DAFTAR PUSTAKA. Alatas, Syed Hussain, 1997, Korupsi Sifat, Sebab, dan Fungsi, LP3ES, Jakarta.

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2008, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Alumni,

BAB III PENUTUP. bencana terhadap kehidupan perekonomian nasional. Pemberantasan korupsi

BAB III PENUTUP. waktu yang lama, dilain pihak kejaksaan harus segera dapat menentukan kerugian

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Mahrus, 2011, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, UII Pers, Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta : Kantor Pengacara & Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH&Rekan, 2001.

BAB I PENDAHULUAN. kekuasaan negara khususnya di bidang penuntutan namun demikian Kejaksaan juga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagaimana diuraikan dalam bab sebelumnya dapat dikemukakan kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Achmad, Menguak Realitas Hukum: Rampai Kolom Dan Artikel Pilihan Dalam Bidang Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008).

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Sebagaimana tertulis dalam rumusan masalah, akhirnya penulis

DAFTAR PUSTAKA. Arief, Barda Nawawi, Kebijakan Kriminal, op.cit, hal.2

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat. disimpulkan sebagai berikut:

DAFTAR PUSTAKA. Bakhri, Syaiful, 2009, Hukum Pembuktian Dalam Praktik Peradilan Pidana, Cetakan I, P3IH FH UMJ dan Total Media, Yogyakarta.

PERLINDUNGAN HUKUM KORBAN KEJAHATAN PADA TAHAP PENUNTUTAN DALAM PERSPEKTIF RESTORATIVE JUSTICE. (Studi Kasus Penganiyayaan di Kota Malang)

DAFTAR PUSTAKA. Amrullah, M. Arief, 2004, TIndak Pidana Pencucian Uang Money Laundering, Malang, Bayumedia Publishing

BAB III PENUTUP. pada bab-bab sebelumnya maka dapat dijabarkan kesimpulan sebagai berikut:

BAB III PENUTUP. menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : Jaksa Agung Muda, peraturan perihal Jaksa Agung Muda Pengawasan

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DIBAWAH UMUR YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan pembahasan dan analisis, disimpulkan bahwa

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Edisi Revisi, Ghalia Indonesia, Bogor, 2011.

BAB III PENUTUP. (Berita Acara Pelaksanaan Putusan Hakim) yang isinya. dalam amar putusan Hakim.

BAB III PENUTUP. tidak masuk akal atau tidak logika, sehingga tidak dapat. maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

I. PENDAHULUAN. kemajuan dalam kehidupan masyarakat, selain itu dapat mengakibatkan perubahan kondisi sosial

Prakoso, D, (1988), Hukum Penitensir di Indonesia, Bandung: Armico.

BAB III PENUTUP KESIMPULAN. Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Penerapan dan penegakan hukum belum sepenuhnya dilaksanakan secara

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali, Menguak Realitas Hukum, Rampai Kolom dan Artikel Pilihan dalam. Bidang Hukum, Prenada Media Group, Jakarta, 2008.

S I L A B I A. IDENTITAS MATA KULIAH NAMA MATA KULIAH : HUKUM PIDANA KHUSUS STATUS MATA KULIAH : LOKAL WAJIB KODE MATA KULIAH : JUMLAH SKS : 2

DAFTAR PUSTAKA. Batas Berlakunya Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

perundang-undangan tentang pemberantasan tindak pidana korupsi serta tugas dan wewenang Kejaksaan, maka dapat disimpulkan bahwa:

DAFTAR PUSTAKA. Achmad Ali & Wiwie Heryani, Menjelajahi Kajian Empiris Terhadap Hukum, Cetakan ke 1,

BAB V P E N U T U P. hasil penelitian maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-Buku Adami Chazawi, 2011, Pelajaran Hukum Pidana I, Jakarta, Raja Grafindo Persada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukan analisis terhadap data yang diperoleh dalam Penulisan

BAB III PENUTUP. pidana pembunuhan berencana yang menggunakan racun, yaitu: b. Jaksa Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang merupakan dasar

BAB III PENUTUP. Berdasarkan analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa ada. keterkaitan antara jumlah kerugian negara dengan berat ringannya pidana

BAB V PENUTUP. bagian saran penulis akan berusaha memberikan rekomendasi penyelesaian

Lex Crimen Vol. VI/No. 8/Okt/2017. Kata kunci: Tindak Pidana, Pendanaan, Terorisme.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa yang telah dilakukan oleh


DAFTAR PUSTAKA. Admasasmita Romli, Sistem Peradilan Pidana Kontemporer. Jakarta: Kencana

DAFTAR PUSTAKA. Grafika, Jakarta Grafika, Anton M.Moelijono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1998

DAFTAR PUSTAKA. A. Buku-buku Sianturi, S.R., 1996, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta: Alumni Ahaem-Patahaem.

Bambang Purnomo, Kapita Selekta Hukum Pidana.Yogyakarta:Liberty,1993.

BAB III PENUTUP. dapatlah ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Eksekusi putusan pengadilan tindak pidana korupsi yang telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cita-cita untuk melaksanakan amanat para pejuang kemerdekaan bangsa dan

DAFTAR PUSTAKA. Asikin, Zainal & Amiruddin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Mataram: Divisi Buku Perguruan Tinggi PT.

BAB III PENUTUP. maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. kekerasan. Hal ini dapat dilihat dari tabel tentang jumlah kejahatan yang

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab-bab sebelumnya, maka

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Kadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat di simpulkan :

DAFTAR KEPUSTAKAAN., Hukum Acara Pidana, Sinar Grafika, Jakarta, 2010;, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2004;

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR PUSTAKA. Amir Ilyas, Asas-Asas Hukum Pidana. Yogyakarta : Mahakarya Rangkang, 2001

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN. Hak-hak korban pelanggaran HAM berat memang sudah diatur dalam

BAB III PENUTUP. bentrokan yang tajam dan kekacauan yang besar di kalangan masyarakat dan juga alat

BAB V PENUTUP. unsur-unsurnya adalah sebagai berikut : dapat diminta pertanggung jawaban atas perbuatannya.

Daftar Pustaka. Abulsyani, 1987, Sosiologi Kriminalitas, Jakarta: Remaja Karya

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

DAFTAR PUSTAKA. Atmasasmita, Romli Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek International. Mandar Maju, Bandung.

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKSA AGUNG. Aset. Aset Negara. Aset Tindak Pidana. Pemulihan.

PENUTUP. penelitian lapangan, serta pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan

NOMOR : M.HH-11.HM th.2011 NOMOR : PER-045/A/JA/12/2011 NOMOR : 1 Tahun 2011 NOMOR : KEPB-02/01-55/12/2011 NOMOR : 4 Tahun 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan

Lex Crimen Vol. IV/No. 5/Juli/2015

HAK MENUNTUT KERUGIAN KEUANGAN NEGARA SETELAH PUTUSAN BEBAS DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI 1 Oleh: Jekson Kasehung 2

BAB V PENUTUP tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Informasi

DAFTAR PUSTAKA. Amirudin dan Asikin, Zainal, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Jakarta.

BAB III PENUTUP. 1. Secara umum hukum pidana telah memberikan perlindungan dan kontribusi

DAFTAR PUSTAKA. Hukum Lingkungan), Bestari, Bandung, Anthon Freddy Susanto, Penelitian Hukum Transformatif-Partisipatoris,

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, Andi Zainal, Asas-Asas Hukum Pidana (Bagian Pertama), Bandung: Alumni, 1987

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, Pelajaran Hukum Pidana Bagian I, Raja Grafindo Persada,

GARIS-GARIS BESAR PERKULIAHAN (GBPP)

DAFTAR PUSTAKA. Buku:

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2005, Hukum Pidana Materiil dan Formil Korupsi di Indonesia, Bayumedia Publishing, Malang.

DAFTAR PUSTAKA. Abdul Wahid Dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), PT Refika Aditama, Bandung, 2005

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

DAFTAR PUSTAKA. Apeldoom. L.J. Van, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta, 1993.

BAB III PENUTUP. terdahulu, maka penulis menyimpulkan beberapa hal yaitu :

KONSISTENSI HAKIM MENJATUHKAN PUTUSAN DALAM HAL TERJADI PERBARENGAN TINDAK PIDANA (CONCURCUS REALIS) PENULISAN HUKUM

DAFTAR PUSTAKA. Adami Chazawi, 2016, Hukum Pidana Korupsi di Indonesia, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan

BAB III PENUTUP. sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. Pasal 74 dan 75 Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2010 Tentang

Adji, H. Oemar Seno, Hukum (Acara) Pidana dalam Prospeksi, Cet. 4, Jakarta: Atmasasmita, Romli, Sekitar Masalah Korupsi Aspek Nasional dan Aspek

DAFTAR PUSTAKA. Andi Hamzah, Asas - Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.

BAB III PENUTUP. diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: penyalahgunaan psikotropika dapat dengan menggunakan diskresi, yaitu

V. PENUTUP. 1. Penyebab timbulnya kejahatan penistaan agama didasari oleh faktor; Pertama,

DAFTAR PUSTAKA. Kapita Selekta Hukum Pidana dan Kriminologi, Bandung: Mandar Maju, 1995.

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

DAFTAR PUSTAKA. Anwar, Desy, 2003, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Amelia, Surabaya.

DAFTAR PUSTAKA. A. Sumber Buku

DAFTAR PUSTAKA. Abidin, A.Z. & Hamzah, Andi, 2010, Pengantar dalam Hukum Pidana Indonesia, Yarsif Watampone, Jakarta.

BAB III PENUTUP. korupsi dan kekuasaan kehakiman maka penulis menarik kesimpulan. mengenai upaya pengembalian kerugian negara yang diakibatkan korupsi

BAB IV SIMPULAN A. SIMPULAN

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan analisis pembahasan, hasil penelitian yang penulis

PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Secara yuridis status keuangan Negara yang diinvestasikan dalam

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN KHUSUS TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN PENCABULAN MENURUT UU NO. 23 TAHUN 2002

Transkripsi:

139 DAFTAR PUSTAKA A. Buku Adji, Indriyanto Seno, 2001, Arah Sistem Peradilan Pidana, Kantor Pengacara dan Konsutan Hukum Prof. Oemar Seno Adji dan rekan, Alatas, Syed Hussain, 1997, Korupsi Sifat, Sebab, dan Fungsi, LP3ES, Alfitra, 2014, Modus Operandi Pidana Khusus di luar KUHP. Raih Aksa Sukses, Alwi, Hasan, 2007, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Amir, Chaerul, 2014, Kejaksaan Memberantas Korupsi, Deleader, Amirudin dan Zainal Asikin, 2004, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Rajawali Press, Arief, Barda Nawawi, 1994, Kebijakan Legislatif dalam Penanggulangan Kejahatan dengan Hukum Pidana. Ananta, Semarang. Azhary, Muhammad Tahir, 2012, Beberapa Aspek Hukum TataNegara, Hukum Pidana dan Hukum Islam, Kencana Prenada Media Group, Bonger, W.A, 1981,.Pengantar Tentang Kriminologi, PT Pembangunan Ghalia Indonesia, Chaeruddin, dkk, 2008, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Kurupsi, Refika Aditama, Ermansjah,, 2008, Memberantas Korupsi Bersama KPK, Grafika, Effendy, Marwan, 2005, Kejaksaan R I: Posisi dan Fungsinya dari Perspektif Hukum, PT Gramedia Pustaka Utama, Mochtar, M. Akil, 2006 Memberantas Korupsi, Efektifitas Sistem Pembalikan Beban Pembuktian Dalam Gratifikasi, Q-Communication, Hamzah, Andi, 2005. Pemberantasan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional. PT. Raja Grafindo Persada, Husein, Harun M., 1991, Penyidikan dan Penuntutan dalam Proses Pidana, Rineka Cipta, Hartanti, Evi, 2005, Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, Kartini Kartono, 1992, Patologi Sosial, Rajawali Press,

140 Kiltgaard, Robert, dkk., Penuntutan Pemberantasan Korupsi Dalam Pemerintahan Daerah, Yayasan Obor Indonesia, Kristiana, Yudi, 2009, Menuju Kejaksaan Progresif : Studi Tentang Penyelidikan dan Penuntutan Tindak Pidana Korupsi, Masyarakat Transparansi Indonesia bekerjasama dengan National Legal Reform Program (NLRP), Jakarta Lamintang, 1997, Dasar-Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung. Margono, 2004, Metodologi Penelitian Pendidikan, Rineka Cipta, Marpaung, Leden, 2009, Proses Penanganan Perkara Pidana (penyelidikan & Penyidikan), Sinar Grafika, Moeljatno, 1987, Asas-asas Hukum Pidana, Bina Aksara, Jakarta Mulyadi, Lilik, 2000, Tindak Pidana Korupsi (Tinjauan Khusus Terhadap Proses Penyidikan, Penuntutan, Peradilan serta Upaya Hukumnya Menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999), PT Citra Aditya Bakti, Bandung. Penyusun, Tim, 2002, Kamus Pusat Bahasa Indonesia KBBI, Balai Pustaka, Pope, Jeremy, 2003, Bentuk, Sifat dan Anatomi Korupsi, Citra Aditya, Bandung. Prakoso, Djoko, 1988, Surat Dakwaan, Tuntutan Pidana dan Eksaminasi Perkara di Dalam Proses Pidana, Liberty, Yogyakarta.. J.E. Sahetapy, 1987, Viktimologi Sebuah Bunga Rampai, Pustaka Sinar Harapan, Saleh, Roeslan,1983, Stelsel Pidana Indonesia, Aksara Baru, Silalahi, 1997, Tak Perlu Dibentuk Badan Anti Korupsi, Alumni, Bandung. Soekanto, Soerjono, 1984, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Soekanto, Soerjono, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum Nasional, 1988, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Pustaka Sinar Harapan, Wiyono, R., 2008, Pembahasan Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Sinar Grafika, B. Peraturan Perundang-Undangan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Amandemen Keempat. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209)

141 Undang- Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3874) Undang- Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4150) Undang-undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4620) Undang-undang Nomor 7 Tahun 2006 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Curruption, 2003 (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Anti Korupsi, 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4960) Undang-undang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pengesahan United Nations Convention Against Transnational Organizations Crime (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4960) Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234) Undang-undang Nomor 17 tahun 2011 tentang Intelijen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5249) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia. Keputusan Jaksa Agung RI Nomor KEP-X-361/C/11/2010 tanggal 25 November 2010 tentang Pembentukan Satuan Tugas Khusus Penyelesaian Barang Rampasan dan Barang Sita Eksekusi yang merupakan revisi dari Keputusan Jaksa Agung RI Nomor KEP-X-308/C/10/2010 tanggal 27 Oktober 2010 tentang Pembentukan Satuan Tugas Khusus Penyelesaian Barang Rampasan dan Barang Sita Eksekusi. Peraturan Jaksa Agung RI No. PER-006/A/JA/3/2014 tentang Perubahan atas Peraturan Jaksa Agung RI No. PER-009/A/JA/1/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan Republik Indonesia. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Per-027/A/JA/10/2014 tentang Pedoman Pusat Pemulihan Aset Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : Per-013/A/JA/06/2014 tentang Pemulihan Aset.

142 Surat Perintah Jaksa Agung Muda Pembinaan Nomor Prin-021/C/Cu.3/02/2011 pada tanggal 18 Februari 2011. Surat Perintah Jaksa Agung Muda Pembinaan Nomor Prin-170/C/Cu.3/09/2011 tanggal 23 September 2011. C. Jurnal, Karya Ilmiah, dan Internet Arief, Valdy, Kejaksaan Terus Telusuri Aset Yayasan Supersemar, http://www.tribunnews.com/nasional/2016/02/02/kejaksaan-terus-telusuri-asetyayasan-supersemar-hingga-rp-44-triliun?page=2, diakses pada tanggal 3 Mei 2016 Harefa, Beniharmoni, 2011, Upaya Pengembalian Aset (Aset Recovery) Hasil Tindak Pidana Korupsi Yang Berada Di Luar Negeri, Tesis, Magister Hukum Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Chandra M. Hamzah, 2011 Diskusi Meja Bundar Permasalahan Pengembalian Aset, makalah, UNODC, Jakarta, hlm, 18. Imbar, Maggie Regina, 2015, Peran Jaksa Terdahap Asset Recovery dalam tindak pidana pencucian uang, skripsi, Universitas Sam Ratulanggi, Manado. Istman MP, et al, Kejaksaan Agung Paling Korup, http://www.tempo.co/read/fokus/2012/07/16/2487/kejaksaan-agung-paling-korup, diakses pada tanggal 30Desember 2015. Sacawisastra, Krisiandi, Lintasi Tiga Benua, Berakhir di Tepi Karibia, http://www.antikorupsi.org/id/content/lintasi-tiga-benua-berakhir-di-tepi-karibia, diakses pada tanggal 30 April 2016 Lolo, Ferdinand T. Andi, 2014, Pusat Pemulihan Aset Kejaksaan Republik Indonesia, Kajian Departemen Kriminologi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia, Lubis, Riani Atika Nanda, 2001, Pengembalian Aset Hasil Tindak Pidana Korupsi Sebagai Salah Satu Bentuk Penerapan Keadilan Restoratif (Restorative Justice), skripsi, Universitas Indonesia, Murtiningsih, Penjelasan Murtiningsih Jaksa Yang Dizolimi, http://www.justiceforchuck.com/2015/12/29/penjelasan-murtiningsih-jaksa-yangdizolimi/ diakses pada tanggal 25 April 2016 Nambut, Bosco, Kejaksaan Lembaga Paling Korup, http://requisitoiremagazine.com/kejaksaan-lembaga-negara-paling-korup/, diakses pada tanggal 30Desember 2015. Nambut, Bosco, Prestasi, Requisitoire Volume 36 Tahun 2014.

143 Nambut, Bosco, Ketika Konsultan Media Membantu Jaksa Agung, Requisitoire Volume 36 Tahun 2014. Nambut, Bosco, Siap Kelola Aset Asian Agri, Requisitoire Volume 36 Tahun 2014. Nishirina, 2001, Asset Recovery Dalam Tindak Pidana Korupsi : Upaya Pengembalian Kerugian Negara, skripsi, Universitas Indonesia, Santosa, Bima Priya, et al, 2010, Lembaga Pengelola Aset Tindak Pidana Tertentu, The Netherlands-Indonesia Legal Reform Program (NLRP), Satrio W, Hangkoso, 2012, Perampasan Aset Dalam Penganganan Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Agung No. 1454K/Pid.Sus/2011 dengan Terdakwa Bahsyim Assifie), skripsi, Universitas Indonesia, Suryosumpeno,Chuck, Asset Recovery dalam Perspektif Kejaksaan R.I., http://requisitoire-magazine.com/2012/07/14/asset-recovery-dalam-perspektifkejaksaan-r-i/, diakses pada tanggal 2 Mei 2016 Zakiah, Wasingatu, Penegakan hukum Undang-undang Korupsi, Makalah, Jakarta, 2001, hlm 23. Zamzam, Memburu 28 Koruptor Pasca Penangkapan Samadikun, http://nasional.harianterbit.com/nasional/2016/04/22/60519//25/memburu-28- Koruptor-Pasca-Penangkapan-Samadikun, diakses pada tanggal 30 April 2016 Pengertian Kejaksaan, http://www.kejaksaan.go.id/tentang_kejaksaan.php?id=1, diakses tanggal 30Desember 2015. http://www.kejaksaan.go.id/tentang_kejaksaan.php?id=3, diakses tanggal 31 Desember 2015.