WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SANITASI BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM MANAJEMEN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 58 TAHUN : 2006 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 12 TAHUN TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DAERAH

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA PALU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN PEKALONGAN

SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2007 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

PEDOMAN UMUM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI KEHUTANAN BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 01 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KELURAHAN DAN KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA SEMARANG PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

Bab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

BUPATI NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BANJAR. PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 2.a TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN DESA TAHUN ANGGARAN 2013

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

11 LEMBARAN DAERAH Januari KABUPATEN LAMONGAN 1/E 2006 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 01 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

B U P A T I N G A W I PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGAWI,

BAB VIII PENUTUP BAB VIII PENUTUP

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BEKASI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA BEKASI TAHUN 2017

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI KONAWE SELATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KONAWE SELATAN NOMOR : 01 TAHUN 2016

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 1 SERI E

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 27 TAHUN 2011

BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 02 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN

KEPALA DESA CINTAKARYA KABUPATEN BANDUNG BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BURU NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA MATARAM PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR 14 TAHUN 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MATARAM TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SANITASI BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa pelaksanaan pembangunan merupakan realisasi RPJM / RKPD atau kebijakan pemerintah lainnya dalam wujud kegiatan pembangunan, baik yang dilaksanakan SKPD maupun yang dilaksanakan oleh kelurahan melalui kegiatan bantuan pemerintah yang memerlukan peran serta masyarakat; b. bahwa untuk meningkatkan pembangunan sanitasi yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan sesuai dengan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Kediri serta untuk pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di tahun 2015; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b perlu ditetapkan dalam Peraturan Walikota tentang Petunjuk Teknis Operasional Sanitasi Berbasis Masyarakat Kota Kediri. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); 1

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4846); 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011; 8. Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 16 Tahun 2006 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2006 Seri A 19 Desember 2006 Nomor 3/A) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 10 Tahun 2007 (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 10, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 10); 9. Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 3 Tahun 2010 tentang Lingkungan Hidup; 10. Peraturan Daerah Kota Kediri Nomor 1 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Kediri Tahun Anggaran 2011. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL SANITASI BERBASIS MASYARAKAT KOTA KEDIRI. 2

BAB I SANITASI BERBASIS MASYARAKAT Pasal 1 Sanitasi Berbasis Masyarakat yang selanjutnya disebut SANIMAS adalah kegiatan pembangunan dan rehabilitasi sanitasi yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan dimana perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan tindak lanjut operasional pemeliharaan mengutamakan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan dengan mendayagunakan potensi sumber daya lokal yang didukung oleh penganggaran, pengendalian program dan monitoring evaluasi oleh Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud SANIMAS adalah sebagai upaya peningkatan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan serta operasional sanitasi dasar di tingkat kelurahan yang terintegrasi dalam pelaksanaan program pembangunan Kota Kediri. Pasal 3 Tujuan SANIMAS adalah tersedia dan terpeliharanya sarana prasarana sanitasi dasar bagi masyarakat di lingkungan kelurahan secara efektif dan efisien yang dalam pelaksanaannya melibatkan partisipasi kelompok masyarakat khususnya warga miskin, sehingga tumbuh rasa memiliki dan tanggung jawab dalam pelaksanaan pembangunan yang berkesinambungan. BAB III PENDEKATAN Pasal 4 Pendekatan SANIMAS mencakup pemberdayaan dan partisipasi masyarakat yang meliputi pembangunan yang berkualitas, keberpihakan kepada masyarakat miskin, serta adanya swadaya, partisipasi dan keterpaduan. BAB IV PRINSIP, RUANG LINGKUP DAN JENIS KEGIATAN Pasal 5 Prinsip Pengelolaan SANIMAS adalah : a. Partisipatif, menyertakan masyarakat dalam pengambilan keputusan, baik sebagai 3

pengelola, pemanfaat, pengawas dan pelestari pembangunan; b. Keterbukaan, semua informasi dan kegiatan pembangunan dikelola secara terbuka oleh masyarakat sehingga kontrol masyarakat dapat terwujud demi mendorong partisipasi; c. Berbasis Kemampuan Lokal, mendayagunakan segenap potensi, modal sosial, kemampuan dan sumber daya yang dimiliki demi mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian dan kelestarian lingkungan; d. Keterpaduan, program dikembangkan secara utuh dan menyeluruh serta dilaksanakan dengan mengoptimalkan kerjasama antara masyarakat, pemerintah dan pemeran pembangunan lainnya; e. Keberpihakan, memprioritaskan kegiatan pembangunan pada pemberdayaan masyarakat miskin, kelompok-kelompok marjinal, berwawasan keadilan dan kesetaraan gender; f. Akuntabel, pengelolaan program harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral, teknis, administratif dan publik; g. Berkelanjutan, pengelolaan program mampu menumbuhkan peran serta masyarakat untuk memanfaatkan, memelihara, melestarikan dan mengembangkan program. Pasal 6 Ruang Lingkup SANIMAS adalah : a. Pengkajian Potensi dan Masalah, yakni aktifitas penggalian aspirasi secara partisipatif guna mengenali, menemukan dan merumuskan potensi dan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat sebagai titik tolak penentuan prioritas program SANIMAS; b. Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan SANIMAS, difokuskan pada Rencana Strategis SKPD dan Kelurahan (Renstra SKPD dan Kelurahan) dan Rencana Kerja SKPD dan Kelurahan (Renja SKPD dan Kelurahan) serta Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Kediri yang merupakan dasar dan acuan pengelolaan pembangunan oleh berbagai pihak dan kegiatan/program dari berbagai sumber pembiayaan. Pasal 7 Jenis kegiatan SANIMAS berupa pembangunan dan perbaikan sarana dan prasarana sanitasi dasar terutama pengelolaan sampah, air limbah, serta air bersih di lingkungan kelurahan dan atau kegiatan non fisik tentang sanitasi dasar bagi masyarakat. BAB V SASARAN DAN TARGET Pasal 8 4

Sasaran dan target pelaksanaan SANIMAS adalah : a. Tersedianya sarana prasarana sanitasi dasar terutama pengelolaan sampah, air limbah, serta air bersih di lingkungan kelurahan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat, handal, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; b. Meningkatnya kemampuan masyarakat kelurahan dalam penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana sanitasi dasar di lingkungan kelurahan; c. Meningkatnya lapangan kerja bagi masyarakat; d. Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah daerah dalam memfasilitasi masyarakat untuk melaksanakan pembangunan sanitasi di lingkungan kelurahan; e. Mendorong terlaksananya penyelenggaraan pembangunan sarana prasarana sanitasi dasar terutama pengelolaan sampah, air limbah, serta air bersih di lingkungan kelurahan yang efektif dan efisien, partisipatif, transparan, akuntabel dan berkelanjutan. BAB VI PENDEKATAN Pasal 9 Kegiatan SANIMAS merupakan kegiatan pembangunan keciptakaryaan dengan pendekatan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat melalui : a. Pembangunan yang berkualitas, artinya hasil kegiatan pembangunan yang dilaksanakan harus memenuhi standar teknis dan dapat diterima oleh semua pihak dalam upaya menyelesaikan masalah yang terjadi disetiap kelurahan; b. Keberpihakan kepada masyarakat miskin artinya dalam pelaksanaanya lebih mengutamakan menggunakan pekerja keluarga miskin usia produktif secara langsung di Kelurahan setempat namun tetap mengedepankan efisiensi dan efektifitas; c. Otonomi dan Desentralisasi artinya masyarakat memperoleh kepercayaan dan kesempatan yang luas dalam kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan; d. Partisipatif artinya masyarakat terlibat secara aktif dalam kegiatan mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemanfaatan; e. Keswadayaan artinya masyarakat menjadi faktor penggerak utama dalam keberhasilan pembangunan, melalui keterlibatannya dalam mendukung keberhasilan kegiatan, seperti penyerahan lahan dengan tanpa ganti rugi dan lain sebagainya; f. Keterpaduan pembangunan artinya kegiatan yang dilaksanakan memiliki sinergi dengan pembangunan yang lain sehingga mendukung terealisasinya capaian kinerja RPJM dalam rangka tercapainya tujuan prioritas pembangunan Daerah. 5

BAB VII INDIKATOR KEBERHASILAN Pasal 10 Tingkat keberhasilan pelaksanaan SANIMAS ditentukan dengan indikator-indikator : a. Seluruh informasi terkait besarnya dana, rincian kegiatan dan target sasaran, dan besarnya keterlibatan masyarakat, harus secara terbuka disampaikan kepada masyarakat setempat (transparansi dan akuntabilitas); b. Seluruh masyarakat dan perangkat kelurahan serta dinas terkait ada kemampuan mengevaluasi dan memantau pelaksanaan kegiatan yang didanai melalui dana APBD; c. Pemerintah Kota melalui Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan berkewajiban membuka saluran keluhan masyarakat, agar dapat dijadikan sebagai masukan, kritik dan saran terkait pelaksanaan kegiatan dan mengkomunikasikan dengan baik sampai dengan upaya penanganan masalah yang terkait dengan masukan dan kritik masyarakat; d. Penyerapan tenaga kerja dalam pelaksanaan pembangunan dianjurkan melibatkan tenaga kerja masyarakat setempat; g. Tersedianya sarana prasarana sanitasi dasar terutama pengelolaan sampah, air limbah, serta air bersih di lingkungan kelurahan yang efektif dan efisien sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat, handal, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. BAB VIII ORGANISASI TINGKAT KELURAHAN Pasal 11 Pemerintah Kelurahan, dalam hal ini Kepala Kelurahan bertugas: a. Menyelenggarakan musyawarah kelurahan (sosialisasi dan pembentukan Kelompok Masyarakat (POKMAS) serta memfasilitasi pelaksanaan musyawarah kelurahan); b. Menjamin terbentuknya Kelompok Masyarakat (POKMAS) Kelurahan tepat waktu melalui forum musyawarah tingkat kelurahan secara transparan, demokratis, akuntabel dan berkemampuan; c. Memfasilitasi penyelenggaraan musyawarah yang dilaksanakan oleh Kelompok Masyarakat (POKMAS) Kelurahan dalam rangka penyiapan pembuatan RAB dan penyiapan kebutuhan tenaga kerja. Pasal 12 Kelompok Masyarakat (POKMAS) Kelurahan yang selanjutnya disebut POKMAS adalah merupakan tim teknis yang secara organisatoris bertanggungjawab atas pelaksanaan kegiatan SANIMAS kepada Walikota melalui Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri selaku dinas yang memfasilitasi kegiatan SANIMAS. 6

Pasal 13 (1) POKMAS dibentuk dan ditetapkan melalui musyawarah kelurahan dan ditetapkan oleh Kepala Kelurahan melalui Keputusan Walikota. (2) POKMAS beranggotakan orang-orang yang duduk sebagai pengurus dengan susunan sebagai berikut : a. Pembina, merupakan Kepala Kelurahan sebagai pembina SANIMAS tingkat kelurahan. Kepala Kelurahan sebagai pembina bertugas mengetahui dan menandatangani usulan kegiatan, pencairan dana dan RAB yang disusun oleh POKMAS; b. Ketua, berasal dari tokoh masyarakat pada kelurahan setempat yang disiplin, berdedikasi, jujur dan berkemampuan; c. Sekretaris, berasal dari tokoh masyarakat setempat yang jujur, disiplin, berdedikasi, berkemampuan. Namun dapat berasal dari Kasi. Pembangunan pada kelurahan setempat atau pejabat / staf lain yang mampu; d. Bendahara, barasal dari masyarakat pada kelurahan setempat yang disiplin, jujur, berdedikasi dan berkemampuan; e. Anggota, berasal dari masyarakat pada kelurahan setempat. BAB IX TIM PENDAMPING Pasal 14 (1) Tim Pendamping ditetapkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri. (2) Tim Pendamping sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas : a. Memfasilitasi, memverifikasi usulan kegiatan dan RAB yang disusun oleh POKMAS; b. Membantu dan memfasilitasi POKMAS dalam menyusun laporan kegiatan fisik, laporan bulanan dan laporan penyelesaian pertanggungjawaban kegiatan sampai dengan kegiatan tersebut berakhir; c. Memberikan saran serta alternatif tindak lanjut penanganan demi kelancaran dan kebenaran pelaksanaan kegiatan kepada POKMAS; d. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan POKMAS dan instansi terkait demi kelancaran pelaksanaan kegiatan. BAB X TIM MONITORING Pasal 15 (1) Tim monitoring disusun berdasarkan Keputusan Walikota dengan susunan Ketua Tim 7

Monitoring, Sekretaris Tim Monitoring dan Anggota Tim Monitoring. (2) Tim Monitoring sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas. a. Memantau kelayakan rencana dan pelaksanaan kegiatan dilapangan secara fisik mulai kondisi 0 % sampai dengan 100 % baik teknis maupun administrasi; b. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan program di lapangan serta mengidentifikasi permasalahan-permasalahan di lapangan yang mungkin timbul; c. Melakukan koordinasi dengan dinas/instansi dan stake holder terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas. (3) Dalam operasionalnya pelaksanaan tugas Tim Monitoring bertanggung jawab kepada Walikota. Pasal 16 Pelaksanaan SANIMAS meliputi kegiatan : 1) Konstruksi fisik (sarana prasarana) dengan kriteria: a. Pembangunan dan atau perbaikan sarana prasarana pengelolaan sampah; b. Pembangunan dan atau perbaikan sarana prasarana pengolahan air limbah; c. Pembangunan dan atau perbaikan sarana prasarana air bersih. 2) Kegiatan non fisik dengan kriteria: a. Sosialisasi/kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS); b. Pelatihan pengelolaan persampahan. BAB XI SUMBER PENDANAAN Pasal 17 (1) Pembiayaan atas penyelenggaraan SANIMAS dibebankan kepada APBD Kota Kediri pada pos Belanja Bantuan Keuangan Kepada Kelurahan dengan kode rekening : 1.20.1.20.05.00.00.5.1.7.03.02 (2) Biaya operasional Tim pendamping dan Tim Monitoring, dibebankan pada kegiatan Fasilitasi Pembangunan Prasarana dan Sarana Dasar Pemukiman Berbasis Masyarakat yang dikelola oleh Dinas Tata Ruang Kebersihan dan Pertamanan Kota Kediri dengan kode rekening : 1.04.1.05.01.01.17.02 BAB XII PENGELOLAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN Pasal 18 Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan kegiatan SANIMAS mengikuti peraturan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang berlaku. 8

BAB XIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 19 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Kediri. Ditetapkan di Kediri pada tanggal 11 Nop 2011 WALIKOTA KEDIRI, ttd H. SAMSUL ASHAR Diundangkan di Kediri Pada tanggal 11 Nop 2011 SEKRETARIS DAERAH KOTA KEDIRI ttd AGUS WAHYUDI BERITA DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN 2011 NOMOR 49 9