BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Typus Abdominalis masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang dapat menular pada siapa saja dan menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah. Typhus Abdominalis terdapat di seluruh dunia dan penyebarannya tidak tergantung pada iklim, tetapi lebih banyak di jumpai pada negara-negara berkembang di daerah tropis. Penyakit ini disebabkan oleh Salmonella Thyphosa dan hanya didapatkan pada manusia, penularan penyakit ini hampir selalu terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi, biasanya Thypus Abdominalis dialami oleh seseorang yang kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar (T.H. Rampengan, 46 : 2007). Beberapa literatur menyebutkan bahwa penyakit in dapat mengenai siapa saja, tidak ada perbedaan mengenai jenis kelamin antarara laki-laki dan perempuan. Umumnya penyakit ini sering di derita anak-anak. Sedangkan orang dewasa sering mengalami dengan gejala yang tidak khas, kemudian menghilang dan sembuh sendiri ( Depkes, 2007 ) Profil pengendalian penyakit dan penyebaran lingkungan pada tahun 2007, melaporkan bahwa Thypus Abdominalis menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya angka kesakitan dan kematian karena Thypus Abdominalis. Angka kesakitan Thypus Abdominalis adalah 500/100.000 penduduk, dengan kematian 0,65%. Masalah Thypus Abdominalis 1
di Indonesia disebabkan antara lain karena faktor kebersihan ( makanan, kebersihan pribadi maupun lingkungan ), maupun masalah klinis seperti koinfeksi dengan penyakit lain, resistensi antibiotika, serta belum adanya vaksin yang efektif ( Depkes, 2007 ). Thypus Abdominalis merupakan penyakit infeksi akut pada usus halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih dan disertai gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran (Rahayuningsih,110:2010). Lain halnya menurut (Smeltzer, 2001) Penyakit Thypus Abdominalis ditularkan oleh Salmonella Thypii yang dapat ditularkan berbagai cara yang dikenal dengan 5F yaitu Food ( makanan ), Fingers ( jari tangan/ kuku ), Fly ( lalat ), Fomitus ( muntah ), dan Feses. Organisme Salmonella Thypi ini masuk melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh feses dan urine dari orang yang terinfeksi kuman Salmonella. Data rekam medis tahunan kunjungan rawat inap penyakit Thypus Abdominalis di RSUD Ungaran pada orang dewasa nyatanya masih banyak ditemukan Pada tahun 2010 terdapat 129 penderita. Dimana penderita perempuan lebih banyak di banding dengan penderita laki-laki yakni 58,9% sedangkan penderita laki-laki sebanyak 41,1 % dan mengalami penurunan penyakit pada tahun 2011 namun masih di dominasi oleh perempuan yaitu 60,4% dan penderita laki-laki 39,6%. Dengan adanya jumlah pasien yang mempunyai kasus seperti ini penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang kasus Thypus 2
Abdominalis dan bagaimana asuhan keperawatan yang diberikan pada penderita Thypus Abdominalis. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Setelah melakukan asuhan keperawatan Thypus Abdominalis diharapkan mengetahui gambaran pengelolaan pasien dengan Thypus Abdominalis serta mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien Thypus Abdominalis. 2. Tujuan khusus Tujuan khusus dalam penulisan karya tulis ilmiah ini antara lain: a. Penulis mampu menemukan data fokus selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. F dengan penyakit Thypus Abdominalis. b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. F dengan penyakit Thypus Abdominalis. c. Penulis mampu menetapkan rencana keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. F dengan penyakit Thypus Abdominalis. d. Penulis mampu melakukan tindakan keperawatan sesuai rencana keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. F dengan penyakit Thypus Abdominalis. e. Penulis mampu mengevaluasi tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah keperawatan selama melakukan asuhan keperawatan pada Ny. F dengan penyakit Thypus Abdominalis. 3
C. Metode Penulisan dan Teknik Penulisan Data Penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Pengkajian yang dilaksanakan dengan cara : 1. Wawancara Wawancara merupakan suatu metode yang dirancang untuk mengumpulkan data Self Report ( pasien ) yang utama, keluarga, perawat, dokter serta tim lain tentang masalah-masalah yang dihadapi klien. ( Marilynn,150 : 1998 ). Perawat melakukan tanya jawab pada Ny.F dan suaminya berkaitan dengan keluhan yang dirasakan dan bagaimana perjalanan penyakit, perawat juga melihat data yang sudah ada dari tenaga medis lain sebagai pendukung tindakan medis yang akan dilakukan. 2. Observasi Observasi adalah suatu metode pengumpulan data deskriptif tentang tingkah laku dan sangat berguna dalam penelitian keperawatan karena seseorang dapat mengamati tingkah laku yang terjadi ( Marilynn,142 : 1998 ). Pada kasus Ny.F dengan Thypus Abdominalis, perawat mengamati bagaimana respon Ny.F terhadap tindakan medis yang akan dilakukan dalam asuhan keperawatan pada Ny.F sesuai respon yang muncul. 3. Dokumentasi Studi dokumentasi adalah metode untuk mengungkapkan kebenaran mengenai suatu kejadian atau proses yang terjadi pada masa lampau, dengan 4
cara mempelajari catatan keperawatan maupun catatan medis yang berkenaan dengan klien kelolaan. ( Marilynn, 1998 ). Perawat meneliti kembali data yang ada dengan data yang diperoleh dari Ny.F untuk mengetahui tindakan medis yang harus diberikan secara tepat pada Ny.F. 4. Literatur Literatur adalah serangkaian referensi, dengan mempelajari buku-buku medis maupun dari internet serta jurnal keperawatan yang membahas masalah yang berhubungan dengan penulisan karya tulis ilmiah ini, sehingga mendapat data teoritis ( Marillynn,47: 1998 ). D. Sistematika Penulisan Karya tulis ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara sistematis dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab : BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik serta sistematika penulisan BAB II : Konsep Dasar yang berisi pengertian, Anatomi dan Fisiologi, Etiologi/predisposisi, Patofisiologi, Manifestasi klinik, Penatalaksanaan, Komplikasi, Pengkajian fokus, Pemeriksaan penunjang, Pathways keperawatan, Fokus intervensi dan Rasional. BAB III : Tinjauan kasus yang berisi pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi keperawatan, Implementasi dan Evaluasi. 5
BAB IV BAB V : Pembahasan : Penutup Daftar Pustaka 6