATAS 1 BAB II KETENTUAN SURVEI HIDROGRAFI. Tabel 1. Daftar Standard Minimum untuk Survei Hidrografi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

KEPUTUSAN KERALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG. KELAS JABATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL Dl LINGKUNGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SURVEI INDEKS KINERJA INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL (INFRASTRUKTUR INFORMASI GEOSPASIAL)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTAHANAN

KEPUTUSAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA SEKRETARIAT UTAMA NOMOR 2.5 TAHUN2017 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA KONSULTASI PENYUSUNAN PETA RENCANA TATA RUANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG

2 4. Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 1 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan InaGeoportal; MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURA

Standard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Konsensus

(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PRT/M/2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SKEMA SERTIFIKASI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS JENJANG KOMPETENSI OPERATOR 2018

KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MATRIKS SKEMA SERTIFIKASI LSTP MAPIN BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL SUB BIDANG SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) 2017

KERANGKA ACUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENATAAN RUANG (SIMTARU) KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2016

JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SATUAN TARIF (Rp) 1) Skala 1:10.000, 7 (tujuh) layer Per Nomor (NLP) ,00. Per Km² 20.

BAB 3 VERIFIKASI POSISI PIPA BAWAH LAUT PASCA PEMASANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 3 IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI UU NOMOR 4 TAHUN 2011 MENGENAI INFORMASI GEOSPASIAL TEMATIK KELAUTAN

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UJI KETELITIAN DATA KEDALAMAN PERAIRAN MENGGUNAKAN STANDAR IHO SP-44 DAN UJI STATISTIK (Studi Kasus : Daerah Pantai Barat Aceh)

BAB 4 ANALISIS. Gambar 4.1 Indikator Layar ROV (Sumber: Rozi, Fakhrul )

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,

(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Pengelolaan Data Batas Wilayah

A. Pengajuan Sertifikasi ISI Sertifikasi dibagi menjadi 3 (tiga) level :

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTANSELATAN PERATURAN BUPATI KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL : B.84/BIG/DIGD/HK/08/2012 TANGGAL :13 AGUSTUS Standard Operating Procedures tentang Serah Terima Barang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

Menimbang. Mengingat KEPUTUSAN NOMOR TAHUN 2017 TENTANG. BENDAHARA PENGELUARAN PEMBANTU Dl BADAN INFORMASI GEOSPASIAL SEKRETARIS UTAMA

Jurusan Teknik Geodesi dan Geomatika FT UGM TGGM KARTOGRAFI DIGITAL. Oleh Gondang Riyadi. 21 March 2014 Kartografi - MGR

Standard Operating Procedures Penyelenggaraan Rapat Teknis

- 1 - PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


SURVEI HIDROGRAFI. Tahapan Perencanaan Survei Bathymetri. Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile. (021) PO. Box. 46 CBI

INFORMASI GEOSPASIAL STRATEGIS NASIONAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA


PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG MEKANISME PERAN SERTA SETIAP ORANG DALAM JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL

PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Seminar Sosialisasi SKKNI Informasi Geospasial RANCANGAN STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL INDONESIA BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL.

(BIG) Jl. Raya Jakarta-Bogor KM. 46. Cibinong Telepon. (021) Faksimile (021) PO. Box. 46 CBI

PERATURAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN PETA RENCANA TATA RUANG

PETA TERESTRIAL: PEMBUATAN DAN PENGGUNAANNYA DALAM PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CB NURUL KHAKHIM

BIG. Peta. Rencana Tata Ruang. Pengelolaan. Tata Cara.

APA ITU FOTO UDARA? Felix Yanuar Endro Wicaksono

SKEMA DAN MEKANISME PENGELOLAAN DATA GEOSPASIAL CAGAR BUDAYA Peta Sebaran Lokasi Cagar Budaya

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom

Standard Operating Procedures

REMOTE SENSING AND GIS DATA FOR URBAN PLANNING

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2011 TENTANG BADAN INFORMASI GEOSPASIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

KEPUTUSAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KONSORSIUM GAYABERAT INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PELAYANAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENGAMATAN DAN PENGELOLAAN DATA

Standard Operating Procedures

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

Transkripsi:

BADAN INFORMASI GEOSPASIAL BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) Jl. Raya JakartaBogor KM. 46. Cibinong 69 Telepon. (02) 87 2062206. Faksimile. (02) 87 2064 PO. Box. 46 CBI http://www.big.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL MOR 27 TAHUN207 TENTANG KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI SEBAGAI PENYEDIA JASA Dl BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, Menimbang Mengingat bahwa untuk mendukung pelaksanaan sertifikasi penyedia jasa di bidang informasi geospasial sebagaimana diatur di dalam ketentuan Pasal 6 ayat () UndangUndang Nomor 4 Tahun 20 tentang Informasi Geospasial, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial tentang Klasifikasi dan Kualifikasi Sebagai di Bidang Informasi Geospasial;. UndangUndang Nomor 4 Tahun 20 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 24); Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 204 tentang Pelaksanaan UndangUndang Nomor 4 Tahun 20 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 204 Nomor, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 02);. Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 20 tentang Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 Nomor 44), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 20 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 20 tentang Badan Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 Nomor 2); Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun 207 dari 28

MEMUTUSKAN: Menetapkan : KEPUTUSAN KERALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG KLASIFIKASI DAN KUALIFIKASI SEBAGAI PENYEDIA JASA Dl BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL. KESATU KEDUA KETIGA Menetapkan Klasifikasi dan Kualifikasi Sebagai di Bidang Informasi Geospasial, sebagaimana dimaksud dalam dalam Lampiran Keputusan ini. Lembaga penilaian kesesuaian yang melaksanakan sertifikasi penyedia jasa di bidang informasi geospasial wajib menjadikan standar ini sebagai instrumen penilaian dalam pelaksanaan verifikasi. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Cibinong padatangga!,4 November 207 KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, ^thasanuddin Z. ABIDIN Tembusan: Deputi Bidang Infrastruktur Informasi Geospasial BIG Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 2 dari 28

Lampiran I Keputusan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor : 27 Tahun207 Tanggal : 4 November 207 BAB I KLASIFIKASI SEBAGAI PENYEDIA JASA Dl BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL PERENCANAAN DAN PENGAWASAN SURVEI PERMUKAAN (SURVEI TERESTRIS, FOTOGRAMETRI, DAN PENGINDERAAN JAUH) Kode:0.0 Ruang lingkup bidang usaha:. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk pelaksanaan akusisi data geospasial berbasis metode terestrial, utamanya keahlian penentuan posisi dimensi titik kontrol geodesi, pengukuran sudut, jarak, luas, beda tinggi dan pengukuran gaya berat termasuk pengolahan dan penyajian informasi geospasial. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk pelaksanaan akusisi data geospasial dengan metode fotogrametri berbasis wahana survei udara termasuk pengolahan triangulasi udara.. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk pelaksanaan akusisi data geospasial dengan penginderaan jauh berbasis citra termasuk pengolahan koreksi geometrik dan radiometrik. PERENCANAAN DAN PENGAWASAN HIDROGRAFI Kode:0.02 Ruang lingkup bidang usaha meliputi penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk pelaksanaan akusisi data geospaial hidrografi utamanya keahlian pemeruman dan pengamatan pasang surut termasuk pengolahan dan penyajian sampai didapatkan Lembar Lukis Teliti (LIT). PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PEMETAAN Kode:0.0 Ruang lingkup bidang usaha:. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk pelaksanaan pengolahan foto udara dengan metode fotogrametri untuk mendapatkan informasi geospasial. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk pelaksanaan pengolahan citra untuk mendapatkan informasi geospasial tematik.. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk penyajian informasi geospasial. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk merancang dan membangun sistem basis data, analisis spasial serta penyajian informasi geospasial.. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk menganalisis kewilayahan terkait tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel fisik lingkungan yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya. Keputusan Kepala BIG dari 28 Nomor 27 Tahun207

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PENYEBARLUASAN Kode:0.04 Ruang lingkup bidang usaha:. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk kegiatan penyebarluasan data atau informasi geospasial melalui mekanisme pemberian akses, pendistribusian dan pertukaran data atau informasi geospasial yang dapat dilakukan dengan menggunakan media elektronik dan cetak. Penyiapan dokumen perencanaan dan pengawasan untuk kegiatan penyebarluasan data atau informasi geospasial melalui penyajian informasi geospasial secara elektronik dan media cetak. PELAKSANAAN SURVEI PERMUKAAN (SURVEI TERESTRIS, FOTOGRAMETRI, DAN PENGINDERAAN JAUH) Kode: 00 Ruang lingkup bidang usaha:. Pelaksanaan akusisi data geospasial berbasis metode terestrial, utamanya keahlian penentuan posisi dimensi titik kontrol geodesi, pengukuran sudut, jarak, luas, beda tinggi dan pengukuran gaya berat. Pelaksanaan akusisi data geospasial dengan metode fotogrametri berbasis wahana survei udara dan penyediaan titik kontrol tanah (aerial triangulation).. Mendapatkan data geospasial tematik dengan penginderaan jauh berbasis citra. Syarat Perlengkapan dan Peralatan untuk: a. Survei Terestris 2 4 6 7 8 PENYEDIA JASA KECIL GNSS Receiver Alat Ukur Posisi Tipe Geodetik Single Frequency Alat Ukur Sudut Total Station Alat Ukur Beda Tinggi Waterpass Alat Ukur Sudut Theodolit Alat Ukur Posisi GNSS Tipe Navigasi Processing GNSS Processing CAD/ARC/ Drawing SURFER/ perangkat lunak sejenis Desktop/ Laptop Paling sedikit unit Paling sedikit unit Dimiliki atas nama Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 4 dari 28

... 6. 7. 8. PENYEDIA JASA MENENGAH Alat Ukur Posisi Alat Ukur Sudut Alat Ukur Beda Tinggi Alat Ukur Sudut Alat Ukur Posisi Processing Drawing GNSS Receiver Tipe Geodetik Total Station Waterpass Digital Theodolit GNSS Tipe Survey GNSS Processing CAD/ARC/ SURFER/ perangkat lunak sejenis Desktop/ Laptop 2 Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit 2 unit Paling sedikit unit nama... 6. 7. 8. PENYEDIA JASA BESAR Alat Ukur Posisi GNSS Receiver Tipe Geodetik Alat Ukur Sudut Total Station Alat Ukur Beda Tinggi Waterpass Digital Teliti Alat Ukur Sudut Theodolit Alat Ukur Posisi GNSS Tipe Survey Processing GNSS Processing 2 CAD/ARC/ Drawing SURFER/ perangkat lunak 4 sejenis Desktop/ Laptop Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 dari 28

b. Fotogrametri:... 6. 7. 8. 9. PENYEDIA JASA MENENGAH Alat Perekam Objek Kamera Udara Metric Alat Ukur Posisi GNSS Tipe Geodetik Inertial Alat Perekam Measurement Gerakan Unit(IMU) Alat Penyeimbang Posisi Kamera Pengolah Foto Udara Pengolah Data Perencanaan Penerbangan Pembuatan Basis Data Axis Mounting Photogrametry GNSS Processing, Aerial Triangulasi, and Orthophoto Sotware Flight Management System CAD/GIS/piranti lunak sejenis Workstation D Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama.. PENYEDIA JASA BESAR Alat Perekam Gambar Kamera Udara Metric Alat Ukur Posisi GNSS/GPS Tipe Geodetik Inertial Alat Perekam Measurement Gerakan Unit(M\J) Paling sedikit 2 unit Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 6 dari 28

PENYEDIA JASA BESAR Alat Penyeimbang Posisi Kamera Axis Mounting 2 Paling sedikit 2 unit. 6. 7. 8. 9. Pengolah Foto Udara Pengolah Data Perencanaan Penerbangan Pembuatan Basis Data Photogrametry GNSS Processing, Aerial Triangulasi, and Orthophoto Sotware Flight Management System CAD/GIS/piranti lunak sejenis Workstation D Paling sedikit unit nama c. Penginderaan Jauh.. Alat Ukur Posisi Pengolah Citra Digital PENYEDIA JASA KECIL Workstation D GNSS Tipe Survey Pengolahan Citra Digital Paling sedikit unit Paling sedikit unit Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 7 dari 28

.. Mat Ukur Posisi Pengolah Citra Digital PENYEDIA JASA MENENGAH Workstation D GNSS Tipe Survey Pengolahan Citra Digital Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama.. Alat Ukur Posisi Pengolah Citra Digital PENYEDIA JASA BESAR Workstation D GNSS Tipe Survey Pengolahan Citra Digital Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama PELAKSANAAN HIDROGRAFI Kode: 002 Ruang lingkup bidang usaha meliputi pelaksanaan akusisi data geospasial hidrografi utamanya untuk kegiatan pemeruman dan pengamatan pasut. Syarat Perlengkapan dan Peralatan untuk:.. Alat Pemeruman Alat Pengukur Pasang Surut Alat Pengukur Salinitas, Suhu, dan Velocity Alat Pengukur Posisi PENYEDIA JASA KECIL Echosounder Tide Gauge Sound Velocity Profiler (SVP) GNSS Receiver Tipe Survey Miliki Sendiri / Pinjam /Sewa **f Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 8 dari 28

. 6. 7. 8. 9. 0.... 6. Pengukur Arus Alat Pengukur Sudut dan Jarak Alat Pengukur Beda Tinggi Pengambil Sampel Dasar Laut Perekam Kenampakan Dasar Laut Alat Pendeteksi Logam Alat Pengukur Lapisan di Bawah Seabed Navigasi dan Akuisisi Piranti Linak Pengolah Data Perum Pengolah Data Pasang Surut Penyajian Data PENYEDIA JASA KECIL Current Meter Total Station Waterpass Grab Sampler Side Scan Sonar Magneto Meter Sub Bottom Profiler (SBP) Hidropro/Qinsy/ Eiva/piranti lunak sejenis Teramodel/Qinsy/ Caris/piranti lunak sejenis SLPR/Matlab/ TTide/Piranti Lunak Sejenis CAD/ArcGIS/ Sejenis Desktop / Laptop Paling sedikit unit Paling sedikit unit.. Alat Pemeruman Alat Pengukur Pasang Surut Alat Pengukur Salinitas, Suhu, dan Velocity Alat Pengukur Posisi PENYEDIA JASA MENENGAH Echosounder Tide Gauge Sound Velocity Profiler (SVP) GNSS Receiver Tipe Survey Paling sedikit 2 unit Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 9 dari 28

. 6. 7. 8. 9. 0.... 6. PengukurArus Mat Pengukur Sudut dan Jarak Alat Pengukur Beda Tinggi Pengambil Sampel Dasar Laut Perekam Kenampakan Dasar Laut Alat Pendeteksi Logam Alat Pengukur Lapisan di Bawah Seabed Navigasi dan Akuisisi Piranti Linak Pengolah Data Perum Pengolah Data Pasang Surut Penyajian Data PENYEDIA JASA MENENGAH Current Meter Total Station Waterpass Grab Sampler Side Scan Sonar Magneto Meter Sub Bottom Profiler (SBP) Hidropro/Qinsy/ Eiva/piranti lunak sejenis Teramodel/Qinsy/ Caris/piranti lunak sejenis SLPR/Matlab/ TTide/Piranti Lunak Sejenis CAD/ArcGIS/ Sejenis Desktop / Laptop Paling sedikit 2 unit Paling sedikit unit nama Penyedia Jasa atau bersifat Open Source Paling sedikit unit. Alat Pemeruman Alat Pengukur Pasang Surut PENYEDIA JASA BESAR Echosounder Tide Gauge 2 2 Paling sedikit unit Paling sedikit unit Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 0dari28

.. 6. 7. 8. 9. 0.... 6. Alat Pengukur Salinitas, Suhu, dan Velocity Alat Pengukur Posisi Pengukur Arus Alat Pengukur Sudut dan Jarak Alat Pengukur Beda Tinggi Pengambil Sampel Dasar Laut Perekam Kenampakan Dasar Laut Alat Pendeteksi Logam Alat Pengukur Lapisan di Bawah Seabed Navigasi dan Akuisisi Piranti Linak Pengolah Data Perum Pengolah Data Pasang Surut Penyajian Data PENYEDIA JASA BESAR Sound Velocity Profiler (SVP) GA/SS Receiver Tipe Survey Current Meter Total Station Waterpass Grab Sampler Side Scan Sonar Magneto Meter Sub Bottom Profiler (SBP) Hidropro/ piranti lunak sejenis Teramodel/ piranti lunak sejenis Matlab/Piranti Lunak Sejenis CAD/ArcGIS/ Sejenis Desktop / Laptop 2 2 Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Paling sedikit unit Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 dari28

PELAKSANAAN PEMETAAN (FOTOGRAMETRI, PENGINDERAAN JAUH, SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS, KARTOGRAFI, DAN SURVEI KEWILAYAHAN) Kode: 00 Ruang lingkup bidang usaha meliputi:. Pelaksanaan pengolahan foto udara dengan metode fotogrametri untuk mendapatkan informasi geospasial Pelaksanaan pengolahan citra satelit untuk mendapatkan informasi geospasial tematik. Merancang dan membangun sistem basis data, analisis spasial serta penyajian informasi geospasial Menyajikan informasi geospasial sesuai dengan standar kartografi yang telah ditetapkan. Menganalisis kewilayahan terkait tentang penyebaran fenomena, gaya dan masalah dalam ruangan, interaksi antar/variabel manusia dan variabel fisik lingkungan yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lainnya Syarat Perlengkapan dan Peralatan untuk: a. Fotogrametri.. Pencetak Gambar Pengolah Foto Udara Plotting Foto Udara PENYEDIA JASA MENENGAH Workstation D Plotter AO / A Photogrametery CAD/ArcGIS/Pir anti Lunak Sejenis 4 4 Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source PENYEDIA JASA BESAR. Pencetak Gambar Workstation D Plotter AO / A 2 Paling sedikit unit Paling sedikit 2 unit Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 2dari28

. Pengolah Foto Udara Plotting Foto Udara PENYEDIA JASA BESAR Photogrametery CAD/ArcGIS/ 4 Sejenis Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source b. Penginderaan Jauh.. Pengolah Citra Digital Pembangunan Geodatabase PENYEDIA JASA KECIL Workstation D Pengolahan Citra Digital GIS Paling sedikit unit.. Pengolah Citra Digital Pembangunan Geodatabase PENYEDIA JASA MENENGAH Workstation D Pengolahan Citra Digital GIS Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 dari28

PENYEDIA JASA BESAR.. Pengolah Citra Digital Pembangunan Geodatabase Workstation D Pengolahan Citra Digital GIS Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source c. Sistem Informasi Geografis PENYEDIA JASA KECIL. Kompter Desktop / Laptop Paling sedikit unit Pembangunan Geodatabase GIS PENYEDIA JASA MENENGAH. Pembangunan Geodatabase Kompter Desktop / Laptop GIS Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 4dari28

. Pembangunan Geodatabase PENYEDIA JASA BESAR Kompter Desktop / Laptop GIS Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source d. Kartografi.. PENYEDIA JASA KECIL Desktop / Laptop Pembuatan Kartografi Drawing / GIS Pembuatan Simbol Drawing / GIS Kartografi Pencetak Gambar Plotter AO / A Paling sedikit unit Milik Sendiri / Pinjam / Sewa.. PENYEDIA JASA MENENGAH Desktop / Laptop Pembuatan Kartografi Drawing / GIS Pembuatan Kartografi Pencetak Gambar Simbol Drawing / GIS Plotter AO / A Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Paling sedikit unit KeputusaaKepala BIG Nomor 27 Tahun207 dari28

.. Pembuatan Kartografi Pembuatan Kartografi Pencetak Gambar PENYEDIA JASA BESAR Desktop / Laptop Drawing / CIS Simbol Drawing / GIS Plotter AO / A 2 Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Paling sedikit 2 unit PELAKSANAAN PENYEBARLUASAN Kode: 004 Ruang lingkup bidang usaha meliputi:. Melaksanakan kegiatan penyebarluasan data atau informasi geospasial melalui mekanisme pemberian akses, pendistribusian, dan pertukaran data dan informasi geospasial yang dapat dilakukan dengan menggunakan media elektronik dan media cetak penyajian informasi geospasial Melaksanakan kegiatan penyebarluasan data atau informasi geospasial melalui penyajian informasi geospasial secara elektronik dan media cetak. Syarat Perlengkapan dan Peralatan untuk:... Server Pencetak Gambar Pendukung WebGIS Koneksi Internet PENYEDIA JASA KECIL Server Desktop / Laptop Plotter AO/A WebGIS Dedicated Line Connection Paling sedikit unit Berlangganan Paling Sedikit MbPS Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 6dari28

... Server Pencetak Gambar Pendukung WebGIS Koneksi Internet PENYEDIA JASA MENENGAH Server Desktop / Laptop Plotter AO / A WebGIS Dedicated Line Connection Paling sedikit unit Paling sedikit unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Berlangganan Paling Sedikit MbPS... Server Pencetak Gambar Pendukung WebGIS Koneksi Internet PENYEDIA JASA BESAR Server Desktop / Laptop Plotter AO / A WebGIS Dedicated Line Connection 2 2 Paling sedikit 2 unit Paling sedikit unit Paling sedikit 2 unit Paling sedikit unit nama atau bersifat Open Source Berlangganan Paling Sedikit 0 MbPS Keputusan Kepala BIG Nomor 27 Tahun207 7dari28

BAB II KUALIFIKASI SEBAGAI PENYEDIA JASA Dl BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL A. PENYEDIA JASA PERENCANAAN DAN PENGAWASAN INFORMASI GEOSPASIAL PENYEDIA JASA PERSEORANGAN. Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan paling rendah jenjang 7. Memiliki dokumen manajemen pengelolaan yang paling sedikit meliputi: a. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; b. Prosedur pemberian informasi jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; c. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang informasi geospasial seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; d. Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; e. Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; f. Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan dan tindakan penanganan; g. Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; h. Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; dan Keputusan Kepala BIG 8 dari 28 Nomor 27 Tahun207

i. Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan; 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan,; ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan; 4) Kriteria keberterimaan; ) Ketidak sesuaian; 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian; 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan; dan 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa. PENYEDIA JASA KECIL. Memiliki kekayaan bersih (Rumus: jumlah harta total (jumlah utang + nilai tanah dan bangunan)) sebesar paling sedikit Rp2.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah) sampai dengan Rp00.000.000,00 (seratusjuta rupiah). Tidak perlu memiliki pengalaman namun harus memiliki personil tetap bersertifikasi sesuai dengan Klasifikasi Subbidang Usaha Perencana dan Pengawas Informasi Geospasial yang dimohonkan.. Memiliki Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Perencana dan Pengawas Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7. c. Dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Teknis. Memiliki Penanggung Jawab Teknis dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Perencana dan Pengawas Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7. c. Dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang.. Memiliki Penanggung Jawab Badan Usaha (Dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Teknik dan/atau Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang). 6. Jumlah Klasifikasi Bidang Usaha yang dimohonkan paling banyak 2 (dua) bidang usaha. 7. Memiliki dokumen pengelolaan badan usaha yang paling sedikit meliputi: a. Struktur organisasi badan usaha; b. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; c. Prosedur pemberian informasi jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; d. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang informasi geospasial seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; Keputusan Kepala BIG 9 dari 28 Nomor 27 Tahun207

Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan dan tindakan penanganan; Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; dan Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan; 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan; ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan; 4) Kriteria keberterimaan; ) Ketidak sesuaian; 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian; 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan; dan 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa. PENYEDIA JASA MENENGAH. Memiliki kekayaan bersih (Rumus: jumlah harta total (jumlah utang+nilai tanah dan bangunan)) sebesar paling sedikit Rp0.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp20.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah). Harus memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan satu paket paling sedikit sebesar Rp60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah) atau dalam jangka waktu lima tahun terakhir melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan kumulatif sebesar RpSOO.OOO.000,00 (tiga ratus juta rupiah).. Memiliki Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI paling banyak dua klasifikasi subbidang usaha Penyedia Jasa Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7. c. Tidak merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Teknis. Keputusan Kepala BIG 20 dari 28 Nomor 27 Tahun 207

Memiliki Penanggung Jawab Teknis dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI paling banyak dua klasifikasi subbidang usaha Penyedia Jasa Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7.. Memiliki Penanggung Jawab Badan Usaha (dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Teknik). 6. Memiliki dokumen pengelolaan badan usaha yang paling sedikit meliputi: a. Struktur organisasi badan usaha; b. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; c. Prosedur pemberian informasi jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; d. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang IG seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; e. Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; f. Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; g. Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan dan tindakan penanganan; h. Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; i. Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; dan j. Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan 4) Kriteria keberterimaan ) Ketidak sesuaian 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa. Keputusan Kepala BIG 2 dari 28 Nomor 27 Tahun207

PENYEDIA JASA BESAR. Memiliki kekayaan bersih (Rumus: jumlah harta total (jumlah utang+nilai tanah dan bangunan) sebesar paling sedikit Rp20.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta rupiah); Harus memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan satu paket paling sedikit sebesar Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau dalam jangka waktu lima tahun terakhir melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan kumulatif sebesar Rp.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).. Memiliki Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang dengan persyaratan: a. paling sedikit satu orang bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7 untuk paling sedikit satu Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan dan satu orang bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 8 untuk paling sedikit satu Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. tidak merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Teknis. Memiliki Penanggung Jawab Teknis dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI paling banyak dua klasifikasi subbidang usaha Penyedia Jasa Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7.. Memiliki Penanggung Jawab Badan Usaha. 6. Tidak ada rangkap jabatan antara Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang, Penanggung Jawab Teknik, dan Penanggung Jawab Badan Usaha. 7. Memiliki dokumen pengelolaan badan usaha yang paling sedikit meliputi: a. Struktur organisasi badan usaha; b. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; c. Prosedur pemberian informasi jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; d. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang IG seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; e. Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; f. Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; g. Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan, dan tindakan penanganan; Keputusan Kepala BIG 22 dari 28 Nomor 27 Tahun 207

Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; dan Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan 4) Kriteria keberterimaan ) Ketidak sesuaian 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa B. PENYEDIA JASA PELAKSANAAN PENYEDIA JASA KECIL. Memiliki kekayaan bersih (Rumus: jumlah harta total (jumlah utang + nilai tanah dan bangunan) sebesar paling sedikit RpSO.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp00.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah). Tidak perlu memiliki pengalaman namun harus memiliki personil tetap bersertifikasi sesuai dengan Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan.. Memiliki Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 6. c. Dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Teknis. Memiliki Penanggung Jawab Teknis dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 6.. Memiliki Penanggung Jawab Badan Usaha (Dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Teknik dan/atau Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang). 6. Jumlah Klasifikasi Bidang Usaha yang dimohonkan paling banyak 2 (dua) bidang usaha. 7. Memiliki dokumen pengelolaan badan usaha yang paling sedikit meliputi: a. Struktur organisasi badan usaha; b. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; Keputusan Kepala BIG 2 dari 28 Nomor 27 Tahun207

c. Prosedur pemberian informasi jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; d. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang informasi geospasial seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; e. Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; f. Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; g. Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan dan tindakan penanganan; h. Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; i. Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan Sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; j. Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan, 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan, 4) Kriteria keberterimaan, ) Ketidak sesuaian, 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian, 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan, 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa; dan 8. Memiliki peralatan sesuai dengan sesuai Klasifikasi Bidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. Keputusan Kepala BIG 24 dari 28 Nomor 27 Tahun207

PENYEDIA JASA MENENGAH. Memiliki kekayaan bersih (Rumus: jumlah harta total (jumlah utang+nilai tanah dan bangunan)) sebesar paling sedikit RpSOO.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan RpS.OOO.000.000,00 (tiga milyar rupiah); Pengalaman: a. Untuk Lama : harus memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan satu paket paling sedikit sebesar Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah) atau dalam jangka waktu lima tahun terakhir melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan kumulatif sebesar Rp000.000.000,00 (dua milyar rupiah). b. Untuk Baru : harus memiliki personil tetap bersertifikasi sesuai dengan Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan.. Memiliki Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI paling banyak dua klasifikasi subbidang usaha Penyedia Jasa Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 6. c. Tidak merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Teknis. Memiliki Penanggung Jawab Teknis dengan persyaratan: a. Untuk Lama : Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan paling rendah jenjang 6. b. Untuk Baru : Bersertifikat SKKNI sesuai Klasifikasi Subbidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan paling rendah jenjang 7.. Memiliki Penanggung Jawab Badan Usaha (dapat merangkap sebagai Penanggung Jawab Teknik). 6. Memiliki dokumen pengelolaan badan usaha yang paling sedikit meliputi: a. Struktur organisasi badan usaha; b. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; c. Prosedur pemberian informasi jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; Keputusan Kepala BIG 2 dari 28 Nomor 27 Tahun 207

d. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang informasi geospasial seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; e. Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; f. Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; g. Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan dan tindakan penanganan; h. Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; i. Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; j. Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan, 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan, ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan, 4) Kriteria keberterimaan, ) Ketidak sesuaian, 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian, 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan, 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa; dan Memiliki peralatan sesuai dengan sesuai Klasifikasi Bidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. PENYEDIA JASA BESAR. Memiliki kekayaan bersih (Rumus: jumlah harta total (jumlah utang+nilai tanah dan bangunan)) sebesar paling sedikit Rp00.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Harus memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan satu paket paling sedikit sebesar Rp.00.000.000,00 (satu milyar lima ratus juta rupiah) atau dalam jangka waktu lima tahun terakhir melaksanakan pekerjaan dengan nilai pekerjaan kumulatif sebesar Rp7.00.000.000,00 (tujuh milyar lima ratus juta rupiah). Keputusan Kepala BIG 26 dari 28 Nomor 27 Tahun 207

. Memiliki Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI paling banyak dua klasifikasi subbidang usaha Penyedia Jasa Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7. c. Tidak merangkap sebagai Penanggung Jawab Badan Usaha dan/atau Penanggung Jawab Teknis. Memiliki Penanggung Jawab Teknis dengan persyaratan: a. Bersertifikat SKKNI paling banyak dua klasifikasi subbidang usaha Penyedia Jasa Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. b. Bersertifikat SKKNI paling rendah jenjang 7.. Memiliki Penanggung Jawab Badan Usaha. 6. Tidak ada rangkap jabatan antara Penanggung Jawab Klasifikasi/Bidang, Penanggung Jawab Teknik, dan Penanggung Jawab Badan Usaha. 7. Memiliki dokumen pengelolaan badan usaha yang paling sedikit meliputi: a. Struktur organisasi badan usaha; b. Prosedur pengendalian dokumen dan rekaman seperti administrasi surat menyurat, kontrak dengan klien, laporan keuangan dan laporan perkembangan aset termasuk masa penyimpanannya; c. Prosedur pemberian informasi Jasa yang diberikan seperti ruang lingkup jasa yang diberikan, sumber daya yang dimiliki, dan layanan jasa yang telah diberikan; d. Prosedur pelaksanaan layanan jasa bidang informasi geospasial seperti identifikasi kesesuaian lingkup pekerjaan, jika diperlukan mencakup jenis alat yang digunakan, sumber daya manusia yang dibutuhkan dan instruksi kerja penggunaan alat dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan layanan jasa; e. Prosedur pengendalian alat yang digunakan jika diperlukan mencakup, spesifikasi alat sesuai dengan jenis pekerjaan, bukti unjuk kerja alat ukur yang digunakan, batas ketelitian seluruh alat ukur yang digunakan, status kalibrasi alat, ketersediaan alat, termasuk pengendalian ketika alat tersebut merupakan alat pihak lain diluar penyedia jasa dan formulir yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian alat; f. Prosedur laporan perkembangan pekerjaan kepada klien mulai dari laporan pendahuluan sampai dengan laporan akhir; g. Mekanisme pengaduan dan penanganan keluhan terhadap jasa yang diberikan seperti penyediaan formulir terkait pengaduan dan keluhan, identifikasi keluhan, dan tindakan penanganan; h. Prosedur penanganan terhadap jasa yang tidak sesuai jika diperlukan mencakup tindakan korektif dan tindakan pencegahan dan penyediaan formulir terkait; i. Prosedur terkait rekruitmen, pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia yang terlibat dalam penyediaan jasa seperti tindakan evaluasi kompetensi sumber daya manusia terhadap beban pekerjaan yang dilakukan secara berkala; Keputusan Kepala BIG 27 dari 28 Nomor 27 Tahun207

j. Prosedur pengawasan/ audit internal untuk memastikan jasa yang diberikan memenuhi persyaratan minimum meliputi: ) Identifikasi ruang lingkup jasa yang diberikan, 2) Pemantauan dan pengukuran terhadap pelaksanaan pekerjaan, ) Hasil Pemantauan dan pengukuran pekerjaan, 4) Kriteria keberterimaan, ) Ketidak sesuaian, 6) Tindak lanjut terhadap ketidaksesuaian, 7) Tanggal pemantauan dan / pengukuran pekerjaan, 8) Personel yang berwenang menyatakan kesesuaian jasa; dan 8. Memiliki peralatan sesuai dengan sesuai Klasifikasi Bidang Usaha Pelaksana Informasi Geospasial yang dimohonkan. KEPALA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL, ^fcjhasanuddin Z. ABIDIN I* Keputusan Kepala BIG oa... 00 /Nomor 27 Tahun207 28 dan 28