III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada November - Desember 2010, bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2013, bertempat

MATERI DAN METODE Waktu dan Lokasi Materi Bahan Alat Peubah yang Diamati

BAB III MATERI DAN METODE. Sumber Protein secara In Vitro dilaksanakan pada bulan September November

Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Ransum Komplit Bahan Pakan Jenis Ransum Komplit 1 (%) Ransum A (Energi Tinggi) 2 Ransum B (Energi Rendah) 3 Rumput Gaja

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September sampai dengan Oktober 2012 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di laboratorium Makanan Ternak, Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul produksi VFA, NH 3 dan protein total pada fodder

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang efek pemanasan pada molases yang ditambahkan urea

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul Produksi Volatil Fatty Acids (VFA), NH 3 dan

MATERI DAN METODE. Prosedur

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan, pada 27 Agustus - 26 September 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian Pengaruh Penambahan Urease pada Inkubasi Zeolit dan Urea

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN

MATERI DAN METODE. Bahan Bahan yang digunakan untuk produksi biomineral yaitu cairan rumen dari sapi potong, HCl 1M, dan aquadest.

MATERI DAN METODE. Materi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kadar protein kasar dan fermentabilitas secara in vitro

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung mulai Agustus September

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

MATERI DAN METODE. Gambar 3. Domba Jonggol R1 (a) dan Domba Jonggol R2 (b) Gambar 4. Domba Garut R1 (a) dan Domba Garut R2 (b)

Tyas Widhiastuti. Pembimbing: Dr. Ir. Anis Muktiani, M.Si Dr. Ir. Mukh. Arifin, M.Sc

BAB III MATERI DAN METODE. Penanaman tumpangsari orok-orok dan jagung dilakukan di kebun percobaan

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian tentang kehilangan BK, ADF dan N-ADF secara in vitro

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Waktu dan Tempat

BAB III MATERI DAN METODE. pada Ransum Sapi FH dilakukan pada tanggal 4 Juli - 21 Agustus Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. Memfiksasi Nitrogen Urea dan Potensinya sebagai Sumber Nitrogen Slow Release

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Metode

BAB III MATERI DAN METODE. Lokasi yang digunakan dalam penelitian adalah Laboratorium Ilmu Ternak

BAB III MATERI DAN METODE. Pelaksanaan penelitian ini meliputi penanaman kedelai di Green house

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak itik yang digunakan sebanyak 120 ekor yang berumur 0-8 minggu

BAB III MATERI DAN METODE. dengan kuantitas berbeda dilaksanakan di kandang Laboratorium Produksi Ternak

mesh, kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer 500 ml selanjutnya diamkan selama 30 menit

3 METODOLOGI. 3.3 Metode Penelitian. 3.1 Waktu dan Tempat

BAB III METODE PENELITIAN. ayam broiler terhadap kadar protein, lemak dan bobot telur ayam arab ini bersifat

MATERI DAN METODE. Gambar 4. Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan Sumber : Dokumentasi penelitian (2011)

MATERI DAN METODE. Gambar 2. Contoh Domba Penelitian

BAB III MATERI DAN METODE. complete feed eceng gondok (Eichhornia crassipes) dengan kemasan silo berbeda

METODE. Materi. Alat. Rancangan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dan Analisis kandungan nutrient bahan pakan dilaksanakan di

METODE PENELITIAN. Bahan dan Alat

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Kondisi Lahan, Lingkungan, dan Penanaman Pohon Singkong Utuh Teknik Pemanenan Singkong

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian kecernaan protein dan retensi nitrogen pakan komplit dengan

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE. Analisis kimia dilakukan di Laboratorium Tanah, dan Laboratorium Teknologi Hasil

MATERI DAN METODE. Materi

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dan analisis proksimat kadar air, kadar protein, dan kadar lemak

MATERI DAN METODE. Materi

Lampiran 1 Prosedur Analisis ph H2O dengan ph Meter Lampiran 2. Prosedur Penetapan NH + 4 dengan Metode Destilasi-Titrasi (ppm)=

MATERI. Lokasi dan Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 1 bulan, pada Agustus 2012 hingga September

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama 13 minggu, pada 12 Mei hingga 11 Agustus 2012

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni September 2015 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Ternak dan Kandang Percobaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian tepung keong mas (Pomacea

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Rumput gajah diperoleh berasal dari kebun rumput di sekitar kandang sapi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Materi Prosedur Pembuatan MOL Tapai dan Tempe Pencampuran, Homogenisasi, dan Pemberian Aktivator

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur Penyediaan Pakan Pemeliharaan Hewan Uji

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai frekuensi penyajian ransum yang berbeda terhadap kualitas

Lampiran 1 : Proses Amoniasi Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung. Bahan Penelitian (Daun Sawit, Pucuk Tebu dan Jerami Jagung) Dicoper.

LAMPIRAN. % dari pakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ransum dengan suplementasi

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Metode Pembuatan Petak Percobaan Penimbangan Dolomit Penanaman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul performans darah kambing peranakan ettawa dara

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 26 Agustus 2015 di Laboratorium Produksi dan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

MATERI DAN METODE. Prosedur Penelitian

MATERI DAN METODE. Materi

METODELOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Gambar 2. Domba didalam Kandang Individu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 5 Agustus

III. BAHAN DAN METODE. Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada bulan Maret hingga Juli

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan

MATERI DAN METODE. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian kombinasi tepung kayambang

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL. Tujuan Praktikum Untuk pengambilan sampel yang akan digunakan untuk analisis.

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. BAHAN DAN METODE

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

Deskripsi KONSENTRAT ASAM LEMAK OMEGA-3 UNTUK SUPLEMENTASI PAKAN SAPI POTONG DAN METODE PEMBUATANNYA

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan November Februari 2014.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji sorgum

METODE. Materi. Metode

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada November - Desember 2010, bertempat di kandang Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Analisis NH3 dan VFA dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. B. Bahan dan Alat Penelitian 1) Bahan penelitian Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah 9 ekor sapi peranakan ongole jantan dengan bobot 240, 257, 210, 243, 280, 240, 190, 210, dan 210 kg (± 26,63 kg). Ransum basal yang digunakan terdiri atas silase daun singkong, onggok, bungkil kelapa, dedak padi, pod cokelat, zeolit beramonium, premix, dan mineral organik. Bahan analisis yang digunakan yaitu larutan NH2CO3 jenuh, larutan TBFS (trypan blue formal saline), asam borat 2%, H2SO4 0,0143 N, H2SO4 15%, NaOH 0,5 N, HCl 0,5 N dan aquades.

24 2) Alat Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit kandang dengan sistem koloni berkapasitas 9 ekor sapi. Ukuran per unit kandang 150 x 90 cm, tempat ransum, tempat minum, timbangan ternak, timbangan duduk, timbangan digital, timbangan gantung, kandang jepit, selang penghisap cairan rumen, cawan conway, tabung tempat rumen, buret untuk titrasi, alat destilasi, labu erlenmeyer, gelas ukur, pipet, dan plastik. C. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 kali ulangan, data yang diperoleh diolah dengan analisis ragam pada taraf nyata 5% dan atau 1% kemudian dilanjutkan dengan uji kontras ortogonal. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan 30 hari masa adaptasi dan 2 hari pengambilan data. Perlakuan yang diberikan adalah R1 : ransum basal R2 : ransum basal + 3% zeolit beramonium R3 : ransum basal + 3% zeolit beramonium + 1% mineral organik Ransum basal untuk 100 kg ransum terdiri dari: bungkil kelapa 21 kg, dedak 13 kg, onggok 44 kg, pod cokelat 21 kg, premix 1 kg, dan silase daun singkong (berdasarkan bobot badan sapi).

25 Tata letak ternak dan kandungan nutrisi ransum basal dapat dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 1 di bawah ini. Sapi 9 Sapi 8 Sapi 7 Sapi 6 R2U3 R1U3 R1U2 R3U3 Sapi 4 Sapi 3 Sapi 2 Sapi 1 Sapi 5 R2U2 R3U1 R1U1 R2U1 R3U2 Gambar 2. Tata letak ternak penelitian Tabel 1. Kandungan nutrisi ransum basal Bahan Pakan Komposisi BK Abu PK LK SK TDN Bungkil kelapa (%) 21 92,52 4,14 14,11 11,90 10,72 67,43 Dedak padi (%) 13 91,26 10,80 9,96 2,32 18,51 55,52 Onggok (%) 44 90,17 2,40 2,83 0,67 8,26 77,24 Pod coklat (%) 21 17,00 12,20 7,20 0,80 32,50 53,00 SDS (%) 88,20 9,51 24,84 23,82 7,14 65,17 Premix (%) 1 1,00 2,88 00,00 00,00 00,00 00,00 Keterangan : SDS = silase daun singkong (berdasarkan bobot badan). D. Peubah yang Diukur Peubah yang diukur pada penelitian ini adalah menghitung kadar NH3 dan VFA rumen. Menurut Muhtarudin et al. (2002), perhitungan kadar NH3 dan VFA adalah sebagai berikut : Kadar NH3 = (ml titrasi x N H2SO4 x 1000) mm Kadar VFA = ((ml blanko titrasi) x N HCl) x (1000/5)) mm

26 E. Pelaksanaan Penelitian 1) Persiapan bahan ransum 1. Pembuatan zeolit beramonium Menyiapkan zeolit dan amonium sulfat dan aquades dengan ukuran zeolit 500 g, aquades 500 g dan amonium sulfat 420 g. Melarutkan amonium sulfat dengan aquades sampai larut seluruhnya. Memasukkan larutan amonium sulfat ke dalam zeolit, tunggu sampai zeolit mengeluarkan air lalu keringkan dengan menjemur dibawah sinar matahari 2. Pembuatan mineral organik a) Pembuatan Mineral-makro Organik a. Prosedur Pembuatan Mg Prosedur pembuatan Mg berdasarkan Muhtarudin (2002), yaitu : Menentukan bilangan penyabunan minyak jagung (didapat 190,6) Menyiapkan minyak jagung sebanyak 1000 g (larutan A); Menyiapkan NaOH 5 mol lalu dilarutkan dalam aquades 1653,9 ml (larutan B), lalu melarutkan MgSO4 sebanyak 5 mol dalam aquades 987,1 ml (larutan C); Mencampurkan larutan A dan B, setelah itu dengan larutan C dengan reaksi sebagai berikut Mg 2 + 2 asam lemak Mg (asam lemak)2 Kation Anion

27 b. Prosedur Pembuatan Ca Prosedur pembuatan Ca berdasarkan Muhtarudin (2002), yaitu : Menentukan bilangan penyabunan minyak jagung (didapat 190,6) Menyiapkan minyak jagung sebanyak 1000 g (larutan A); Menyiapkan NaOH 200 g lalu dilarutkan dalam aquades 1653,9 ml (larutan B), lalu melarutkan CaCO3 sebanyak 200 g dalam aquades 925 ml (larutan C); Mencampurkan larutan A dan B, setelah itu dengan larutan C dengan reaksi sebagai berikut Ca + 2 asam lemak Ca (asam lemak)2 Kation Anion b) Pembuatan mineral-mikro organic a. Prosedur pembuatan Zn - lisinat Prosedur pembuatan Zn-lisinat berdasarkan Muhtarudin (2002), yaitu : Menyiapkan 43,823 g lisin HCL yang dilarutkan dalam aquades 100 ml ; Mencampurkan ZnSO4 sebanyak 16,139 g yang dilarutkan dengan aquades 100 ml hingga diperoleh campuran Zn-lisinat dengan reaksi sebagai berikut Zn + 2 lisin Zn (lisin)2 Kation Anion

28 b. Prosedur pembuatan Cu - lisinat Prosedur pembuatan Cu-lisinat berdasarkan Muhtarudin (2002), yaitu : Menyiapkan 48,823 g lisin HCL yang dilarutkan dalam aquades 100 ml ; Mencampurkan CuSO4 sebanyak 15,955 g yang dilarutkan dengan aquades 100 ml hingga diperoleh campuran Cu-lisinat dengan reaksi sebagai berikut Cu 2 + 2 lisin Cu (lisin)2 Kation Anion c. Prosedur pembuatan Cr - lisinat Prosedur pembuatan Cr-lisinat berdasarkan Muhtarudin (2002), yaitu : Menyiapkan larutan Cr dari K2Cr2O7 sebanyak 29,4 g lalu dilarutkan dengan aquades sampai 500 ml ; Menambahkan H2O2 sebanyak 8,79 ml dan HCL sebanyak 100,69 ml Melarutkan kembali dengan aquades hingga mencapai 1 liter larutan, sehingga diperoleh reaksi sebagai berikut: 2K2Cr2O7 + 3H2O + 16 HCl 3O2 + 4CrCl3 + 11H2O + 4KCl Reaksi diatas kemudian dicampurkan dengan lisin HCl sebanyak 65,73 g yang dilarutkan dengan aquades sebanyak 1 liter dan akan diperoleh campuran Cr-lisinat dengan reaksi sebagai berikut : Cr 3 + 3 lisin Cr (lisin) Kation Anion

29 d. Prosedur pembuatan Se - lisinat Prosedur pembuatan Se-lisinat berdasarkan Muhtarudin (2002), yaitu : Menyiapkan larutan Se dari Na2 SeO3 sebanyak 2,1096 g lalu dilarutkan dengan aquades sampai 100 ml ; Reaksi di atas kemudian dicampurkan dengan larutan lisin HCl sebanyak 4,38 g yang dilarutkan dengan aquades sebanyak 1 liter, sehingga diperoleh campuran Se-lisinat dengan reaksi sebagai berikut 2 lisin + SeO3 2 lisin2 (SeO3) 2) Prosedur pengambilan cairan rumen Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel cairan rumen yang diperoleh pada hari terakhir masa pengambilan data. Sampel rumen yang diambil sebanyak 10 ml. Pengambilan cairan rumen dengan cara menyedot isi rumen sapi dengan menggunakan selang penyedot. Sampel cairan tersebut kemudian dianalisis kadar NH3 dan VFA rumen yang dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Universitas Lampung. 3) Prosedur analisis NH3 dan VFA rumen a. Analisis NH3 rumen Menurut Muhtarudin et al.., (2002) analisis NH3 rumen dilakukan dengan cara, sebagai berikut :

30 Mensentrifugasi cairan rumen agar terpisah antara supernatan dan endapan; Mengambil 1 ml supernatan cairan rumen dan letakkan disisi kanan cawan conwai dengan 1 ml larutan Na2CO3 jenuh pada sisi kiri; Masukkan asam borat 2% sebanyak 1 ml pada bagian tengah cawan conwei untuk menangkap nitrogen dari sampel lalu tutup cawan dengan dengan diolesi vaselin; Mencampurkan supernatan dengan larutan Na2CO3 jenuh hingga merata lalu diamkan selama 24 jam hingga warna berubah dari warna ungu menjadi warna hijau; Menitrasi dengan menggunakan H2SO4 0,0143 N Menghentikan titrasi setelah warna kembali semula (dari warna hijau menjadi ungu) dan catat volume H2SO4 0,0143 N yang terpakai lalu hitung Kadar NH3 dengan rumus. b. Analisis VFA Rumen Menurut Muhtarudin et al.., (2002) analisis VFA rumen dilakukan dengan cara, sebagai berikut : Mensentrifugasi cairan rumen pada kecepatan 800 rpm selama 10 menit; Mengambil 5 ml supernatan cairan rumen dan masukkan ke dalam destilasi uap lalu Tambahkan 1 ml H2SO4 15% dan tutup; Masukkan NaOH 0,5 N ke dalam tabung erlenmeyer dan meletakkan pada ujung kondensor agar menangkap uap panas dan VFA yang terbang; Menghidupkan pemanas dan hentikan setelah volume mencapai 200 ml lalu meneteskan indikator PP dalam tabung erlenmeyer yang berisi cairan ; Manitrasi larutan dengan HCl 0,5 N sehingga warna menjadi bening dan catat volumen HCl 0,5 N yang terpakai. Hitung kadar VFA dengan rumus.