BAB 1 PENDAHULUAN. kuantitatif terhadap ilmu petroleum geologi yang bersifat kualitatif. Selanjutnya, reservoar engineers juga turut khawatir

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS KORELASI INFORMASI GEOLOGI DENGAN VARIOGRAM

Gambar I.1. : Lokasi penelitian terletak di Propinsi Sumatra Selatan atau sekitar 70 km dari Kota Palembang

BAB I PENDAHULUAN. Pertamina EP yang berada di Jawa Barat (Gambar 1.1). Lapangan tersebut

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

I. PENDAHULUAN. Cekungan Asri adalah salah satu cekungan sedimen penghasil hidrokarbon di

BAB I PENDAHULUAN. Pemodelan geologi atau lebih dikenal dengan nama geomodeling adalah peta

BAB V PEMBAHASAN. 5.1 Peta Kontur Isopach

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii LEMBAR PERNYATAAN... iii KATA PENGANTAR... iv. SARI...v ABSTRACT... vi DAFTAR ISI...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V KARAKTERISASI DAN APLIKASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan

Cadangan bahan bakar fosil dalam bentuk minyak dan gas bumi biasanya. terakumulasi dalam batuan reservoir di bawah permukaan bumi.

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah. seperti timah, emas, tembaga, hingga uranium dapat ditambang di tanah

BAB I PENDAHULUAN. Cekungan Sumatera Selatan termasuk salah satu cekungan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pliosen Awal (Minarwan dkk, 1998). Pada sumur P1 dilakukan pengukuran FMT

(Gambar III.6). Peta tuning ini secara kualitatif digunakan sebagai data pendukung untuk membantu interpretasi sebaran fasies secara lateral.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab I Pendahuluan 1.1 Subjek dan Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Permasalahan 1.3 Masalah Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

manusia. Kebutuhan akan energi yang semakin tinggi memerlukan langkah yang efektif guna meningkatkan produktivitas minyak dan gas bumi.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Laporan Tugas Akhir Studi analisa sekatan sesar dalam menentukan aliran injeksi pada lapangan Kotabatak, Cekungan Sumatera Tengah.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang sangat penting di dalam dunia industri perminyakan, setelah

Bab IV Hasil dan Diskusi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Potensi sumber daya alam di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

Pemodelan 3 Dimensi Reservoar Lapangan Batang. Pemodelan 3D reservoar. Permeability Modelling with SGS collocated cokriging

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMODELAN PETROFISIKA RESERVOIR

BAB I PENDAHALUAN. kondisi geologi di permukaan ataupun kondisi geologi diatas permukaan. Secara teori

Bab III Pengolahan dan Analisis Data

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV METODE DAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usia produksi hidrokarbon dari lapangan-lapangannya. Untuk itulah, sebagai tinjauan

BAB I PENDAHULUAN. belakang di Indonesia yang terbukti mampu menghasilkan hidrokarbon (minyak

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

IV.2 Pengolahan dan Analisis Kecepatan untuk Konversi Waktu ke Kedalaman

BAB IV PEMODELAN RESERVOAR

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cekungan penghasil minyak dan gas bumi terbesar kedua di Indonesia setelah

BAB IV MODEL GEOLOGI DAN DISTRIBUSI REKAHAN

BAB III TEORI DASAR. Prinsip dasar metodee seismik, yaitu menempatkan geophone sebagai penerima

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV.5. Interpretasi Paleogeografi Sub-Cekungan Aman Utara Menggunakan Dekomposisi Spektral dan Ekstraksi Atribut Seismik

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang I.2 Studi-studi yang sudah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. fosil, dimana reservoir-reservoir gas konvensional mulai mengalami penurunan

BAB III PEMODELAN GEOMETRI RESERVOIR

HALAMAN PENGESAHAN...

BAB I PENDAHULUAN. reservoar, batuan tudung, trap dan migrasi. Reservoar pada daerah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam eksplorasi dan eksploitasi hidrokarbon, seismik pantul merupakan metoda

Estimasi Porositas Batuan Reservoir Lapangan F3 Laut Utara Belanda Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Pada Atribut Seismik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Gambar 1.1

ANALISIS STATIK DAN DINAMIK KARAKTERISASI RESERVOIR BATUPASIR SERPIHAN FORMASI BEKASAP UNTUK PENGEMBANGAN LAPANGAN MINYAK PUNGUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR GAMBAR. Gambar 5. Pengambilan Conventinal Core utuh dalam suatu pemboran... Gambar 6. Pengambilan Side Wall Core dengan menggunakan Gun...

BAB V ANALISIS SEKATAN SESAR

BAB I PENDAHULUAN. Analisa konektivitas reservoir atau RCA (Reservoir Connectivity Analysis)

GEOSTATISTIKA. Peranan Geostatistik dalam Kegiatan Eksplorasi Sumber Daya Alam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV RESERVOIR KUJUNG I

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara kepulauan dengan wilayah yang sangat luas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. eksplorasi menjadi hal yang sangat penting tidak terkecuali PT. EMP Malacca Strait

Berikut ini adalah log porositas yang dihasilkan menunjukkan pola yang sama dengan data nilai porositas pada inti bor (Gambar 3.18).

Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. BAB I - Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. Karakterisasi Reservoar Batuan Karbonat Formasi Kujung II, Sumur FEP, Lapangan Camar, Cekungan Jawa Timur Utara 1

a) b) Frekuensi Dominan ~22 hz

Porositas Efektif

BAB III TEORI DASAR Tinjauan Umum Seismik Eksplorasi

BAB I Pendahuluan. 8km

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan XVII adalah lapangan penghasil migas yang terletak di Blok

BAB IV PERHITUNGAN IGIP/RESERVES GAS

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah lapangan gas telah berhasil ditemukan di bagian darat Sub-

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1

Bab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4.5. Peta Isopach Net Sand Unit Reservoir Z dengan Interval Kontur 5 Kaki

FISIKA BATUAN Pendekatan Estimasi Permeabilitas dan Saturasi Air Berbasiskan Data Seismik

BAB I PENDAHULUAN. sangat ekonomis yang ada di Indonesia. Luas cekungan tersebut mencapai

Ahli Hidrogeologi Muda. Ahli Hidrogeologi Tingkat Muda. Tenaga ahli yang mempunyai keahlian dalam Hidrogeologi Tingkat Muda

INTERPRETASI RESERVOIR HIDROKARBON DENGAN METODE ANALISIS MULTI ATRIBUT PADA LAPANGAN FIAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di Sulawesi Tenggara. Formasi ini diendapkan selama Trias-Jura (Rusmana dkk.,

BAB I PENDAHULUAN. Lapangan TERRA adalah salah satu lapangan yang dikelola oleh PT.

Klasifikasi Fasies pada Reservoir Menggunakan Crossplot Data Log P-Wave dan Data Log Density

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geostatistik merupakan metode untuk menganalisis dan menyajikan variasi spasial dalam suatu fenomena geologi. Geostatistik umumnya dipakai untuk membuat model 3 dimensi dari sifat atau fasies suatu batuan (Sepherd, 2009). Perkembangan geostatistik selama 20 tahun terakhir membawa pendekatan kuantitatif terhadap ilmu petroleum geologi yang bersifat kualitatif. Dengan adanya geostatistik, seorang ahli geologi dapat memaparkan model geologinya dalam model yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan metoda statistik untuk menggambarkan heterogenitas suatu model reservoar (Srivastava, 1994). Sebagai suatu alat, geostatistik tidak dapat menggantikan data, namun geostatistik dapat membantu proses interpretasi dan permodelan numeris. Geostatistik tetap tidak dapat menggantikan pengalaman seorang geologis dalam memformulasikan karakter suatu model, tetapi dapat membantu dalam membuat model tersebut (Srivastava, 1994). Meski demikian geologis belakangan ini khawatir gagasan para ahli geostatistik yang terus berkeinginan mengganti model deterministik mereka dengan suatu angka acak (random variable). Selanjutnya, reservoar engineers juga turut khawatir dengan gagasan para ahli geostatistik untuk membantu geologis untuk meningkatkan resolusi model reservoar. Suatu resolusi yang jauh dari model layer cake yang sederhana yang lazim dipakai oleh reservoar engineers. Menurut para engineers, keakuratan model seperti ini pantas dipertanyakan dan juga menyulitkan mereka dalam menjalankan alat simulasi fluida mereka (Journel, 1994). Kembali kepada perkembangan geostatistik, perkembangan pesat ini tidak 1

Bab 1. Pendahuluan 2 selalu disertai dengan pengajaran geostatistik yang memadai di dunia pendidikan. Beberapa universitas di US misalnya, masih belum memberikan penekanan yang cukup untuk pengajaran materi statistik di kurikulum geologi (Srivastava, 1994). Ditunjang dengan kecenderungan untuk sangat matematis, geostatistik dapat menjadi momok yang tidak menyenangkan bagi seorang geologis (Coburn, 1994). Di dunia industri sendiri, dengan berkembangnya teknologi komputasi dan perangkat lunak pendukungnya, keinginan untuk membuat model kuantitatif geologi bawah tanah 3 dimensi menjadi kenyataan. Sayangnya, dengan kemajuan teknologi yang ada ini, banyak sekali model yang dibuat, tanpa disertai pengetahuan yang mendalam mengenai prinsip-prinsip di belakang perangkat lunak ini dan tujuan yang sebenarnya ingin dicapai. Penggunaan sumber tenaga komputasi, waktu yang terpakai untuk membuat berbagai model ini, berakhir dengan kebingungan terhadap tujuan yang ingin dicapai dan model mana dari sekian banyak yang ingin dipakai untuk mencapai tujuan tersebut. Saat ini cukup banyak perangkat lunak geostatistik yang dipakai secara luas seperti R Statistic yang tersedia secara gratis (de Sá, 2007). Meski demikian, dunia industri minyak dan gas bumi cenderung memakai perangkat lunak komersial bernilai milyaran rupiah. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah formula-formula yang ada pada perangkat lunak seperti R tidak mampu memecahkan masalah pada dunia minyak dan gas bumi. Mengingat saat ini sedang dilakukan proses evaluasi lapisan reservoar Arang 7 untuk rencana pemboran pada tahun 2014, penelitian ini ditujukan memetakan porositas efektif lapisan reservoar ini menggunakan R Statistic. Hasil penelitian ini kemudian dibandingkan dengan hasil studi internal perusahaan. Perbandingan ini diperlukan untuk memahami apakah perangkat lunak ini dapat menjawab kebutuhan rencana pemboran ini.

Bab 1. Pendahuluan 3 1.2 Perumusan Masalah Penelitian ini difokuskan dalam pembuatan model spasial besar porositas efektif lapisan reservoar Arang 7 dari lapangan Periok, Blok B, Laut Cina Selatan. Karena keterbatasan waktu, penelitian ini difokuskan pada eksploitasi metodologi geostatistik dalam pembuatan model spasial. Model spasial merupakan input yang kritikal dalam pembuatan model simulasi bagi reservoar ini. Setiap langkah penelitian ini akan membahas langkah-langkah metode geostatistik dalam perspektif seorang geologis. Setiap langkah akan divisualisasikan dalam kerangka berfikir dan pemahaman geologi. Penelitian ini pula akan membahas angka ketidakpastian serta pengertiannya secara geologi. 1.3 Tujuan Penelitian Memetakan porositas efektif dari lapisan reservoar Arang 7 dengan menggunakan data sumur. Menganalisis tingkat perbedaan antara pengolahan data sumur dan data seismik yang dilakukan dengan perangkat lunak komersial oleh perusahaan dan hasil penelitian ini. Menganalisis kemampuan perangkat lunak R Statistic dalam menjawab kebutuhan fungsional dan visualisasi bagi industri minyak dan gas bumi. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian ini meliputi: Secara keilmuan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan perspektif baru dalam tahap-tahap eksploitasi metodologi geostatistik dalam pembuatan model spasial porositas efektif suatu lapangan minyak dan gas bumi. Penggunaan software R diharapkan dapat membuka perspektif baru ini.

Bab 1. Pendahuluan 4 Dari segi komersial, diharapkan penelitian ini dapat memberikan alternatif solusi perangkat lunak yang dapat dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan geostatistik, selain menggunakan perangkat lunak komersial yang berbiaya tinggi. 1.5 Peneliti Terdahulu 1.5.1 Penelitan yang Dilakukan di Daerah Ini Studi lapisan reservoar Arang 7 telah dilakukan di internal perusahaan. Peta porositas efektif telah dibuat dengan menggunakan metode geostatistik kriging menggunakan data rata-rata porositas efektif. Peta ini dipandu oleh peta atribut seismik yang telah dikoreksi dengan besar net-pay reservoar ini di setiap sumur. Dari hasil interpretasi log, diperkirakan reservoar ini merupakan hasil sistem pengendapan fluvial meandering. Batu pasir reservoar ini terendapkan secara lateral dengan arah Utara-Selatan dan membentuk 3 buah sekuen pengendapan dalam bentuk point bar (Navilova, 2012). Dari hasil intepretasi log dan pola pengendapan pada sistem pengendapan fluvial meandering, diinterpretasikan bahwa pada bagian dengan porositas dan permeabilitas yang terbaik terdapat pada sekuan pengendapan paling bawah, tempat terjadinya energi pengendapan terbesar dan butiran terbesar terendapkan. Sementara semakin ke atas, karena butiran yang terendapkan semakin halus, besar porositas dan permebilitas semakin menurun (Navilova, 2012). 1.5.2 Penelitian Lain yang Menggunakan Metode Geostatistik Telah cukup banyak penelitian yang menggunakan metode geostatistik untuk menentukan peta porositas di suatu lapangan, seperti oleh Chambers at al (2000), Coburn et al (2006), dan McKinley et al (2011). Kebanyakan penelitian ini menggunakan kombinasi data sumur dan data seismik. Sementara penelitian yang

Bab 1. Pendahuluan 5 fokus menggunakan data sumur misalnya yang dilakukan oleh Chopra et al (1990), Caers et al (2000), dan dan Sahin dan Al-Salem(2001). Menurut Yang dan Henry (1995) ada 4 hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan data seismik dalam memetakan karakteristik reservoar. Yang pertama ialah keakuratan kedalaman. Kemudian yang kedua adalah kesesuaian frekuensi. Yang ketiga adalah kalibrasi data seismik terhadap sifat reservoar. Dan yang keempat adalah metode untuk mengintegrasikan data sumur dan data seismik yang telah dikalibrasi untuk menghasilkan sifat final reservoar. 1.6 Keaslian Penelitian Keseluruhan isi penelitian ini adalah tulisan asli penulis, kecuali jika dinyatakan dikutip.