BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. imajinatif peran sastrawan dan faktor-faktor yang melingkupi seorang sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. Novel sebagai karya sastra menyajikan hasil pemikiran melalui penggambaran wujud

BAB I PENDAHULUAN. membuat karya sastra berangkat dari fenomena-fenomena sosial, politik, dan

BAB I PENDAHULUAN. jika dibandingkan dengan ciptaan-nya yang lain. Kelebihan itu mencakup

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan fenomena sosial budaya yang melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. dan permasalahan yang ada pada manusia dan lingkungannya, Sastra merupakan. lukisan ataupun karya lingkungan binaan/arsitektur.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB 1 PENDAHULUAN. penelitian ini, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat dan definisi

BAB I PENDAHULUAN. yang berupa tulisan yaitu novel yang menceritakan tentang kehidupan tokohtokoh

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

menyampaikan pesan cerita kepada pembaca.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra adalah suatu hasil tulisan kreatif yang menceritakan tentang manusia dan juga

BAB I PENDAHULUAN. hasil dari imajinasi pengarang. Imajinasi yang dituangkan dalam karya sastra,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah karya fiksi yang berisi imajinasi seorang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra adalah sebuah karya yang indah yang mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sekitar yang dituangkan dalam bentuk seni. Peristiwa yang dialami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan karya sastra dari zaman dahulu hingga sekarang tentunya

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

RAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom

BAB I PENDAHULUAN. menyentuh jiwa pembaca karena di dalam karya sastra memuat cerita-cerita yang

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap gejala atau objek yang dinamakan karya sastra. Pembicaraan karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Wellek dan Warren (1993:14) bahasa adalah bahan baku kesusastraan, seperti

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil kreasi manusia yang indah, di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari banyak karya sastra yang muncul, baik berupa novel, puisi, cerpen, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. ekspresi dan kegiatan penciptaan. Karena hubungannya dengan ekspresi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan dan intelektual, sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah ungkapan pribadi manusia. berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, imajinasi, ide, keyakinan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konflik menurut Webster,dalam bahasa aslinya berarti suatu

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak pernah terlepas dari realitas sosial (Pradopo, 2009:114).

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat. Karya sastra itu dapat dinikmati dan dipahami oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bahasa.luxemburg dkk. (1989:23) mengatakan, Sastra dapat dipandang sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Hari-hari di Rainnesthood..., Adhe Mila Herdiyanti, FIB UI, Universitas Indonesia

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting untuk menghidupkan seorang tokoh. dalam bahasa Inggris character berarti watak atau peran, sedangkan karakterisasi

I. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MELALUI MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu objek tertentu. Rene Wellek mengatakan bahwa sastra adalah institusi sosial

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sastra memiliki kekhasan dari pengarangnya masing-masing. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penjelas kalimat pada peristiwa itu terjadi. Tidak hanya keterangan waktu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial karena manusia tidak akan bisa hidup sendiri. Manusia dalam menjalani kehidupannya selalu dihadapkan pada berbagai persoalan yang melingkupinya. Persoalan-persoalan ini bila disatukan tidak hanya terbatas pada persoalan pribadi satu individu saja, melainkan akan berkembang menjadi persoalan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Karya sastra sebagai hasil karya manusia banyak mengangkat problematika atau permasalahan yang ada di sekitar masyarakat. Permasalahan-permasalahan yang dialami dalam kehidupan masyarakat kemudian diangkat dalam sebuah karya cerita atau tulisan yang mengandung nilai-nilai estetik. Karya sastra sebagai hasil karya manusia kemudian dikemas menjadi sesuatu yang berbeda dengan kemasan unik yang mampu menjadi kekuatan dalam sebuah karya agar lebih hidup dan menarik minat bagi pembacanya. Melalui karya sastra seorang pengarang mengunggkapkan probem kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Permasalahanpermasalahan dalam karya sastra disebut disebut juga konflik yang menjadi nyawa dalam karya sastra. Konflik sosial dalam karya sastra disebabkan karena adanya pembenturan antara tokoh, atau masalah-masalah yang muncul akibat adanya hubungan antara tokoh, antara lain yaitu terjadinya penindasan, percekcokan, peperangan, atau kasus-kasus hubungan sosial lainya. Nurgiyantoro 1

2 (2010: 122) mengatakan bahwa konflik yang ditampilkan dalam sebuah karya fiksi dapat menentukan kualitas, intensitas, dan kemenarikan karya itu. Bahkan dalam menulis cerita konflik sendiri dapat dicari, ditemukan, diimajinasikan, dan dikembangkan berdasarkan konflik yang dapat ditemui di dunia nyata. Karya sastra banyak menampilkan realitas kehidupan menjadi sesuatu yang bernilai untuk ditelusuri maknanya dan menuntun manusia kembali kepada hakikatnya sebagai manusia. Hal ini terungkap bahwa karya sastra merupakan fenomena kemanusiaan yang kompleks. Salah satu contoh karya sastra yang banyak membahas persoalan kehidupan manusia yaitu cerpen. Cerpen mengandung gambaran kehidupan yang ada di masyarakat. Cerpen selalu menyajikan konflik baik konflik psikis, konflik sosial, maupun konflik batin. Cerpen memiliki kekuatan yang luar biasa untuk mengurai masalahmasalah kehidupan di lingkungan masyarakat baik konteks sosial, ekonomi, politik, hukum dan budaya. Cerpen merupakan cerita fiksi yang tidak benar-benar terjadi. Pengertian fiksi dalam hal ini yaitu cerita rekaan atau khayalan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Altenberd dan Lewis (dalam Nurgiyantoro, 2010: 2) yang mengemukakan bahwa fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. Suatu karya sastra tidak serta-merta hadir di dunia ini, melainkan membutuhkan proses atau waktu dalam penggarapannya. Dapat dikatakan bahwa suatu karya sastra tidak terlepas dari adanya pemikiran-pemikiran hebat seorang penulis atau pengarang.

3 Seno Gumira Ajidarma adalah seorang penulis dari generasi baru di sastra Indonesia. Seno Gumira sebagai pengarang yang sangat piwai menggunakan gaya kepenulisan fregmentaris, dan membuat pembaca selalu meninggalkan pesan yang mendalam. Beberapa kritikus menyambut cerpen-cerpen Seno Gumira sebegai cerpen suasana atau sastra koran. Banyak penggemar Seno Gumira yang justru menyukai romantisme sepotong-potong yang selalu muncul di setiap cerpenya. Cerpen karya Seno Gumira tidak terlepas untuk melakukan kritik terhadap kekuasaan, solidaritas terhadap orang yang terpinggirkan dan tentang kemanusiaan. Seno Gumira berhasil mengembangkan suatu ide dari suatu permasalahan yang menjadi kompleks sehingga memacu para pembaca untuk berpikir kritis akan suatu hal. Mengajak para pembaca untuk terjun langsung dalam dunia ceritanya lewat rangkaian konflik yang disusun dan digambarkan dalam kehidupan sehari-hari. Tema-tema yang diangkat Seno Gumira banyak menceritakan realitas kehidupan sosial yang ada di dalam suatu masyarakat, seperti tema-tema yang mengangkat persoalan ras, suku, korupsi, ketamakan manusia, kebohongan, penindasan manusia, percintaan, serta perbedaan kelas sosial. Cerpen Senja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma pada periode 2002-2013 merupakan pemilihan cerpen yang terbaik di harian kompas, buku kumpulan cerpen mulai periode 2002-2013, yaitu:(1) Lagenda Wongasu, (2) Kyoto monogatari, (3) Cintaku jauh di Komodo, (4) Rembulan dalam Capuccino, (5) Gerobak, (6) Cinta di Atas Perahu Cadik, (7) Ibu yang

4 Anaknya di Culik Itu, (8) Dodolitdodolitdodolibret, (9) Pring Re-ke-teg Gunung Gamping Ambrol, (10) Karangan Bunga dari Menteri, (11) Mayat yang Mengembang di Danau, (12) Seperseribu Detik Sebelum Pukul 16:00, (13) Orang yang Selalu Cuci Tangan, (14) Aku Pembunuh Munir. Ada beberapa alasan memilih kumpulan cerpen senja dan cinta yang berdarahkarya Seno Gumira Ajidarma Periode 2002-2013 sebagai objek kajian penelitian ini, pertama kumpulan cerpen Senja dan Cinta yang Berdarah karya Seno Gumira Ajidarma Periode 2002-2013 merupakan cerpen yang terbaik dan terpilih di harian kompas dan cerpen suasana atau sastra koran. Kedua, kumpulan cerpen senja dan cinta yang berdarah karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013 tidak terlepas untuk melakukan kritik terhadap kekuasaan, solidaritas terhadap orang yang terpinggirkan dan tentang kemanusiaan. Ketiga yaitu banyak penelitian terdahulu yang menggunakan novel sebagai objek penelitian, sehingga peneliti tertarik menggunakan cerpen sebagai objek penelitian. Penelitian mengenai konflik sosial ini sudah pernah dilakukan sebelumnya oleh Uswatun (2014) dengan judul Konflik Sosial Antaretnik Pada Novel Memang Jodoh Karya Rusli Konflik sosial di dalam Novel Memang Jodoh tersebut pengarang mengungkapkan kritiknya melalui penyajian konflik sosial antaretnik baik yang dialami tokoh utama dan tokoh sampingan yang digambarkan dalam cerita. Terdapat juga adanya konflik antaretnik di antaranya tokoh-tokoh yang lain yang berkaitan dengan adat perjodohan dan sikap masyarakat padang yang keras dalam memperlakukan orang yang bukan asli

5 keturunan padang. Penyebab konflik dalam novel ini antara lain perbedaan antara individu, perbedaan latar belakang kebudayaan, dan perbedaan kepentingan. Penelitian serupa yang sudah pernah dilakukan oleh Susilowati (2013) yang meneliti Analisis Problem Sosial dalam Novel di Bawah Kesabaranmu Hamba Takluk Karya Taufiqurrahman Al-Azizy yang menelaah tentang (a) konflik rasial, (b) kejahatan, (c) kenakalan remaja, (d) konflik agama. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Rossika (2012) yang meneliti Analisis Konflik Eksternal Tokoh dalam Novel Gadis Pantai Karya Pramoedya Anan Toer yang menelaah tentang konflik eksternal yang meliputi (a) konflik fisik, dan (b) konflik sosial. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek yang diteliti. Pada penelitian sebelumnya banyak dilakukan penelitian novel. Oleh karena itu penelitian kali ini menggunakan cerpen sebagai objek kajiannya. Selain itu, permasalahan danindikator-indikator yang digunakan untuk mengkaji penelitian ini juga berbeda.hal ini bertujuan agar pembaca mempunyai banyak pandangan atau referensi tentang kajian konflik yang ada dalam kehidupan sosial. Fokus permasalahan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua. Pertama bentuk-bentuk konflik sosial, yaitu konflik pribadi, konflik kelompok dan konflik antarkelas sosial. Kedua penyebab terjadinya konflik sosial, yaitu konflik antara individu dengan individu, konflik kepentingan antara anggota masyarakat, perubahan sosial. Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Konflik Sosial dalam Kumpulan Cerpen

6 Senja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013. 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan permasalahan di atas, dapat diuraikan hal-hal yang terkait dengan konflik sosial, yaitu sebagai berikut. 1) Bentuk- bentuk konflik sosial dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: (a) konflik pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi secara perorangan, (b) konflik kelompok, yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok, (c) konflik antarkelas sosial, yaitu pertentangan yang terjadi antara dua kelas sosial yang berbeda. 2) Penyebab terjadinya konflik sosial dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: (a) Perbedaan antara individu seperti perbedaan pendapat, tujuan, keinginan, pendirian, tentang objek yang dipertentangkan. Perbedaan karakter tersebut yang mempengaruhi timbulnya konflik sosial, (b) perbedaan kepentingan antara anggota-anggota masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok, seperti perbedaan kepentingan politik, ekonomi, sosial budaya, agama dan sejenisnya, (c) terjadinya perubahan sosial, antara lain berupa perubahan sistem nilai, akibat masuknya sistem nilai baru yang mengubah masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang moderen. 3) Akibat Konflik Sosial,yaitu: (a) retaknya persatuan kelompok, (b) hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia (bila konflik sudah berubah menjadi kekerasan), (c) berubahnya sikap dan kepribadian individu, baik

7 yang mengarah ke hal positif maupun ke hal yang negatif, (d) munculnya dominasi kelompok yang menang terhadap kelompok yang kalah. 4) Cara menyelesaikan konflik, yaitu: (a) kemenangan salah satu pihak atas pihak lainya, (b) perundingan di antara pihak-pihak yang bertikai sehingga tidak ada pihak yang sepenuhnya menang dan tidak ada pihak yang sepenuhnya kalah, (c) rekonsiliasi antara pihak-pihak yang bertikai, (d) saling memaafkan atau salah satu memaafkan pihak yang lain, (e) kesepakatan untuk pihak yang berkonflik. Pada batasan masalah penelitian ini difokuskan pada dua permasalahan,yaitu sebagai berikut. 1) Bentuk- bentuk konflik sosial dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu: (a) konflik pribadi, yaitu pertentangan yang terjadi secara orang-perorangan, (b) konflik kelompok, yaitu pertentangan yang terjadi antara kelompok, (c) konflik antarkelas sosial, yaitu pertentangan yang terjadi antara dua kelas sosial yang berbeda. 2) Penyebab terjadinya konflik sosial,yaitu: (a) perbedaan antara individu seperti perbedaan pendapat, tujuan, keinginan, pendirian, atau tentang objek yang dipertentangkan. Perbedaan karakter individu tersebut yang mempengaruhi timbulnya konflik sosial, (b) perbedaan kepentingan antara anggota-anggota masyarakat baik secara pribadi maupun kelompok, seperti perbedaan kepentingan politik, ekonomi, sosial budaya, agama dan sejenisnya, (c) terjadinya perubahan sosial, antara lain berupa perubahan sistem nilai, akibat

8 masuknya sistem nilai baru yang mengubah masyarakat tradisional menjadi masyarakat yang moderen. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut. 1) Bagaimana bentuk-bentuk konflik sosial yang ada dalam Kumpulan CerpenSenja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013? 2) Bagaimanakah penyebab terjadinya konflik sosial yang ada dalam KumpulanCerpenSenja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan bentuk-bentuk konflik sosial yang terkandung dalam Kumpulan CerpenSenja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013. 2) Mendeskripsikan penyebab terjadinya konflik sosial yang terdapat pada Kumpulan Cerpen Senja dan Cinta yang Berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013.

9 1.5 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat yang mencakup aspek teoretis maupun praktis. 1) Manfaat Teori Bagi bidang keilmuan diharapkan agar penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu bahasa dan sastra Indonesia sehingga dapat digunakan sebagai landasan untuk penelitian selanjutnya, khususnya kajian dalam menumbuhkembangkan studi sastra, terutama mengenai Konflik Sosial dalam Kumpulan Cerpen Senja dan Cinta yang berdarah Karya Seno Gumira Ajidarma periode 2002-2013. 2) Manfaat Praktis Manfaat secara praktis penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut. a) Bagi Pembaca, hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah khasanah, pengtahuan pembaca dan dapat memperoleh pemahaman tentang konflik sosial yang terdapat dalam kumpulan cerpensenja dan cinta yang berdarah karya Seno Gumira Ajidarma serta diharapkan dapat membangkitkan minat baca terutama karya sastra. b) Bagi Mahasiswa, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti yang mengkaji masalah konflik sosial. c) Bagi Dosen, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan materi ajar untuk perkuliahan pengkajian sastra.

10 1.6 Penegasan Istilah Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam pemaknaan istilah dalam penelitian ini, maka ada istilah penting yang perlu ditegaskan, yaitu: 1) Cerpen Cerpen merupakan cerita atau narasi (bukan analisis argumentatif) yang fiktif (tidak benar-benar telah terjadi tetapi dapat terjadi di mana saja dan kapan saja) serta relatif pendek (Sumardjo dan Saini, 1986: 36). 2) Konflik sosial Konflik sosial adalah percekcokan, perselisihan, ketegangan, atau pertentangan dalam masyarakat akibat pengaruh adanya perbedaan-perbedaan tertentu dalam masyarakat (Ahmadi, 2009: 291) 3) BentukKonflik Sosial Bentuk-bentuk konflik sosial sebagai salah satu gejala sosial masyarakat di antaranya,yaitu: konflik pribadi, konflik kelompok, konflik antarkelas sosial, konflik rasial, konflik politik dan konflik budaya (Ahmadi, 2009: 296). 4) Penyebab Konflik Sosial Penyebab dari timbulnya konflik sosial, yaitu: perbedaan antara individu, benturan antara kepentingan nggota masyarakat baik secara ekonomi, maupun politik, perubahan sosial, dan perbedaan kebudayaan (Setiadi dan Kolip, 2010: 361-362).

11