I. PENDAHULUAN. Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis tanaman pionir yang menyukai sinar

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH ZAT ALELOPATI DARI ALANG-ALANG TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI TIGA SPESIES AKASIA

I. PENDAHULUAN. tidak untung oleh adanya asosiasi. Tipe interaksi amensalisme ini diberi lambang

I. PENDAHULUAN. melalui makanan pokok (Nazarudin, 2009). Selada (lactuca sativa L.) merupakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. akan tumbuh memanjang hingga menjelang berbunga. Bagian pangkal tunas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pangan terus meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, baik di dunia maupun nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah 1. 2.

I. PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. organisme hidup yaitu tumbuhan (Praptoyo, 2010). Kayu termasuk salah satu hasil

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

BAB I PENDAHULUAN. disekitarnya. Telah menjadi realita bila alam yang memporak-porandakan hutan,

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Taksonomi akasia menurut Riswanto (2011), pohon akasia diklasifikasikan

I. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang

BAB I PENDAHULUAN. di tahun 2006 menjadi lebih dari 268,407 juta ton di tahun 2015 (Anonim, 2015).

Pada mulsa eceng gondok dan alang-alang setelah pelapukan (6 MST), bobot gulma naik dua kali lipat, sedangkan pada mulsa teki dan jerami terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini kebutuhan kayu di Indonesia semakin meningkat. Peningkatan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Sorgum (Sorghum bicolor [L.] Moench) adalah tanaman serealia yang potensial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan dan sumber protein

TIGA PILAR UTAMA TUMBUHAN LINGKUNGAN TANAH

disinyalir disebabkan oleh aktivitas manusia dalam kegiatan penyiapan lahan untuk pertanian, perkebunan, maupun hutan tanaman dan hutan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber daya alam untuk keperluan sesuai kebutuhan hidupnya. 1 Dalam suatu

Cetakan I, Agustus 2014 Diterbitkan oleh: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hutan Sekipan merupakan hutan pinus yang memiliki ciri tertentu yang membedakannya dengan hutan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dengan lingkungan luar (Baker,1979). Di dalam hutan terdapat flora

NAMA :PUTRI AYU ZAHARI KELAS : XI IPA 5 PELAJARAN :BIOLOGI

TINJAUAN PUSTAKA. tanaman. Tipe asosiasi biologis antara mikroorganisme endofit dengan tanaman

TINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk

I. PENDAHULUAN. Tanah marginal adalah tanah sub-optimum yang potensial untuk pertanian baik untuk

Iklim Perubahan iklim

I. PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan organisme yang tidak dapat bergerak bebas yang pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. obat, sehingga keberadaan tanaman ini menjadi lebih diminati. Tanaman sirih

BAB I PENDAHULUAN. tertentu yang dapat berupa pohon, herba, rumput maupun tumbuhan tingkat

Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

5/4/2015. Tim Dosen Biologi FTP Universitas Brawijaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

I. PENDAHULUAN. Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman industri penting penghasil

BAB 1 PENDAHULUAN. Hutan merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu dikelola dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tomat merupakan salah satu dari kelompok sayuran yang memiliki banyak manfaat, diantaranya digunakan

Ekologi Padang Alang-alang

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. dunia. Jagung menjadi salah satu bahan pangan dunia yang terpenting karena

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan kebutuhan utama manusia. Badan Pusat Statistik (2010)

I. PENDAHULUAN. Ekstensifikasi pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produksi

TINJAUAN PUSTAKA. Ciri utama lahan kritis adalah gundul, terkesan gersang dan. Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis rumput tahunan yang

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan soal 1.1. keturunan. makanan. hormon. hobby

I. PENDAHULUAN. Kembang sungsang (Gloriosa. superba L.) merupakan salah satu jenis

Modul pertama Modul kedua Modul ketiga Modul keempat

BAB VI PEMBAHASAN. lambat dalam menyediakan unsur hara bagi tanaman kacang tanah, penghanyutan

I. PENDAHULUAN. Ubikayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman pangan potensial masa

HUBUNGAN AIR DAN TANAMAN STAF LAB. ILMU TANAMAN

I. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Pertumbuhan Vegetatif. Hasil sidik ragam variabel pertumbuhan vegetatif tanaman yang meliputi tinggi

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Selada (Lactuca sativa L.) merupakan salah satu tanaman sayur yang dikonsumsi

BAB IV ANALISIS DAN SINTESIS

ion dari dua zat atau lebih. Pelarut etanol akan melarutkan senyawa polar yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai komoditas ekspor dan bahan baku industri pangan. Prioritas pengembangan

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

I. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sengon atau dengan nama ilmiah Falcataria moluccana (Miq.) Barneby &

I. PENDAHULUAN. lebih tahan terhadap hama dan penyakit (Sumarno dan Karsono 1996 dalam

TINJAUAN PUSTAKA. kedalaman tanah sekitar cm (Irwan, 2006). dan kesuburan tanah (Adie dan Krisnawati, 2007).

III. PENANGANAN PANEN DAN PASCAPANEN TANAMAN OBAT SECARA UMUM

S. leprosula, S. selanica dan S. mecistopteryx menunjukkan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan salah satu

Restorasi Organik Lahan. Aplikasi Organik Untuk Pemulihan Biofisik Lahan & Peningkatan Sosial Ekonomi Melalui Penerapan Agroforestri.

PENGARUH PEMBERIAN BIO URIN SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill).

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman kacang-kacangan yang sangat

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Variabel Hama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan berbagai

IV. BASIL DAN PEMBAHASAN Kerapatan Nisbi Sebelum dan Sesudah Pemberian Perlakuan (%)

BAB I PENDAHULUAN. arah darat meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air yang dipengaruhi sifat-sifat

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya

SINTESA HASIL PENELITIAN BALAI PENELITIAN TEKNOLOGI SERAT TANAMAN HUTAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH ZAT ALELOPATI DARI POHON AKASIA, MANGIUM, DAN JATI TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI AKASIA, MANGIUM, DAN JATI

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan tersebut

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pohon merbau darat telah diklasifikasikan secara taksonomi sebagai berikut

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu merupakan salah satu sumber pangan penting di Indonesia dan di dunia,

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 6. PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGANLatihan Soal 6.2

I. PENDAHULUAN. perikanan. Pakan juga merupakan faktor penting karena mewakili 40-50% dari

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 3. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Ekologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengamatan penunjang ditujukan untuk menganalisis faktor-faktor eksternal

HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pada awalnya kedelai dikenal dengan beberapa nama botani yaitu Glycine soja

I. PENDAHULUAN. Padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman penghasil beras yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. orologi, produksi pertanian, pemukiman, dan kehidupan sosial ekonomi di daerah

LEMBAR KERJA MAHASISWA TOPIK PERTUMBUHAN MAKHLUK HIDUP (TANAMAN)

Laporan Praktikum Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Kacang Hijau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AD1. FAKTOR IKLIM 1. FAKTOR IKLIM 2. FAKTOR KESUBURAN TANAH 3. FAKTOR SPESIES 4. FAKTOR MANAJEMEN/PENGELOLAAN 1. RADIASI SINAR MATAHARI

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Alang-alang (Imperata cylindrica) adalah jenis tanaman pionir yang menyukai sinar matahari dengan bagian yang mudah terbakar di atas tanah dan akar rimpang yang menyebar luas di bawah permukaan tanah. Alang-alang memiliki ketahanan yang tinggi, sehingga tanaman lain harus bersaing dalam memperoleh air, unsur hara, dan cahaya matahari Jenis tanaman tersebut memberikan pengaruh negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman lain di sekitarnya, hal ini dikarenakan alang-alang merupakan tumbuhan pengganggu yang mampu melepaskan senyawa alelopati. Alelopati merupakan senyawa kimia yang terdapat pada tubuh tumbuhan (jaringan tumbuhan) yang dikeluarkan ke lingkungannya dan dapat menghambat atau mematikan individu tumbuhan lainnya (Odum, 1971 terjemahan Samingan, 1993). Pertumbuhan alang-alang sangat cepat, menyebar secara luas dan mampu tumbuh pada berbagai kondisi tanah. Sehingga alang-alang banyak tumbuh pada lahan kritis. Lahan kritis merupakan sebidang lahan yang penggunaan atau pemanfaatannya tidak sesuai dengan kemampuannya. Oleh sebab itu lahan kritis tidak dapat dimanfaatkan secara optimal karena mengalami proses kerusakan fisik, kimia, maupun biologi yang

pada akhirnya akan membahayakan fungsi hidrologis, orologis, produksi lahan, 2 pemukiman dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat (Djunaedi, 1997). Lahan kritis juga disebut sebagai lahan marginal yaitu lahan yang memiliki beberapa faktor pembatas. Faktor pembatas adalah faktor lingkungan, misalnya unsur hara, air, suhu, kelembapan dan sebagainya yang ketersediaannya dalam jumlah sangat kurang atau berlebihan. Ciri utama lahan kritis adalah gundul, gersang, produktivitas rendah, dan umumnya lahan kritis didominasi vegetasi alang-alang. Oleh karena itu salah satu cara mengatasinya adalah dengan menanam jenis tanaman lain yang tumbuh lebih cepat (fast growing). Akasia (Acacia auriculiformis), mangium (Acacia mangium), dan akasia putih (Acacia alba) merupakan spesies pohon anggota famili Mimosaceae yang memiliki sifat cepat tumbuh (fast growing), sistem perakaran yang padat, dan mampu beradaptasi pada berbagai kondisi tempat tumbuh, sehingga cocok digunakan untuk rehabilitasi lahan kritis yang ditumbuhi alang-alang. Sedangkan alang-alang menghasilkan zat alelopati yang diduga akan memengaruhi pertumbuhan pohon akasia, mangium, dan akasia putih yang ditanam di sekitarnya. Sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh zat allelopathy yang dikeluarkan alang-alang terhadap pertumbuhan akasia, mangium, dan akasia putih.

3 B. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengetahui pengaruh zat alelopati dari alang-alang terhadap pertumbuhan semai tiga jenis pohon yaitu akasia (Acacia auriculiformis), mangium (Acacia mangium), dan akasia putih (Acacia alba). 2. Mengetahui jenis semai yang terpengaruh paling lemah oleh ekstrak zat alelopati dari alang-alang. 3. Mengetahui interaksi antara konsentrasi ekstrak zat alelopati dari alang-alang dengan jenis pohon terhadap pertumbuhan pohon fase semai. C. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini adalah untuk dijadikan referensi dalam pemilihan jenis pohon hutan yang tidak terpengaruh zat allelopathy dari alang-alang, sehingga sesuai untuk pembangunan hutan tanaman di lahan yang beralang-alang. D. Kerangka Pemikiran Organisme hidup di alam tidak sendiri-sendiri, melainkan menjadi satu kumpulan individu yang menempati suatu tempat tertentu sehingga menghasilkan suatu interaksi antar individu. Amensalisme adalah suatu interaksi negatif antara dua atau lebih spesies yang mengakibatkan salah satu spesies yang berinteraksi terpengaruh negatif dan yang lain tidak terpengaruh. Amensalisme terjadi karena senyawa alelopati yang dilepaskan tumbuhan ke lingkungan tempat tumbuh, sehingga

4 berpengaruh negatif terhadap individu tumbuhan yang sama jenisnya maupun yang berlainan jenis. Salah satu jenis tumbuhan yang mengeluarkan senyawa allelopathy dan menjadi pesaing bagi tumbuhan lain akibat pertumbuhannya yang cepat adalah alang-alang. Pengaruh senyawa allelopathy yang dikeluarkan oleh alang-alang terhadap tumbuhan fase semai dapat diketahui melalui perlakuan pemberian zat allelopathy dari alangalang kepada semai akasia (Acacia auriculiformis), mangium (Acacia mangium), dan akasia putih (Acacia alba). Berdasarkan perlakuan tersebut diperoleh respon dari ketiga jenis semai tersebut terhadap pemberian zat alelopati alang-alang, meliputi tinggi semai, diameter batang semai, jumlah daun, dan persentasi hidup semai. Hasil penelitian Suji (2006) menunjukkan bahwa pengaruh ekstrak alang-alang dengan konsentrasi yang berbeda tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap perkecambahan biji akasia. Pemberian konsentrasi ekstrak alang-alang adalah AA 100%, AA 80%, AA 60%, AA 40%, dan AA 20%, biji yang masih mampu berkecambah berturut-turut 80%, 80%, 82%, 78%, dan 82%. Dengan demikian konsentrasi ekstrak alang-alang tidak memberikan pengaruh efektif terhadap perkecambahan akasia, dalam hal ini akasia dapat mentolerir zat alelopati dari alangalang. Pengaruh zat alelopati terhadap tumbuhan dapat terjadi melalui proses pembelahan sel, pengambilan mineral, respirasi, penutupan stomata, sintesis protein, dan lain-lain. Jenis bahan kimia yang terkandung pada alelopati pada umumnya berasal dari

5 golongan fenolat, terpenoid, dan alkaloid yang bersifat toksis atau penghambat karena menghasilkan substansi alelokemik yang merugikan tanaman lain (Bima, 2010). Oleh karena itu, diperlukan penelitian untuk mengetahui pengaruh zat alelopati dari alang-alang terhadap pertumbuhan semai akasia, mangium, dan akasia putih. E. Hipotesis 1. Zat alelopati dari alang-alang berpengaruh terhadap pertumbuhan semai tiga jenis pohon yaitu akasia, mangium, dan akasia putih. 2. Semai akasia terpengaruh paling lemah oleh ekstrak zat alelopati dari alang-alang. 3. Terdapat interaksi antara konsentrasi ekstrak zat alelopati alang-alang dengan jenis pohon terhadap pertumbuhan pohon fase semai.