ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTREST

dokumen-dokumen yang mirip
Momentum, Vol. 12, No. 2, Oktober 2016, Hal ISSN

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTSTEP HOLDER SEPEDA MOTOR Y BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA

STUDI PEMODELAN OPTIMASI TUAS HANDLE REM DEPAN SEPEDA MOTOR YAMAHA V-IXION BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA. Tugas Akhir

Kajian Awal Kekuatan Rangka Sepeda Motor Hibrid

TEGANGAN MAKSIMUM DUDUKAN STANG SEPEDA: ANALISIS DAN MODIFIKASI PERANCANGAN

STRESS ANALYSIS PISTON SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK INVENTOR 2015

ANALISIS TEGANGAN PADA RANGKA MOBIL BOOGIE

OPTIMASI DESAIN SIRIP PENGUAT PADA BANGKU PLASTIK

Alternatif Material Hood dan Side Panel Mobil Angkutan Pedesaan Multiguna

Rancang Bangun Sistem Chassis Kendaraan Pengais Garam

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

ANALISA KEGAGALAN POROS DENGAN PENDEKATAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN TEMPAT TIDUR PASIEN BERBAHAN ALUMUNIUM MENGGUNAKAN CAD. Jl. Grafika No.2, Yogyakarta

Simulasi Tegangan pada Rangka Sepeda Motor

Sumber :

PERANCANGAN KONSTRUKSI PADA SEGWAY

ANALISA PENGARUH BENTUK PROFIL PADA RANGKA KENDARAAN RINGAN DENGAN METODE ELEMEN HINGGA

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CONNECTING ROD DAN CRANKSHAFT MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65 CC. Widiajaya

Analisis Kekuatan Konstruksi Underframe Pada Prototype Light Rail Transit (LRT)

ANALISIS PENGARUH RAKE ANGLE TERHADAP DISTRIBUSI TEGANGAN PADA EXCAVATOR BUCKET TEETH MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

terletak di atas keranjang sehingga buah tidak akan terjatuh ke tanah.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknika Atw 1

PERANCANGAN MEKANISME ALAT ANGKUT KAPASITAS 10 TON TESIS

Tugas Akhir ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK SQUARE BAN TANPA ANGIN TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

: Rian Firmansyah NPM : Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : Dr. Rr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN ADUK BERBASIS MESIN BOR Jefri Adera Bukit. Fakultas Industri, jurusan Teknik Mesin.

BAB I PENDAHULUAN. Hip Joint. Femur

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP TEGANGAN DALAM SAMBUNGAN TULANG PINGGUL BUATAN

III. METODELOGI. satunya adalah menggunakan metode elemen hingga (Finite Elemen Methods,

Desain Kendaraan Bermotor Roda Tiga Sebagai Alat Bantu Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya suatu sistem pemipaan yang memiliki kualitas yang baik. dan efisien. Pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian

Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ABSTRAKSI

SIMULASI PENGUJIAN TEGANGAN MEKANIK PADA DESAIN LANDASAN BENDA KERJA MESIN PEMOTONG PELAT

OPTIMALISASI STRUKTUR RANGKA BUS WISATA DENGAN ANALISA METODE ELEMEN HINGGA. Jl. Kyai Tapa No. 1 Grogol Jakarta Barat nooreddy.

Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal

III. METODE PENELITIAN

OPTIMASI DESAIN RANGKA SEPEDA BERBAHAN BAKU KOMPOSIT BERBASIS METODE ANOVA

ANALISA KEAUSAN CYLINDER BEARING MENGGUNAKAN TRIBOTESTER PIN-ON- DISC DENGAN VARIASI KONDISI PELUMAS

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul D Uji Lentur dan Kekakuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PROSES PERANCANGAN DAN ANALISIS

KEMAMPUAN PENYERAPAN ENERGI CRASH BOX MULTI SEGMEN MENGGUNAKAN SIMULASI KOMPUTER

ANALISIS KEGAGALAN DAN OPTIMASI RANCANGAN PRODUK ROLLER BLIND UNTUK CV. SAMA JAYA

BAB III OPTIMASI KETEBALAN TABUNG COPV

PERANCANGAN MESIN PENCACAH SAMPAH TYPE CRUSHER

Yunandaru Sahid Putra NRP Dosen Pembimbing Ir. Sudiyono Kromodihardjo Msc. PhD

ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

LAMPIRAN A. Tabel A-1 Angka Praktis Plat Datar

BAB I PENDAHULUAN. Ekstrusi merupakan salah satu proses yang banyak digunakan dalam

ANALISIS STATIK RANGKA MOTOR HYBRID MENGGUNAKAN SOFTWARE CATIA V5

BAB I PENDAHULUAN. dan efisien.pada industri yang menggunakan pipa sebagai bagian. dari sistem kerja dari alat yang akan digunakan seperti yang ada

STRESS ANALYSIS PADA STAND SHOCK ABSORBERS SEPEDA MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE INVENTOR 2015

BAB 5 ANALISIS. pemilihan mekanisme tersebut terutama pada proses pembuatan dan biaya. Gambar 5-1 Mekanisme Rack Gear

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

TUGAS AKHIR MODELING PROSES DEEP DRAWING DENGAN PERANGKAT LUNAK BERBASIS METODE ELEMEN HINGGA

ANALISIS DESAIN MOBILE STAND VOLVO FH16-SST45 MENGGUNAKAN CATIA V5

ANALISA PENGARUH TEBAL DAN GEOMETRI SPOKE BERBENTUK BELAH KETUPAT PADA BAN TANPA UDARA TERHADAP KEKAKUAN RADIAL DAN LATERAL

SUSTAINABLE PRODUCT DESIGN FOR MOTOR CYCLE CAST WHEEL USING FINITE ELEMENT APPLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENENTUAN PERBANDINGAN DIAMETER NOZZLE TERHADAP DIAMETER SHELL MAKSIMUM PADA AIR RECEIVER TANK HORISONTAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. mendorong terciptanya suatu produk dan memiliki kualitas yang baik.

OPTIMASI BENTUK RANGKA DENGAN MENGGUNAKAN PRESTRESS PADA PROTOTIPE KENDARAAN LISTRIK

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 HASIL PERHITUNGAN DENGAN SUDUT KEMIRINGAN KEARAH DEPAN

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu. Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

ANALISIS MOMEN LENTUR MATERIAL ALUMINIUM DENGAN VARIASI MOMEN INERSIA DAN BEBAN TEKAN

Analisis Pengaruh Proses Oversize Piston Terhadap Kinerja Motor dan Pengujian Ketahanan Mekanik Piston Dengan Menggunakan Perangkat Lunak Catia V5R14

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kekuatan Struktur Konstruksi Tower untuk Catwalk dan Chain Conveyor pada Silo (Studi Kasus di PT. Srikaya Putra Mas)

Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro H.Prof.Sudharto, Kampus UNDIP Tembalang, Semarang, 50275

Abstrak. Kata Kunci : Frame, Analisis Tegangan Statik, Ansys 14.5, Tegangan Von Mises, Faktor Keamanan. Abstract

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN CYLINDER BLOCK DAN CRANKCASE MESIN OTTO SATU SILINDER EMPAT LANGKAH BERKAPASITAS 65CC

SUSTAINABLE PRODUCT DEVELOPMENT FOR SHIP DESIGN USING FINITE ELEMENT APLICATION AND PUGH S CONCEPT SELECTION METHOD

Analisa Tegangan pada Pipa yang Memiliki Korosi Sumuran Berbentuk Limas dengan Variasi Kedalaman Korosi

METODE PENELITIAN. Model tabung gas LPG dibuat berdasarkan tabung gas LPG yang digunakan oleh

Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN:

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Berikut adalah data data awal dari Upper Hinge Pass yang menjadi dasar dalam

DESAIN PROFIL C + STRUKTUR BAJA RINGAN PADA KONSTRUKSI RANGKA ATAP

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

Perancangan Tire Blast Cover Sebagai Alat Pengaman Bagi Pekerja Dalam Proses Pengisian Ban Angin Head Truck di Perusahaan Jasa Maintenance Alat Berat

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi dan memudahkan segala aktifitas manusia, karena aktifitas

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN TEKNIS BAUT BATUAN BERDIAMETER 39 mm DENGAN KEKUATAN PENOPANGAN kn LOGO

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAK TWO-DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

mengetahui kelebihan dari kemampuan untuk menerima beban, dan lendutan (displasment). II Landasan Teori 2.1 Sejarah Singkat Perkembanggan Chasis Pada

ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR SEPEDA MOTOR DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX MENGGUNAKAN DINAMOMETER CHASIS

PERANCANGAN DAN ANALISIS PEMBEBANAN GERGAJI RADIAL 4 ARAH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Kekuatan dan Deformasi Piston Mesin Bensin-Bio Etanol dan Gas dengan Injeksi Langsung untuk Kendaraan Nasional dengan Simulasi Numerik

TANGKI (FUEL TANK) BAHAN BAKAR GAS UNTUK SEPEDA MOTOR: SEBUAH STUDI NUMERIK

ANALISA POROS ALAT UJI KEAUSAN UNTUK SISTEM KONTAKTWO- DISC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

BAB I PENDAHULUAN. Fibre Reinforced Polymer (FRP) merupakan bahan yang ringan, kuat, anti

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

SIMULASI Kendalan (Reliability Simulation)*

Analisa Kekuatan Material Velg Sepeda Motor Jenis Casting Wheel Terhadap Tumbukan dengan Variasi Kecepatan

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

Abstrak. Kata kunci: Hydrotest, Faktor Keamanan, Pipa, FEM ( Finite Element Method )

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat terutama perangkat lunak (software) yang ditunjang

Transkripsi:

ANALISIS TEGANGAN, DEFLEKSI, DAN FAKTOR KEAMANAN PADA PEMODELAN FOOTREST SEPEDA MOTOR Y DENGAN APLIKASI AUTODESK INVENTOR BERBASIS SIMULASI ELEMEN HINGGA Muhammad Hardiyansyah, Imam Syafa at *, M.Dzulfikar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236 * email : imamsyafaat@unwahas.ac.id Abstrak Sepeda motor merupakan salah satu jenis kendaraan yang banyak dipilih masyarakat sebagai moda transportasi di zaman modern saat ini, Salah satu jenis sepeda motor tersebut adalah produk Y. Footrest merupakan komponen pada kendaraan sepeda motor yang terbuat dari material aluminium. Komponen tersebut mempunyai fungsi sebagai pijakan kaki untuk penumpang sepeda motor ditemukan ada kasus retak pada laporan ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tegangan von misses, defleksi, faktor keamanan, dan optimasi pada footrest. Pada pemodelan ini menggunakan aplikasi Autodesk Inventor Professional 2013. Material yang digunakan yaitu Aluminium 6061 AHC, dan pada simulasi dilakukan pembebanan yang terdiri dari pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest, pengendara duduk berdiri bertumpu pada footrest, sepeda motor dan pengendara jatuh kesamping, motor tertabrak dari belakang, sepeda motor dan pengendara jatuh kesamping dengan dua pengendara. Hasil simulasi pada pembebanan dengan kondisi footrest tertabrak dari belakang beresiko besar terhadap retaknya footrest dengan ketebalan 3 mm didapatkan tegangan von mises 1009 MPa, defleksi 2,099 mm, faktor keamanan 0,27. Setelah dilakukan optimasi ketebalan menjadi 10 mm pada area yang rawan kegagalan (retak) didapatkan hasil faktor keamanan menjadi 1,04 maka footrest aman digunakan. Kata kunci: footrest, tegangan, defleksi, faktor keamanan, optimasi. PENDAHULUAN Sepeda motor merupakan salah satu jenis kendaraan yang banyak dipilih masyarakat sebagai moda transportasi di zaman modern saat ini, karena sepeda motor memiliki dimensi yang kecil dan dapat mengurangi kepadatan di jalan raya. Salah satu jenis sepeda motor tersebut adalah produk Y yang memiliki tampilan bagus. Tetapi minimnya tingkat perlindungan yang ada pada sepeda motor akan mengakibatkan makin banyak timbul korban pada saat terjadi kecelakaan. Sehingga di perlukan perlindungan yang lebih tinggi pada sepeda motor demi keselamatan pengendara sebagai upaya untuk mengurangi tingkat kecelakaan. Untuk itu pada sepeda motor diperlukan komponen-komponen yang memiliki nilai aman dan nyaman untuk pengendara. Footrest merupakan komponen pada kendaraan sepeda motor yang terbuat dari material aluminium. Komponen tersebut mempunyai fungsi sebagai pijakan kaki untuk penumpang sepeda motor. Setiap beda tipe sepeda motor maka bentuk dari footrest juga berbeda, kekuatan yang di dapat juga memiliki nilai yang berbeda. Maka desain footrest harus dibuat dengan memperhatikan nilai kekuatan yang tinggi demi kenyamanan dan keamanan pengendara, tetapi tidak sedikit terjadi permasalahan kerusakan pada footrest yang di sebabkan dari beberapa faktor seperti halnya yang terjadi pada footrest sepeda motory yang mengalami retak, yang ditunjukkan pada Gambar 1. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 17

Analisis tegangan, defleksi (Hardiyansyah dan Syafa at) Gambar.1 Kerusakan retak footrestsepeda motor Y Beberapa peneliti terdahulu melakukan analisa tentang komponen sepeda motor. Khoeron (2016) meneliti pada salah satu komponen sepeda motor sangat penting sebelum digunakan karena dari sebuah analisa menghasilkan prediksi kegagalan produk, dalam melakukan analisa beberapa kondisi pembebanan aktual telah dilakukan olehnya, diantarnya meliputi: pembebanan dengan kondisi pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footstep, pengendara berdiri pada footstep, motor jatuh kesamping, footstep tertabrak dari belakang, footstep tertabrak dari depan dan motor djatuh kesamping dengan dinaiki dua pengendara. Dimana hasil maksimum didapat pada kondisi motor jatuh kesamping dengan dinaiki dua pengendara beresiko besar terhadap patahnya footstep holder dengan tegangan von mises 468,9MPa dan mempunyai faktor keamanan yang rendah 0,59 dengan defleksi 1,32mm. Dudukan stang sepeda motor menerima gaya beban dari bobot mesin dan penumpang pada kondisi statis. Akibatnya akan timbul deformasi dan tegangan terdistribusi pada penampang struktur tersebut. Untuk mengetahui tegangan strukturnya perlu dilakukan simulasi dengan software CATIA V5R14. Hasilnya tegangan maksimum analisa komputer antara dudukan segitiga stang sepeda motor sebesar 8,48 x 10 N/m² sebelum mengalami modifikasi dan 7,57 x 10 6 N/m² setelah dimodifikasi (Saidi, 2006). Ismail dkk (2016) meneliti footstep holder sepeda motor Z. Tujuan dari peneliti ini yaitu menganalisa berbagai pembebanan pada footstep holderdengan bantuan software Autodesk Inventor. Hasilnya pembebanan dengan motor jatuh kesamping dengan tegangan maksimum adalah 414,6 Mpa, Defleksi maksimum adalah 0,3766 mm, Faktor keamanan 0,5. Berdasarkan penelitian terdahulu mengenai analisa komponen sepeda motor belum ditemukan penelitian tentang faktor keamanan terhadap sepeda motor Y, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui tegangan, defleksi, faktor keamanan, serta optoimasi pada footrest dengan menggunakan bantuan software. METODE PENELITIAN Bahan Bahan yang digunakan dalam metode peneltian adalah almunium tipe 6061 AHC, dengan nilai uji kekerasan 50,66 dan nilai kekuatan tarik 310 MPa, dalam simulasi ini menggunakan jenis material 6061 AHC. Sifat aluminium 6061 AHC terlihat pada Tabel 1. Tensile Strength [MPa (ksi)] Tabel 1.Sifat Aluminum 6061 AHC (Callister, 2001) Yield Strength [MPa (ksi)] Poisson s Ratio Mass Density [g/cm³ (lbm/in³)] Young s Modulus [GPa (psi)] Al-6061 AHC 310 (45) 276 (40) 0,33 2,70 (0,0975) 69 (10x10 6 ) Al-1100 124 (18) 117 (17) 0,33 2,71 (0,0978) 69 (10) Al-2024 185 (27) 75 (11) 0,33 2,77 (0,1) 72,4 (10,5) 18 ISSN 2528-5912

Pemodelan Dengan FEM Dalam penelitian ini melakukan analisa berbagai pembebanan pada footrest dengan metode elemen hingga supaya diperoleh tegangan, defleksi, dan faktor keamanan dengan maenggunakan bahan material paduan Alumunium 6061 AHC. Komponen sepeda motor yang akan di telitiadalah footrestsepeda motor Y. Langkah selanjutnya komponen tersebut dianalisa berdasarkan pada pengukuran secara manual dengan menggunakan alat bantu jangka sorong. Setelah geometri selesai dilakukan pengukuran maka selanjutnya geometri digambar (terlihat pada Gambar 2) dan dianalisa dengan menggunakan bantuan software Autodeks Inventor Professional. Gambar2. Pemodelan footrest Asumsi-Asumsi Dalam Pemodelan Pembebanan yang diberikan saat menjalankan simulasi diambil dari berat badan pengendara sebesar 70 kg (Endang, 2015), berat kaki yang bertumpu pada footrest sebesar 10 kg dan berat kosong kendaraan sebesar 96 kg (Astra-honda.com). Pada pembebanan pemodelan footrest pengendara diasumsikan dimana kondisi footrest terikat sempurna pada pin footrest (tercekam sempurna) seperti terlihat pada Gambar 3 yang ditunjukkan pada anak panah. Tabel 2. Hasil tegangan von mises dari beberapa pembebanan yang disimulasi Autodesk Inventor Professional 2013 N Total Jenis pembebanan Massa (kg) o pembebanan (N) 1 Pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest 20/2 = 10 98,1 2 Pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest 70/2 = 35 686,7 3 Sepeda motor jatuh kesamping 96 941,76 4 Sepeda motor dengan footrest tertabrak dari belakang 96 + 140 = 236 2315,16 5 Pembebanan footrest dengan kondisi pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara 140 + 96 = 236 2315,16 Pada asumsi ini ada tipe enam pembebanan, antara lain yaitu (a)pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest dengan beban yang biberikan yaitu 10 kg (98,1 N). selanjutnya (b) yaitu pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest yaitu 35 kg (343,35 N). untuk pembebanan (c) sepeda motor jatuh kesampingtanpa pengendara yaitu 96 kg (941,76 N), dan pembebanan yang Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 19

Analisis tegangan, defleksi (Hardiyansyah dan Syafa at) selanjutnya (d) kondisi footrest tertabrak dari belakang oleh sepeda motor yang dikendarai dua pengendara dengan jenis kendaraan yang sama yaitu 236 kg (2315,16N), (e) pembebanan footrest dengan kondisi pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara yaitu 236 kg (2315,16N) seperti terlihat pada Gambar 4 (a,b,c,d,e). Gambar 3.Footrest terikat pada pin Pada asumsi ini ada tipe enam pembebanan, antara lain yaitu (a)pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest dengan beban yang biberikan yaitu 10 kg (98,1 N). selanjutnya (b) yaitu pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest yaitu 35 kg (343,35 N). untuk pembebanan (c) sepeda motor jatuh kesampingtanpa pengendara yaitu 96 kg (941,76 N), dan pembebanan yang selanjutnya (d) kondisi footrest tertabrak dari belakang oleh sepeda motor yang dikendarai dua pengendara dengan jenis kendaraan yang sama yaitu 236 kg (2315,16N), (e) pembebanan footrest dengan kondisi pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara yaitu 236 kg (2315,16N) seperti terlihat pada Gambar 4 (a,b,c,d,e). (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 4.(a) pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest (b) pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest (c) sepeda motor jatuh kesamping (d) kondisi footrest tertabrak dari belakang (e) pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang didapat dalam penelitian dengan menggunakan bantuan FEM dengan objek yang dianalisa adalah footres sepeda motor Y dengan bahan alumunium tipe 6061 AHC adalah sebagai berikut. 20 ISSN 2528-5912

Hasil Analisa Tegangan Von Mises Pada Footrest Hasil analisa tegangan memberikan hasil bawasannya tegangan yang paling besar terjadi pada pembebanan footrest tertabrak kendaraan yang dikendarai dua orangdengan jenis motor yang sama dari belakangdengan beban2315,16 Nyaitu sebesar 009 MPa. Pada kondisi tersebut rawan terhadap patahnya footrest,karena tegangan yang terjadi pada pembebanan tersebut melebihi tegangan pada titik luluh. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 5. Hasil analisa tegangan(a) pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest (b) pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest (c) sepeda motor jatuh kesamping (d) kondisi footrest tertabrak dari belakang (e) pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara Hasil Analisis Defleksi pada Footrest (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 6.Hasil analisa defleksi (a) pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest (b) pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest (c) sepeda motor jatuh kesamping (d) kondisi footrest tertabrak dari belakang (e) pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara Hasil analisa defleksi memberikan hasil bawasannya defleksi yang paling besar terjadi pada pembebanan footrest tertabrak kendaraan yang dikendarai dua orang dengan jenis motor yang sama dari Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 21

Analisis tegangan, defleksi (Hardiyansyah dan Syafa at) belakang dengan beban 2315,16 Nyaitu sebesar 2,099 mm. Pada kondisi tersebut rawan terhadap patahnya footrest,karena tegangan yang terjadi pada pembebanan tersebut melebihi tegangan pada titik luluh. Hasil Analisis Faktor Keamanan pada Footrest Hasil analisa faktor keamanan memberikan hasil bawasannya faktor keamanan yang paling kecil atau resiko kegagalan yang paling tinggi terjadi pada pembebanan footrest tertabrak kendaraan yang dikendarai dua orang dengan jenis motor yang sama dari belakang dengan beban 2315,16 N yaitu sebesar 0,27. Melihat hasil berbagai simulasi, penelitimerekomendasikan bahwa desain pada lokasitegangan von mises maksimal dibesarkanukurannya untuk meningkatkan faktor keamanan. (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 7.Hasil analisa faktor keamanan (a) pengendara duduk dengan kaki bertumpu pada footrest (b) pengendara berdiri dengan kaki bertumpu pada footrest (c) sepeda motor jatuh kesamping (d) kondisi footrest tertabrak dari belakang (e) pembebanan sepeda motor jatuh kesamping dengan dua pengendara Studi Optimasi Desain Setelah selesai melakukan analisa dengan menggunakkan Autodesk Inventor Professional 2013, hasil dapat diketahui, bahwasannya resiko kegagalan paling besar yaitu pada keadaan footrest tertabrak kendaraan dari belakang. Untuk itu dilakukanya optimasi yaitu mencari keadaan yang rawan akan kegagalan agar dioptimasi dengan tujuan resiko kegagalan tersebut bisa diminimalisir yaitu dengan menambahkah radius pada daerah yang rawan akan patah. Pada footrest dengan ketebalan 3 mm memiliki resiko akan terjadinya patah seperti yang terlihat pada Gambar 8. Maka akan di lakukan optimasi dengan penambahan ketebalan menjadi 3,5 mm, 4 mm, 7 mm. Gambar 8. Area yang rawan akan kegagalan (retak) 22 ISSN 2528-5912

Setelah dilakukan optimasi dengan penambahan ketebalan menjadi 7 mm maka resiko patah perpindah kearea pin seperti yang terlihat pada Gambar 9. Gambar 9. Area yang rawan akan kegagalan (retak) berpindah kearea pin Dimana pada Tabel 2. menunjukkan hasil optimasi, semakin ketebalan di tambah maka faktor keamanan menjadi meningkat dari desain pabrikan dengan ketebalan 3 mm pada simulasi didapatkan nilai faktor keamanan 0,27, setelah ketebalan ditambah 7 mm menjadi 10 mm pada simulasi didapatkan nilai faktor keamanan yang lebih tinggi yaitu 1,04 maka dari simulasi disimpulkan penambahan ketebalan 7 mm yaitu aman digunakan. Tabel 2. Hasil optimasi Optimasi ketebalan Tegangan von mises (MPa) Defleksi (mm) Faktor keamaan 3 mm 1009 2,099 0,27 3,5 mm 833,9 2,509 0,33 4 mm 616,3 2,099 0,45 7 mm 365 0,789 1,04 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dengan simulasi FEMmenghasilkan kesimpulan, bawasannya pada ketebalan 3 mm tegangan paling besar pada kondisi footrest tertabrak dari belakang, yaitu sebesar 1009 MPa, defleksi paling besar juga sama pada kondisi tersebut, yaitu sebesar 2,099 mm, serta faktor keamanan paling minimum juga sama pada kondisi pembebanan tersebut, yaitu 0,27, setelah dilakukan optimasi hasilnya penambahan ketebalan menjadi 7 mm mendapatkan hasil faktor keamanan yang paling tinggi, yaitu sebesar 1,04. DAFTAR PUSTAKA Astra H., 2016, Spesifikasi Motor Honda Scoopy, PT ASTRA HONDA MOTOR. Http://www.astrahonda.com/produk/kendaraan/scoopy-esp/ Callister W. D., dan Rethwisch D. G., 2010, Materials Science and Engineering An Introduction, eighth edition, Department, John Wiley and Sons, Inc., 111 River Street, Hoboken, NJ 07030-5774. Endang R., 2015, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia.www.depkes.go.id/resources/download/info-publik/Renstra-2015.pdf.Diakses : 10 Januari 2016, 09:45. Jurnal Ilmiah Cendekia Eksakta 23

Analisis tegangan, defleksi (Hardiyansyah dan Syafa at) Khoeron S., 2016, Analisis Tegangan, Defleksi, Dan faktor keamanan Pada Pemodelan Footstep Holder Sepeda Motor CB150R Berbasis Simulasi Elemen Hingga,UNWAHAS, Semarang. Saidi R. 2006, Tegangan Maksimum Dudukan Stang Sepeda: Analisis dan Modifikasi Perancangan, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan Sistem Intelijen, Universitas Gunadarma, Depok. Ismail M. A., dkk., 2016, Analisis Tegangan, Defleksi, Dan faktor keamanan Pada Pemodelan Footstep Holder Sepeda Motor Z Berbasis Simulasi Elemen Hingga,UNWAHAS,Semarang. 24 ISSN 2528-5912