BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai alat komunikasi yang paling penting bagi manusia, karena

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan alat komunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan, konsep, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan mengkaji tentang proses penyampaian dan penerimaan. informasi. Melalui bahasa kita dapat menyampaikan pendapat atau

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Bahasa

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB I PENDAHULUAN. wacana kritis oleh kalangan ahli komunikasi. Untuk itu,diperlukan pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Manusia menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan sesama.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peristiwa tutur merupakan gejala sosial, sedangkan tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. gagasan serta apa yang ada dalam pikirannya. Agar komunikasi dapat berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

I. PENDAHULUAN. Bagian pendahuluan dalam tesis ini terdiri dari, latar belakang yang berisi hal-hal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Frinawaty Lestarina Barus, 2014 Realisasi kesantunan berbahasa politisi dalam indonesia lawyers club

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

ERIZA MUTAQIN A

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil budaya manusia yang bernilai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan luar. Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. hasil perkembangan ilmu dan teknologi tersebut. Iklan terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah pemikiran rancangan suatu karya dasar yang ada diluar bahasa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah media komunikasi yang bersifat audio visual untuk

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DAN DAYA PRAGMATIK PADA IKLAN PRODUK KOSMETIK DI TELEVISI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan tulisanya baik lisan maupun tulisan dengan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu tuturan saat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. langsung. Hubungan langsung akan terjadi sebuah percakapan antarindividu

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (6) definisi operasional. Masing-masing dipaparkan sebagai berikut.

BAB 2 TINDAK TUTUR DAN SLOGAN IKLAN. Pandangan Austin (Cummings, 2007:8) tentang bahasa telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dilakukan secara lisan maupun tertulis. Melalui bahasa, manusia berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. penulis) maupun sebagai komunikan (mitra-bicara, penyimak, atau pembaca).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat bermanfaat bagi masyarakat apabila dalam perkembangannya. masyarakat adalah dengan cara memasang iklan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. penyampaian informasi baik secara lisan maupun tertulis.

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat adalah penerima informasi atau berita dari segala informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. selalu terlibat dalam komunikasi bahasa, baik dia bertindak sebagai. sebuah tuturan dengan maksud yang berbeda-beda pula.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan interaksi dengan

I. PENDAHULUAN. produk atau jasa yang tentunya menjadikan bahasa sebagai sarananya.

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana dalam Chaer, 2003:

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan bahasa yang dimiliki manusia merupakan suatu anugerah

BAB 1 PENDAHULUAN. Prinsip kerja..., Ratih Suryani, FIB UI, Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting bagi kehidupan manusia karena bahasa adalah milik

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dapat dilakukan oleh manusia melalui bahasa. Chaer (2010:14)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan kunci utama dalam berkomunikasi. Tanpa bahasa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sedang mengalami perubahan menuju era globalisasi. Setiap perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbahasa adalah aktivitas sosial. Seperti halnya aktivitas-aktivitas sosial yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada kehidupan di masyarakat manusia selalu melakukan interaksi atau hubungan sesamanya dengan menggunakan bahasa. Bahasa dan manusia suatu hal yang tidak dapat dipisahkan, dalam arti keduanya berhubungan erat. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi yang paling penting bagi manusia, karena dengan bahasa manusia dapat mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran atau gagasannya. Agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik, manusia harus menguasai keterampilan berbahasa. Bahasa digunakan oleh manusia dalam segala aktivitas kehidupan seharihari. Bahasa dapat menggantikan peristiwa atau kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh individu atau kelompok. Dengan bahasa, seorang individu atau kelompok dapat meminta individu atau kelompok lain untuk melakukan suatu pekerjaan. Kalimat yang diucapkan oleh seorang individu kepada individu lain bersifat individual (Aslinda & Syafyahya, 2010: 2). Bahasa sebagai sistem lambang arbitrer dipakai untuk bekerja sama, berinteraksi, atau mengidentifikasikan diri. Meningkatkan bahasa sebagai lambang makna dalam bahasa lisan diwujudkan dalam bentuk tindak ujar dan dalam bahasa tulis wujud simbol tulisan sehingga keduanya memiliki tempat masing masing. Dalam bahasa lisan maupun tulisan digunakan manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi secara langsung, misalnya ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Komunikasi yang melalui media, contoh iklan di televisi, siaran di radio, penulisan opini atau artikel di majalah, surat kabar, dan lain lain. 1

2 Perkembangan bahasa dapat diungkapkan atau diwujudkan dengan menggunakan berbagai sarana, sarana yang digunakan untuk merealisasikan tuturan tersebut dapat diungkapkan melalui media massa, yakni melalui media elektronik maupun media cetak. Media massa sebagai sarana komunikasi tidak hanya berarti pemberitahuan, namun berarti pula pengumuman, penerangan, penjelasan, penyuluhan, perintah, intruksi, nasehat, ajakan, rayuan, dan sebagainya. Usaha mengungkapkan ujaran dari diri seseorang tersebut, orang-orang tidak hanya menghasilkan tuturan yang mengandung kata-kata dan strukturstruktur gramatikal saja, tetapi mereka juga memperlihatkan tindakan-tindakan melalui tuturan itu. Pada suatu saat tindakan yang ditampilkan dengan menghasilkan suatu tuturan mengandung tindakan yang saling berhubungan (Yule, 2006: 81-83). Kegiatan berbahasa baru terwujud apabila manusia terlibat didalamnya. Di dalam berbicara penutur dan lawan tutur sama-sama menyadari bahwa ada kaidah-kaidah yang mengatur tindakannya, penggunaan bahasanya, dan interprestasi-interprestasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Setiap peserta tindak tutur bertanggung jawab terhadap tindakan pada kaidah kebahasaan di dalam interaksi lingual tersebut (Wijana, 1996: 45). Menurut Chaer (2010: 47) bahasa sebagai alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Seseorang dapat juga menggunakan alat lain untuk berkomunikasi, tetapi tampaknya bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik diantara alat komunikasi lainnya. Dalam setiap komunikasi manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa fikiran, gagasan, maksud, perasaan,

3 maupun emosi secara langsung. Dalam setiap proses komunikasi ini terjadilah apa yang disebut tindak tutur. Tindak tutur dalam bahasa dilihat sebagai suatu bentuk tindakan dengan memusatkan perhatiannya pada pertanyaan yang dilakukan ketika seseorang menggunakan bahasa (Budiman, 2004: 49). Tindak tutur digunakan sebagai alat penyampai pesan kepada masyarakat berwujud pernyataan pertanyaan, dan perintah dalam berkomunikasi. Aslinda & Syafyahya (2010: 31-33) mengemukakan bahwa dalam setiap interaksi linguistik manusia saling menyampaikan informasi baik berupa gagasan, maksud, pikiran, perasaan, maupun emosi secara langsung. Tindak tutur cenderung sebagai gejala individu yang bersifat psikologis dan ditentukan oleh kemampuan bahasa penutur dalam menghadapi peristiwa tertentu. Searle (dalam Aslinda & Syafyahya 2010: 33-34) mengemukakan bahwa semua interaksi lingual terdapat tindak tutur. Interaksi lingual bukan hanya lambang, kata atau kalimat, melainkan lebih tepat bila disebut produk atau hasil dari lambang, atau kalimat yang berujud perilaku tindak tutur. Tindak tutur sebagai produk atau hasil dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan kesatuan terkecil dari interaksi lingual. Dengan demikian, perlu di pertimbangkan tuturan dalam iklan layanan kesehatan masyarakat berbagai kemungkinan terdapat tindak tutur yang sesuai dengan posisi penutur, situasi tutur, dan kemungkinan struktur yang ada dalam bahasa itu. Seiring berkembangnya teknologi, munculnya media elektronik digunakan sebagai bentuk komunikasi secara lisan. Oleh sebab itu, alat komunikasi bahasa sebagai tindak tutur yang digunakan pada media elektronik harus membekas pada ingatan penyimak.

4 Komunikasi sebagai alat publikasi tidak bisa lepas dari pengaruh ajaran bahasa. Di dalam komunikasi yang wajar dapat diasumsi bahwa seorang penutur mengartikulasi tuturan dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada mitra tuturnya. Tujuan terjalinnya komunikasi agar mitra tutur dapat memahami apa yang dikomunikasikan tersebut. Penutur harus berusaha agar tuturanya selalu relevan mudah untuk di pahami.tuturan harus mudah di pahami dan diingat oleh mitra tutur. Menurut Budiman (2004: 49) teori tindak tutur dalam bahasa dilihat sebagai suatu bentuk tindakan. Teori ini memusatkan perhatiannya pada pertanyaan apa yang dilakukan orang ketika mereka menggunakan bahasa.konsep utama tindak tutur sebagai sarana yang penting dalam penelitian wacana dalam iklan layanan kesehatan masyarakat, terutama dengan menekankan aspek aktif berbahasa atau bahasa sebagai tindakan (Budiman, 2004: 50). Pada bahasa iklan, para produsen bebas menggunakan bahasa sesuka mereka untuk menarik pemirsa atau pembaca agar produk yang diiklankan itu laku. Iklan sebagai salah satu bentuk komunikasi antara produsen dan konsumen. Iklan digunakan untuk memperkenalkan dan menawarkan produk ataupun jasa. Pada umumnya iklan dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian konsumen agar membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu, peran bahasa sangatlah penting. Dengan bahasa yang menarik, indah dan sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai akan lebih mudah dimengerti. Bahasa di dalam iklan selama ini yang disiarkan dan ditayangkan tidak bisa lepas dari tindak tutur sebagai alatnya. Hal ini berpengaruh terhadap kesantunan tuturan yang digunakan.

5 Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi saat ini membuat keberadaan iklan layanan kesehatan masyarakat sebagai sarana dalam mempromosikan barang dan jasa. Hal ini ditunjukkan dengan semakin beragamnya iklan layanan kesehatan masyarakat yang terdapat pada media elektronik dengan bentuk dan tampilan yang sangat kreatif. Media semacam ini sering dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyebarluaskan program-programnya.wacana iklan layanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat membujuk dan mengajak masyarakat untuk melakukan programprogram yang diadakan oleh pemerintah tersebut. Pemerintah berusaha untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dengan membuat program tersebut untuk menarik perhatian masyarakat. Wacana iklan layanan kesehatan masyarakat diharapkan dapat membujuk dan mengajak masyarakat untuk melakukan program-program yang diadakan oleh pemerintah tersebut. Iklan tersebut juga berhubungan dengan kesantunan tuturan sebagai interaksi yang dihasilkan. Dalam iklan layanan kesehatan masyarakat, kesantunan bertutur dihasilkan sebagai bagian terkecil dalam interaksi lingual. Kesantunan bertutur digunakan sebagai alat penyampai pesan kepada masyarakat berwujud pernyataan, pertanyaan, dan perintah. Iklan layanan kesehatan masyarakat dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian konsumen agar membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan. Untuk itu, peran bahasa sangatlah penting. Dengan bahasa yang santun, menarik, indah dan sesuai dengan sasaran yang hendak dicapai sehingga lebih mudah dimengerti. Bahasa di dalam iklan tersebut selama ini yang disiarkan dan ditayangkan tidak bisa lepas dari tindak tutur atau tindak ujar sebagai alatnya. Hal ini berpengaruh terhadap kesantunan tuturan yang digunakan.

6 Kesantunan tuturan yang diutarakan oleh penutur dalam iklan layanan kesehatan masyarakat dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuan tertentu. Dalam hubungan ini bentuk-bentuk tuturan yang bermacam-macam dapat digunakan untuk menyatakan maksud yang sama atau sebaliknya berbagai macam maksud dapat dibicarakan dengan tuturan yang sama (Wijana, 1996: 11). Kehadiran iklan layanan kesehatan masyarakat dalam komunikasi yang wajar dapat diasumsi bahwa seorang penutur mengartikulasi kesantunan tuturan dengan maksud untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada mitra tuturnya dengan baik. Kesantunan bertutur kata perlu ditanamkan dengan baik karena bahasa berperan penting dalam interaksi sosial sekaligus cerminan karakter seseorang. Seseorang yang baik budi dan karakternya tentulah tutur katanya juga santun. Tujuan terjalinnya kesantunan bertutur kata dalamberkomunikasi agar mitra tutur dapat memahami dan menerima apa yang dikomunikasikan tersebut dengan baik. Kaidah kesantunan berbahasa telah dikemukakan oleh beberapa ahli bahasa diantaranya Brown dan Levinsin, Robin Lakof dan Geoffrey Leech. Pada penelitian ini akan digunakan prinsip kesantunan Leech (1983) karena dianggap mampu mendeskripsikan bentuk-bentuk kesantunan tuturan iklan layanan kesehatan masyarakat secara komprehensif. Leecch (1983) menjelaskan bahwa kesantunan berbahasa terdiri atas enam maksim, yaitu (a) maksim kearifan, (b) maksim kedermawanan, (c) maksim pujian, (d) maksim kerendahan hati, (e) maksim kesepakatan, dan (f) maksim simpati. Kesantunan berbahasa akan membuat lawan tutur merasa dihargai dan nyaman sehingga dapat meminimalisir konflik antara penutur dan lawan tutur.

7 Sebelumnya, penelitian mengenai kesantunan berbahasa sudah dilakukan oleh Supriyatin Ningsih (2009) dalam skripsinya berjudul Analisis Kesantunan Tindak Tutur Guru dalam Interaksi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia di Kelas XI SMA Negeri 9 Malang. Persamaan penelitian sekarang dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama menggunakan kesantunan tuturan sebagai pisau analisis dan sama- sama menggunakan pendekatan kualitatif. Namun, ada hal- hal yang membedakan penelitian sekarang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya antara lain terletak pada objek penelitian. Jika objek penelitian yang digunakan Supriyatin Ningsih adalah pembelajaran di sekolah, maka pada penelitian ini objek yang digunakan adalah video iklan layanan kesehatan masyarakat. Selain itu, jika penelitian Supriyatin Ningsih dititikberatkan untuk mengetahui fungsi kesantunan tuturan guru yaitu fungsi kompetitif dan fungsi menyenangkan. Selain itu juga dipaparkan mengenai strategi kesantunan tuturan guru, yaitu strategi kesantunan positif dan negatif. Strategi kesantunan posistif meliputi (a) menarik perhatian, keinginan dan kebutuhan penutur, (b) melebihlebihkan rasa ketertarikan kepada pendengar, menggunakan identitas kelompok. Strategi kesantunan negatif dilakukan dengan cara (a) meminta secara tidak langsung menurut kebiasaan, (b) bersikap pesimis, (c) meminimalkan pembebanan dan meminta maaf, maka pada penelitian kali ini lebih dititikberatkan untuk mendeskripsikan fungsi, makna, dan bentuk kesantunan tuturan dalam video iklan layanan kesehatan masyarakat. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian kesantunan tuturan terhadap iklan layanan kesehatan masyarakat yang ada dalam video iklan layanan kesehatan masyarakat

8 berdasarkan prinsip kesantunan Geofreey Leech. Akhir kata, peneliti menuangkan penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan judul Analisis Kesantunan Tuturan dalam Video Iklan Layanan Kesehatan Masyarakat sehingga dapat digunakan sebagai acuan kesantunan tuturan dalam iklan layanan kesehatan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Bagaimana fungsi kesantunan tuturan yang terdapat pada video iklan layanan kesehatan masyarakat? b. Bagaimana makna kesantunan tuturan yang terdapat pada video iklan layanan kesehatan masyarakat? c. Bagaimana bentuk kesantunan tuturan yang terdapat pada video iklan layanan kesehatan masyarakat? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang peneliti paparkan, maka tujuan penelian ini adalah sebagai berikut: a. Mendeskripsikan fungsi kesantunan tuturan yang terdapat pada video iklan layanan kesehatan masyarakat. b. Mendeskripsikan makna kesantunan tuturan yang terdapat pada video iklan layanan kesehatan masyarakat. c. Mendeskripsikan bentuk kesantunan tuturan yang terdapat pada video iklan layanan kesehatan masyarakat.

9 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.4.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada pembelajaran Bahasa Indonesia, manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik secara teoretis maupun secara praktis, dan diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap analisis kesantunan tuturan dalam video iklan layanan kesehatan masyarakat serta berguna sebagai referensi maupun sebagai pengembangan ilmu bahasa Indonesia khususnya di bidang pragmatik. 1.4.2 Manfaat Praktis Manfaat praktis yang diperoleh dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut. a. Bagi masyarakat umum penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan tentang kesantunan tuturan dalam bertutur kata. b. Bagi mahasiswa yang mengambil penelitian sejenis dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan penelitian berikutnya. 1.5 Definisi Operasional Berikut definisi operasional atau penegasan istilah- istilah penting yang digunakan dalam penelitian ini. a. Kesantunan Tuturan Kesantunan merupakan hal memperlihatkan kesadaran akan martabat orang lain (Kridalaksana,2011: 110). Di Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa santun adalah halus dan baik yang menyangkut budi bahasa maupun

10 tingkah laku serta sabar, tenang dan sopan. Dengan demikian, kesantunan tuturan merupakan perilaku berbahasa secara halus dan berbudi. b. Fungsi Kesantunan Tuturan Fungsi kesantunan merupakan penggunaan bahasa untuk tujuan tertentu dan peran unsur dalam suatu ujaran dan hubungannya secara struktural dengan unsur lain (Kridalaksana, 2011: 67). Menurut Tarigan (2009: 6) bahwa peranan dan fungsi bahasa bergantung kepada situasi dan kondisi, serta bergantung pada konteks. Setiap tuturan dalam iklan terdapat fungsi- fungsi tertentu. Fungsi- fungsi bahasa yang berkaitan dengan kesantunan meliputi fungsi kompetitif, menyenangkan, dan fungsi bekerja sama. c. Makna Kesantunan Tuturan Menurut Kridalaksana (2011: 148) makna tuturan dapat diartikan sebagai maksud pembicara, pengaruh satuan bahasa dalam pemahaman persepsi atau perilaku manusia atau kelompok manusia, hubungan, dalam arti kesepadanan atau ketidaksepadanan antara bahasa dan alam di luar bahasa, atau antara ujaran dan semua hal yang ditunjukkannya, dan cara menggunakan lambanglambang bahasa. Makna tuturan dalam penelitian ini merupakan penafsiran tuturan iklan yang didasarkan pada faktor- faktor nonlinguistik, seperti pembicara, pendengar, bila dan dimana tuturan tersebut diujarkan serta daya ilokusi tuturan yang meliputi asertif, komisif, direktif, ekspresif, dan deklaratif. d. Bentuk Kesantunan Tuturan Bentuk kesantunan tuturan dalam penelitian ini berupa tuturan iklan yang ada dalam video iklan layanan kesehatan masyarakat yang memenuhi maksim kesantunan yang telah ditetapkan oleh Leech, yaitu maksim kearifan, maksim

11 kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. e. Iklan Iklan merupakan struktur informasi dan susunan komunikasi nonpersonal yang biasanya dibiayai dan bersifat persuasif, tentang produk- produk (barang, jasa, dan gagasan) oleh sponsor yang terindetifikasi, melalui berbagai macam media (Noviani, 2002: 23). f. Iklan Layanan Kesehatan Masyarakat ILKM pada dasarnya merupakan alat untuk menyampaikan pesan sosial kepada masyarakat dan juga mempromosikan kesejahteraan masyarakat. Media semacam ini sering dimanfaatkan oleh pemerintah untuk menyebarluaskan program- programnya. Misalnya ILKM yang dibuat untuk menyukseskan program imunisasi sosial, pemberantasan nyamuk demam berdarah, virus flu burung, menjaga lingkungan hidup, membuang sampah pada tempatnya, budaya mencuci tangan, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya.