BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional meletakkan dasar-dasar bagi perjuangan pembangunan bangsa dalam mewujudkan masyarakat untuk peningkatan ekonomi dan setiap bidang pada umumnya. Maka perlu adanya pola dasar pembangunan nasional yang menggariskan apa tujuan pembangunan, serta landasan hukum bagi terselenggaranya kegiatan pembangunan itu sendiri. Suatu hal yang sangat mendasar dalam pelaksanaan pembangunan adalah tersedianya permodalan. Permodalan tidaklah didapatkan begitu saja tetapi dibutuhkan sarana-sarana lain termasuk halnya meletakkan keberadaan lembaga jaminan yang dibutuhkan masyarakat pemodal itu sendiri. Perkembangan industri dan perdagangan dewasa ini juga berakibat secara langsung terhadap perkembangan lembaga jaminan itu sendiri, yang salah satu perkembangan tersebut adalah jaminan hutang baik itu jaminan perserorangan maupun jaminan kebendaan. Keberadaan jaminan kredit yang dalam penelitian ini difokuskan pada hak atas tanah yang di atasnya dibuat SK Camat berupa surat peralihan hak atas tanah dengan ganti rugi. Keberadaan hak atas tanah yang di atasnya diikat dengan SK Camat pada beberapa dapat dijadikan sebagai agunan kredit. Hal ini disebabkan Camat adalah pejabat pemerintahan dan juga berstatus sebagai PPAT Sementara maka keberadaan SK Camat atas sebidang tanah memiliki fleksibilitas sebagai agunan untuk mendapatkan kredit. 1
Manusia adalah homo economicus dan setiap manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia yang beraneka ragam sesuai dengan harkatnya selalu meningkat, sedangkan kemampuan untuk mencapai sesuatu yang diinginkannya itu terbatas. Hal ini menyebabkan manusia memerlukan bantuan untuk memenuhi hasrat dan cita-citanya. Dalam hal ia berusaha, maka untuk meningkatkan usahanya atau untuk meningkatkan daya guna sesuatu barang, ia memerlukan bantuan dalam bentuk permodalan. Bantuan dari bank dalam bentuk tambahan modal inilah yang sering disebut dengan kredit. 1 Dengan demikian kredit itu dapat pula berarti bahwa pihak kesatu memberikan prestasi baik berupa barang, uang, atau jasa kepada pihak lain, sedangkan kontraprestasi akan diterima kemudian (dalam jangka waktu tertentu). 2 Dalam hal pemberian kredit maka perihal keberadaan jaminan sangat utama dalam hal seorang debitur mendapatkan kreditnya. Aspek jaminan pada dasarnya didasarkan kepada penanggulangan resiko apabila ternyata debitur lalai melunasi kreditnya, sehingga dengan demikian keberadaan jaminan dititik beratkan pada kecukupan nilai harta yang dijadikan jaminan kebendaan debitur dalam hal permohonan kreditnya. Atau dengan kata lain keberadaan jaminan disandarkan kepada apakah nilai kredit yang dimohonkan debitur sesuai dengan nilai harta yang ada atau jaminan yang diajukan debitur. Apabila dirasakan cukup untuk bank, maka penilaian jaminan tersebut akan dilakukan klarifikasi baik itu 1 Thomas Suyatno, et. al. Dasar-Dasar Perkreditan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hal. 12-13. 2 S. Mantayborbir, et.al, Hukum Piutang dan Lelang Negara di Indonesia, Pustaka Bangsa, Medan, 2002, hal. 5.
hak atas jaminan tersebut bukan merupakan hak orang lain. Atau debitur menjaminkan sesuatu hak yang bukan debitur sendiri pemiliknya. Dengan demikian kedudukan jaminan sangat potensial dalam hal menunjukkan kemampuan dari tingkatan pengamanan kredit yang dimohonkan oleh debitur, atas suatu pelepasan kredit oleh bank kepada nasabahnya, pertamatama akan selalu dimulai dengan permohonan kredit oleh nasabah yang bersangkutan. Apabila bank menganggap permohonan tersebut layak untuk diberikan, maka untuk dapat terlaksananya pelepasan kredit tersebut, terlebih dahulu haruslah diadakan suatu persetujuan atau kesepakatan dalam bentuk perjanjian kredit atau pengakuan hutang. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian skripsi ini mengambil judul Proses Pengikatan Kredit Dengan SK Camat Sebagai Agunan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Medan. B. Permasalahan Setiap pelaksanaan penelitian penting diuraikan permasalahan karena dengan hal yang demikian dapat diketahui pembatasan dari pelaksanaan penelitian dan juga pembahasan yang akan dilakukan. 1. Bagaimana kelemahan SK Camat sebagai agunan kredit? 2. Bagaimana eksekusi jaminan kredit pada Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Medan Padang Bulan?
C. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui kelemahan SK Camat sebagai agunan kredit. 2. Untuk mengetahui eksekusi jaminan kredit pada Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Medan Padang Bulan. D. Manfaat Penulisan Sedangkan yang menjadi manfaat penelitian dalam hal ini adalah: a. Secara teoritis untuk menambah literatur tentang perkembangan hukum perdata dalam kaitannya dengan perjanjian kredit bank dengan jaminan SK Camat. b. Secara praktis ini juga diharapkan kepada masyarakat dapat mengambil manfaatnya terutama dalam hal mengetahui dari pelaksanaan pertanggungjawaban para pihak dalam perjanjian kredit bank dengan jaminan SK Camat. E. Metodologi Penulisan Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Sifat/materi penelitian Sifat/materi penelitian yang dipergunakan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah bersifat deksriptif analisis mengarah pada penelitian yuridis normatif, yaitu suatu penelitian yang dilakukan atau ditujukan hanya pada peraturan yang tertulis
atau bahan hukum yang lain. 3 2. Sumber data Sumber data penelitian ini diambil berdasarkan data sekunder. Data sekunder didapatkan melalui: a. Bahan hukum primer, yaitu bahan-bahan hukum yang mengikat, yakni seperti KUH Perdata, Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Undang-Undang Pokok Agraria, Undang-Undang No. 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, serta Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah dan Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 1998 tentang Peraturan Jabatan Pejabat Pembuat Akta Tanah. b. Bahan hukum sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti: hasil-hasil penelitian, karya dari kalangan hukum dan sebagainya. c. Bahan hukum tertier atau bahan hukum penunjang mencakup: 1) Bahan-bahan yang memberi petunjuk-petunjuk maupun penjelasan terhadap hukum primer dan sekunder. 2) Bahan-bahan primer, sekunder dan tertier (penunjang) di luar bidang hukum seperti kamus, insklopedia, majalah, koran, makalah, dan sebagainya yang berkaitan dengan permasalahan. 3. Alat pengumpul data Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini 3 Bambang Sunggono. Metodologi Penelitian Hukum. Raja Grafindo Persada. Jakarta, 2003. Hal. 32
adalah melalui studi dokumen dengan penelusuran kepustakaan. 4. Analisis data Untuk mengolah data yang didapatkan dari penelusuran kepustakaan, studi dokumen, dan penelitian lapangan maka hasil penelitian ini menggunakan analisa kualitatif. Analisis kualitatif ini pada dasarnya merupakan pemaparan tentang teori-teori yang dikemukakan, sehingga dari teori-teori tersebut dapat ditarik beberapa hal yang dapat dijadikan kesimpulan dan pembahasan skripsi ini. F. Keaslian Penulisan Adapun penulisan skripsi yang berjudul Proses Pengikatan Kredit Dengan SK Camat Sebagai Agunan Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Medan ini merupakan luapan dari hasil pemikiran penulis sendiri. Penulisan skripsi ini tidak sama dengan penulisan skripsi lainnya. Sehingga penulisan skripsi ini masih asli serta dapat dipertanggungjawabkan secara moral dan akademik. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini dibagi dalam beberapa Bab, dimana dalam bab terdiri dari unit-unit bab demi bab. Adapun sistematika penulisan ini dibuat dalam bentuk uraian: Bab I. Pendahuluan Dalam Bab ini akan diuraikan tentang uraian umum seperti penelitian pada umumnya yaitu, Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah,
Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, Metode Penelitian, Keaslian Penulisan, serta Sistematika Penulisan. Bab II. Kedudukan SK Camat Sebagai Agunan Kredit Bank Dalam bab ini akan diuraikan pembahasan tentang beberapa hal yang berkaitan dengan judul sub bab yaitu hak-hak atas tanah, pengertian dan objek hak tanggungan, kegunaan jaminan dalam pemberian kredit serta tanah sebagai agunan kredit. Bab III. Pelaksanaan Pengikatan Kredit Dengan SK Camat Sebagai Agunan Dalam bagian ini akan diuraikan pembahasan tentang hal-hal yang secara umum dibahas mengenai proses pengikatan jaminan dengan sk camat, tugas dan fungsi ppat dalam pengikatan jaminan serta proses pemberian kredit dengan pengikatan tanah sk camat. Bab IV. Kendala Yang Dihadapi Dalam Kaitannya Dengan SK Camat Sebagai Agunan Kredit. Dalam bagian ini akan diuraikan pembahasan terhadap kelemahan sk camat sebagai agunan kredit serta eksekusi jaminan kredit pada Bank Syariah Mandiri Tbk. Cabang Medan. Bab V. Kesimpulan dan Saran Bab ini adalah bab penutup, yang merupakan bab terakhir dimana akan diberikan kesimpulan dan saran.