HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN SARANA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Infandiyah, Sumadi, Sugeng Widodo

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA DAN CARA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI SMA NEGERI 1 MARAWOLA

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh NIO WICAK KUNCORO BAHARUDDIN RISYAK RIYANTO M.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

I. PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan pembelajaran merupakan

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh MARYATI FITRIA AKHYAR SUGIYANTO

ABSTRAK. by Desty Yusniarti. S. A, Sumadi, Dedy Miswar ABSTRACK

HUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)

I. PENDAHULUAN. intelektual, spiritual, dan mandiri sehingga pada akhirnya diharapkan masyarakat kita

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. (Artikel Skripsi) Oleh Imam Basuki

I. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan

HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:

E-JURNAL. Oleh : NECI DESWITA SARI

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh MONA FATIA SARI RIYANTO M. TARUNA ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS (JURNAL) Oleh. Shinta Devi yulina Ningrum

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH PERSIAPAN MATERI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMP NEGERI 19 PALU

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 4 PADANG JURNAL

PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL EKONOMI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR YANG DIMEDIASI OLEH FASILITAS BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI DENGAN PRESTASI BELAJAR

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS DI SMA N 1 TEMBILAHAN HULU KABUPATEN INDRAGIRI HILIR JURNAL

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI SMA KARTIKA 1-5 PADANG ABSTRACT

HUBUNGAN BIMBINGAN KELUARGA DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh: FEBRY HELVITA SARI TAMBAT USMAN NAZARUDDIN WAHAB

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

RENA A JURNAL. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Geografi P.IPS. FKIP UNTAD Penerbit : E Journal Geo-Tadulako UNTAD

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR, KEMANDIRIAN BELAJAR DAN KESIAPAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA N 5 PADANG E-JURNAL

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

HUBUNGAN MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAK TAKRAW. Jurnal. Oleh HANDOYO

Pendidikan Teknik Mesin Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. & ABSTRACT

KORELASI ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS PRAKTIK DAN MINAT SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SMK MUHAMMADIYAH SURUH KABUPATEN SEMARANG ABSTRACT

Key words: reading interest, motivation to choose Study Program. Kata kunci: minat baca, motivasi memilih Program Studi.

Witan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:

I. PENDAHULUAN. dan sebaliknya prestasi belajar yang rendah menunjukkan bahwa tujuan belajar

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

PENGARUH MINAT, KEMANDIRIAN, DAN SUMBER BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII SMP NEGERI 5 UNGARAN

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DAN MANAJEMEN WAKTU BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh MULYADI

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

HUBUNGAN CARA BELAJAR DAN KELENGKAPAN SUMBER BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh IRA DWI ANANDA ERNI MUSTAKIM BAHARUDDIN RIZAK

*Hp: /

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MENJAHIT PADA SISWA SMPN 2 MOJOGEDENG KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

Economic Education Analysis Journal

HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI DIPREDIKSI DARI EMOTIONAL QUOTIENT

PENGARUH PEMBERIAN PRE-TEST DAN RESITASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X

INTEREST OF STUDENTS OF CLASS X SMAN 12 PEKANBARU FOLLOW EXTRACURRICULAR SCOUT

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGARUH PERSEPSI SISWA PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, SIKAP SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh IMAM SUBIANTO NAZARUDIN WAHAB TAMBAT USMAN

Economic Education Analysis Journal

HUBUNGAN PENGELOLAAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH KELAS XI SMA NEGERI 1 PEMANGKAT

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

RATIH DEWI PUSPITASARI K

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh IRA DESIYANTINA SULTAN DJASMI MAMAN SURAHMAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN I BANYAKAN TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG BAHAN AJAR DENGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : RENI NOVIANTI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN INTERAKSI TEMAN SEBAYA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMP

HUBUNGAN MINAT BACA DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA N 3 SIJUNJUNG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 KABUPATEN SIJUNJUNG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hal itu, sekolah-sekolah tidak akan bisa menghindari diri dari berbagai

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS

HUBUNGAN KEDISIPLINAN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR DASAR KOMPETENSI KEJURUAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 PADANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN MEMORI DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI RANAH KOGNITIF SISWA SMA NEGERI 2 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

PENGARUH MINAT BACA DI PERPUSTAKAAN PGSD TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PGSD SEMESTER GENAP TAHUN 2014/2015

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SLEMAN

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai gelar sarjana S-1. Pendidikan Matematika

HUBUNGAN SIKAP DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII (JURNAL) Oleh WAHYU BIMANTARA F

Antok Dian Pranadi, Dr. H. Roemintoyo. S.T., M.Pd., Drs. Bambang Sulistyo Budhi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP Universitas Sebelas Maret

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA CARA BELAJAR DAN SARANA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI Infandiyah, Sumadi, Sugeng Widodo The aim of this research was to find relationship among learning strategy and learning achievement of students at MAN 1 Palembang. The method of this research was population correlation method. The population in this research are 104 students, sample in this research were 35% of the samples were 37 with proportional random sampling. Data collection by observation, questionnaire and documentation. Data analysis used Product Moment correlation. Based on the data analysis, the results showed that: (1). There was a positive and significant relationship between learning strategy and learning achievement of students and the correlation coefficient (r) was 0,666. (2). There was a positive and significant relationship between learning tool and learning achievement of students and the correlation coefficient was (r) 0,558. (3). There was a positive and significant relationship among learning strategy, learning tool and learning achievement of students and the coefficient was (r) 0,693. Key words: learning strategy, learning tools, learning achievement Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cara belajar dan sarana belajar di rumah dengan prestasi belajar siswa MAN 1 Palembang. Penelitian ini menggunakan metode korelasional. Populasi penelitian berjumlah 104 siswa, diambil sampel 35% yaitu sebanyak 37 siswa secara proporsional random sampling. Pengumpulan data dengan observasi, angket dan dokumentasi. Analisis data dengan korelasi Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1). Ada hubungan yang positif, dan signifikan antara cara belajar dengan prestasi belajar diperoleh koefisien korelasi (r) 0,666 (2). Ada hubungan yang positif, dan signifikan antara sarana belajar di rumah dengan prestasi belajar, diperoleh koefisien korelasi (r) 0,558. (3). Ada hubungan yang positif, dan signifikan antara cara belajar dan sarana belajar dengan prestasi belajar siswa, diperoleh koefisien korelasi (r) 0,693. Kata kunci: Cara Belajar, Sarana Belajar, Prestasi Belajar PENDAHULUAN Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya

mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang- Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pendidikan agar pesera didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari konsep pendidikan menurut undang-undang tersebut diketahui bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No 20/2003. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan kerjasama dari semua pihak baik guru, orang tua, maupun siswa sendiri ikut bertanggung jawab. Sekolah sebagai lembaga pendidikan merupakan wadah yang tepat dalam mewujudkan tujuan pendidikan yaitu dengan menciptakan peserta didik yang memiliki prestasi belajar yang tinggi di sekolahnya agar mempunyai bekal kemampuan dan keterampilan guna kehidupan dimasa datang. Namun, pada setiap sekolah tidak semua siswa mendapatkan prestasi yang baik, masih banyak siswa yang prestasi belajarnya masih rendah. Dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut, maka diperlukan peningkatan mutu pendidikan dengan cara memperlancar proses kegiatan belajar yang hasilnya terlihat dari prestasi belajar yang diperoleh. Untuk mencapai prestasi belajar yang yang baik, perlu didukung oleh banyak faktor seperti cara belajar dan sarana belajar siswa. Oleh karena itu, sudah sewajarnya bidang pendidikan mendapatkan perhatian khusus baik itu dari pemerintah maupun dari lembaga-lembaga pendidikan itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa, yaitu: 1. Faktor intern : kecerdasan, bakat, minat, perhatian, motif, kesehatan jasmani, dan cara belajar. 2. Faktor ekstern : lingkungan alam, keluarga, masyarakat, sekolah, dan sarana belajar ( Slameto, 2003:54 ) Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, kebanyakan prestasi belajar geografi siswa kelas X MAN 1 Palembang masih tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah siswa yang masuk kedalam kategori belum tuntas lebih besar yaitu 103 siswa jika dibandingkan dengan jumlah siswa yang telah tuntas yaitu 98 siswa. Diperkirakan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab rendahnya prestasi belajar siswa kelas tersebut adalah: belum terbiasa melakukan cara belajar yang teratur dan kurang lengkapnya sarana yang dimiliki siswa. Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pendidikan agar pesera didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa dan negara. Dari penjelasan tersebut diketahui bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik memiliki sikap dan kepribadian yang baik. Pendidikan dapat diperoleh melalui

pendidikan formal, pendikan non formal dan informal. Belajar Menurut Gagne dalam Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2009:7) menyatakan belajar adalah suatu proses perubahan perlaku yang muncul karena pengalaman. Belajar menurut Slameto (2003:2) secara psikologis adalah Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Proses belajar merupakan kegiatan yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara sesorang dengan lingkungannya. Pembelajaran Pengertian pembelajaran menurut UU No 23 tahun 2003 adalah: Proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Selanjutnya Gagne dalam Margaret E. Bell Gredler (1994:207) menjelaskan bahwa Pembelajaran sebagai perangkat acara peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung terjadinya beberapa proses belajar yang sifatnya internal Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik pada suatu lingkungan belajar Pembelajaran Geografi Pembelajaran geografi adalah pembelajaran tentang ilmu pengetahuan yang mempelajari perbedaan dan persamaan geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan dalam konteks keruangan (IGI dalam Sumadi, 2003:4). Pembelajaran geografi adalah pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam atau umat manusia dan variasi kewilayahannya. Dengan kata lain, Pembelajaran geografi adalah pembelajaran tentang hakekat geografi yang diajarkan disekolah dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan mental anak pada jenjang pendidikan masing masing (Nursid Sumatmadja, 1997:12). Teori Belajar Konstruktivisme Pendekatan konstruktivisme dalam belajar merupakan salah satu pendekatan yang lebih berfokus pada peserta didik sebagai pusat dalam proses pembelajaran. pendekatan ini disajikan supaya lebih merangsang dan memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar dan berpikir inovatif dan mengembangkan potensinya secara optimal. Menurut Brooks dalam Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2009:62) menyatakan konstruktivisme adalah suatu pendekatan dalam belajar mengajar yang mengarahkan pada penemuan suatu konsep yang lahir dari pandangan dan gambaran serta inisiatif peserta didik. Prestasi belajar Menurut Winkel (1984:171) prestasi belajar yaitu suatu bukti keberhasilan dari suatu usaha yang dicapai dan di ukur, sedangkan kegiatan belajar merupakan suatu proses pada mental yang mengarah pada

penguasaan materi pengetahuan dan kecakapan skill, membentuk tingkah laku progresif dan adaptif. Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan diatas maka diperoleh pengertian prestasi belajar adalah kegiatan yang dicapai dengan usaha belajar yang ditandai dengan perubahan tingkah laku yang terlihat pada diri siswa. Cara Belajar Slameto (2003:82) mengemukakan cara adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapat pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, caracara yang dicapai tersebut menjadi kebiasaan. Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara belajar siswa adalah strategi yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan tersebut merupakan pencerminan usaha belajar yang dilakukannya. Adapun aspek-aspek yang diteliti dalam cara belajar menurut Slameto (2003:82) meliputi: jadwal belajar, membaca dan menggarisbawahi, membuat ringkasan, mengulang pelajaran, dan mengerjakan tugas. Sarana Belajar Geografi Sarana belajar adalah sesuatu yang dapat menunjang terjadinya proses kegiatan belajar. Menurut Hasbullah Thabrany (1994:49) Sarana belajar adalah segala kebutuhan logistik yang dibutuhkan dalam belajar. Geografi yang membahas bumi dengan gejala fenomenanya membutuhkan sarana yang mampu menunjang proses pembelajaran geografi. Sarana belajar geografi adalah : sumber belajar (buku paket, LKS, catatan), media belajar (atlas, peta, globe). Sedangkan sarana belajar yang bersifat umum menurut Hasbullah Thabrany adalah ruang belajar dan peralatan belajar (meja, kursi, dan alat tulis). METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan penelitian korelasional yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih (Sukardi, 2003:166). Variabel dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas : variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Dalam penelitian ini variabel bebas adalah Cara belajar siswa (X 1 ) Kelengkapan sarana belajar (X 2 ) b. Variabel terikat: variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah prestasi belajar siswa. Untuk mendapatkan data tentang cara belajar diukur dengan skor dari hasil angket soal pilihan ganda. Jumlah pertanyaan untuk sarana belajar sebanyak 14 soal. Dengan ketentuan bila cara belajar teratur memperoleh skor 4, cara belajar belajar cukup teratur memperoleh skor 3, kurang teratur memperoleh skor 2 dan tidak teratur memperoleh skor 1. Langkah selanjutnya menggolongkan tingkatan cara belajar dengan kategori : Jadi, skor cara belajar adalah: 46-56 = teratur 35-45 = cukup teratur 24-34 = kurang teratur 13-23 = tidak teratur Jumlah pertanyaan untuk sarana belajar dirumah sebanyak 12 soal. Dengan ketentuan bila, sarana belajar lengkap memperoleh skor 4, sedang memperoleh skor 3, kurang lengkap memperoleh skor 2

dan tidak lengkap memperoleh skor 1. Langkah selanjutnya menggolongkan tingkatan sarana belajar dengan kategori : Jadi, skor sarana belajar adalah: 42 = lengkap 32-41 = cukup lengkap 22-31 = kurang lengkap 12-21 = tidak lengkap Analisis data yang digunakan dalam pengujian penelitian ini adalah menggunakan rumus Product Moment pada hipotesis 1 dan 2, yaitu: r xy n XY X Y = n X 2 X 2 n Y 2 Y 2 Keterangan : r xy = Koefisien korelasi X = Variabel bebas Y = Variabel terikat N = Jumlah sampel yang diteliti X 2 = Jumlah kuadrat dari nilai X Y 2 = Jumlah kuadrat dari nilai Y (Sugiyono, 2010:255) Untuk hipotesis ke tiga digunakan rumus korelasi ganda antara X 1 dan X 2 dengan rumus: R x1x2y = r x1y 2 + r x2y 2 2r x1y r x2y r x1x2 1 (r x1x2 2 ) Keterangan : Rx1x2.y= Nilai koefisien korelasi ganda X 1 X 2 = Variabel bebas Y = Variabel terikat r = Koefisien Korelas r 2 = Koefisien Korelasi yang telah dikuadratkan X 2 = Jumlah kuadrat dari nilai X Y 2 = Jumlah kuadrat dari nilai Y HASIL DAN PEMBAHASAN Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Palembang terletak di Kelurahan 15 Ulu Kecamatan Seberang Ulu 1 yang beralamat di Jl. Gubernur Ahmad Bastari Palembang. Lokasinya 6 km dari pusat kota. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada angket kuesioner cara belajar, maka dapat dilihat bahwa siswa yang tergolong cara belajar tidak teratur 4 orang dengan persentase 10,8 %, kurang teratur 18 orang dengan persentase 49 %, cukup teratur 14 orang dengan persentase 38 %, dan teratur 1 orang dengan persentase 2,7 %. Cara belajar geografi siswa kelas X MAN 1 Palembang tahun ajaran 2012/2013 berada pada kategori cara belajar kurang teratur Sementara itu, Berdasarkan hasil uji statistik untuk hipotesis pertama dapat dijelaskan bahwa koefisien korelasi positif r xy = 0,666 yang berarti semakin teratur cara belajar maka semakin tinggi prestasi yang diperoleh. Cara belajar siswa yang kurang teratur dapat terlihat pada hasil pengisian kuesioner yang telah diberikan pada responden rata-rata adalah 30,05 yang berarti sarana belajar siswa masih kurang lengkap. Sarana belajar Kecenderungan nilai rendah terdapat pada indikator pelaksanakan jadwal belajar, membuat catatan dan mengulang. Dari jawaban responden pada indikator pelaksanaan jadwal belajar menunjukkan pada soal nomor 5 bahwa kebanyakan siswa kurang memperhatikan kebiasaan belajar yang baik yaitu belajar dengan terus menerus karena keesokannya akan ada ujian. Karena hal tersebut, siswa kurang beristirahat. Sehingga pada saat ujian kurang berkonsentrasi yang akhirnya pada saat ujian mereka kurang mendapatkan hasil yang optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003:82) bahwa agar belajar dapat berjalan dengan baik, perlulah siswa melaksanakannya jadwal belajar dengan teratur. Oleh karena itu, perlu belajar secara teratur setiap hari, dan pembagian

waktu yang baik akan meningkatkan hasil belajar siswa. Pada indikator membuat catatan yang ditunjukkan pada soal nomor 10, dimana banyak siswa yang tidak mempunyai format dalam membuat catatan sehingga dapat berpengaruh dalam belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto (2003: membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca, karena catatan yang tidak jelas antara materi satu dengan yang lain dapat menimbulkan rasa bosan dalam membaca, kemudian belajar akan menjadi kacau. Selanjutnya Hasbulllah Thabrany (1994:72) menjelaskan catatan/ringkasan yang dibuat secara tidak teratur yang akan mengacaukan pikiran kita. Oleh karena itu, aturlah catatan sedemikian rupa agar mudah dipahami. Format catatan yang baik akan membantu dalam mengulang pelajaran. Selanjutnya, pada indikator mengulang pelajaran dapat ditunjukkan pada soal nomor 11 banyak siswa yang kurang meluangkan waktunya untuk mengulang yang dapat berpengaruh dalam belajar. Dimana, menurut Slameto (2003:85) bahwa mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena bahan yang belum dikuasai dan terlupa akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Agar dapat mengulang dengan baik maka perlu menyediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu sebaik-baiknya..berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan pada angket kuesioner sarana belajar, maka dapat dilihat bahwa yang tergolong yang tergolong sarana belajar tidak lengkap 4 orang dengan persentase 10,8 %, kurang lengkap 17 orang dengan persentase 46%, cukup lengkap 15 orang dengan persentase 40,5 %, dan lengkap 1 orang dengan persentase 2,7%. Sarana belajar geografi siswa kelas X MAN 1 Palembang tahun pelajaran 2012/2013 berada pada kategori sarana belajar kurang lengkap. Sementara itu hasil uji statistik, untuk hipotesis kedua ini dapat diketahui bahwa koefisien korelasi positif r xy = 0,558. Hal ini berarti semakin lengkap sarana yang dimiliki siswa maka akan semakin tinggi prestasi yang diperoleh. Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa rata-rata skor jawaban responden pada kuesioner tentang sarana belajar siswa pada mata pelajaran geografi rata-rata adalah 27,59 yang berarti sarana belajar siswa masih kurang lengkap. Sarana belajar siswa yang kurang lengkap dapat terlihat pada hasil pengisian kuesioner yang telah diberikan pada responden. Kecenderungan nilai rendah terdapat pada indikator media belajar. Dari jawaban siswa diperoleh, Banyak siswa yang kurang memanfaatkan media belajar berupa atlas, peta dan globe. Mereka memanfaatkan media tersebut dari perpustakaan dan memanfaatkannya ketika ada tugas dari guru di sekolah. Hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya media tersebut. Teori yang ada dikaitkan dengan kondisi dilapangan penulis sependapat bahwa selain buku, media belajar juga sangat diperlukan agar siswa lebih memahami tentang kajian geografi. Selanjutnya menurut Nursid Sumaatmadja (1997:79) media :peta, atlas, dan globe merupakan media utama pada pelaksanaan pelaksanaan belajar mengajar geografi. Hal ini sesuai dengan pendapat Daldjoeni (1981:225) menjelaskan bahwa kelengkapan alat-alat pelajaran erat hubungannya dengan berhasil atau tidaknya pelajaran. Berdasarkan hasil uji statistik untuk hipotesis ketiga ini dapat dijelaskan bahwa koefisien korelasi positif r xy = 0,693, Artinya cara belajar teratur dan sarana belajar yang lengkap akan menghasilkan prestasi belajar yang tinggi. Cara belajar yang teratur merupakan suatu cara untuk meningkatkan prestasi belajar yang dapat

dilihat dari hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Begitu juga dengan sarana belajar yang lengkap. Sarana belajar merupakan alat yang penting dalam proses pembelajaran baik di sekolah atau di rumah. Dengan sarana yang lengkap akan menunjang kelancaran belajar siswa. Dengan demikian, kedua variabel tersebut merupakan hal yang penting dalam proses belajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu sebaiknya siswa mempunyai strategi atau cara belajar yang teratur dan melengkapi sarana belajar untuk mencapai tujuan pendidikan yaitu prestasi belajar yang baik. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan maka kesimpulan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Terdapat hubungan positif, kuat dan signifikan antara cara belajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS MAN 1 Palembang tahun pelajaran 2012/2013. 2. Terdapat hubungan positif, kuat dan signifikan antara cara belajar dan sarana belajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS MAN 1 Palembang tahun pelajaran 2012/2013. 3. Terdapat hubungan positif, kuat dan signifikan antara cara belajar dan sarana belajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS MAN 1 Palembang tahun pelajaran 2012/2013. Berdasarkan kesimpulan tersebut, maka ada beberapa saran yang dapat diajukan penulis sebagai berikut 1. Siswa hendaknya dapat selalu melaksanakan jadwal belajar yang telah dibuat, lebih memperbaiki catatan dan mengulas kembali materi pelajaran yang telah didapat di sekolah. 2. Siswa hendaknya lebih melengkapi sarana belajar berupa peta, atlas dan globe sarana tersebut karena dalam belajar geografi perlu adanya sarana belajar tersebut. DAFTAR PUSTAKA Daldjoeni. 1981. Dasar-Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Alumni. Bandung. Hasbullah, Thabrany. 1994. Rahasia Sukses Belajar. PT Rajawali Grafindo Persada. Jakarta. M. Joko Susilo. 2009. Sukses dengan Gaya Belajar. Pinus. Jakarta. Margaret E. Bell Gredler. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Bumi Aksara: Jakarta. Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009.Konsep Strategi Pembelajaran. Refika Aditama.Bandung. Nursid, Sumaatmadja. 1997. Metodologi Pengajaran Geografi. Bumi Aksara. Bandung. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhi. Bumi aksara. Jakarta. Sukardi. 2003. Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan prakteknya. Bumi aksara. Jakarta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Alfabeta. Bandung. Sumadi. 2003. Filsafat Geografi. Buku Ajar. Bandar Lampung. Universitas Lampung. W.S Winkel.1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia. Jakarta