TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2016.

dokumen-dokumen yang mirip
TATA CARA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 yang

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian,

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

III.TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Greenhouse Universitas Muhammadiyah

III. TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan September November 2016.

Tata Cara penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Mei 2016 sampai bulan Agustus 2016.

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Green House, Lab.Tanah dan Lab.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan, Laboratorium Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Juli 2017 di Laboratorium Bioteknologi dan Greenhouse Fakultas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Kel. Gunung sulah, Kec.Way Halim, Kota Bandar

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Green House dan Laboratorium penelitian

LAMPIRAN. Lampiran 1. Denah Penelitian. Keterangan: A, B, C, D, E, F, G = Perlakuan penelitian 1, 2, 3 = Ulangan perlakuan

TATA CARA PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan di laboratorium dan rumah

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan dengan percobaan rumah kaca pada bulan

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agrobioteknologi,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian telah dilaksanakan di Green House Fakultas Pertanian UMY dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Timur Kabupaten Semarang dan di Laboratorium Penelitian Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

METODE PENELITIAN. 3 bulan dari bulan Juni sampai dengan bulan September 2016.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Laboratorium Lapang Terpadu

METODE PELAKSANAAN. Yogyakarta dan di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan April-Agustus 2017.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu Pelaksanaan. Penelitian ini dilakukan di lahan percobaan dan laboratorium Fakultas

A. Waktu dan tempat penelitian. B. Bahan dan Alat. C. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. MATERI DAN METODE

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Green House, Lahan Percobaan, Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta. Waktu pelaksanaan dimulai

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan dimulai dari bulan Juni sampai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan di jalan Depag, Komplek Perumahan. Wengga 1 Blok B Nomor 54 Kelurahan Kasongan Lama, Kecamatan Katingan

III. MATERI DAN METODE. beralamat di Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 18 Kelurahan Simpang Baru Panam,

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium Proteksi Tanaman dan di Green

METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

III. METODE PENELITIAN A.

III. TATA CARA PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2017 di Lahan

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Agustus Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Penelitian dan

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. MATERI DAN METODE. Laboratorium Agronomi. Waktu penelitian dilakaukan selama ± 4 bulan dimulai

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III. MATERI DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Bahan Alat Rancangan Percobaan Yijk ijk

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

LAMPIRAN A. Layout Penelitian Blok 1 Blok 2 Blok 3 (P0.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P1.Z0) (P2.Z1) (P2.Z2) (P1.Z1) (P0.Z1) (P1.Z1) (P0.Z0)

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. secara faktorial yang terdiri atas dua faktor dan tiga kali ulangan.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Transkripsi:

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan April 2016. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. B. Bahan dan Alat penelitian Peralatan yang digunakan adalah oven, polybag, penggaris, sekop, ember, cangkul, karung, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah pasir pantai, bibit bawang merah varietas Biru, Urea, ZA, SP 36, KCl, pasir zeolit, dan night soil yang diperoleh dari IPLT Semarang dan telah dijemur selama ±30 hari. C. Metode Penelitian Penelitian akan dilaksanakan menggunakan metode eksperimen yang disusun dalam Rancangan Acak lengkap (RAL) dengan perlakuan sebagai berikut: A = Pupuk kandang 20 ton/hektar B = Night soil 10 ton/hektar C = Night soil 20 ton/hektar D = Zeolit 4 ton/hektar + Night soil 10 ton/hektar E = Zeolit 4 ton/hektar + Night soil 20 ton/hektar F = Zeolit 8 ton/hektar + Night soil 10 ton/hektar 16

17 G = Zeolit 8 ton/hektar + Night soil 20 ton/hektar Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga terdapat 21 unit perlakuan. Setiap unit terdiri dari 3 tanaman sampel sehingga terdapat 63 unit sampel. D. Cara Penelitian 1. Persiapan media tanam dan aplikasi night soil + zeolit Media tanam yang digunakan pada penelitian ini adalah tanah pasir pantai yang diambil dari Pantai Bugel, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta. Tanah pasir pantai dikeringanginkan terlebih dahulu selama beberapa hari. Setelah kering, timbang tanah sebanyak 5 kg dan masukkan ke dalam polybag. Selanjutnya adalah proses aplikasi night soil + zeolit. Night soil dan zeolit ditimbang sesuai perlakuan. Adapun jumlah night soil dan zeolit yang harus ditimbang adalah sebagai berikut: Tabel 2. Jumlah night soil dan zeolit berdasarkan takaran perlakuan untuk tiap tanaman bawang merah. Takaran perlakuan Night soil (g) Zeolit (g) Pupuk kandang 20 ton/hektar 0 0 Night soil 10 ton/hektar 30 0 Night soil 20 ton/hektar 60 0 Night soil 10 ton/hektar + Zeolit 4 ton/hektar 30 12 Night soil 20 ton/hektar + Zeolit 4 ton/hektar 60 12 Night soil 10 ton/hektar + Zeolit 8 ton/hektar 30 24 Night soil 20 ton/hektar + Zeolit 8 ton/hektar 60 24 Night soil dan zeolit dicampur dan diaduk secara merata. Pengaplikasian night soil + zeolit dilakukan bersamaan dengan pemupukan SP-36 sebanyak 1,67 g sebagai

18 pupuk dasar pada 3 hari sebelum tanam. Pengaplikasian dilakukan dengan cara menyebar zeolit, night soil dan SP-36 lalu diaduk secara merata dengan media tanam. 2. Persiapan benih Benih yang digunakan adalah benih bawang merah varietas Biru yang didapatkan dari petani bawang merah di daerah pesisir pantai selatan D. I. Yogyakarta. Benih yang akan digunakan berumur tanam 70-80 hari, berukuran sedang (5-10 g), penampilan umbi bibit segar dan sehat, bernas (padat, tidak keriput), dan warnanya cerah (tidak kusam), dan telah disimpan selama 2-4 bulan setelah panen. Umbi dipilih dengan ukuran diameter yang seragam sekitar 1,5-1,8 cm atau 5-10 g. Kemudian umbi direndam selama 15 menit dalam air panas bersuhu 45 o C sebelum ditanam. 3. Penanaman bawang merah Sebelum ditanam, kulit terluar yang mengering dibersihkan dan dilakukan pemotongan seperempat bagian ujung umbi. Media tanam disiram air terlebih dahulu dan dibuat lubang tanam untuk memudahkan penanaman. Masukkan umbi bibit yang telah dipotong ujungnya dan telah kering ke dalam lubang tanam. Permukaan umbi disetarakan tingginya dengan media tanam agar umbi tidak membusuk. 4. Penyiraman

19 Penyiraman dilakukan 1 kali sehari pada waktu pagi hari dan sore hari dengan cara menyiramkan air menggunakan gembor. 5. Pemupukan susulan Pemupukan susulan pertama dilakukan pada umur 15 HST dan pemupukan susulan kedua dilakukan pada 30 HST. Pemupukan susulan pertama diberikan dengan dosis 1 dari total kebutuhan pupuk N yaitu NPK 0,16 g/tanaman dan ZA 2 0,72 g/tanaman dan 1 2 dari total pemupukan K yaitu KCl 0,25 g/tanaman. Pupuk disebar merata di atas permukaan media tanam mengelilingi tanaman bawang merah. Pemupukan susulan ke-2 dilakukan dengan cara dan dosis yang sama seperti pemupukan susulan pertama. 6. Penyiangan Penyiangan dilakukan satu bulan sekali dengan cara mencabut gulma yang tumbuh di media tanam. 7. Pengendalian hama dan penyakit Pengendalian hama dilakukan dengan cara preventif. Apabila terdapat serangan hama, maka dilakukan pengendalian secara intensif. Adapun pengendaliannya menggunakan bahan aktif yang sesuai dengan target hama dan penyakit yang menyerang adalah sebagai berikut: a) Ulat bawang (Spodoptera exigua) menggunakan perangkap hormon untuk menangkap ngengat ulat bawang. Apabila melebihi ambang batas maka dilakukan penyemprotan dengan bahan aktif Klorpirifos,

20 Deltametrin, Klorfluazuron, Diflubenzuron, Triazofos, dan Fenpropatrin. b) Bercak ungu (Alternaria porri) menggunakan bahan aktif Azoksistrobin, Heksakonazol, Karbendazim, Klorotalanil, Mankozeb, Tebukonazol, Tembaga hidroksida, Fenarimol, Difenokonazol dan Maneb. c) Thrips (T. tabaci) menggunakan bahan aktif Permetrin, Piraklofos, dan Kartap hidroklorida. d) Lalat penggorok daun (Liriomyza sp) menggunakan bahan aktif Siromazin, Siromazin, Dimehipo, Abamektin, Bensulfat, dan Klorfenapir. e) Embun tepung palsu (Peronospora destructor) menggunakan bahan aktif Klorotalonil dan Asam fosit. f) Otomatis (Colletotrichum gloeosporioides) menggunakan bahan aktif Karbendazim dan Metiram (Bagus K. Udiarto dkk., 2005). 8. Pemanenan Panen dilakukan setelah tanaman bawang merah berumur 70 hari setelah tanam atau dengan ciri-ciri terlihat tanda-tanda 60% leher batang lunak, tanaman rebah, dan daun menguning. Pemanenan dilakukan pada saat keadaan tanah kering. E. Parameter yang Diamati

21 1. Variabel pertumbuhan a. Jumlah daun (helai) Jumlah daun diukur setiap 7 hari sekali setelah tanam. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan helai. b. Jumlah anakan (buah) Jumlah anakan diamati dengan melihat pertambahan siung selama pertumbuhan dimulai setelah 15 HST setiap minggu dengan satuan buah. c. Panjang akar (cm) Pengukuran panjang akar dilakukan pada saat setelah panen dengan mengukur akar mulai dari leher akar sampai ujung akar terpanjang menggunakan penggaris yang dinyatakan dalam satuan centimeter. d. Berat segar tajuk (g) Berat segar tajuk diamati pada akhir pengamatan dengan cara menimbang umbi dan daun tanaman bawang merah setelah panen menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. e. Berat kering tajuk (g) Berat kering tajuk diamati dengan cara mengering anginkan umbi dan daun tanaman bawang menggunakan oven dengan temperatur 60 C sampai beratnya konstan menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. f. Berat segar akar (g)

22 Berat segar akar diamati pada akhir pengamatan dengan cara menimbang akar setelah panen menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. g. Berat kering akar (g) Berat kering akar diamati dengan cara mengering anginkan akar menggunakan oven dengan temperatur 60 C sampai beratnya konstan menggunakan timbangan analitik dengan satuan gram. 2. Variabel hasil a. Berat umbi per rumpun (g) Berat umbi per rumpun ditimbang pada saat panen dengan menimbang umbi per tanaman sampel menggunakan timbangan analitik. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan gram. b. Produktivitas (ton/hektar) Produktivitas diperoleh dengan perhitungan berikut: Produktivitas= tanaman per 1 hektar x berat umbi per rumpun x 70% Keterangan: 70% adalah persentase luas tanam bawang merah dalam 1 hektar. F. Analisis Data Analisis data dilakukan menggunakan sidik ragam (Analisys of Variance) dengan taraf α 5%, bila terdapat beda nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan (Duncan s Multiple Range Test). Adapun parameter berat umbi per rumpun dan produktivitas juga dilakukan analisis menggunakan kontras ortogonal.