1. BAB I PENDAHULUAN. yang didasarkan atas kehendak rakyat (Reynolds & Mellaz, 2011).

dokumen-dokumen yang mirip
Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

I. PENDAHULUAN. pengaruh yang ditimbulkan oleh media massa (Effendy, 2003: 407).

MEDIA SURVEI NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. tak terkecuali sektor ekonomi. Berbagai sektor dalam perekonomian ini

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang relevan bagi investor dalam berinvestasi di pasar modal dan bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Budiarjo (2008) mengatakan, salah satu perwujudan demokrasi yang menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

DAFTAR ISI. Halaman Daftar isi... i Daftar Tabel... iv Daftar Gambar... v

I. PENDAHULUAN. Ada hal yang berbeda pada pelaksanaan pilpres tahun 2014, dimana kita

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

MENYIMAK PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI MASA KAMPANYE TERBUKA (16 Maret 1 April 2014)

BAB I PENDAHULUAN. perjalanan demokrasi di Indonesia. Berbagai kegiatan politik menarik

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

REKAPITULASI HASIL VERIFIKASI FAKTUAL PARTAI POLITIK TINGKAT PROVINSI PROVINSI...

BAB I PENDAHULUAN. di berbagai media massa baik elektronik maupun cetak semua menyajikan

Ada Apa dengan Milenial? Orientasi Sosial, Ekonomi dan Politik. Rilis dan Konferensi Pers Survei Nasional CSIS 2017 Jakarta, 2 November 2017

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era demokrasi ini, khususnya di Inodonsia, musik tidak hanya sebagai

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

MODEL C 1 DPR UKURAN PLANO

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang

Pemilu 2009: Kemenangan Telak Blok Partai Nasionalis Ringkasan

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh investor, yakni risiko sistematis dan risiko tak sistematis

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan informasi yang lajunya begitu cepat saat ini

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

BAB I PENDAHULUAN. modern yang saat ini berkembang dengan pesat dan telah menjadi bagian hidup

TIM PENYUSUN. Pengarah. Design-Layout

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Rosihan Arsyad dalam Sinar Harapan online pun menyatakan

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan, kedaulatan berada pada tangan rakyat. Demokrasi yang kuat,

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas pasar modal yang tumbuh dan berkembang dengan baik

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

Hasil Riset Media Monitoring Parpol dan Capres April-Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN. 2009, peristiwa pemilu mempengaruhi harga saham (Suwaryo, 2008). Setiap investor sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

PENGHITUNGAN PEROLEHAN KURSI PARTAI POLITIK DALAM PEMILIHAN UMUM DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

BAB I PENDAHULUAN. Media massa berkembang pada tahun 1920-an atau 1930-an (McQuail,

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar uang merupakan salah satu instrumen ekonomi yang sangat

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

BAB I PENDAHULUAN. DPR atau MPR. Karena pergantian sistem pemerintahan, banyak wajah wajah

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

Dari Fadli dan Novanto: Welcome Papa Trump...

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

2014 PEMILIHAN UMUM DAN MEDIA MASSA

POLITICAL OUTLOOK 2014 : EFEK JOKOWI DAN KINERJA PARPOL TIGA BULAN SEBELUM PILEG 2014

Migrasi Aktivis ke Kekuasaan Politik. Oleh Tata Mustasya

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB 1 PENDAHULUAN. kandidat presiden juga memanfaatkan media online termasuk di dalamnya

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

Headline Berita Hari Ini Periode: 30/05/2014 Tanggal terbit: 30/05/2014

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

HASIL JAJAK PENDAPAT PUBLIK SEPUTAR PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

BAB I PENDAHULUAN. dimana adanya pemberian kebebasan seluas-luasnya. untuk berpendapat dan membuat kelompok. Pesatnya

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

publik pada sektor beras karena tidak memiliki sumber-sumber kekuatan yang cukup memadai untuk melawan kekuatan oligarki politik lama.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

BAB I PENDAHULUAN. intensitas tinggi seiring dengan terjadinya kebebasan pers yang dimulai sejak

I. PENDAHULUAN. wilayah dan tataran kehidupan publik, terutama dalam posisi-posisi pengambilan

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah salah satu proses bisnis yang paling kompleks. Pengertian

BUPATI BANYUWANGI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 188/729/KEP/ /2012

Transkripsi:

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum selanjutnya disebut pemilu merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat secara langsung dalam proses demokrasi. Proses pemilu yang kompetitif dan dinamis baru terjadi sejak 1998, setelah rezim orde baru jatuh. Pemilihan umum pada dasarnya adalah tentang kompetisi, ada pihak yang menang dan yang kalah; pemilu juga merupakan proses pembentukan pemerintah yang didasarkan atas kehendak rakyat (Reynolds & Mellaz, 2011). Pemilu sendiri telah dilaksanakan selama tiga rezim pemerintahan di Indonesia, yakni masa parlementer, orde baru, dan reformasi. Pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali untuk memilih para pemangku kepentingan, baik eksekutif maupun legislatif. Pemilihan umum juga tidak hanya dilaksanakan dalam tingkat nasional saja, tapi juga daerah. Pemungutan suara yang dilaksanakan dalam pemilu di Indonesia memegang prinsip Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (LUBER). Menurut Savita dan Ramesh (2015), siklus politik yang terjadi di suatu negara dapat mempengaruhi kondisi perekonomian melalui berbagai cara. Ketidakpastian akan kondisi politik biasanya muncul ketika terjadi pergantian rezim pada pemerintahan (Ramesh, 2015). Pergantian rezim ini biasanya terjadi pada masa pemilu, sehingga masa-masa pemilu meningkatkan ketidakpastian dan risiko politik. Sementara itu, pemilihan umum 2014 menjadi babak baru bagi proses demokrasi di Indonesia. Sebab, pada pemilu 2014 terjadi pergantian rezim dari masa pemerintahan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang telah

memangku tanggung jawab selama dua periode kepemimpinan. Diduga risiko politik muncul cukup signifikan pada pemilu 2014 karena adanya pergantian rezim tersebut. Selain itu, terdapat beberapa faktor yang menjadikan pemilu 2014 berbeda dibandingkan pemilu-pemilu yang telah berlangsung sebelumnya. Salah satunya adalah arus informasi yang terjadi sangat cepat selama masa pemilu. Hal tersebut terjadi berkat peran berbagai media sosial yang aktif digunakan oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dalam statista.com, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada 2014 mencapai 66,4 juta pengguna dengan penggunaan paling banyak pada Facebook yang mencapai 14% dari total keseluruhan. Selain itu, masyarakat Indonesia sendiri rata-rata menghabiskan 2,9 jam dalam sehari untuk mengakses akun-akun media sosial-nya selama kuartal keempat 2014 dengan tren yang terus meningkat (Statista, 2015). Dalam artikel pada Tempo.co yang bertajuk SBY: Jelang Pemilu, Suhu Politik Pasti memanas 1 dipaparkan bahwa persaingan dalam pemilihan umum 2014 akan berlangsung lebih kompetitif. Menurunnya elektabilitas Partai Demokrat (PD) 2 dalam pemilihan umum 2014 juga menjadi salah satu faktor pemicu meningkatnya kompetisi politik yang terjadi selama pemilu 2014. PD tidak lagi hadir sebagai incumbent yang kuat seperti pada pemilu 2009, meskipun PD telah 1 diakses pada 21 Mei 2015 melalui laman http://nasional.tempo.co/read/news/2013/04/30/078476792/sby-jelang-pemilu-suhupolitik-pasti-memanas 2 Penurunan elektabilitas disebabkan oleh rentetan kasus korupsi yang menimpa kaderkader Partai Demokrat sepanjang 2011-2013. Faktor lain yang juga ikut mempengaruhi penurunan tersebut adalah kinerja pemerintahan SBY yang menunjukkan tren penurunan sepanjang 2009 2013

melakukan berbagai cara untuk mempertahankan elektabilitasnya, salah satunya melalui penunjukkan SBY sebagai ketua umum PD. Penurunan elektabilitas tersebut menjadi momentum bagi partai pesaing lain, terutama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Golongan Karya (Golkar) yang selalu menempati posisi teratas pada pemilu-pemilu yang diselenggarakan pasca reformasi (Indikator, 2014). Selain itu, terdapat anekdot yang terjadi pada masa-masa pemilu 2014. Salah satunya adalah respon pasar terhadap suatu kejadian politik seperti yang tergambar pada Gambar 1.1 berikut. Gambar 1. 1 Pergerakan IHSG dan Return IHSG, 2 Januari 2014 25 Juli 2014 Sumber: Bloomberg (2015) Pada tanggal 14 Maret 2014, PDIP resmi mengumumkan pengangkatan Joko Widodo sebagai calon presiden dari partainya. Hal ini direspon positif oleh pasar dengan naiknya indeks harga saham sampai pada level 4.878. Return IHSG

juga naik secara signifikan seperti yang ditunjukkan oleh titik pada grafik di atas. Kejadian ini selanjutnya disebut sebagai Efek Jokowi. Efek Jokowi rupanya tidak hanya mempengaruhi respon pasar saham, tapi juga preferensi masyarakat terhadap pilihannya pada pemilu 2014. Berdasarkan hasil survei yang dihimpun oleh Indikator Politik Indonesia, ditemukan bukti bahwa preferensi masyarakat berubah pasca pengumuman pencalonan Jokowi sebagai presiden dari PDIP. PDIP mengalami peningkatan pemilih yang paling tinggi apabila dibandingkan dengan parpol-parpol peserta pemilu lain. Diperkirakan PDIP mampu menarik pemilih yang masih belum menentukan pilihan dan pemilih dari partai lain (Indikator, 2014). Pergerakan kenaikan pemilih berdasarkan survei tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. 2 Perkembangan Persebaran Pemilih pada 4 Partai dengan Elektabilitas Tertinggi, April 2009 Maret 2014 Sumber : Indikator (2014)

Berdasarkan hasil survei di atas, tampak bahwa PDIP dan Golkar merupakan partai dengan elektabilitas tertinggi selama 2013 2014. PDIP terus mengalami tren peningkatan pemilih hingga Maret 2014, sedangkan Golkar justru mengalami penurunan dan posisinya tersalip oleh PDIP. Kenaikan jumlah pemilih paling tajam terjadi pada Maret 2014 pasca diumumkannya Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP. Persentase pemilih naik dari 16,6 persen menjadi 24,5 persen. Sementara itu, juga tampak bahwa PD terus mengalami penurunan elektabilitas sepanjang 2009 2014. Sebaliknya, elektabilitas Partai Gerindra meningkat signifikan dan mengalahkan PD pada 2014. Selanjutnya, persaingan memuncak pada pemilihan umum presiden 2014 sebab hanya terdapat dua pasang calon yang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden. Kedua pasang calon tersebut adalah pasangan nomor urut 1, Prabowo Subianto dengan Hatta Rajasa serta pasangan nomor urut 2, Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Prabowo dan Hatta diusung oleh Koalisi Merah Putih (KMP) 3, sedangkang Jokowi dan Kala diusung oleh Koalisi Indonesia Hebat (KIH) 4. Persaingan ini juga terekam pada hasil-hasil polling yang dilakukan menjelang hari pemilihan. Hasil polling tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini. 3 KMP diusung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang 4 KIH diusung oleh PDIP, Partai Nasional Demokrasi (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Tabel 1. 1 Hasil Polling Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2014 (9 Juli 2014) Lembaga Survei Prabowo-Hatta Jokowi-JK Sumber Populi Center 49,05 50,95 Suara.com CSIS 48,1 51,9 Liputan6.com Litbang Kompas 47,66 52,33 Kompas.com Indikator Politik Indonesia 47,05 52,95 Metrotvnews.com Lingkaran Survei Indonesia 46,43 53,37 Konferensi pers Radio Republik Indonesia 47,32 52,68 Detik.com Saiful Mujani Research Center 47,09 52,91 Detik.com Puskaptis 52,05 47,95 Viva.co.id Indonesia Research Center 51,11 48,89 okezone.com Lembaga Survei Nasional 50,56 49,94 Viva.co.id Jaringan Suara Indonesia 50,13 49,87 Viva.co.id Sumber: indonesiasatu.kompas.com Berdasarkan hasil polling di atas, tampak bahwa hanya terdapat selisih suara yang tidak terlalu signifikan antar kedua calon pasangan presiden dan wakil presiden. Hal ini mengindikasikan bahwa pendukung masing-masing calon jumlahnya hampir setara. Artinya, terdapat persaingan yang cukup ketat pada pemilu presiden 2014 lalu. Penelitian-penelitian mengenai pengaruh kontestasi politik pada masa pemilu telah dilakukan di beberapa negara, khususnya pada negara maju. Leblang dan Mukherjee (2005) meneliti pengaruh ekspektasi masyarakat terhadap volatilitas return harga saham di Amerika Serikat pada pemilu 2000. Ditemukan bukti bahwa

ekspektasi masyarakat terhadap hasil pemilu mampu menurunkan volatilitas return harga saham. Savita dan Ramesh (2015) meneliti dampak kontestasi politik pemilu 2014 di India terhadap harga saham 30 perusahaan yang terdaftar pada BSE SENSEX. Ditemukan bukti bahwa terdapat reaksi pasar sepanjang masa pemilu dan pergantian rezim. Siokis dan Kapopoulos (2007) juga menemukan bukti bahwa kontestasi politik dan pergantian rezim mempengaruhi volatilitas di pasar saham Yunani selama Januari 1987 Juni 2004. Namun, penelitian serupa belum banyak ditemukan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kontestasi politik pada pemilu 2009 dan 2014, juga pemilu 2014 terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia selama Januari 2009 Desember 2014. Volatilitas di pasar saham ditunjukkan oleh volatilitas return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode tersebut. Secara khusus, penelitian ini juga menganalisis hubungan kontestasi politik pada pemilu presiden 2009 dan 2014 serta pemilu presiden 2014 karena diduga terjadi kontestasi politik yang lebih ketat pada pemilu presiden. Penelitian ini menggunakan data time series harian pada periode 5 Januari 2009 30 Desember 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode GARCH (1,1) 1.2 Rumusan Masalah Pengaruh siklus politik terhadap perekonomian timbul dari ketidakpastian yang dapat muncul karena pergantian rezim pemerintahan, terutama pada masa pemilihan umum (Ramesh, 2015). Demokrasi di Indonesia dapat terbilang cukup muda karena baru dirasakan setelah reformasi 1998. Pemilihan umum menjadi sarana utama penyampaian aspirasi masyarakat untuk memilih rezim pemerintahan

yang baru. Diduga kontestasi politik akan menimbulkan ketidakpastian dan risiko terhadap perekonomian. Persepsi pasar terhadap kontestasi politik tersebut dapat dilihat melalui reaksi pasar saham. Dibandingkan dengan variabel makro ekonomi lain, reaksi pasar saham dapat dilihat dengan cepat sehingga lebih tepat untuk dijadikan sebagai tolak ukur. Apabila pasar saham di Indonesia bergejolak selama masa kontestasi politik, maka kontestasi politik harus dikelola. 1.3 Pertanyaan Penelitian 1. Apakah kontestasi politik pada pemilihan umum 2009 dan 2014 berpengaruh terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia? 2. Apakah kontestasi politik pada pemilihan umum 2014 berpengaruh terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia? 3. Apakah pemilu presiden membawa dampak yang lebih tinggi terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia? 4. Apa variabel lain yang berpengaruh terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia selain variabel kontestasi politik pada pemilu dan pemilu presiden? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan kontestasi politik pada pemilu 2009 dan 2014 terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia. Penelitian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kontestasi politik pada pemilu 2014 terhadap return dan volatilitas return pasar saham. Penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menganalisis apakah pemilu

presiden menimbulkan dampak yang berbeda terhadap return dan volatilitas return di pasar saham Indonesia. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Sebagai tambahan referensi pada topik ekonomika makro dan lebih khusus, ekonomika politik. 2. Sebagai tambahan literatur yang mengulas hubungan antara kejadian-kejadian di luar shock perekonomian yang mempengaruhi variabel-variabel makro ekonomi. 1.6 Sistematika Penulisan BAB I : terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : menguraikan teori-teori serta tinjauan literatur yang berkaitan dengan topik pada penelitian. BAB III : mengulas tentang data dan metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV : merupakan uraian dan pembahasan hasil penelitian yang telah dilakukan. BAB V : menjabarkan mengenai kesimpulan dari penelitian ini dan saran bagi penelitian selanjutnya.