STUDI KASUS PADA NY. S UMUR 59 TAHUN YANG MENGALAMIMASALAH KEPERAWATAN KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS GANGREN DI RUANG SEDAP MALAM RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ARI ARVIANTI NPM: 12.2.05.01.0004 PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1
2
3
STUDI KASUS PADA NY. S UMUR 59 TAHUN YANG MENGALAMIMASALAH KEPERAWATAN KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS DIABETES MELLITUS GANGREN DI RUANG SEDAP MALAM RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Ari Arvianti 12.2.05.01.0004 FIK D3Keperawatan aarvianti@yahoo.com Norma Risnasari,S.Kep.,Ns dan Ns.M.Mudzakkir,M.Kep UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Studi Kasus Pada Ny. S Umur 59 Tahun Yang Mengalami Masalah Keperawatan Kerusakan Jaringan Dengan Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Gangren Di Ruang Sedap Malam RSUD Gambiran Kota Kediri, Ari Arvianti (2015). Karya Tulis ilmiah, DIII Keperawatan, FIK UNP Kediri, Pembimbing I: Norma Risnasari,S.Kep.,Ns, Pembimbing II: Ns. Muhammad Mudzakkir, M.Kep Diabetes mellitus merupakan penyakit gangguan metabolik terutama metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh berkurangnya atau ketiadaan hormon insulin dari sel beta pankreas, atau akibat gangguan fungsi insulin, atau keduanya (Mirza,2008). Tujuan penulisan ini adalah untuk menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pasien yang mengalami masalah keperawatan kerusakan integritas jaringan dengan diagnosa medis diabetes melitus dengan gangren melalui pendekatan keperawatan. Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah diskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu memberikan asuhan keperawatan pada salah satu pasien diabetes mellitus dengan gangren di ruang sedap malam. Kata Kunci Dari pengkajian ditemukan luka gangren pada punggung kaki kanan, diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka gangren. Implementasi dilakukan selama 3 hari dengan melakukan perawatan luka secara rutin dengan tehnik septik dan aseptik. Hasil evaluasi untuk masalah kerusakan integritas jaringan masih terdapat luka di punggung kaki sebelah kiri sedalam 0.5cm, luka sudah mencapai jaringan tendon, tidak ada pus / darah, tidak ada jaringan nekrotik. Dari hasil tersebut didapatkan masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan. Berdasarkan hasil studi kasus disimpulkan bahwa kerusakan integritas jaringan terjadi dikarenakan pasien tidak merawat lukanya dengan baik dan juga kadar gula darah pasien yang tinggi. Dalam studi kasus ini masalah belum teratasi karena luka gangren sudah mencapai jaringan tendon ditambah lagi kadar Hb dan Albumin pasien yang belum normal sehingga luka belum sembuh Upaya memperbaiki kerusakan integritas jaringan dapat tercapai dengan melakukan perawatan luka secara rutin dengan tehnik septik dan aseptik untuk menjaga kesterilan luka. Dibutuhkan juga dukungan dari keluarga untuk menjaga asupan gizi agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Kerusakan Integritas Jaringan, Diabetes Mellitus, Gangren 4
I. LATAR BELAKANG Artikel Skripsi Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensi semakin meningkat dari tahun ke tahun, penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang herediter. Penyebab penyakit diabetes mellitus lebih banyak disebabkan oleh pola kehidupan yang kurang aktifitas dan kebiasaan yang kurang sehat. Kurangnya pemahaman seseorang terhadap penyebab penyakit, juga menyebabkan seseorang lebih mudah untuk terkena penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus pada masa sekarang tidak hanya menyerang usia tua tetapi juga usia muda dan anak anak. Fakta tersebut di dukung dengan kondisi bahwa hidup pada zaman modern memiliki tingkat stress yang tinggi (Agoes,A. 2009). International Diabetes Federation (IDF) pada 2012 mengungkapkan, penderita Diabetes mellitus di seluruh dunia mencapai 371 juta orang. Menurut laporan WHO, Indonesia menempati urutan ke empat terbesar dari jumlah penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,6% dari total penduduk (PERKENI, 2012). Sedangkan data yang diperoleh dari RSUD Gambiran Kota Kediri tahun 2012 sejumlah 618 orang, tahun 2013 sejumlah 777 orang, dan tahun 2014 sejumlah 512 orang (Rekam Medik RSUD Gambiran, 2015). Diabetes mellitus disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain : faktor genetik, faktor imunologi dan faktor lingkungan. Selain itu diabetes mellitus disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin, faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes adalah usia, obesitas, riwayat keluarga (Kusuma dan Nurafif, 2012). Apabila kadar gula darah pasien tidak terkontrol dalam waktu yang lama, maka dapat menyebabkan timbulnya komplikasi jangka panjang seperti serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi, bahkan bisa mengakibatkan kematian. Komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah, kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi (Pinzon, 2012). Masalah keperawatan yang mungkin muncul pada penderita diabetes mellitus adalah gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, kekurangan volume cairan, kerusakan integritas kulit, intoleransi aktivitas, dan resiko cedera. 5
Upaya untuk membantu kesembuhan terhadap penderita diabetes mellitus adalah dengan mengendalikan berat badan, olahraga dan diet. Tujuan dari pengobatan diabetes melitus tersebut adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Bila sudah terkena gangren penderita diabetes dianjurkan untuk melakukan perawatan luka secara rutin dengan teknik aseptik (Agoes, A. 2009). Perawat mempunyai berbagai peran untuk penderita penyakit diabetes mellitus, dari peran sebagai pelaksana pelayanan perawatan di rumah sakit dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat juga sebagai pendidik, pengamat kesehatan dan memberikan pengetahuan tentang pengertian maupun cara untuk perawatan penyakit diabetes mellitus kepada individu, keluarga dan kelompok. Perawat secara berkesinambungan membantu pasien dalam pemulihan kesehatannya (Potter, 2005). Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik untuk melakukan studi kasus pada ny. S umur 59 tahun yang mengalami masalah keperawatan kerusakan integritas jaringan dengan diagnosa medis diabetes mellitus gangren di ruang Sedap Malam RSUD Gambiran Kota Kediri II. METODE Karya tulis ilmiah ini menggunakan studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan. Adapun teknik dengan cara sebagai berikut : 1. Wawancara adalah menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi direncanakan. pasien dan merupakan suatu komunikasi yang 2. Observasi adalah mengamati perilaku dan keadaan pasien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan pasien. 3. Pemeriksaan atau pengkajian fisik dalam keperawatan dipergunakan untuk memperoleh data obyektif dari riwayat keperawatan pasien. III. HASIL DAN KESIMPULAN Dari pengkajian ditemukan luka gangren pada punggung kaki kanan, diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan luka gangren. Implementasi dilakukan selama 3 hari dengan melakukan perawatan 6
luka secara rutin dengan tehnik septik dan aseptik. Hasil evaluasi untuk masalah kerusakan integritas jaringan masih terdapat luka di punggung kaki sebelah kiri sedalam 0.5cm, luka sudah mencapai jaringan tendon, tidak ada pus / darah, tidak ada jaringan nekrotik. Dari hasil tersebut didapatkan masalah belum teratasi dan intervensi dilanjutkan. Berdasarkan hasil studi kasus disimpulkan bahwa kerusakan integritas jaringan terjadi dikarenakan pasien tidak merawat lukanya dengan baik dan juga kadar gula darah pasien yang tinggi. Dalam studi kasus ini masalah belum teratasi karena luka gangren sudah mencapai jaringan tendon ditambah lagi kadar Hb dan Albumin pasien yang belum normal sehingga luka belum sembuh IV. DAFTAR PUSTAKA Agoes, A.(2009). Penyakit Usia Tua. Jakarta : EGC Bustan, M.N., (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Cetakan 2. Jakarta : Rineka Cipta Doenges, Marilynn E, MaryFrances Moorhouse & Alice C. Geisser. (2010). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan PendokumentasianPerawatan Pasien. Jakarta : EGC Hernita, P.2010. Cegah dan tangkal Penyakit Modern. Yogyakarta :ANDI Kumar, V., M.J., Crawford, J.M., & Clare Salzler, 2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Jakarta : EGC Kusuma & Nurarif. 2012. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda.Yogyakarta : Rakti Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : FKUI Margareth TH & M. Rendy Clevo, (2013 ). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam. Jakarta : Nuha Medika. Murwani, S. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta : Mitra Cendika NANDA. (2012). Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2012 2014. Jakarta : EGC Potter P.A, & Perry A.G.. (2005). Buku Ajar keperawatan Fundamental. Edisi 4, Vol 1. Alih Bahasa, Renata Komalasari. Jakarta : EGC Smeltzer, S. C, & Bare B.G. (2001). Keperawatan Medikal Bedah 2, Edisi 8. Jakarta : EGC 7