Hubungan Kebersihan Dengan Kejadian Cacingan Pada Anak Balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, dan Soil Transmitted Helminths. ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci: Cirebon, kecacingan, Pulasaren

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI IBU TENTANG PENCEGAHAN ASCARIASIS ( CACINGAN ) PADA BALITA DI PUSKESMAS TAHTUL YAMAN KOTA JAMBI TAHUN 2015

Eka Muriani Limbanadi*, Joy A.M.Rattu*, Mariska Pitoi *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

PHBS yang Buruk Meningkatkan Kejadian Diare. Bad Hygienic and Healthy Behavior Increasing Occurrence of Diarrhea

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE PERORANGAN DENGAN INFESTASI CACING PADA PELAJAR SEKOLAH DASAR NEGERI 47 KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Helminthes (STH) merupakan masalah kesehatan di dunia. Menurut World Health

SUMMARY PERBEDAAN HIGIENE PERORANGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT KECACINGAN DI SDN 1 LIBUO DAN SDN 1 MALEO KECAMATAN PAGUAT KABUPATEN POHUWATO

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terserang berbagai penyakit. (Depkes RI, 2007)

PREVALENSI INFEKSI CACING USUS YANG DITULARKAN MELALUI TANAH PADA SISWA SD GMIM LAHAI ROY MALALAYANG

HUBUNGAN PERILAKU DAN HIGIENE SISWA SD NEGERI DENGAN INFEKSI KECACINGAN DI DESA JUMA TEGUH KECAMATAN SIEMPAT NEMPU KABUPATEN DAIRI TAHUN 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. ditularkan melalui tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan penurunan kesehatan,

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PERILAKU ANAK SEKOLAH DASAR NO HATOGUAN TERHADAP INFEKSI CACING PERUT DI KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2005

FAKTOR RISIKO PENYAKIT KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING PADANG TAHUN 2012

PREVALENSI NEMATODA USUS GOLONGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTHES (STH) PADA PETERNAK DI LINGKUNGAN GATEP KELURAHAN AMPENAN SELATAN

JURNAL MEDIA MEDIKA MUDA

PENDAHULUAN. Ridha Hidayat

Lampiran I. Oktaviani Ririn Lamara Jurusan Kesehatan Masyarakat ABSTRAK

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB INFEKSI CACINGAN PADA ANAK DI SDN 01 PASIRLANGU CISARUA

ABSTRAK PERBANDINGAN PREVALENSI INFEKSI CACING TULARAN TANAH DAN PERILAKU SISWA SD DI DATARAN TINGGI DAN SISWA SD DI DATARAN RENDAH

Gambaran Kejadian Kecacingan Dan Higiene Perorangan Pada Anak Jalanan Di Kecamatan Mariso Kota Makassar Tahun 2014

Pemeriksaan Kualitatif Infestasi Soil Transmitted Helminthes pada Anak SD di Daerah Pesisir Sungai Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar, Riau

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA RANOWANGKO KECAMATAN TOMBARIRI KABUPATEN MINAHASA TAHUN

SKRIPSI. Oleh. Yoga Wicaksana NIM

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN INFEKSI CACING ASKARIASIS LUMBRICOIDES PADA MURID SDN 201/IV DI KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Sekolah selain

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Lebih

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. Mewujudkan misi Indonesia sehat 2010 maka ditetapkan empat misi

Jurnal Darul Azhar Vol 5, No.1 Februari 2018 Juli 2018 : 17-22

Factors correlated with helminthiasis incidence on students of Cempaka 1 Elementary School Banjarbaru

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Januariska Dwi Yanottama Anggitasari J

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Kata Kunci : Pola Asuh Ibu, Status Gizi Anak Balita

BAB 1 PENDAHULUAN. diarahkan guna tercapainya kesadaran dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap

FREKUENSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 32 MUARA AIR HAJI KECAMATAN LINGGO SARI BAGANTI PESISIR SELATAN

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia masih banyak penyakit yang merupakan masalah kesehatan,

I. PENDAHULUAN. tropis dan subtropis. Berdasarkan data dari World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UNIVERSITAS UDAYANA. Skripsi ini diajukan sebagai Salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DENGAN KEAKTIFAN KADER POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NAGARA KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) merupakan infeksi cacing yang

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

Faktor risiko terjadinya kecacingan di SDN Tebing Tinggi di Kabupaten Balangan Provinsi Kalimantan Selatan Abstrak

Kebijakan Penanggulangan Kecacingan Terintegrasi di 100 Kabupaten Stunting

BAB III METODE PENELITIAN

PREVALENSI CACING USUS MELALUI PEMERIKSAAN KEROKAN KUKU PADA SISWA SDN PONDOKREJO 4 DUSUN KOMBONGAN KECAMATAN TEMPUREJO KABUPATEN JEMBER SKRIPSI

PERILAKU MENCUCI TANGAN DAN KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. (cacing) ke dalam tubuh manusia. Salah satu penyakit kecacingan yang paling

HUBUNGAN HIGIENITAS PERSONAL SISWA DENGAN KEJADIAN KECACINGAN NEMATODE USUS

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

MALNUTRISI DAN INFEKSI CACING STH PADA IBU HAMIL DI DAERAH PESISIR SUNGAI SIAK PEKANBARU. Yanti Ernalia, Dietisien, MPH dr Lilly Haslinda, M.

HUBUNGAN FREKUENSI JAJAN ANAK DENGAN KEJADIAN DIARE AKUT. (Studi pada Siswa SD Cibeureum 1 di Kelurahan Kota Baru) TAHUN 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan zat gizi yang lebih banyak, sistem imun masih lemah sehingga lebih mudah terkena

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan sumber kesenangan, kenikmatan dan kebahagiaan,

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata Kunci: kebersihan kuku, kebiasaan mencuci tangan tangan, kontaminasi telur cacing pada kuku siswa

ABSTRAK PENGARUH FAKTOR KEBIASAAN PADA SISWA SD TERHADAP PREVALENSI ASCARIASIS DI DESA CANGKUANG WETAN KABUPATEN BANDUNG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ANTENATAL CARE TERINTEGRASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KRUENG BARONA JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Artikel Penelitian. Abstrak. Abstract. Rizka Yunidha Anwar 1, Nuzulia Irawati 2, Machdawaty Masri 3

Associated Factors With Contraceptive Type Selection In Bidan Praktek Swasta Midwife Norma Gunung Sugih Village

PENGARUH PERSONAL HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN TERHADAP INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN GIANYAR

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SKRIPSI

HUBUNGAN INFEKSI CACING ASCARIS LUMBRICOIDES DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA SISWA PEREMPUAN SD SALSABILA KECAMATAN MEDAN MARELAN KOTA MEDAN TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan di Badan Lingkungan Hidup Kota

Yelli Yani Rusyani 1 INTISARI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat observasional analitik dengan

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HELMINTH INFECTION OF CHILDREN IN NGEMPLAK SENENG VILLAGE, KLATEN. Fitri Nadifah, Desto Arisandi, Nurlaili Farida Muhajir

ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PENANGANAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Perilaku Ibu Dengan Kejadian Gizi Kurang Pada Balita. Mother Relationship With Events Nutrition Behavior In Children

HUBUNGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA JATISOBO KECAMATAN POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI OLEH : MUHAMMAD SUTAN REZA SARAGI FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK PREVALENSI ASKARIASIS DI RUMAH SAKIT HASAN SADIKIN BANDUNG PERIODE JANUARI SEPTEMBER 2011

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Infeksi cacing masih merupakan salah satu masalah. kesehatan masyarakat yang penting di negara berkembang,

HUBUNGAN SIKAP DAN SANITASI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA PELAJAR SDN BERIWIT-1 KABUPATEN MURUNG RAYA KALIMANTAN TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. nematoda yang hidup di usus dan ditularkan melalui tanah. Spesies cacing

BAB I PENDAHULUAN I.1.

HUBUNGAN ANTARA HIGIENE DENGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit infeksi cacing usus terutama yang. umum di seluruh dunia. Mereka ditularkan melalui telur

Jurnal Publikasi Kesehatan Masyarakat Indonesia, Vol. 4 No. 2, Agustus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara Departemen Kesehatan Lingkungan. Universitas Sumatera Utara, 20155, Medan, Indonesia

ABSTRAK ANGKA KEJADIAN INFEKSI CACING DI PUSKESMAS KOTA KALER KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG TAHUN

: DESI SETIYANI J

Transkripsi:

Hubungan Kebersihan Dengan Kejadian Pada Anak Balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017 Elmiyanti 1, Syakir Marzuki 1, Cut Winda Afriliany 1* 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama *Email : cut_winda@gmail.com Abstract: In indonesia, the prevalence of worms is in the range of 45%-65% and is still an important public health problem. Various worms infecting high-prevalence children with Ascaris Lumbricoides, Trichuris Trichuira. The purpose of this study to recognize the hygine relationship with the incidence of worms in children under five in subdistrick Krueng Barona Jaya district Aceh Besar 2017. This research use discriptive analytic reseach method with cross sectional approach. The population used by all mother with children under five years all in the sub-dsitrict Krueng Barona Jaya Aceh district Aceh Besar of 2016 amoundted to 2050 people. Sample of research using simple rondom sampling and number of samples using slovin takhnique with amound 96 people. The instrument used is a questionnaire. Data processed by using SPSS (statistical program for social sance). In the relationship betweeen environmental hygiene with worms insidence and poor hygiene 18 responder worms. 11 respondens are not worms, and good goodness 18 respondens worms, 49 respondens not worms. Gives p-value 0,02. There is a relationship between the cleanliness of the environment with the insidence of worms in children under five in sub-district Krueng Barona Jaya distrcit Aceh Besar 2017. Keywords : home environment, worms, toddler, environmental hygiene, toilet Abstrak: Di Indonesia, prevalensi cacingan berada pada kisaran 45% - 65% dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting. Berbagai cacing yang menginfeksi anak balita dengan prevalensi tinggi meliputi Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebersihan dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan ibu-ibu yang mempunyai anak balita antara 1-5 tahun di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2016 berjumlah 2050 orang. Sampel penelitian menggunakan simple random sampling dan jumlah sampel menggunakan teknik slovin dengan jumlah 96 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data diolah dengan menggunakan SPSS (Statistical Program For Social Science). Hasil penelitian didapat hubungan antara kebersihan dengan kejadian cacingan pada kebersihan lingkungan yang buruk terdapat 18 responden yang cacingan, 11 responden tidak cacingan, dan kebersihan yang baik terdapat 18 responden yang terserang penyakit cacingan dan tidak cacingan terdapat 49 responden, memberikan hasil p-value 0,02. Ada hubungan antara kondisi kebersihan lingkungan dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Kata kunci : Lingkungan rumah, kecacingan, anak balita, kebersihan lingkungan, jamban Penyakit cacingan di Indonesia masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena prevalensinya yang masih sangat tinggi yaitu antara 45-65%, bahkan di wilayah Kalimantan dengan sanitasi yang buruk prevalensi cacingan bisa mencapai 80%. 1 Beberapa hasil penelitian menunjukkan cacingan lebih banyak menyerang pada anak-anak dikarenakan aktifitas mereka yang Volume 2, No. 1, April 2018 14

lebih banyak berhubungan dengan tanah. Penyebaran tanah merupakan penyebab terjadinya transmisi telur cacing dari tanah kepada manusia melalui tangan atau kuku yang mengandung telur cacing lalu masuk ke mulut dengan melalui makanan. 4 Cacing-cacing yang menginfeksi anak dengan prevalensi yang tinggi antara lain adalah cacing gelang (ascarias lumbricoides), cacing cambuk (trichuris trichuira), cacing tambang (necator americanus). 2 Cacing-cacing ini yang bersarang di usus manusia ini memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kejadian penyakit misalnya kurang gizi, penyakit anemia (kekurangan darah), dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak serta mempengaruhi masalah-masalah non kesehatan lainnya misalnya turunnya prestasi belajar. 2 Manifestasi cacing pada manusia banyak dipengaruhi faktor perilaku, lingkungan tempat tinggal dan manipulasi terhadap lingkungan. Penyakit cacingan banyak ditemukan di daerah dengan kelembapan tinggi dan terutama mengenai kelompok masyarakat dengan personal hygiene dan sanitasi lingkungan yang kurang baik. 3 Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana Hubungan kebersihan dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu-ibu yang mempunyai anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2016 yang berjumlah 2010 orang. Sampel diambil menggunakan rumus slovin. Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Maret 2017 sampai Mei 2017. Alat ukur dalam penelitian ini adalah kuesioner. Analisa data dalam penelitian ini adalah analisa Bivariat. Dilakukan terhadap data primer dengan menggunakan perhitungan statistik (Chi Squere). HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Data Univariat Berdasarkan tabel 1 dapat disimpulkan bahwa frekuensi tertinggi kondisi lingkungan yang baik berjumlah 72 responden (75,0%), dan kategori terendah kondisi lingkungan yang buruk berjumlah 24 responden (25,0%). Tabel 1. Kondisi Lingkungan Buruk 24 25,0% Baik 72 75,0% Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa kategori tertinggi yang tidak cacingan berjumlah sebanyak 60 responden (61,9%), kategori terendah didapatkan yang terkena penyakit cacingan berjumlah sebanyak 36 responden (37,1%) Tabel 2. Kejadian 36 37,1% Tidak 60 61,9% Berdasarkan tabel 3dibawah dapat diketahui bahwa anak-anak yang tidak menjaga kebersihan dengan baik sebanyak 67 responden (29,1%), kebersihan yang buruk terdapat 29 responden(69,1%) Volume 2, No. 1, April 2018 15

Tabel 3.Kebersihan Lingkungan Buruk 29 29,9% Baik 67 69,1% Berdasarkan tabel 4 dibawah dapat disimpulkan bahwa kategori tertinggi yaitu yang diberikan obat cacing berjumlah 71 responden (74,0%), kategori terendah yang tidak diberikan obat cacing berjumlah sebanyak 25 responden (26,0%). Tabel 4. Pemberian Obat Cacing Tidak Ada 25 26,0% Ada 71 74,0% 2. Data Bivariat Berdasarkan Tabel 5 dibawah dapat mengalami cacingan dengan kebersihan yang baik berjumlah 49 responden (51,0%) dan yang tidak mengalami cacingan dengan kebersihan yang buruk berjumlah 11 responden (11,5%). Sedangkan responden yang mengalami cacingan dengan kebersihan yang baik berjumlah 18 responden (18,8%) dan yang mengalami cacingan dengan kebersihan yang buruk berjumlah 18 responden (18,8%). Dari hasil penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square didapatkan p- value 0,02 α 0,05 yang artinya Hₒ ditolak Hₐ diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kebersihan lingkungan dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar Tahun 2017. Tabel 5. Hubungan Kebersihan dengan Kejadian Kebersihan Lingkungan 18 18,8 18 18,8 0,02 Tidak 49 51,0 11 11,5 Berdasarkan Tabel 6 dibawah dapat cacingan dengan sarana pembuangan tinja yang baik berjumlah 50 responden (52,1%) dan responden yang tidak cacingan dengan sarana pembuangan tinja yang buruk berjumlah 10 responden (10,4%). Sedangkan responden yang terkena cacingan dengan sarana pembuangan tinja yang baik berjumlah 20 responden (20,8%) dan responden yang terkena cacingan dengan sarana pembuangan tinja yang buruk berjumlah 16 responden (16,7%). Dari hasil penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square didapatkan p-value 0,06 α 0,05 yang artinya Hₒ ditolak Hₐ diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sarana pembuangan tinja dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupatn Aceh Besar Tahun 2017. Tabel 6. Hubungan Sarana Pembuangan Tinja dengan Kejadian Sarana Pembuangan Tinja 20 20,8 16 16,7 0,06 Berdasarkan Tabel 7 dibawah dapat mengalami cacingan dengan diberikan obat cacing berjumlah 50 responden (52,1%) dan responden yang tidak mengalami cacingan tetapi tidak diberikan obat cacing berjumlah 10 responden Volume 2, No. 1, April 2018 16

(10,4%). Sedangkan responden yang mengalami cacingan dengan diberikan obat cacing berjumlah 21 responden (21,9%) dan yang mengami cacingan tetapi tidak diberikan obat cacingan berjumlah 15 responden (15,6%). Dari hasil penelitian ini menggunakan uji statistik chi-squaredidapatkan p-value 0,014 α 0,05 yang artinya Hₒ ditolak Hₐ diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pemberian obat cacing dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupatn Aceh Besar Tahun 2017. Tabel 7. Hubungan Pemberian Obat Cacing dengan Kejadian Pemberian Obat Cacing Ada (%) T.Ada (%) P-Value 21 21,9 15 15,6 0,014 Berdasarkan Tabel 8 dibawah dapat mengalami cacingan dengan kondisi lingkungan yang baik berjumlah 50 responden (52,1%) dan yang tidak mengalami cacingan dengan kondisi lingkungan yang buruk berjumlah 10 responden (10,4%). Sedangkan responden yang mengalami cacingan dengan kondisi lingkungan yang baik berjumlah 22 responden (22,9%) dan yang mengalami cacingan dengan kondisi lingkungan yang buruk berjumlah 14 responden (14,6%). Dari hasil penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square didapatkan p-value 0,028 α 0,05 yang artinya Hₒ ditolak Hₐ diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kondisi lingkungan dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupatn Aceh Besar Tahun 2017. Tabel 8. Hubungan Kondisi Lingkungan dengan Kejadian Kondisi Lingkungan 22 22,9 14 14,6 0,28 KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan kebersihan dengan kejadian cacingan pada anak balita di Kecamatan Krueng Barona Jaya Kabupaten Aceh Besar. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kebersihan lingkungan, kondisi lingkungan, pemberian obat cacing, dan sarana pembuangan tinja dengan kejadian cacingan yang artinya Hₒ ditolak Hₐ diterima. DAFTAR PUSTAKA 1. Depkes RI, 2012. Pedoman Umum Program Nasional Pemberantasan di Era Desentralisasi. Jakarta. 2. Universitas Indonesia. 2012. Parasitologi Kedokteran, edisi keempat. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 3. Soedarto, 2012, Helmintologi Kedokteran, Surabaya: EGC 4. Gandahusada, 2003. Parasitologi Kedokteran. Edisi ke II. Jakarta. FKU 5. Ririh Yudhastari 2011.Departemen Kesehatan Lingkungan. FKM Universitas Ailangga. 6. Chandra, (2010). Metodelogi Penelitian. Jakarta : EGC Volume 2, No. 1, April 2018 17

7. Evi Yulianto, 2011, Hubungan Higiene Sanitasi dengan Kejadian Penyakit pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Rowosari 01 Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2011-2012, Semarang : IKM UNNES. 8. Norman D. Levine, 2010, Parasitologi Veteriner, Yogyakarta: Gadjah Mada. Universitas Press Volume 2, No. 1, April 2018 18