40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik yang merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterprestasi objek sesuai dengan apa adanya (Sukardi, 2003:157). Dalam penelitian ini peneliti menganalisis tentang tingkat kemampuan inkuiri siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 5 Kota Jambi dalam kegiatan praktikum biologi materi sistem koordinasi berdasarkan data yang diperoleh. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: observasi pendahuluan, studi kepustakaan, menyusun kisikisi instrumen penelitian, menyusun instrumen penelitian, validasi instrumen penelitian, menentukan populasi dan sampel penelitian, observasi tingkat kemampuan inkuiri siswa yang muncul dalam kegiatan praktikum biologi materi sistem koordinasi, pengumpulan dan tabulasi data, analisis data, dan menyimpulkan data hasil penelitian 3.2 Pupolasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA di SMA Negeri 5 Kota Jambi, yang terdaftar pada semester genap tahun ajaran 2014/2015. Kelas XI MIA semester genap terdiri dari 4 kelas, yakni kelas XI MIA 1, XI MIA 2, X1 MIA 3, XI MIA 4 dan XI MIA 5. Jumlah keseluruhan populasi penelitian adalah 204 siswa. Distribusinya dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut: 40
41 Tabel 3.1 Distribusi sampel penelitian kelas XI MIA di SMA Negeri 5 Kota Jambi Tahun Ajaran 2014/2015 No Kelas Jumlah siswa 1 XI 1 41 2 XI 2 38 3 XI 3 42 4 XI 4 41 5 XI 5 42 Jumlah siswa 204 Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik ini digunakan karena populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono, 2011). Berdasarkan banyaknya jumlah populasi yaitu 181 siswa, maka penentuan ukuran sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan teknik rumus Slovin dengan rumus sebagai berikut (Moleong, 2009): n = Jumlah atau ukuran sampel penelitian yang diambil N = jumlah siswa kelas XI MIA yang terdaftar di SMA N 5 Kota Jambi e = Presisi yang diharapkan. Presisi yang diharapkan ditetapkan 15% maka akan diperoleh ukuran sampel nominal. Selain pertimbangan ilmiah dalam proses penarikan sampel, pertimbangan biaya, tenaga, waktu dan tersedia juga menjadi alasan besarnya sampel yang digunakan. Jumlah sampel yang diambil adalah:
42 3.3 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2015 di SMA Negeri 5 Kota Jambi. 3.4 Instrumen Penelitian 3.4.1 Lembar observasi Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan lembar observasi untuk melihat tingkat kemampuan inkuiri siswa dalam kegiatan praktikum biologi materi sistem koordinasi. Penyusunan lembar observasi ini dilakukan dengan membuat kisi-kisi berdasarkan aspek-aspek tingkat kemampuan inkuiri yang meliputi; (1) kegiatan merumuskan masalah dan menyusun hipotesis, (2) kegiatan merencanakan dan melaksanakan penyelidikan sederhana, (3) kegiatan menggunakan peralatan dan caracara yang tepat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data, (4) kegiatan mengembangkan deskripsi, penjelasan, prediksi, dan model-model dengan menggunakan fakta-fakta yang ada, (5) kegiatan berpikir kritis dan logis untuk mencari hubungan antara fakta-fakta dengan penjelasan, (6) kegiatan menganalisis dan meninjau kembali penjelasan-penjelasan yang akan dibuat, (7) kegiatan mengkomunikasikan langkah-langkah dan hasil penyelidikan, (8) kegiatan menggunakan matematik pada setiap aspek penyelidikan. Adapun kisi-kisi dari lembar observasi tingkat kemampuan inkuiri siswa dapat dilihat pada lampiran 1.
43 3.4.2 Kuesioner atau angket Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kuesioner untuk mengetahui respon siswa terhadap tingkat kemampuan inkuiri yang ditunjukkan selama kegiatan praktikum biologi. Angket yang digunakan merupakan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Angket tertutup menggunakan format empat point dari skala Likert, dimana alternatif respon adalah selalu, sering, kadang-kadang, dan jarang. Alasan penggunaan skala Likert karena pembuatannya relatif lebih mudah dan tingkat reliabilitasnya (ketetapan alat evaluasi) tinggi. Adapun kisi-kisi dari lembar kuesioner tingkat kemampuan inkuiri siswa dapat dilihat pada lampiran 3. 3.4.3 Pedoman wawancara Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara (Riduwan, 2011:29). Dalam wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini digunakan pedoman wawancara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari guru tentang tingkat kemampuan inkuiri yang ditunjukkan siswa pada kegiatan praktikum biologi materi sistem koordinasi. Adapun kisi-kisi dari lembar wawancara tingkat kemampuan inkuiri siswa dapat dilihat pada lampiran 3.
44 3.5 Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru dan data kuantitatif berupa hasil penskoran yang diperoleh dari observasi menggunakan format skala Guttman dan kuesioner yang menggunakan format skala Likert. Hasil dari penskoran tingkat kemampuan inkuiri siswa disajikan dalam bentuk persentase untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan inkuiri siswa dalam praktikum biologi materi sistem koordinasi. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi data. Sugiyono (2011:193) menyatakan bahwa triangulasi data merupakan teknik pengambilan data dengan menggunakan tiga cara untuk mendapatkan data mengenai kemunculan aspek inkuiri pada pelaksanaan pembelajaran biologi materi sistem koordinasi. 1) Teknik Observasi. Menurut Sugiyono (2011:203), teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan apabila peneliti berkenaan dengan prilaku manusia, proses kerja, gejalagejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data. Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kemampuan inkuiri siswa dalam kegiatan praktikum biologi. Lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 21 butir
45 item yang disusun dengan menggunakan skala Guttman dengan kemungkinan 2 jawaban, yaitu ya dan tidak. 2) Teknik Kuesioner atau Angket Teknik kuesioner atau angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap kemampuan inkuiri yang dimilikinya. Angket yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 44 butir item yang disusun dengan menggunakan format skala likert, dimana alternatif respon adalah selalu, sering, kadang-kadang, dan jarang. 3) Teknik wawancara Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk melengkapi data hasil penelitian (Sugiyono, 2011:194). Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai guru dengan menggunakan pedoman wawancara untuk mendapatkan data lebih lanjut mengenai tingkat kemampuan inkuiri yang ditunjukkan siswa pada kegiatan praktikum biologi. 3.7 Analisis Data Untuk mengolah data hasil penelitian, penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing Dalam mengolah data, pertama kali yang harus dilakukan adalah editing, yaitu melakukan edit, memilih atau meneliti angket satu persatu tentang kelengkapan dan kebenaran pengisian angket, sehingga terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.
46 2. Skoring Setelah melewati tahap editing, maka selanjutnya penulis memberikan skor terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Butir jawaban yang terdapat dalam angket ada empat skala yaitu selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah. Adapun pemberian skor untuk tiap jawaban adalah: 1) Selalu (S) = 4 2) Sering (SR) = 3 3) Kadang-kadang (KK) = 2 4) Jarang (JR) = 1 3. Tabulating dan Analisis Tabulasi adalah perhitungan terhadap data yang sudah diberikan skor berdasarkan jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif yang kemudian diubah menjadi kuantitatif, maka teknik yang digunakan adalah analisis statistik, yaitu dengan menggunakan rumus statistik (presentasi). Menghitung presentasi dari tiaptiap indikator. % = x 100% Keterangan: Jumlah skor maksimum = skor maksimum tiap item x jumlah item x jumlah responden Jumlah skor yang diperoleh = jumlah item x bobot penilaian untuk kriteria yang dipilih x jumlah responden
47 Mentransformasikan persentase dari tiap-tiap sub variabel ke dalam kalimat yang bersifat kualitatif, dengan cara : a. Menentukan persentase skor ideal (skor maksimum) = 100% b. Menentukan presentase skor terendah (skor minimum) = 25% c. Menentukan range = 100% - 25% = 75% d. Menentukan interval yang dikehendaki = 4 (baik, cukup baik, kurang baik, dan tidak baik) e. Menentukan lebar interval = = 18,75 % atau dibulatkan menjadi 18% Berdasarkan perhitungan yang telah diuraikan sebelumnya, maka rentang persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana berikut: Table 3.2 Rentang persentase dan kriteria kualitatif No. Rentang Persentase (%) Kriteria 1 82< skor 100 Sangat Baik 2 63< skor 81 Baik 3 44< skor 62 Tidak baik 4 25 skor 43 Sangat Tidak baik (Riduwan, 2010) Pengolahan data pada lembar observasi menggunakan persentase yang mengacu pada teori Riduwan (2011:89), dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: P = Persentase F = Skor Jawaban Responden N = Skor Total
48 Hasil persentase akhir persentase tersebut ditafsirkan,sebagaimana tabel berikut: Tabel 3.3 Kriteria penafsiran tingkat kemampuan inkuiri siswa No Rentang Persentase (%) Tingkat Kemampuan Inkuiri 1. 81-100 Sangat tinggi 2. 61-80 Tinggi 3. 41-60 Cukup tinggi 4. 21-40 Rendah 5. 0-20 Sangat rendah Riduwan (2011:23)