III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan. ataupun karakteristik, serta objek yang akan diteliti.

III. METODE PENELITIAN. fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai salah satu cara untuk memecahkan suatu masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga

III. METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel yang satu

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. diharapkan dapat tercapai. Sesuai dengan sasaran penelitian, maka penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

III. METODE PENELITITAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengetahui pengaruh antara variabel x dan y yang dideskripsikan secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODE PENELITIAN. penelitian yang dimana yang dimaksud dengan penelitian deskriptif menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian korelasional, karena penelitian melibatkan tindakan pengumpulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dipergunakan metode deskriptif korelasional untuk deskripsikan dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. pendidikan nilai dalam keluarga terhadap sikap tanggung jawab siswa di kelas X

III. METODE PENELITIAN. langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar

BAB III METODE PENELITIAN. karena dalam penelitian ini membahas tentang faktor-faktot penyebab. Negeri 4 Sekampung Lampung Timur.

III. METODELOGI PENELITIAN. sesuai dengan fakta yang ada. Oleh karena itu peneliti ingin menggambarkan

tercapai seperti yang diharapkan. Metode penelitian adalah ilmu tentang metode-metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.

BAB III METODELOGI PENELTIAN. khususnya mengenai Undang-Undang No.23 Tahun 2002 Tentang

BAB III Metodologi Penelitian. Dalam penelitian diperlukan metode penelitian, tujuannya adalah agar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistimatis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode pada sebuah penelitian sangat diperlukan, yaitu suatu bentuk metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. metodologi penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif karena

pemahaman ideologi Pancasila terhadap sikap moral.

BAB. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif korerasional

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian adalah ilmu pengetahuan yang membahas jalan atau cara mengemukakan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan diteliti sebelumnya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian harus sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh

III. METODOLOGI PENELITIAN. dimana suatu metode penelitian yang bertujuan mengungkapkan, menggambarkan

METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode ini dibutuhkan karena untuk menentukan data penelitian, menguji

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dapat tercapai seperti yang diharapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan penelitian di atas, maka metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian deskriptif ini peneliti ingin memaparkan datadata. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2010/2011.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode sangat

METODOLOGI PENELITIAN. menumbuhkan kesadaran siswa terhadap penegakan Hak asasi manusia

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. masalah yang diteliti, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk. ekstrakurikuler terhadap budi pekerti siswa.

III. METODOLOGI PENELITIAN. perencanaan, prosedur hingga teknis pelaksanaan dilapangan. Hal ini

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Adapun langkah-langkah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. sebenarnya yaitu untuk mengetahui bagaimanakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sistematis dan mengadakan analisa secara logis rasional.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terjadi dengan menggunakan teknik pokok angket dan tehnik penunjang

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini mendeskrifsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara

III. METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian

METODOLOGI PENELITIAN. metode deskriptif kuantitatif, untuk mengetahui pengaruh antara variabel

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode tersebut. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ilmiah. Selain memaparkan garis-garis yang cermat, juga akan

III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko. sekaligus pada suatu saat. (Notoatmojo 2010:37)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dilakukan dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi data

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Lampung yaitu di Fakultas Keguruan. Dan Ilmu Pendidikan tahun ajaran 2009/2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian, dalam upaya untuk menemukan data yang valid, menguji suatu kebenaran ilmu pengetahuan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. secara sistematis dan factual yang menuntut untuk segera dicarikan jalan

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif ini penulis ingin memaparkan data-data dan menganalisis data

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Berikut ini definisi

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan data serta bagaimana penelitian di lapangan.

METODE PENELITIAN. ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang menggunakan tujuan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN. dan akurat yang dirasa mendesak untuk segera dicarikan solusinya.

III. METODOLOGI PENELITIAN. sebelumnya, sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.

I. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upayanya memanfaatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

Transkripsi:

41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode deskriptif kuantitatif karena dalam penelitian ini mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada saat sekarang secara sistematis dan faktual yang menuntut untuk segera dicari jalan keluarnya. Menurut Sukardi (009: 157) Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama yaitu mengambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek. Sedangkan menurut Sugiyono (009: 15) penelitian kualitatif adalah: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. B. Jenis Penelitian Jadi penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengukur suatu peristiwa atau fakta-fakta yang terjadi secara sistematis, faktual dan akurat yang memiliki pengaruh dan hubungan disetiap variabelnya. Penelitian ini membahas masalah yang terjadi dalam kehidupan masyarakat

4 khususnya memaparkan Pengaruh Pemahaman Hak Asasi Manusia Terhadap Pelaku Tindak Pidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampunng. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi yang dipergunakan penelitian ini adalah narapidana yang ada di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampung tahun 015 yang berjumlah 868 orang pada bulan Juli. Untuk lebih jelasnya, berikut data populasi yang dijadikan obyek dalam penelitian ini. Banyaknya populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 868, seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 3.1. Jumlah Narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung. No. Jenis Penggolongan Jenis Kasus Tindak Pidana 1. Pidana Umum Perampokan,penipuan,asusila,pe mbunuhan, dll Narkotika Psikotropika. Pidana Khusus Korupsi Trafficing Jumlah Sumber: Data primer tanggal 15 juli 015 Jumlah Tindak Pidana Kejahatan 585 Jiwa 5 Jiwa 53 Jiwa 5 Jiwa 868Jiwa Berdasarkan Tabel di atas jumlah narapidana yang terdapat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung yang terdapat dijenis narapidana khusus berjumlah 868. Jadi secara perlakuan narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampung tersebut sama haknya tetapi hukuman yang di jatuhkan berbeda.

43. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang dijadikan sasaran dalam penelitian ini. Menurut Martono (01: 74) sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Menurut Arikunto (006: 144) apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subyeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10 % - 15 % atau 0 % - 5 % atau lebih. 3. Teknik Sampling Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel penelitian ini adalah teknik sampling alokasi proporsional (proportionate random sampling). Sampel yang digunakan dalam penelitian narapidana Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampung. Berdasarkan jumlah populasi sebesar 868 narapidana, sehingga peneliti mengambil sampel 10 % dari 868 narapidana dengan perincian sebagai berikut: 10 R X 100 Jumlah Narapidana 10 R X 100 868 Narapidana R 86 Narapidana

44 Tabel 3.. Jumlah Sampel Penelitian di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung. No Jumlah Tindak Sample (10 %) Jenis Kasus Pidana Kejahatan 1. Pidana Umum 585 585 x 10 % = 58,5 = 58. Narkotika Psikotropika 5 Jiwa 5 x 10 % =,5 = Jiwa 3. Korupsi 53 Jiwa 53 x 10% = 5,3 = 5 Jiwa 4. Trafficing 5 Jiwa 5 x 10% = 0,75 = 1 Jiwa Jumlah 868 Jiwa 86 Jiwa sumber :Analisis Data Primer Berdasarkan data tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk pidana khusus di Lingkungan Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Bandar Lampung adalah 868 Jiwa dan sampel yang akan di ambil berjumlah 86 Jiwa. D. Variabel Penelitian, Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu: 1. Variabel bebas (X): Pengaruh Pemahaman Hak Asasi Manusia. Variabel terikat (Y): Tingkat Kejahatan. Definisi Konseptual Variabel Definisi konseptual variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pemahaman Hak Asasi Manusia (Y): Hak Asasi Manusia, adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang Maha Esa dan merupakan anugerah-nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. HAM

45 merupakan hasil perjuangan manusia untuk mencapai harkat kemanusiaan, sebab hingga saat ini hanya konsep HAM dan demokrasilah yang terbukti paling mengakui dan menjamin harkat kemanusiaan. Dihadapan manusia memiliki potensi untuk mencapai kebenaran, tetapi tidak kebenaran mutlak dimiliki oleh manusia, karena yang benar secara mutlak hanya Tuhan.. Tingkat Kejahatan (X): Tingkat Kejahatan adalah pelanggaran Norma-norma dalam tiga bidang hukum lain, yaitu hukum perdata, hukum ketatanegaraan, dan hukum tata usaha pemerintah dimana orang yang melakukan kejahatan terkena sanksi dibagi menjadi sanksi pidana ringan, sedang, berat yang oleh pembentuk undang-undang di tanggapi oleh suatu hukum pidana. Sifat-sifat yang ada dalam dalam setiap tindak pidana adalah sifat melanggar hukum dan tidak ada suatu tindak pidana tanpa sifat melanggar hukum. 3. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Sedangkan ketercapaikan terhadap pemahaman Hak Asasi Manusia (X) adalah pemahaman terhadap Hak Asasi Manusia dalam suatu standar tingkah laku, kebenaran dan keindahan dalam menjalankan suatu keeratan hubungan yang harmonis untuk mampu saling menghargai hak orang lain tengah kehidupan masyarakat sehingga terciptanya sebuah toleransi yang tinggi atas dasar kerelaan untuk saling memahami, mau mendengar, serta mau peduli antar sesama anggota masyarakat. Adapun

46 indikator-indikator yang dapat mengukur tingkat pemahaman pelaku tindak pidana terhadap Hak Asasi Manusia di lihat dari variabel (Y) : a. Memahami b. Kurang memahami c. Tidak Memahami. Dalam pelaku tindak pidana selalu berkaitan tentang hukum sehingga perbuatan dimana merugikan orang lain sangat tidak diperbolehkan. tentang penggolongan tindak-tindak pidana harus dimulai dengan mencari persamaan sifat semua tindak pidana. Dari persamaan sifat ini kemudian dapat dicari ukuran-ukuran atau kriteria untuk membedakan suatu golongan tindak pidana dari golongan lain. Dalam hal ini indikator mengukur tingkat pengaruh pelaku tindak pidana Kejahatan dalam klasifikasi bagian-bagian, di lihat dari variabel (Y) yang meliputi : 1. Tindak pidana Ringan. Tindak pidan Sedang 3. Tindak pidana Berat E. Rencana Pengukuran Variabel Rencana pengukuran yang digunakan dalam penelitian variabel Pengaruh Pemahaman Hak Asasi Manusia Terhadap Pelaku Tindak Pidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampunng. Angket yang berisikan pertanyaan dengan maksud menyimpulkan data. Angket tersebut berisikan alternatif jawaban dalam lembaran angket yang disebar ke responden. Angket yang

47 dipergunakan juga merupakan angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang dimana jawaban pertanyaanya telah disediakan kemungkinan pilihanya (Basrowi,006: 175) Rencana pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel (X) pemahaman Hak Asasi Manusia pada narapidana adalah : a. Memahami Apabila pelaku tindak pidana memiliki pemahaman dan kemampuan untuk saling menghargai Hak Asasi Manusia dan mengetahui akibatnya kalo melanggar HAM b. Kurang mamahami Pelaku tindak pidana hanya sekedar mengetahui apa itu Hak Asasi Manusia tetapi kurang paham cara implementasikan dikehidupan c. Tidak memahami Apabila pelaku tindak pidana sama sekali tidak mengetahui apa itu Hak Asasi Manusia Variabel (x) pengaruh pelaku tindak pidana adalah : 1. Tindak pidana Ringan. Tindak pidan Sedang 3. Tindak pidana Berat

48 F. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Pokok a. Angket Teknik pokok yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket. Angket atau kuisioner yang berisi daftar pertanyaan yang secara tertulis yang terdiri dari item-item pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian dan akan dijawab oleh responden penelitian yaitu Pengaruh Pemahaman Hak Asasi Manusia Terhadap Pelaku Tindak Pidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampunng. Angket yang akan digunakan adalah angket tertutup, yaitu item-item dari pertanyaan yang sudah disertai alternatif jawaban yang harus dipilih oleh responden. Angket dalam penelitian ini dipakai karena data yang diperlukan berupa angka yaitu berbentuk skor nilai, tujuannya untuk memperoleh data utama yang kemudian data tersebut akan dianalisis. Dalam setiap tes memiliki tiga alternatif jawaban dan masingmasing memiliki bobot atau skor nilai yang berbeda. Variasi nilai dari masing - masing jawaban dengan kriteria sebagai berikut : a. Untuk jawaban yang sesui harapan akan diberi nilai 3 (tiga) b. Untuk jawaban yang kurang sesuai dengan harapan akan diberi nilai (dua) c. Untuk jawaban yang tidak diharapkan akan diberi nilai 1 (satu)

49. Teknik Penunjang a. Wawancara Dalam proses wawancara, peneliti mengumpulkan data dan menggali informasi dengan cara melakukan tanya jawab dan bertatap muka secara langsung dengan nara sumber atau informan terkait penelitian tersebut, sehingga informasi yang diperoleh lebih jelas dan akurat. Wawancara dilakukan secara langsung oleh peneliti dengan narapidana terhadap pemahaman Hak Asasi Manusia pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampung serta pihak-pihak terkait sesuai dengan permasalahan variabel yang akan diteliti. b. Observasi Melakukan pengamatan dan pengambilan data secara langsung terhadap obyek penelitian, subyek penelitian dan keadaan tempat penelitian. c. Dokumentasi Teknik ini di pergunakan untuk menemukan dan memproleh data berupa bahan-bahan tertulis mengenai informasi dan data-data yang relefan. Teknik ini dipergunakan untuk mengetahui jumlah narapidana di Lembaga Pemasyarakatan kelas I Bandar Lampung G. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Untuk memperoleh data yang akurat dalam suatu penelitian, maka alat ukur yang digunakanpun harus valid, artinya alat ukur tersebut harus dapat mengukur secara tepat. Dalam hal ini alat ukur yang dimaksud adalah

50 angket, yang disajikan berdasarkan konstruksi teoritisnya. Untuk validitas angket, peneliti mengadakan uji coba degan melihat indikator variabel X dan Y yang kemudian dikontruksikan menjadi item-item pertanyaan. Serta cara mengetahui validitas angket, peneliti melakukan konsultasi angket dengan dosen ahli penelitian di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, khususnya dengan dosen Pembimbing I dan Pembimbing II. Setelah dinyatakan valid maka angket tersebut dapat digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini.. Uji Reliabilitas Penelitian yang menggunakan uji coba angket, dalam pelaksanaannya memerlukan suatu alat pengumpulan data yang harus diuji reliabilitasnya. Untuk reliabilitas angket diadakan uji coba ditempuh dengan cara sebagai berikut: 1. Menyebarkan angket untuk diujicobakan kepada 10 orang di luar responden;. Hasil uji coba dikelompokan dalam item ganjil dan item genap; 3. Hasil item ganjil dan genap dikorelasikan dengan rumus Product Moment, yaitu: rxy x xy x y x y N N y N Keterangan : rxy x : Hubungan Variabel X dan Y : Variabel bebas

51 y N : Variabel terikat : Jumlah responden 4. Untuk reliabilitas angket dengan menggunakan rumus Spearman Brown, sebagai berikut: ( rgg) rxy= 1 rgg Keterangan : rxy : Koefisisien Reliabilitas seluruh item rgg : Koefisien korelasi item ganjil dan genap 5. Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas dengan kriteria, sebagai berikut: 0, 90 1, 00 : Tinggi 0, 50 0, 89 : Sedang 0, 00 0, 49 : Rendah H. Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh dari penyebaran angket, maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, yaitu suatu penelitian yang menggambarkan fenomena yang terjadi. Fenomena tersebut diteliti secara deskriptif dengan mencari dan mengumpulkan informasi-informasi yang mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Informasi-informasi yang berhasil dikumpulkan dalam bentuk uraian, yang memberikan gambaran atas suatu keadaan yang sejelas mungkin.

5 Untuk mengolah dan menganalisis data, akan digunakan teknik analisis data dengan merumuskan: I NT NR K Keterangan : I NT NR K : Interval : Nilai Tinggi : Nilai Rendah : Kategori Interval Dan selanjutnya disajikan dalam bentuk presentase pada setiap tabel kesimpulan. Rumus presentase yang digunakan adalah sebagai berikut : P N F 100% Keterangan : P F N : Presentase : Jumlah jawaban dari seluruh item : Jumlah perkalian item dengan responden Teknik untuk mengolah dan menganalisis data dalam penelitian ini digunakan rumus Chi Kuadrat yaitu: X b k i : 1 j : 1 Oij Eij Eij Keterangan: X² : Chi Kuadrat

53 b i : 1 k j1 Oij Eij : Jumlah Baris : Jumlah Kolom : Banyaknya data yang diharapkan : Banyaknya data hasil pengamatan Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan data tersebut sebagai bahan perhitungan, dengan terlebih dahulu menggunakan banyaknya gejala yang diharapkan terjadi dengan rumus : E ij N jo xn n oj Keterangan : E ij : Banyaknya gejala yang diharapkan terjadi N oj : Jumlah data hasil pengamatan N jo : Jumlah skor yang diperoleh dari item n : Jumlah responden Dengan kreteria uji sebagai berikut : a. Jika X hitung lebih besar atau sama dengan X tabel dengan taraf signifikan 5 % maka hipotesis diterima. b. Jika X hitung lebih kecil atau sama dengan X tabel dengan taraf signifikan 5 % maka hipotesis ditolak. Untuk menguji keeratan maka digunakan rumus kontigensi sebagai berikut: c x x n

54 Keterangan : C : Koefisien Kontigensi X² : Chi Kuadrat n : Jumlah Sampel Agar C diperoleh dapat dipakai untuk derajat asosiasi antara faktor-faktor di atas maka harga C dibandingkan koefisien maksimum yang biasa terjadi maka harga maksimum ini dapat dihitung dengan rumus : m 1 C maks m Keterangan : C maks : Koefisien kontigensi maksimum m n : Harga maksimum antara baris dan kolom : Bilangan konstant Makin dekat harga C pada C maksimum maka makin besar derajat asosiasi antara variabel.