FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-1 SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT)

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan dapat dilihat dari meningkatnya

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE LEARNING TOGETHER

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) MENGGUNAKAN SOFTWARE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS

Skripsi. Oleh Nurma Permata Sari K

(TPS) BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 1 TASIKMADU KARANGANYAR 2010/2011

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PENERAPAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DISERTAI AUTHENTIC ASSESSMENT

PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MEDIA TOYS AND TRICK

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI)

SKRIPSI. Oleh: PUJI ASTUTI X

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI ACTION LEARNING PADA SISWA KELAS X.6 SMAN 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODEL KERJA KELOMPOK DI SMP NEGERI 3 KARANGANYAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DISERTAI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DALAM MENINGKATKAN PERAN SERTA SISWA

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE GROUP INVESTIGATION

METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DISERTAI MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA TERHADAP MATERI BIOLOGI SMP KELAS VII.

OLEH : YUNITA NUR INDAH SARI K

DALAM PEMBELAJARAN AKTIF STUDENT CREATED CASE STUDIES

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kompleks perbuatan yang sistematis untuk

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

RAHMAT FAUZI NIM. K

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang menakutkan dan susah untuk dipahami. Kebanyakan

BAB I PENDAHULUAN. saja, melainkan membutuhkan waktu yang relatif panjang. Pendidikan

PENERAPAN STRATEGI ACTION LEARNING

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

PENERAPAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PERHATIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-I SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENDEKATAN ACTIVE LEARNING

PENGGUNAAN JURNAL BELAJAR DENGAN MACROMEDIA

APLIKASI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI

APLIKASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

Skripsi Oleh : Nanik Ramini NIM K

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI IMPLEMENTASI BLENDED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XI SMAIT NUR HIDAYAH KARTASURA

Skripsi OLEH: REDNO KARTIKASARI K

IMPLIKASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Skripsi Oleh: TITIK DWI RAHAYU NIM X

BAB I. aktivitas guru sebagai pengajar. Siswa dapat dikatakan belajar dengan aktif

PRATIYAN ISNAENI K

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

UGRO SUSENO A Dibawah Bimbingan: Drs. Sumanto

BAB I PENDAHULUAN. proses pengembangan potensi dirinya agar dapat menghadapi perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TGT

UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MIND MAP

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN MOTIVASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN STRATEGI TEAM QUIZ, MEDIA AUDIO VISUAL, DISERTAI MODUL PEMBELAJARAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERMAIN JAWABAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

PENINGKATAN KEAKTIFAN SOSIAL DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI KARANGPANDAN MELALUI STRATEGI TEAM QUIZ DISERTAI MODUL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER ( NHT

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA MELALUI PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Jurnal Belajar dalam Pembelajaran Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. belajar dan proses pemebelajaran agar peserta didik secara aktif

Alifa Hamiim Farida, Rini Nurhakiki Universitas Negeri Malang

OLEH: MUFIDA NOFIANA K

I. PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat menuntut sumber

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL DAN METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH METODE KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DAN TTW (THINK-TALK-WRITE) DALAM PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. proses pendidikan pada umumnya yang bertujuan membawa anak didik atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

I. PENDAHULUAN. Setiap negara menganggap penting pendidikan. Pendidikan berperan penting bagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

IMPLEMENTASI PENDEKATAN QUANTUM LEARNING SEBAGAI UPAYA MEMINIMALISASI MISKONSEPSI BIOTEKNOLOGI DI SMA NEGERI 8 SURAKARTA

PENINGKATAN KEAKTIFAN BERTANYA SISWA MELALUI PENERAPAN STRATEGI MOTIVASI DALAM MODEL PEMBELAJARAN AKTIF TIPE CARD SORT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. demokratis serta bertanggung jawab (Syaiful Sagala, 2006).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Skripsi Oleh: Lilis Rahmawati NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 Skripsi Oleh: LILIN YUNARWI X 4306027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

ABSTRAK Lilin Yunarwi. X 4306027. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Januari 2011. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian dilaksanakan dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII-D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Sumber data berasal dari informasi guru dan siswa, tempat dan peristiwa berlangsungnya kegiatan pembelajaran, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data dengan angket, observasi, dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa di kelas VII-D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. Peningkatan motivasi belajar siswa dapat dilihat melalui angket dan lembar observasi. Persentase rata-rata berdasarkan lembar observasi motivasi belajar siswa pra siklus sebesar 54,24%, siklus 1 sebesar 71,89% dan siklus 2 sebesar 83,98%. Hasil perhitungan angket pra siklus menunjukkan motivasi belajar siswa sebesar 68,37%, siklus 1 sebesar 73,06%, dan siklus 2 sebesar 80,34%. Kesimpulannya bahwa penerapan pembelajaran koperatif Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata kunci: Pembelajaran kooperatif Jigsaw, motivasi belajar siswa, pembelajaran Biologi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu pendidikan formal di sekolah, tidak terlepas dari keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tersebut dipengaruhi oleh beberapa komponen utama yang saling berkaitan, di antaranya guru, siswa, dan metode. Komponen-komponen tersebut memegang peranan penting dalam menentukan keberhasilan proses belajar mengajar, sehingga akan mempengaruhi prestasi belajar siswa. Selain itu prestasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor yang lain, misalnya motivasi belajar, tingkat intelegensi siswa, fasilitas belajar yang tersedia atau sarana dan prasarana, kurikulum, media pembelajaran, dan sebagainya. Sebagai seorang pendidik, guru dituntut untuk memiliki kemampuan memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat serta sesuai dengan pokok bahasan tertentu dan tingkat perkembangan intelektual siswanya. Salah satu metode yang bisa diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif, yaitu model pembelajaran kelompok atau diskusi yang menghendaki adanya kerjasama di antara anggota kelompok dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Pembelajaran kooperatif di kelas, siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil dalam mempelajari materi yang sedang dipelajari. Pembagian kelompok tersebut dibuat heterogen, baik dalam hal prestasi belajar maupun jenis kelamin. Hal ini dapat memotivasi siswa untuk berinteraksi, berdiskusi, berargumentasi, dan saling membantu satu sama lain. Peran guru sebagai motivator adalah memberi motivasi kepada siswa agar mereka melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri sesuai dengan tujuan belajar yang telah ditetapkan kurikulum. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi siswa agar dapat belajar dengan mendayagunakan potensi yang mereka miliki. Cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk memfasilitasi siswa antara lain dengan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memberikan bimbingan pada saat kegiatan belajar. SMP Negeri 16 Surakarta merupakan salah satu sekolah negeri yang mempunyai fasilitas yang cukup memadai dan input siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda, mulai dari siswa yang memiliki kemampuan belajar rendah, sedang dan tinggi. Perbedaan kemampuan belajar siswa dalam menyikapi kegiatan belajar dikelas sangat beragam. Berdasarkan observasi terhadap pembelajaran biologi di kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta yang berjumlah 34 siswa, diketahui bahwa metode mengajar yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode ceramah disertai tanya jawab. Penggunaan metode ini kurang melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, siswa menjadi pasif. Selama proses belajar mengajar ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, pada saat pembelajaran berlangsung banyak siswa yang ramai dan bercanda dengan teman lain, siswa mengantuk, siswa pasif karena hanya duduk dan mendengarkan penjelasan dari guru, sebagian siswa tidak membawa buku panduan, saat guru memberi pertanyaan siswa tidak mau menjawab jika tidak ditunjuk, siswa tidak ada yang bertanya apabila ada

materi yang belum jelas. Adapun ciri-ciri motivasi rendah antara lain ada yang acuh tak acuh, ada yang tidak memusatkan perhatian dan ada yang bermain sendiri selama proses pembelajaran (Dimyati dan Mudjiono, 1994: 79). Terlihat korelasi yang jelas antara temuan masalah di kelas dengan teori mengenai ciri motivasi belajar rendah. Sebagai tindak lanjut terhadap hasil observasi awal, maka dilakukan observasi lanjutan menggunakan indikator motivasi belajar siswa. Hasil observasi lanjutan sebagai berikut, yang bersemangat dan antusias dalam mengikuti pelajaran sebanyak 19 siswa (55,88%), siswa yang membawa buku sumber pembelajaran biologi sebanyak 23 siswa (67,64%), siswa yang bertanya mengenai materi yang belum jelas sebanyak 10 siswa (29,41%), siswa yang mencatat penjelasan guru sebanyak 22 siswa (64,70%), siswa yang menyontek jawaban teman saat ulangan sebannyak 13 siswa (38,23%), siswa yang tidak mengumpulkan tugas 6 siswa (17,64%), dan siswa yang mengemukakan pendapat sebanyak 9 siswa (26,47%). Berdasarkan kajian terhadap hasil observasi, diskusi dengan guru dan siswa ditemukan permasalahan yang menjadi penyebab rendahnya motivasi belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta dalam pembelajaran Biologi. Guru menggunakan metode yang kurang bervariasi dan siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran menyebabkan siswa menjadi pembelajar yang pasif dan mudah merasa bosan karena dalam kegiatan pembelajaran siswa lebih berperan sebagai penerima informansi pasif yaitu cenderung hanya mendengar dan mencatat penjelasan oleh guru. Solusi untuk mengatasi masalah yang telah teridentifikasi di kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta adalah menggunakan strategi pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong siswa untuk bisa bekerjasama dalam mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran kooperatif yang bisa digunakan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah pembeljaran kooperatif jigsaw pada materi cirri-ciri makhluk hidup dan klasifikasi makhluk hidup. Alasan pemilihan pembelajaran kooperatifj jigsaw karena melalui teknik ini siswa dapat belajar dengan berkelompok-kelompok dan berdiskusi sehingga materi yang dipelajari dapat terselesaikan. Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang lebih banyak melibatkan interaksi aktif antar siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun siswa dengan lingkungan belajarnya. Siswa belajar bersama - sama dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok telah benar - benar menguasai materi yang sedang dipelajari. Keuntungan yang bisa diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif ini yaitu siswa dapat mencapai hasil belajar yang bagus karena pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Siswa juga dapat menerima dengan senang hati pembelajaran yang digunakan karena adanya kontak fisik antar siswa, serta dapat mengembangkan kemampuan sosial siswa. Terdapat banyak tipe dalam pembelajaran kooperatif salah satunya adalah Jigsaw. Pembelajaran kooperatif Jigsaw adalah metode pembelajaran yang dikembangkan agar dapat membangun kelas sebagai komunitas belajar yang menghargai semua kemampuan siswa. Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw,

siswa secara individual dapat mengembangkan keahliannya dalam satu aspek dari materi yang sedang dipelajari serta menjelaskan konsep dan keahliannya itu pada kelompoknya. Setiap anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif jigsaw mempelajari materi yang berbeda dan bertanggung jawab untuk mempelajari bagiannya masing-masing. Pembelajaran dengan kooperatif jigsaw diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Menurut Slavin (2008:237), pembelajaran kooperatif Jigsaw menjadikan siswa termotivasi untuk belajar karena skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada tim didasarkan pada sistem skor perkembangan individual, dan para siswa yang skor timnya meraih skor tertinggi akan menerima sertifikat atau bentukbentuk rekognisi tim lainnya sehingga para siswa termotivasi untuk mempelajari materi dengan baik dan untuk bekerja keras dalam kelompok ahli mereka supaya mereka dapat membantu timnya melakukan tugas dengan baik. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dilakukan penelitian dengan judul: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS VIID SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2010/2011. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan yaitu apakah penerapan pembelajaran kooperatif jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta tahun ajaran 2010/2011? C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan perumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi dengan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw pada siswa kelas VII D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Bagi siswa a. Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa kelas VII SMP Negeri 16 Surakarta menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. b. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran biologi. 2. Bagi Guru

a. Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam penggunaan metode jigsaw untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. b. Memberikan masukan pada guru agar lebih memperhatikan masalahmasalah yang terkait dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. 3. Bagi sekolah dan instansi pendidikan lainnya a. Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran. b. Hasil penelitian yang dipaparkan akan memberikan sumbangan yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran biologi. 4. Bagi peneliti Dapat menjadi bahan rujukan untuk tindakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar biologi siswa kelas VII-D SMP Negeri 16 Surakarta tahun pelajaran 2010/2011. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk: a. Sumber acuan bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut. b. Sumbangan pemikiran bagi guru untuk mengembangkan variasi strategi pembelajaran dalam mengajar biologi. c. Menambah wawasan guru dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran biologi. 2. Implikasi Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat diterapkan pada pembelajaran Biologi di SMP Negeri 16 Surakarta, yaitu motivasi belajar siswa dalam pembelajaran dapat ditingkatkan dengan penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw. C. Saran 1. Bagi Guru a. Guru harus lebih tegas dalam mengatur waktu dalam setiap tahap-tahap pembelajaran agar dalam pelaksanaanya sesuai dengan alokasi waktu. b. Diharapkan pada saat awal pembelajaran guru selalu memotivasi siswa dengan memberi pertanyaan-pertanyaan.

c. Guru diharapkan lebih mengingatkan lagi tentang pentingnya kerja sama dalam kelompok, karena keberhasilan individu ditentukan oleh keberhasilan kelompok. 2. Bagi Siswa a. Siswa hendaknya memanfaatkan waktu dengan baik agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu. b. Siswa termotivasi untuk belajar. c. Siswa hendaknya bekerja sama secara optimal dengan temannya agar diskusi kelompok bisa berjalan dengan baik. 3. Bagi Peneliti Lain Perlu diadakan penelitian sejenis dengan cakupan materi lain yang lebih luas sehingga dapat diketahui sejauh mana efektivitas penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.