BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan yang didirikan berdasarkan profit oriented, kegiatan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan makin berkembangnya dunia bisnis yang didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri, kondisi ekonomi, dapat memberikan gambaran yang lebih baik mengenai

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal saat ini sudah marak diperbincangkan di kalangan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan ekonomi, terutama di negara yang menganut sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. yang ditetapkan dan struktur permodalan yang lemah dan sebagainya.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modalnya, tanpa melihat return perusahaan maupun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik sumber

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB I PENDAHULUAN. tersebut melalui suatu analisis yang dapat dijadikan pedoman untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi Indonesia. Hal ini dimungkinkan karena pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Apabila

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perusahaan di Indonesia yang semakin lama semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. peluang kepada masyarakat untuk menerima return saham, sesuai dengan. karakteristik investasi yang dipilih sebelumnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya bagi pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, dengan

BAB I PENDAHULUAN. investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah telah memberikan beberapa kemudahan untuk dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi pihak makro dan mikro Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan property dan real estate semakin marak diberbagai penjuru

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu cara bagi perusahaan untuk mendapatkan tambahan modal adalah

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal Indonesia. Menurut Sari dan Kaluge (2013) Pasar modal merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan perekonomian suatu negara sangat dipengaruhi oleh banyak faktor.

BAB I PENDAHULUAN. ke publik, dalam era sekarang ini berkembangnya perusahaan-perusahaan juga

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Globalisasi yang terjadi saat ini memberikan dampak yang signifikan bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. pasang surut. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka setiap

BAB I PENDAHULUAN. para pelaku ekonomi di Indonesia, khususnya bagi mereka yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini, keadaan perekonomian semakin tidak stabil. Dimana

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini globalisasi telah menjangkau kehidupan. Dampak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia (Kristiana dan Sriwidodo, 2012). Pasar modal merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. dipakai oleh perusahaan-perusahaan di negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage crisis) telah menimbulkan dampak yang signifikan secara

EKA YULIANA B

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengambil keputusan investasi. Investor tidak terlibat secara langsung dalam

Nama : Martha Romadoni NPM : Kelas : 3EA13

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daya tarik bagi para investor, tidak hanya investor dalam negeri tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah perusahaan yang mengalami peningkatan, sejak beberapa tahun yang lalu

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan (Darmadji dan Fakhruddin, 2006:111). investasi dalam bentuk saham. Saham (stock atau share) adalah tanda

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha semakin memicu persaingan antar. perusahaan untuk mencapai suatu keberhasilan. Indikator keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan. Investasi pada sekuritas juga bersifat likuid (mudah dirubah). Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai jenis sekuritas yang menawarkan tingkat return dengan risiko

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Prastowo (2002), Seorang investor membeli dan mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk penggalangan dana publik. Bagi investor, pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lancarnya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan fungsi keuangan. Sebagai fungsi ekonomi, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Seiring dengan laju perekonomian Indonesia yang terus mengalami

Transkripsi:

1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan-perusahaan yang didirikan berdasarkan profit oriented, kegiatan utama perusahaannya bertujuan untuk memaksimalkan laba perusahaan. Selain itu, tujuan perusahaan lainnya adalah meningkatkan nilai perusahaan di mata masyarakat umum dan para investor, baik investor asing maupun investor domestik, khususnya dalam hal harga saham. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai sekarang (present value) dari aliran kas suatu perusahaan yang akan diterima pada masa yang akan datang (Arsyad, 1988). Nilai perusahaan juga dapat ditingkatkan dengan meningkatnya laba perusahaan. Dalam rangka meningkatkan perolehan laba perusahaan, perusahaan sendiri perlu meningkatkan kinerjanya. Indikator yang biasa digunakan dan dianggap cukup akurat dalam menilai kinerja suatu perusahaan adalah analisis laporan keuangan. Selain itu, nilai perusahaan juga meningkat di mata masyarakat umum dan investor bila harga saham perusahaan semakin baik atau semakin tinggi. Semakin tinggi harga saham perusahaan semakin tinggi juga kepercayaan masyarakat untuk memiliki saham tersebut, dan semakin tinggi kepercayaan masyarakat akan menyebabkan meningkatnya jumlah permintaan akan saham tersebut. Meningkatnya permintaan akan saham tersebut menyebabkan semakin banyaknya jumlah pemegang saham tersebut. Universitas Kristen Maranatha

Pemegang saham dapat mengetahui kondisi suatu perusahaan melalui laporan keuangan atau informasi-informasi yang tersedia baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Besar kecilnya permintaan pemegang saham tergantung pada informasi yang diterima oleh investor. Analisis perkembangan kinerja perusahaan diperoleh melalui analisis data-data keuangan yang tersusun dalam laporan keuangan perusahaan. Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu evaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan masa lalu dan masa sekarang dengan tujuan menentukan estimasi dan prediksi mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Gibson dan Boyer, 1998). Laporan keuangan adalah laporan yang memuat hasil hasil perhitungan proses akuntansi yang menunjukkan kinerja keuangan suatu perusahaan tertentu yang mendukung pengambilan keputusan (Dian, 2005). Ada tiga jenis laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan (Prihadi, 2010). Jenis pertama adalah laporan neraca yang menggambarkan posisi keuangan berupa asset, utang dan modal pada satu saat. Jenis yang kedua adalah laporan laba-rugi yang menggambarkan kinerja yang tercermin dari laba, yaitu selisih pendapatan dan biaya selama satu periode. Sedangkan jenis ketiga yaitu laporan arus kas, merupakan laporan yang menggambarkan bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dalam satu periode. Analisis terhadap laporan keuangan perusahaan mencakup berbagai aspek profitabilitas, likuiditas, tingkat risiko dan tingkat kesehatan perusahaan. Menurut Ang (1997), tingkat profitabilitas perusahaan biasanya diukur melalui rasio keuangan yaitu NPM (Net Profit Margin), EPS (Earnings Per Share), ROA (Return on Asset), dan ROE (Return on Equity). 2 Universitas Kristen Maranatha

Menurut Ang (1997), rasio keuangan dapat dikelompokan menjadi lima macam rasio. Rasio yang pertama adalah rasio likuiditas, yaitu rasio yang mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar relatif terhadap hutang lancar. Kedua, rasio solvabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban jangka panjang. Ketiga, rasio profitabilitas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Keempat, rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur seberapa jauh efektivitas perusahaan dalam mengerjakan sumber dananya. Dan yang kelima adalah rasio pasar yaitu rasio yang mengukur harga pasar saham relatif terhadap nilai bukunya. Penilaian kinerja keuangan dengan menggunakan perhitungan rasio keuangan memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelebihan dari pengukuran perhitungan dengan menggunakan rasio keuangan adalah kemudahan dalam perhitungan selama data histories tersedia, sedangkan kelemahannya adalah pengukuran kinerja dan prestasi manajemen berdasarkan metode dan pedoman rasio keuangan akuntansi yang tidak memberikan indikator sebenarnya tentang keberhasilan manajemen (Yanti, 2009). Selain itu, kelemahan perhitungan rasio keuangan adalah mengabaikan adanya biaya modal sehingga sulit untuk mengetahui apakah perusahaan telah berhasil menciptakan suatu nilai atau tidak (Hariyanto, 2009). Rasio yang biasa digunakan untuk menghitung besarnya laba, besarnya return pemegang saham maupun untuk menilai kinerja adalah DER (Debt Equity Ratio), ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity), EPS (Earning per Share), dan PER (Price Earning Ratio). Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Pengukuran rasio hutang atau 3 Universitas Kristen Maranatha

leverage perusahaan dapat menggunakan DER (Debt To Equity Ratio). DER digunakan untuk mengukur batasan dimana perusahaan didanai oleh hutangnya. ROE (Return On Equity) adalah merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Selain dengan menggunakan ROE, tingkat profitabilitas perusahaan juga dapat diukur menggunakan ROA (Return On Assets) dan EPS (Earnings Per Share). ROA dapat digunakan untuk mengukur hasil yang dapat diperoleh perusahaan melalui penggunaan aset yang dimilikinya. EPS (Earnings Per Share) merupakan alat analisis profitabilitas perusahaan yang menggunakan konsep laba konvensional. Menurut Gibson (1996) Earnings Per Share adalah rasio yang menunjukan pendapatan yang diperoleh setiap lembar saham. Salah satu alasan investor membeli saham adalah untuk mendapatkan dividen, jika nilai laba per saham kecil maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan dividen. Maka dapat dikatakan investor akan lebih meminati saham yang memiliki Earnings per Share tinggi dibandingkan saham yang memiliki Earnings per Share rendah. Earnings per Share yang rendah cenderung membuat harga saham turun. Sedangkan untuk pengukuran rasio pasar perusahaan dapat digunakan PER (Price Earning Ratio). PER menerangkan perbandingan harga pasar saham dari setiap lembar saham terhadap EPS (Purnomo, 1998). PER mengindikasikan derajat kepercayaan investor terhadap emiten (Gitman, 2006). Apabila investor saham tersebut berpikir optimis pada saham tersebut tentu akan meningkatkan harga saham. 4 Universitas Kristen Maranatha

Sekarang ini, pasar modal Indonesia sedang dilanda keterpurukan yang menyebabkan indeks saham BEI menurun. Sejak 1997 pada saat krisis moneter, indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh dan mencapai recovery dalam waktu yang lama. Dalam menanggapi krisis ekonomi di Amerika dan Eropa ini, para investor di Indonesia, baik investor asing maupun investor domestik, merasakan adanya keraguan dan kekhawatiran bahwa pasar modal Indonesia akan ikut terguncang dengan adanya krisis ekonomi di kedua benua tersebut, sehingga para investor di Indonesia cenderung tidak berani untuk mengambil risiko dalam menanamkan modal mereka di pasar modal Indonesia. Selain para investor, masyarakat umum juga merasa tidak tertarik untuk membeli saham dan menanamkan modal mereka. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya krisis ekonomi di Amerika dan Eropa. Masyarakat umum juga cenderung bertindak hati-hati seperti para investor asing maupun domestik (Suryanto, 2011). Perusahaan sektor pertambangan di Indonesia juga merasakan kekhawatiran akibat keterpurukan pasar modal Indonesia saat ini. Dampak keterpurukan pasar modal Indonesia tersebut bagi perusahaan adalah terjadinya penurunan yang signifikan baik dari sisi harga saham maupun dari sisi jumlah permintaan dan minat pemegang saham. Seperti yang kita ketahui, Indonesia merupakan negara yang potensial dalam bidang pertambangan. Selain itu, sektor pertambangan juga memberikan kontribusi dalam perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Bisnis, investasi di sektor pertambangan meningkat dalam enam tahun terakhir. Setelah terpuruk hanya US$547 juta tahun 2002, investasi tambang meningkat menjadi US$1,35 miliar pada tahun 2007 dan meningkat menjadi US$1,55 miliar pada 2008 5 Universitas Kristen Maranatha

(Bambang dan Tri, 2009). Jika dibandingkan dengan sekarang, harga saham sektor pertambangan mengalami penurunan bahkan mencapai angka 15% (Dwiatmojo, 2010). Namun, pasar modal Indonesia masih merupakan salah satu wadah investasi yang mampu memberikan keuntungan lebih bagi para pemegang saham dibandingkan dengan menabung uang di bank atau lembaga keuangan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan penilaian kinerja perusahaan melalui analisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Dari hasil penilaian kinerja perusahaan dapat dilihat apakah perusahaan tersebut mampu bertahan dan tetap eksis dalam melakukan kegiatan perusahaannya dan mampu mempertahankan atau meningkatkan nilai harga sahamnya di pasar modal Indonesia dan BEI. Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, EARNINGS PER SHARE, DAN PRICE EARNING RATIO TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG BERGERAK DALAM SEKTOR PERTAMBANGAN PADA TAHUN 2007-2010. 1.2. Identifikasi Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh simultan Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham? 6 Universitas Kristen Maranatha

2. Apakah terdapat pengaruh parsial Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham? 3. Variabel manakah yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran dan pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh simultan antara Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruh simultan tersebut. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh parsial Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Return on Assets, Earning per Share, dan Price Earning Ratio terhadap harga saham dan seberapa besar pengaruh parsial tersebut. 3. Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan dalam mempengaruhi harga saham. 7 Universitas Kristen Maranatha

1.4. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan bagi pihak-pihak berikut ini: 1. Bagi peneliti Manfaat yang ingin didapatkan bagi peneliti sendiri yaitu menambah wawasan, pengetahuan, dan keahlian mengenai analisis rasio keuangan dan pengaruhnya terhadap harga saham. 2. Bagi perusahaan Manfaat yang ingin diberikan bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan yang bergerak dalam sektor pertambangan adalah untuk memberikan gambaran kondisi kinerja keuangan perusahaan sehingga perusahaan dapat menyusun strategi untuk mempertahankan atau memperbaiki kinerja perusahaannya. 3. Bagi pemegang saham Manfaat yang ingin diberikan bagi para pemegang saham, baik masyarakat umum maupun investor asing dan domestik, adalah untuk menginformasikan kondisi kesehatan perusahaan yang mereka miliki sahamnya. Dengan demikian, para pemegang saham dapat menentukan langkah yang akan mereka ambil berdasarkan pertimbangan pemegang saham masing-masing. 4. Bagi calon investor Manfaat yang ingin diberikan bagi calon investor, baik investor asing maupun investor domestik, adalah untuk memberikan informasi mengenai 8 Universitas Kristen Maranatha

kondisi kesehatan perusahaan dan harga saham perusahaan yang diminati. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan pembelian saham, apakah membeli atau tidak membeli. 5. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis Manfaat yang ingin diberikan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sejenis mengenai analisis rasio keuangan dan harga saham adalah sebagai sumber informasi tambahan atau bahan pembanding dengan penelitian yang dijalankannya. 1.5. Batasan Penelitian Penelitian ini meneliti mengenai pengaruh analisis rasio keuangan terhadap harga saham perusahaan pada sektor pertambangan untuk periode tahun 2007 sampai 2010. Namun, rasio keuangan yang digunakan sebagai indikator perhitungan tingkat kesehatan perusahaan yang digunakan pada penelitian ini hanya 5 (tiga) macam rasio, yaitu DER (Debt to Equity Ratio), ROE (Return On Equity), ROA (Return On Assets), EPS (Earnings per Share), dan PER (Price Earning Ratio). Batasan lain dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor tambang yang diukur tingkat kesehatannya. Perusahaan sektor tambang yang digunakan pada penelitian hanya perusahaan-perusahaan pertambangan besar yang sudah go public dan terdaftar dalam LQ-45 pada BEI. Kemudian periode waktu yang digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan perusahaan-perusahaan pertambangan tersebut hanya periode 4 (empat) tahun sebelum tahun penelitian ini dilaksanakan, yaitu tahun 2007, 2008, 2009, dan 2010. 9 Universitas Kristen Maranatha