BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mengambil penelitian dengan objek penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang berniat melakukan pembelian produk fashion secara online pada toko online manapun. Lokasi tempat penelitian ini dilakukan adalah di dalam lingkungan kampus UNS Surakarta. Berdasarkan masalah yang diteliti, penulis membatasi ruang lingkup hanya pada pengaruh orientasi belanja dan pengalaman belanja sebelumnya pada niat pembelian produk fashion secara online. B. Metode Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi menurut Sugiyono, (2011) adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa UNS Surakarta. 2. Sampel Menurut Sugiyono, (2011) sampel adalah sebagian karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Penelitian ini menggunakan metode sampel non probability sampling yaitu teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi
setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Malhotra, 2010). Adapun jenisnya yaitu convenience sampling adalah metode pengambilan sampel non probabilitas berdasarkan kemudahan dalam menemukan sampel atau responden. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 200 reponden. Hal ini berdasarkan pendapat Sekaran, (2006) bahwa ukuran sampel untuk penelitian korelasional adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500. C. Metode Pengumpulan Data Dalam memperoleh data, penulis mengumpulkan data-data primer dan sekunder. Data primer mengacu pada informasi yang diperoleh dari sumber pertama oleh peneliti. Data sekunder diperoleh dari sumber yang telah ada. Beberapa metode yang penulis lakukan dalam memperoleh data yang diperlukan berupa: 1. Data Primer Cara mendapatkan data primer yaitu dengan cara memperoleh data dari sumber pertama yang menjadi objek penelitian dan teknik yang digunakan adalah: a. Kuisioner Menurut Sekaran, (2006) kuisioner (questionnaires) adalah daftar pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan responden jawab, biasanya dalam alternatif yang didefinisiskan dengan jelas. Pedoman kuisioner yang disusun sesuai dengan jumlah variabel penelitian, yaitu:
1) Pengalaman berbelanja sebelumnya 2) Orientasi kenikmatan belanja 3) Orietasi kenyamanan 4) Orientasi harga 5) Orientasi merek 6) Orientasi kualitas Teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah di desain oleh peneliti. Dalam mengumpulkan data, peneliti sebelumnya bertanya kepada responden apakah responden berniat melakukan pembelian produk fashion secara online. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh pengalaman berbelanja, orientasi kenikmatan belanja, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas pada niat pembelian online dilakukan dengan skala likert. Skala menurut Sekaran, (2006) didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik. Pada penelitian ini skala likert digunakan untuk menghadapkan responden pada pertanyaan menyangkut tanggapan konsumen toko online mengenai pengalaman berbelanja sebelumnya, orientasi kenikmatan belanja, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas. Instrumen pertanyaan ini akan mendapatkan total skor pada tiap anggota sampel
yang diwakili oleh setiap nilai skor yang tercantum pada tabel skala likert di bawah ini : Tabel III.1 Skala Kategori Bobot Nilai Sangat setuju 5 Setuju 4 Ragu 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Sumber : Jogiyanto, 2009 2. Data Sekunder Menurut Sekaran, (2006) data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber-sumber yang ada melalui beberapa media perantara. Data sekunder yang digunakan peneliti dalam penyusunan penelitian ini bersumber dari buku-buku, jurnal ilmiah. Peneliti juga menggunakan media internet untuk memperoleh informasi serta data-data yang diperlukan. D. Pengujian Statistik 1. Analisis Deskriptif Analisis deskrptif dimaksudkan untuk menganalisis karakteristik responden. Dalam penelitian ini karakteristik responden dianalisis
dari aspek pendidikan terakhir, tahun kuliah, usia dan uang saku. Data data tersebut diolah dalam label frekuensi dan prosentase. 2. Analisis Instrumen a. Uji Validitas Uji Validitas terhadap daftar pertanyaan dalam kuesioner dilakukan untuk mengukur sebarapa cermat suatu instrumen berfungsi sebagai alat ukur. Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud. Suatu kuesioner dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Teknik uji validitas menggunakan software SPSS 16 dimana item pertanyaan harus mempunyai loading factor> 0.40 (Imam Ghozali, 2006). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Tujuan dari uji reliabilitas adalah untuk mengetahui reliabel atau tidaknya kuisioner, sehingga dapat diketahui bahwa kuisioner tersebut sudah konsisten. Pada penelitian ini dihitung dengan menggunakan teknik analisis Cronbach Alpha. Pengambilan
keputusan berdasarkan jika nilai Alpha melebihi 0.6 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel dan jika nilai Alpha kurang dari 0.6 maka pertanyaan variabel tersebut tidak reliabel (Imam Ghozali, 2006) menggunakan bantuan software SPSS 16. Ada tiga tingkatan reliabilitas yaitu: 1) Nilai Alpha 0.8-1.0 dikategorikan reliabilitas baik. 2) Nilai Alpha 0.6-0.79 dikategorikan reliabilitas diterima. 3) Nilai Alpha 0.6 dikategorikan reliabilitas kurang baik. 3. Analisis Varian Analisis varian berguna untuk menguji perbedaan rata-rata 2 kategori atau lebih kategori sampel. Dalam penelitan ini menggunakan uji One-Way ANOVA karena lebih dari dua kategori sampel yaitu tingkat pendidikan terakhir, tahun kuliah, usia dan uang saku. Hasil pengujian analisis ini dilihat dari nilai signifikannya, jika nilai signifikan dibawah 0,05 maka terdapat perbedaan didalam kategori sampel, sedangkan jika nilai signifikan diatas 0,05 maka tidak ada perbedaan didalam kategori sampel.
4. Analisis Korelasi Analisis korelasi memberikan informasi mengenai informasi hubungan antara variabel pengalaman berbelanja sebelumnya, orientasi kenikmatan, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas terhadap variabel niat pembelian. Jika bernilai positif maka variabel independent meningkat maka variabel dependent akan meningkat. Sedangkan jika bernilai negatif maka jika variabel independent meningkat maka variabel dependent akan menurun begitu juga sebaliknya. 5. Analisis Regresi Berganda Model regresi adalah model yang digunakan untuk menganalisis pengaruh dari variabel independen (niat pembelian online) terhadap variabel dependen (pengalaman berbelanja sebelumnya, orientasi kenikmatan, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas). Tujuannya adalah untuk memperkirakan perubahan respon pada variabel terikat terhadap beberapa variabel bebas (Hair et al. 1995). Model analisis regresi linear berganda dengan bantuan aplikasi SPSS 16. a. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya mengukur seberapa besar pengaruh sumbangan-sumbangan variabel-variabel independen yaitu pengalaman berbelanja sebelumnya, orientasi kenikmatan belanja, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas secara bersamasama terhadap variabel dependen yaitu niat pembelianproduk
fashion secara online. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) antara 0 sampai 1. Jika nilai R 2 semakin mendekati 1 maka berarti besar variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Lilik Wahyudi dan Siti Khoiriyah, 2009). b. Uji F Menurut Imam Ghozali, (2006) Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh keseluruhan variabel independen yaitu pengalaman berbelanja sebelumnya, orientasi kenikmatan, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas. secara bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu niat pembelian produk fashion secara online.taraf signifikan yaitu sebesar 5% (0.05) dan dasar pengambilan keputusan adalah: a) Apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dan b) Apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak E. Operasional Variabel Penelitian Opersional variabel penelitian adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian. Berikut ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu: 1. Variabel independen (independent variable) atau variabel bebas, adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negatif (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu
pengalaman berbelanja sebelumnya, orientasi kenikmatan belanja, orietasi kenyamanan, orientasi harga, orientasi merek dan orientasi kualitas. 2. Variabel dependen (dependent variable) atau variabel terikat, adalah variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti karena variabel ini yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari adanya variabel independen atau variabel bebas (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini variabel terikat yaitu niat pembelian produk fashion secara online.
Tabel III.2 Operasional variabel penelitian Variabel Definisi Indikator Skala Pengalaman berbelanja hasil evaluasi pembeli atas pengalaman pribadi terhadap a. ketersediaan informasi produk sebelumnya beberapa faktor dalam proses b. keamanan, online shopping (Malhotra dalam Choon Ling, 2010) c. pengiriman Orientasi kenikmatan Orientasi harga Orientasi kenyamanan Orientasi merek Orientasi kualitas Niat pembelian secara online kecenderungan konsumen merasakan kesenangan saat belanja dan menikmati aktivitas tersebut (Beaty dan Ferrel dalam Kwek et al. 2010) (Seock dan Bailey dalam Kwek, 2010) kesadarankonsumen akan harga suatu barang (Seock dan Bailey dalam Chairun, 2013). Persepsi konsumen terhadap kenyamana pembelian online (Kwek et al. 2010) Orientasi merek adalah kemampuan produk untuk menkomunikasikan dan mendiferensiasikan dari pesaing (Aaker dalam Kwek et al. 2010), (Kotler, 2007) sejauh mana suatu produk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Garvin, 1987) ( Kotler, 1995) Niat untuk melakukan suatu pembelian (Chaplin dalam Kwek et al. 2010) a. Gembira b. Menikmati belanja online c. Lupa waktu a. Memberi perhatian lebih pada harga, b. Promosi, c. Mengunjungi beberapa toko online d. Hemat uang a. Hemat waktu, b. Nyaman c. Kemudahan a. Terkenal b. Disukai c. Up to date a. Daya tahan produk b. Kinerja produk c. Fitur produk d. Kehandalan produk a. Dalam jangka pendek akan melakukan pembelian secara online b. Dalam jangka panjang akan melakukan pembelian di toko online c. Akan segera melakukan pembelian di toko online