BAB VI PENUTUP. 1) Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK. kurikulum sebelumnya (KTSP 2006 dan KBK 2004).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Suatu pengelolaan pendidikan yang terencana dan terorganisir dalam suatu sekolah

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Sastra tumbuh, hidup, dan berkembang seiring dengan kemajuan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. 1. Desain kurikulum program produktif bidang pertanian agribisnis di ketiga

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah salah satu penentu keberhasilan dalam pelaksanaan

Efisien jika lingkungan dimana siswa dilatih merupakan replika lingkungan dimana nanti ia akan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan dalam era global menuntut berbagai perubahan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi pembelajaran memasuki era globalisasi tahun 2015, Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB V PEMBAHASAN. akhir ini dilakukan di SMP Negeri 2 Ngimbang dengan nomor Statistik Sekolah /

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Penerapan Contextual Teaching and Learning terhadap pembelajaran praktek konstruksi kayu bagi guru SMK di Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional, bab IV ayat 5 yang menyebutkan : Setiap warga

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik dan benar.

1. PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor utama

BAB VI PENUTUP. bagi berbagai pihak berkaitan dengan implementasi pembelajaran tematik dalam. maka ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di

DAFTAR ISI PERNYATAAN... i. KATA PENGANTAR... ii UCAPAN TERIMAKASIH... iv ABSTRAK... vii. DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR BAGAN...

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PEDOMAN WAWANCARA. Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. analisis data yang telah dikemukakan pada Bab I, II, III, dan IV, maka beberapa

BAB I PENDAHULUAN. terencana, terarah, dan berkesinambungan. kurikulum yang lebih baik, dalam arti yang seluas-luasnya, bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan bagian penting dari suatu Negara,

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan yaitu kegiatan belajar oleh pembelajar (Siswa) dan kegiatan mengajar

BAB I PENDAHULUAN. siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan SMK di Indonesia. Karena

STANDAR 2 STANDAR ISI

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Mutu pendidikan yang baik dicerminkan oleh lulusan yang memiliki

BAB VI PENUTUP. 1. Karakteristik Buku Ajar SMA Wachid Hasyim 1 dan SMA Muhammadiyah 2

BAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pembangunan nasional di bidang pendidikan, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. dalam mengajar. Ketersediaan bahan ajar pada setiap satuan pendidikan diatur

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

MATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sebuah standar yang diberi nama Standar Nasional Pendidikan (SNP). Standar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu buku teks pelajaran. Buku teks pelajaran merupakan salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

BAB I PENDAHULUAN. yang diamanatkan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 3, bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian yang sangat penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

RENCANA OPERASIONAL PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN STIE KBP TAHUN

PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika merupakan salah satu bi dang studi yang menduduki

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya manusia yang memiliki peran sentral dalam. menentukan output pendidikan. Peran sentral tersebut terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan produktivitas yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia pada saat

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan yang disajikan manajemen kepada para pengguna.

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam pembelajaran dipengaruhi oleh faktor-faktor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

RANI DIANDINI, 2016 PENDAPAT SISWA TENTANG PELAKSANAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN TATA HIDANG DI SMK NEGERI 2 BALEENDAH

BAB I PENDAHULUAN PENDAHUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Salah satu dari tujuan pendidikan nasional seperti ada pada UU Nomor

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN(MAHASISWA) TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIRO ADMINISTRASI UMUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu bangsa Indonesia perlu menyelenggarakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Indonesia telah mengalami sepuluh kali perubahan, yaitu Kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. di SMK masih sangat konvensional, bahkan ada yang membiarkan para

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susi Susanti, 2015

PENGEMBANGAN KURIKULUM. Oleh: Muhammad Syamsul Arifin ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

2014 PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

DAFTAR ISI. Abstrak... Kata Pengantar... Ucapan Terima Kasih... Daftar Tabel.. Daftar Gambar.. BAB I PENDAHULUAN.. 1

PENGEMBANGAN KURIKULUM SMK DAN IMPLEMENTASINYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa lain di dunia. Kualitas manusia Indonesia tersebut dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Transkripsi:

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan 1) Landasan dan Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 dan SMK AL HUDA Kurikulum 2013 merupakan kurikulum hasil pengembangan dari kurikulum sebelumnya (KTSP 2006 dan KBK 2004). Dalam konteks pengembangan kurikulum pemerintah memberikan kebijakan melalui kurikulum tingat satuan pendidikan, yang mana setiap satuan pendidikan memiliki wewenang untuk mengembangkan Kurikulum 2013 (K 13) yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi satuan tersebut. Dari kebijakan tersebut, maka SMK Negeri 1 dan SMK Al Huda memiliki wewenang untuk mengembangkan kurikulum berdasarkan pada landasan-landasan filosofis pancasila, landasan psikologi, landasan sosiologi, landasan yuridis, landasan perkembangan IPTEK, dan landasan agama, dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Dalam landasan pengembangan kurikulum dilihat dari aspek agama, SMK Al Huda lebih menekankan pendidikan karakter berbasis agama selain sisi kognitif, hal tersebut ditandai dengan program pembiasaan untuk sholat berjamaah. Prinsip pengembangan yang digunakan adalah prinsip relevansi, prinsip efektivitas, prinsip efisiensi, kontinuitas, fleksibilitas, dan prinsip yang berorientasi pada tujuan.kemudian dalam 220

prinsip pengembangan kurikulum disesuaikan dengan kebutuhan sekolah serta DUDI terkait, selama tidak melenceng dari K 13 yang berbasis kompetensi dan karakter dan sistem penilaian yang autentik. 2) Tujuan Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 dan SMK AL HUDA Perumusan tujuan pengembangan Kurikulum di SMK Negeri 1 dan SMK Al Huda Kota Kediri meliputi hubungan antara tujuan institusional (lembaga pendidikan) dan tujuan instruksional. Tujuan institusional dengan berpedoman pada visi dan misi sekolah, sedangkan tujuan instruksional menyesuaikan dengan peraturan Permendiknas, yaitu berdasarkan KI-KD Mata Pelajaran Kelompok A, B, dan C (Kejuruan). Dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di SMK Negeri 1 dan SMK AL HUDA tidak bisa lepas dari peran guru Dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama pencapaian hasil belajar siswanya, tidak bisa lepas dari kualitas guru, dan hasil belajar siswa tersebut akan sangat tergantung pada sejauhmana keberhasilan guru dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajarnya. Oleh karena itu, guru mempunyai peran yang sangat menentukan bagi keberhasilan pendidikan di sekolah. 3) Implementasi Pengembangan Kurikulum 2013 di SMK Negeri 1 dan SMK AL HUDA dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dengan manajemen mutu pendidikan. Dalam manajemen mutu, semua fungsi manajemen yang dijalankan oleh para manajer 221

pendidikan di sekolah (kepala sekolah) diarahkan untuk dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggannya (customer), terutama kepada pelanggan eksternal, seperti: siswa, orangtua atau masyarakat pemakai lulusan. Implementasi pengembangan kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pendidikan dilakukan dengan (1) pengembangan rencana untuk melaksanakan kurikulum melalui penyesuaian struktur kurikulum, penyusunan jadwal pelajaran, dan pengembangan silabus K 13, (2) Melaksanakan pembelajaran pembentukan kompetensi dan karakter, (3) Pengembangan materi dan sarpras, dan (4) Hubungan kerjasama industry dan menjaga kepuasan pelanggan (DUDI). Selain itu ada standarisasi dari pemerintah melalui akreditasi sekolah berdasarkan standar yang sudah ditentukan. Yang utama, keberhasilan sebuah sekolah SMK yaitu banyaknya lulusan yang diterima kerja, atau bekerja sesuai dengan bidangnya, karena SMK itu berbasis vokasi bukan edukasi beda dengan SMA atau MA yang memang berbasis edukasi. Lulusan SMK memang dipersiapkan untuk menjadi tenaga kerja menengah, jadi kalau lulusan SMK banyak yang kuliah maka bisa dikatakan kurang berhasil pendidikan di sekolah tersebut. B. Implikasi Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan implikasi penelitian baik yang bersifat teoritis maupun praktis. Pada tataran teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan keilmuan 222

dibidang pendidikan, terutama yang berkaitan dengan perencanaan pengembangan kurikulum, pelaksanaan/implementasi pengembangan kurikulum, dan evaluasi pengembangan kurikulum. Adapun pada tataran praktis dapat dijadikan masukan bagi kepala sekolah dan waka kurikulum dalam manajamen pengembangan kurikulum sehingga dapat menghasilkan mutu pendidikan yang diinginkan oleh satuan pendidikan. 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini membahas tentang manajemen pengembangan kurikulum yang dapat diartikan sebagai proses sosial yang berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Kemudian kurikulum 2013 merupakan merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014, dan merupakan kurikulum nasional yang dipakai dalam pendidikan saat ini. Dalam manajemen pengembangan kurikulum pada penelitian terdapat beberapa proses yaitu: landasan dan prinsip, tujuan, dan implementasi pengembangan kurikulum 2013 SMK. Landasan dan prinsip pengembangan kurikulum digunakan untuk menetapkan peraturan yang dipakai sebagai landasan dalam pengembangan kurikulum. Tujuan pengembangan kurikulum 2013 merupakan hubungan antara tujuan institusional (lembaga pendidikan) dan tujuan instruksional. Tujuan institusional dengan visi dan misi sekolah, sedangkan tujuan instruksional menyesuaikan dengan peraturan Permendiknas, yaitu berdasarkan KI-KD Mata Pelajaran Kelompok A, B, dan C (Kejuruan). Kemudian, 223

Pelaksanaan/implementasi merupakan hasil dari perencanaan yang telah disusun, yang kemudian dijadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. 2. Implikasi Praktis Implikasi praktis pada penelitian ini dapat disikapi oleh semua pihak yang secara langsung maupun tidak secara langsung, dengan fokus pada landasan dan prinsip pengembangan kurikulum 2013, tujuan pengembangan kurikulum 2013, dan implementasi pengembangan kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan di sekolah lain tentang penerapan manajemen pengembangan kurikulum 2013 sehingga dapat menghasilkan satuan pendidikan yang bermutu. Selain itu secara tidak langsung, kurikulum 2013 selalu mengalami perubahan dan pengembangan yang disempurnakan seiring dengan pergantian cabinet pemerintahan, sehingga dalam penerapannya disekolah selalu mengikuti perubahan yang ditetapkan oleh pemerintah. Jadi, pemerintah seharusnya menyiapkan semua komponen penunjang kurikulum 2013 sebelum ditetapkan, mulai dari perangkat pembelajaran, penguasaan materi oleh guru, dan sarana pembelajaran lainnya, sehingga tidak hanya berupa uji coba kurikulum saja. 224

C. Saran Berdasarkan paparan kesimpulan diatas, berikut ini beberapa saran yang peneliti berikan kepada pihak-pihak terkait, sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga Pendidikan SMK Negeri 1 dan SMK Al Huda Kota Kediri. Hasil penelitian ini diharapkan mampu dijadikan bahan umpan balik tentang manajemen pengembangan kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pendidikan. Dan hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi kegunaan sebagai salah satu rujukan dalam kajian manajemen pengembangan kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu di lembaga pendidikan. 2. Kepala Sekolah dan Waka Kurikulum a. Hendaknya kepala sekolah menjadikan model manajemen pengembangan kurikulum 2013 yang dilaksanakan di kedua sekolah ini, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pengembangan kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pendidikan sehingga dapat dijadikan pijakan dalam penerapan manajemen pengembangan kurikulum di lembaga yang dipimpinnya. b. Hendaknya Waka Kurikulum menjadikan model manajemen pengembangan kurikulum 2013 yang mengedepankan mutu pendidikan sehingga menghasilkan lulusan SMK yang berkualitas sehingga semakin mendapatkan kepercayaan dari DU/DI maupun masyarakat. 225

3. Para Peneliti a. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan peneliti berkaitan dengan manajemen pengembangan kurikulum 2013 dalam meningkatkan mutu pendidikan, serta untuk membangun teori-teori baru terkait dengan manajemen pengembangan kurikulum. b. Bagi peneliti lain Hendaknya melakukan penelitian lebih lanjut untuk meneliti lebih mendalam tentang manajemen pengembangan kurikulum 2013 dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah menengah kejuruan dengan fokus yang lain dalam melaksanakan studi yang sama pada setting yang berbeda untuk memberikan data tambahan guna untuk menguji kesahihan temuan penelitian ini. c. Bagi Pembaca Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumbangan informasi untuk memperkaya khasanah keilmuan, khusunya tentang manajemen pengembangan kurikulum 2013 sekolah menengah kejuruan dalam meningkatkan mutu pendidikan. 226