Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikansi (p)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah descriptive colerational yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

= 141,1 dibulatkan menjadi 141 siswa

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. variabel. Peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

deskriptif korelation yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskritif korelasi, yaitu. menggambarkan suatu kejadian pada variabel dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian. pendekatan yang digunakan adalah pendekatan cross sectional yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji perbandingan terhadap pengaruh (efek) pada kelompok

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif korelasional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dan terikat dengan pendekatan cross sectional yaitu studi

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi korelasi dengan pendekatan retrospektif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik

BAB III METODE PENELITIAN. independen (tingkat pengetahuan) dan variabel dependen (penerapan toilet

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan studi diskriptif kolelaxional untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional ini dimana variabel-variabel yang termasuk faktor resiko dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional (Nursalam, 2003). Metode penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelational untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif dengan metode explanatory

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan belah lintang (cross sectional), dimana variabel sebab yaitu perilaku merokok dan variabel akibat yaitu gangguan tidur yang diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat (Sugiyono, 2007). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi penelitian ini adalah semua remaja yang merokok aktif yang tinggal di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak dengan jumlah yaitu remaja yang berusia 13-17 tahun. 2. Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dengan metode sampling tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2008). Jumlah populasi yang cukup besar tersebut maka digunakan sebagian saja untuk sampel penelitian. Penentuan sampel digunakan rumus: N n = 2 1+ N( d ) Dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi d = tingkat signifikansi (p) 19

20 n = 1+ 0.05 ( ) 2 n = 150,39 dibulatkan menjadi 150 Berdasarkan hasil tersebut maka ditentukan jumlah sample penelitian adalah 150 remaja perokok aktif di desa Kenduren. Jumlah sampel tersebut kemudian di bagi kedalam 6 RW yang ada di Wilayah Desa Kenduren sesuai dengan proporsinya masing-masing sebagai berikut : Tabel 3.1 Jumlah sampel No. RW Jumlah populasi Jumlah Sampel 51 1. RW 1 51 x 150 = 32 2. RW 2 38 38 x 150 = 24 3. RW 3 49 49 x 150 = 30 4. RW 4 42 42 x 150 = 26 5. RW 5 33 33 x 150 =20 6. RW 6 28 28 x 150 =18 Jumlah 150 Sampel pada RW 1 diperoleh dengan cara menulis nama semua remaja perokok aktif yang tinggal di RW 1, kemudian melakukan pengundian seperti pengocokan arisan hingga didapatkan sebanyak 32 nomor dan kemudian dihentikan. Cara yang sama dilakukan pada RW 2, RW 3, RW 4, RW 5 dan RW 6. Adapun yang menjadi kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah : a. Remaja yang berusia 13-17 tahun b. Remaja yang merokok aktif c. Remaja yang tinggal di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak. d. Bersedia menjadi responden penelitian

21 Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah : a. Remaja putri b. Berusia lebih dari 17 tahun dan kurang dari 13 tahun C. Definisi Operasional Tabel 3.2 Definisi operasional Variabel/ sub variabel Variabel Bebas Perilaku Merokok Definisi Operasional Merupakan kebiasaan merokok remaja (usia 13-17 tahun) baik meliputi jumlah batang rokok yang dihisap dalam satu hari. Alat ukur Cara ukur Hasil Ukur Skala Kuesioner B Jumlah rokok yang dihisap dalam 1 hari - Perokok ringan, 6-10 batang - Perokok Sedang, 11-21 batang - Perokok berat, 22-30 batang - Perokok ringan skor 1 - Perokok sedang skor 2 - Perokok berat skor 3 Ordinal Variabel terikat Insomnia remaja Suatu gangguan tidur yang dialami oleh remaja dengan gejalagejala seperti dengan jumlah tidur yang kurang dari 5 jam yang berakibat merasa letih dan lelah sepanjang hari secara terus menerus (lebih dari sepuluh hari). Kuesioner C Terdapat satu atau lebih gejala sebagai berikut a. Sulit memulai tidur. b. Sulit mempertahank an keadaan tidur. c. Bangun terlalu cepat di pagi hari. d. Tidur yang tidak menyegarkan. - Insomnia : jika muncul salah satu atau lebih gejala yang ada - Tidak insomnia : jika tidak ada satupun gejala yang muncul Nominal

22 D. Metode Pengumpulan Data 1. Pengumpulan data Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan cara door to door, yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Setelah peneliti mendapat ijin dari kampus, kemudian peneliti mendatangi remaja yang terpilih menjadi responden penelitian. b. Peneliti melakukan penelitian di Desa Kenduren Kecamatan Wedung Kabupaten Demak pada tanggal 1-15 Nopember 2010. c. Peneliti memberikan kuesioner kepada remaja yang terpilih menjadi responden dengan sebelumnya menandatangi lembar persetujuan menjadi responden. Dalam pemberian kuesioner ini peneliti tidak hanya mendatangi rumah responden yang terpilih namun peneliti mencari responden hingga ke tempat biasanya responden berkumpul dengan teman-temannya. d. Peneliti memberikan penjelasan cara pengisian kuesioner kepada responden dan mendampingi selama pengisian kuesioner. e. Bagi responden atau sampel penelitian yang tidak bisa membaca atau tidak memahami maksud dari pertanyaan dalam kuesioner dibantu oleh peneliti dengan cara menjelaskan masing-masing pertanyaan kepada sampel penelitian. f. Kuesioner yang telah diteliti kemudian dikumpulkan dan diperiksa kelengkapannya oleh peneliti. Setelah didapatkan semua data telah terisi lengkap kemudian peneliti melanjutkannya untuk proses pengolahan. E. Instrumen Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner terbagi atas 3 bagian yaitu bagian pertama (Kuesioner A) digunakan untuk mengkaji data biografi sampel penelitian terdiri atas kode responden, umur

23 dan pendidikan; bagian kedua (Kuesioner B) digunakan untuk mengkaji perilaku merokok yang terdiri atas 1 pertanyaan dengan kategori perokok ringan (6-10 batang), perokok sedang (11-21 batang) dan berat (22-30 batang); (Kuesioner C) digunakan untuk mengetahui kejadian insomnia dengan adanya gejala yang ditunjukkan sebagai penyebab gangguan insomnia jika mengalami gangguan dan tidak ada gejala jika tidak mengalami insomnia. Kuesioner dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan pada teori-teori di tinjauan pustaka. Oleh karena itu kuesioner penelitian perlu dilakukan uji coba melalui kegiatan pilot study kepada 20 anak remaja pria perokok di Desa Wedung, karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan tempat penelitian yang diambil secara accidental untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrument penelitian. a. Uji Validitas Suatu uji instrumen yang mana digunakan untuk mengukur apakah sebuah instrumen penelitian tersebut valid atau sahih. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan (Arikunto, 2006). Uji validitas menggunakan koefisien korelasi Pearson Product moment. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika r hitung > r tabel pada α 5% (Riwidikdo, 2007). Berdasarkan hasil uji validitas diketahui terdapat 4 nomor yang tidak valid yaitu nomor 12, 14, 15 dan 17 karena nilai r hitung lebih kecil dari r tabel sehingga pertanyaan dengan nomor tersebut di atas dikeluarkan dari konstruk dan tidak disertakan dalam penelitian, sementara nomor yang lain memiliki r hitung dalam rentang 0,5248-0,7917 yang lebih besar dari r tabel sebesar 0,44 sehingga dinyatakan valid. b. Uji Reliabilitas Suatu uji terhadap instrument penelitian yang menunjukkan bahwa suatu instrumen tersebut dapat dipercaya dan diandalkan (Arikunto, 2006). Uji reliabilitas dilakukan dengan uji alpha cronbach. Instrumen dinyatakan reliabel bila nilai alpha 0,60 atau mendekati 1 (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas didapatkan nilai koefisien Cronbach Alpha sebesar 0,9386 yang

24 melebihi angka kritik dan mendekati 1 sehingga dinyatakan variabel insomnia memiliki reliabilitas tinggi E. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode pengolahan data Menurut Sugiyono (2007) langkah-langkah dalam pengolahan data sebagai berikut: a. Editing Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, diantaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan isian kuesioner, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat dilengkapi segera oleh peneliti. Berdasarkan hasil editing tidak ditemukan data yang tidak lengkap artinya semua data telah terisi lengkap oleh responden sehingga dapat diproses untuk langkah selanjutnya. b. Coding atau scoring Yaitu pengklasifikasian dan pemberian kode pada data. Hasil jawaban dari setiap pertanyaan sesuai petunjuk coding yaitu pada lembar angket A berisi tentang data responden, lembar kuesioner B berisi lembar observasi dengan ketentuan perokok ringan skor 1(konsumsi rokok 10 batang per hari), perokok sedang skor 2 (konsumsi rokok 11-21 batang per hari) dan perokok berat skor 3 (konsumsi rokok 22 batang per hari, dan kuesioner C berisi pertanyaan tentang gejala yang dirasakan dengan jawaban ya kode 2 dan tidak kode 1. c. Processing Processing adalah setelah kuesioner terisi penuh dan juga sudah melewati pengkodingan, maka langkah-langkah selanjutnya memproses data dengan cara mengentry data dalam kuesioner ke paket program komputer.

25 d. Cleaning Cleaning adalah kegiatan pergerakan kembali data yang sudah diproses apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data ke komputer. 2. Analisis data a. Analisis univariat Analisa ini digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik masingmasing variabel bebas maupun variable terikat dengan tabel distribusi frekuensi. Variabel yang akan dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi perilaku merokok remaja dan kajadian insomnia. b. Analisis bivariat Analisa bivariat yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui hubungan 2 variabel yang meliputi variabel bebas yaitu perilaku merokok remaja dan variabel terikat yaitu kejadian insomnia (Hastono, 2001). Untuk mencari adanya hubungan dan hipotesis antara 2 variabel digunakan uji Chi Square karena skala data berbentuk ordinal (Sugiyono, 2007). 1. Menerima hipotesis penelitian bila diperloleh nilai nilai p α (0.05). 2. Menolak hipotesis penelitian bila diperloleh nilai p > α (0.05). F. Etika Penelitian Dalam melakukan penelitian, peneliti memperhatikan masalah etika penelitian. Etika penelitian meliputi: 1. Informal consent (lembar persetujuan) Peneliti memberikan penjelasan kepada responden mengenai keikutsertaannya dalam penelitian ini tidak akan berpengaruh dalam kehidupannya. Setelah mendengarkan penjelasan dari peneliti, para responden memahaminya dan bersedia menjadi bagian dalam penelitian ini yang ditunjukkan dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.

26 2. Anonimity (tanpa nama) Untuk menjaga kerahasiaan responden dalam penelitian maka peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar kuesioner cukup dengan memberi nomor kode pada masing-masing lembar yang hanya diketahui oleh peneliti. 3. Considentiality (kerahasiaan) Peneliti menyimpan data penelitian pada dokumen pribadi penelitian dan data-data penelitian dilaporkan dalam bentuk kelompok bukan sebagai data-data yang mewakili pribadi sampel penelitian. G. Jadwal Penelitian Jadwal penelitian terlampir.