1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit (JNPK-KR, 2007, p. 37). Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam pada ibu primipara, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2008, p. 89-100). Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka dari 0 sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran janin didorong keluar oleh kekuatan his dan kekuatan mengedan. Dalam kala III atau disebut juga kala urie. Plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian (Sumarah, 2008, p. 4-5). Beberapa faktor yang mempengaruhi proses persalinan antara lain: Faktor power meliputi: his, umur, paritas. Faktor passanger meliputi: janin besar, 1
2 berat badan janin. Faktor passage meliputi: bagian keras panggul (tulang tulang panggul) dan bagian lunak (otot otot, jaringan, ligament ligament). Faktor penolong: ketrampilan memimpin persalinan. Faktor psikis meliputi: kecemasan, kelelahan, kehabisan tenaga, dan kekhawatiran (JNPK-KR, 2008; Siswosudarmo, 2008; Varney, 2008; Wiknjosastro, 2007 Yanti, 2010). Lama persalinan adalah panjangnya waktu yang dibutuhkan ibu primipara dalam proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam jalan lahir. Median durasinya kala II adalah 50 menit untuk nulipara. Pada umumnya, Kala II yang lebih lama dari 2 jam untuk primigravida atau 1 jam untuk multipara dianggap abnormal (Varney, 2008, p. 751). Persalinan lama disebabkan karena kontraksi yang tidak adekuat, faktor janin, dan jalan lahir seperti malpresentasi atau malposisi janin belum saatnya melahirkan (kontraksi palsu), masa laten memanjang (pembukaan jalan lahir kurang dari 4 cm), inersia uteri (kontraksi rahim melemah atau kekuatan kontraksi rahim tidak sesuai dengan besarnya pembukaan serviks), janin terlalu besar, atau panggul ibu sempit, dan kurang darah (anemia) (Kasdu, 2005, p. 25). Namun pada prinsipnya persalinan lama dapat disebabkan oleh his tidak efisien (adekuat), faktor janin (malprestasi, malposisi, janin besar) dan faktor jalan lahir. Faktor faktor ini saling berhubungan (Saifuddin, 2009, p. 185). Janin besar dapat menyebabkan distosia pada proses persalinan, yang ditandai dengan kelambatan atau tidak adanya kemajuan proses persalinan. Hal ini dapat terjadi dalam kala I dan kala II. Keadaan ini menyebabkan persalinan
3 menjadi lama, infeksi intrapartum, rupture uteri dan perlukaan jalan lahir (Kasdu, 2005, p. 36). Novi Hastanti (2011) menyebutkan bahwa Ada hubungan yang signifikan antara berat badan janin dengan lamanya kala II pada ibu bersalin primiparitas dan pada ibu bersalin multiparitas. Berat badan janin > 3000 gram merupakan salah satu faktor resiko terjadinya lama kala II pada proses persalinan. Multiparitas dengan berat badan janin > 3000 gram merupakan salah satu faktor resiko kala II lama. Berat badan janin > 3000 gram rata rata lama kala II adalah 121 menit dan berat badan janin < 3000 gram rata rata kala II adalah 23 menit. Faktor jalan lahir merupakan salah satu penyebab persalinan lama yang di pengaruhi oleh bagian lunak (otot otot, jaringan, ligament ligament). Jalan lahir akan lentur pada perempuan yang rajin berolahraga atau rajin bersenggama. Kelenturan jalan lahir berkurang bila calon ibu yang kurang olahraga, atau genitalnya sering terkena infeksi. Infeksi akan mempengaruhi jaringan ikat dan otot di bagian bawah dan membuat kelenturanya hilang (karena infeksi dapat membuat jalan lahir menjadi kaku) (Sinsin, 2008). Menurut penelitian di Columbia School of Public Health terhadap 557 wanita menyimpulkan bahwa semakin aktif kegiatan fisik seorang wanita, ia akan lebih cepat dan mudah dalam proses persalinan. Peningkatan kekuatan otot serta sistem kekebalan tubuh yang meningkat karena olahraga (Musbikin, 2008, p. 165). Senam hamil menjadikan keadaan prima dengan melatih dan mempertahankan kekuatan otot dinding perut, otot dasar panggul serta jaringan
4 penyangga yang berfungsi saat bersalin berlangsung. Senam juga meningkatkan kemampuan mengkoordinasi kekuatan kontraksi otot rahim sehingga tercapai hasil optimal menuju jalan lahir dan meningkatkan kesegaran rohani dan jasmani ibu hamil (Manuaba, 1999, p. 116 117). Senam hamil akan memberikan hasil outcome persalinan yang lebih baik di bandingkan pada ibu ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Wanita wanita hamil yang melakukan senam hamil secara teratur dilaporkan memperoleh keuntungan persalinan, yaitu masa aktifnya (Kala II) lebih pendek (Indiarti, 2006, p. 136). Erlina Indriyani (2009) menyebutkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara lama waktu kala II pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh senam terhadap lama waktu persalinan kala II pada ibu bersalin primipara. Nilai minimum lama waktu kala II yang dilalui kelompok perlakuan lebih pendek (5 menit) dibandingkan dengan lama kala II yang dilalui kelompok kontrol (15 menit). Perbedaan lama waktu kala II ini dipengaruhi oleh adanya perlakuan berupa senam hamil yang diberikan sebelum dilakukan observasi. Hal serupa ditemukan di RS Sanglah Denpasar. Kelompok ibu yang melakukan senam hamil menjalani proses persalinan kala II lebih singkat (8 menit) di bandingkan kelompok ibu yang tidak melakukan senam hamil (12 menit) dan bayi yang dilahirkan oleh ibu yang melakukan senam pada penelitian ini lebih berat yaitu 3200 gram berbanding 3000 gram (Supriatmaja, 2005). Senam hamil dapat memperpendek kala II 4 menit lebih cepat dibandingkan yang
5 tidak melakukan senam hamil dan disisi lain berat badan janin > 3000 gram beresiko meningkatkan 4 kali lipat untuk terjadinya kala II yang lebih lama. Hal ini menarik untuk diteliti apakah senam hamil dapat mempercepat kala II pada ibu bersalin dengan berat badan janin > 3000 gram. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang maka disusun rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh senam hamil terhadap lama persalinan kala II? Apakah berat badan janin memiliki pengaruh yang berbeda terhadap lama persalinan Kala II pada ibu hamil yang mengikuti senam hamil dan tidak mengikuti senam hamil? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui pengaruh senam hamil pada lama kala II persalinan, yang dibedakan berdasarkan berat badan janin. 2. Tujuan Khusus a. Mendiskripsikan lama kala II persalinan pada ibu bersalin berdasarkan keikutsertaan senam hamil. b. Mendiskripsikan lama kala II persalinan pada ibu bersalin berdasarkan berat badan janin. c. Menganalisis pengaruh senam hamil terhadap lama kala II persalinan
6 d. Menganalisis pengaruh senam hamil terhadap lama kala II persalinan yang dibedakan berdasarkan berat badan janin. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Untuk memberikan tambahan referensi tentang pengaruh senam hamil terhadap lama kala II persalinan pada ibu primipara berdasarkan berat badan janin, serta sebagai pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Institusi Diharapkan dapat memberikan masukan dalam sistem pendidikan, terutama untuk materi perkuliahan dan memberikan gambaran serta informasi bagi penelitian selanjutnya. b. Bagi Tenaga Kesehatan Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dan masukan bagi tenaga kesehatan agar bisa memberikan arahan kepada masyarakat khusunya bagi ibu hamil tentang pengaruh senam hamil terhadap lama kala II persalinan pada ibu primipara berdasarkan berat badan janin.
7 Tabel 1.1 Keaslian penelitian Judul, nama, No tahun 1. Studi Analitik Hubungan Berat Badan Janin dengan Lama Kala II Berdasarkan Paritas di Puskesmas Ngresep Semarang Nama : Novi Hastanti Tahun : 2011 2. Hubungan usia dan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II di BPS Ny. SW Kota Semarang. Nama : Fitria Arsiyanti Tahun : 2010 Sasaran Seluruh ibu bersalin di Puskesmas Ngresep Semarang pada tahun 2010 sampai bulan juni 2011 sejumlah 231 ibu bersalin Semua ibu melahirkan multipara di BPS Ny. Sw Kota Semarang pada bulan mei tahun 2010. Variabel yang diteliti Variabel bebas : berat badan janin Variabel terikat : lamanya kala II berdasarkan paritas. Variabel bebas : usia dan tingkat kecemasan Variabel terikat : lama waktu persalinan kala II Metode Jenis penelitian : penelitian (survey) analitik,dengan pendekatan retrospective dengan rancangan penelitian case control Jenis penelitian studi survey analitik Hasil Ada hubungan yang signifikan antara berat badan janin dengan kala II lama pada ibu bersalin primiparitas Fisher s Exact = 0.05. Ada hubungan tingkat kecemasan ibu bersalin multipara dengan lama waktu persalinan kala II, yang dibuktikan dengan nilai ρ-value Fisher Exact=0.000 3 Hubungan dukungan suami selama proses persalinan dengan lamanya kala II pada ibu bersalin di RB Harapan Bunda Karangsono Mranggen Demak Nama : Dina Fauti Pitaria Seluruh ibu bersalin baik primipara maupun multipara yang bersalin di RB Harapan Bunda pada bulan Januari April sejumlah 37 ibu bersalin. Variabel bebas : dukungan suami selama proses persalinan. Variabel terikat : lamanya kala II pada ibu bersalin Jenis penelitian : penelitian retospektif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Menggunakan penelitian survey yaitu penelitian yang Ada hubungan yang signifikan antara dukungan suami dan kejadian lamanya kala II pada proses persalinan, hal ini didasarka
8 Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian penelitian No Judul, nama, tahun Sasaran Variabel yang diteliti Metode Hasil 3. Tahun : 2010 menggunakan sampel untuk mengambil kesimpulan pada populasi. pada hasil fisher Exact Test yang diperoleh p value 0,023 (p < 0,05) 4. Pengaruh senam hamil terhadap lama waktu persalinan kala II pada ibu bersalin primipara di BPS Hj.Nawangsih ZP.Semarang Nama : Erlina Indriyani Tahun : 2009 Seluruh ibu hamil di BPS Hj.Nawangsih pada bulam maret mei 2009 sebanyak 32 responden Variabel bebas : senam hamil Variabel terikat : lama waktu persalinan kala II Jenis penelitian : penelitian pra eksperimen dengan pendekatan post test only control group design. Berdasarkan penelitian didapatkan ada perbedaan yang signifikan antara lama waktu kala II pada kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dari hasil uji Mann Whitney U- test bahwa nilai Asym.sig (2-tailed sebesar 0,000. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian ini terdapat perbedaan yaitu tempat penelitian, tahun penelitian, dan variabel penelitian. Pada penelitian ini pengaruh senam hamil terhadap lama kala II persalinan akan dianalisis lebih lanjut berdasarkan berat badan janin.