BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN BUPATI BULUNGAN

BUPATI TANAH LAUT PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTAR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BUPATI PENAJAM PASER UTARA

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG

B U P A T I T A N A H L A U T

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG PEMOTONGAN TAMBAHAN PENGHASILAN ATAU TUNJANGAN LAINNYA

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 26 TAHUN 2O16 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 5 TAHUN 2O17 TENTANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 152 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PEMBERIAN TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang K

2016, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL,

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2012

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 23 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

SALINAN BUPATI BULUNGAN

BERITA NEGARA. Disiplin Kerja. Pegawai Negeri Sipil. BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN. REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR TAHUN 2018 TENTANG

SALINAN. 4. Peraturan Daerah Kabupaten Bulungan Nomor 7 Tahun 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PEMADAM KEBAKARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SERANG

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 16 Tahun 2016 Seri E Nomor 11 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

2 Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan N

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.66/MENHUT-II/2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI

2 Di Lingkungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara R

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Tunjangan Kinerja. Pemberian. Tata Cara.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 9 TAHUN 2016

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, T

RANCANGAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 68/Permentan/OT.140/11/2012

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

2014, No diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 NOMOR 9 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PERMEN-KP/2013 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 09 TAHUN 2009 TENTANG JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG SISTEM KEHADIRAN PEGAWAI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Tunjangan. Kinerja Pegawai.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 19 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN HARI KERJA, JAM KERJA, APEL KERJA DAN PRESENSI ELEKTRONIK

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 145 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

KEPUTUSAN KEPALA BAGIAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR : 188 / 110 / / 2013

WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PERTANIAN. Tunjangan Kinerja. Pelaksanaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 12 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI TANA TORAJA PROVINSI SULAWESI SELATAN

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

-1- REPUBLIK INDONESIA

2016, No Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Badan Kepegawaian Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sip

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG DISIPLIN JAM KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 677 TAHUN 2016 TENTANG DISIPLIN KEHADIRAN APARATUR SIPIL NEGARA

Transkripsi:

SALINAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA KEGIATAN OPERASIONAL DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR, Menimbang : a. bahwa Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan merupakan urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sesuai amanat Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; b. bahwa untuk menunjang pelaksanaan peran strategis Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur, maka diperlukan Biaya Kegiatan Operasional Piket; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b tersebut di atas, perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Kotawaringin Timur; Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang - Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang - Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenaga Kerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 3. Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang - Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Rebublik Indonesia Nomor 5234); -1-

4. Undang - Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5135); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 10. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Nomor 102 Tahun 2004 tentang Waktu Lembur dan Upah Kerja Lembur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/2008 tentang Persyaratan Teknis Sistim Proteksi Kebakaran pada Bangunan dan Lingkungan; 13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 20/PRT/M/2009 tentang Pedoman Teknis Manajemen Proteksi kebakaran di Perkotaan, tanggal 20 Agustus 2009; -2-

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 15. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Kabupaten Kotawaringin Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2003 Nomor 14 Seri E); 16. Peraturan Bupati Kotawaringin Timur Nomor 33 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan Rincian Tugas Pokok, Fungsi serta Uraian Tugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur (Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur Tahun 2016 Nomor 33). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG BIAYA KEGIATAN OPERASIONAL DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Timur. 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945. 3. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 4. Kepala Daerah adalah Bupati Kotawaringin Timur. 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah yang berkedudukan sebagai Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur. 6. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang selanjutnya disingkat DPKP adalah Dinas yang membidangi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 7. Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat PNS adalah Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan pada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. 8. Calon Pegawai Negeri Sipil selanjutnya disingkat CPNS adalah Calon Pegawai Negeri Sipil yang ditugaskan pada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. 9. Tenaga Kontrak adalah pegawai yang diangkat oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku untuk ditugaskan pada Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur. 10. Pegawai Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan adalah PNS, CPNS dan Tenaga Kontrak yang ditugaskan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. -3-

11. Kepala DPKP selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Pejabat Eselon II.B di Dinas yang membidangi Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 12. Sekretaris adalah Pejabat Eselon III.A yang membidangi kesekretariatan di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 13. Kepala Bidang selanjutnya disebut Kabid adalah Pejabat Eselon III.B yang membidangi bidang tertentu di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 14. Kepala Seksi selanjutnya disebut Kasi adalah Pejabat Eselon IV.A yang membantu tugas Kabid di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 15. Kepala Sub Bagian selanjutnya disebut Kasubbag adalah Pejabat Eselon IV.A yang membantu tugas Sekretaris di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 16. Penanggung jawab Absensi adalah Pegawai yang melakukan editing pada hasil cetak absen dan financial hasil cetak absen berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh. 17. Komandan Regu selanjutnya disebut Danru adalah pemimpin kelompok satuan terkecil dalam satu regu yang ditunjuk dan ditetapkan melalui keputusan oleh Kepala Dinas. 18. Wakil Komandan Regu selanjutnya disebut Wadanru adalah membantu melaksanakan tugas Komandan Regu dalam mengoordinir pelaksanaan tugas piket yang ditunjuk dan ditetapkan melalui keputusan oleh Kepala Dinas. 19. Anggota Satuan Tugas Pemadam Kebakaran adalah pegawai Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 20. Peraturan Daerah selanjutnya disebut Perda adalah Perda Kabupaten Kotawaringin Timur. 21. Peraturan Bupati yang selanjutnya disebut Perbup adalah Peraturan Bupati Kotawaringin Timur. 22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah selanjutnya disebut APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. 23. Biaya Kegiatan Operasional yang selanjutnya disingkat BKO adalah dana yang disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk Kegiatan Piket pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Kotawaringin Timur. 24. Ketertiban umum dan ketentraman masyarakat adalah suatu keadaan dinamis yang memungkinkan pemerintah daerah dan masyarakat dapat melakukan kegiatan dengan tentram, tertib dan teratur. 25. Penanggung jawab Akhir Piket adalah Kepala Dinas yang memberikan arahan, petunjuk kepada Pengendali Piket, Pengawas Piket, Petugas Piket, dan penetapan keputusan apabila terjadi sesuatu dan hal yang bersifat prinsip. 26. Pengendali piket adalah Sekretaris/Kepala Bidang yang mengatur dan memberi tugas kepada Pengawas Piket dan Anggota Piket serta melaporkan hasil pelaksanaan Piket kepada Penasehat Piket. 27. Pengawas Piket adalah setingkat Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dan/atau Pengawai Negeri Sipil yang ditunjuk oleh penanggung jawab akhir untuk bertugas mengawasi setiap pelaksanaan Piket dan melaporkan hasil pelaksanaan piket kepada Pengendali Piket. 28. Petugas piket adalah anggota satuan tugas Pemadam Kebakaran yang ditugaskan untuk menyiapkan sarana/prasarana Pemadam Kebakaran (unit pemadam kebakaran dan peralatan lainnya) sampai dengan -4-

oprasional pelaksanaan pemadaman kebakaran dan membuat laporan kejadian kebakaran di daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. 29. Standar biaya adalah batas tertinggi atau estimasi biaya yang diberikan kepada petugas piket, pengawas piket, pengendali piket dan penanggung jawab akhir piket. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang lingkup dalam Peratuan Bupati ini meliputi : a. BKO; b. Waktu penugasan piket; c. Penetapan besaran biaya BKO dan Tata Cara Pembayaran; d. Penghentian pembayaran; e. Mekanisme rekapitulasi absen; f. Pembiayaan; g. Pelaporan dan evaluasi; dan h. Sanksi administrasi. BAB III BKO Pasal 3 (1) BKO sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 diberikan kepada petugas pada kegiatan : a. Piket; b. Penanggung Jawab Absensi; c. Pengawas Piket; d. Pengendali Piket; dan e. Penanggung Jawab Akhir Piket. (2) Piket sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf a terdiri atas : a. Piket pada hari kerja yaitu : Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jum at; b. Piket pada hari libur yaitu : Sabtu, Minggu dan hari libur nasional. BAB IV PENUGASAN PIKET Pasal 4 (1) Penugasan piket sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf a dilaksanakan setiap hari selama 24 (dua puluh empat) jam mulai dari pukul 07.30 WIB pagi s/d pukul 07.30 WIB Pagi hari berikutnya. (2) Penugasan Piket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku berdasarkan jadwal waktu penugasan sebagai berikut : a. Piket dari Pukul 07.30 WIB s/d Pukul 19.30 WIB; b. Piket dari Pukul 19.30 WIB sampai dengan Pukul 07.30 WIB pagi berikutnya; (3) Penugasan Piket sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, Petugas Piket wajib mengikuti apel pagi/serah terima piket; (4) Petugas Piket sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf b, Petugas Piket diberikan dispensasi untuk tidak bekerja pada besok hari selama 1 (satu) hari. -5-

(5) Petugas Piket wajib membuat Berita Acara Serah Terima Piket dalam Buku Piket yang berisi : a. Catatan Keadaan dan/atau kejadian selama melaksanakan piket; b. Kondisi Mobil Unit Pemadam Kebakaran dan Peralatan pendukung; c. Jam pergantian piket; dan d. Tanda tangan dan nama jelas petugas pengganti piket. (6) Petugas Piket akan diberikan uang makan pada saat melaksanakan piket sebagaimana dalam Lampiran II. Pasal 5 (1) Anggota yang keluar pada saat piket harus seizin Komandan Regu/Wakil Komandan Regu sebagai atasan langsungnya atau kepada Pengawas Piket sebagai atasan langsungnya. (2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan untuk alasan yang mendesak/urgent. (3) Pelaksanaan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan tidak lebih dari 1 (satu) jam. (4) Pelaksanaan izin yang melebihi waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dianggap tidak hadir. (5) Komandan Regu/Wakil Komandan Regu wajib membuat laporan tertulis kepada Kepala Dinas terhadap anggota yang keluar pada saat piket. (6) Petugas piket yang tidak melaksanakan tugas karena izin, sakit dan cuti wajib melapor kepada Pengawas Piket untuk dapat diganti/ditunjuk petugas piket lainnya oleh Kepala Dinas. Pasal 6 (1) Dalam hal tertentu karena kekurangan tenaga saat piket pada hari - hari besar, maka Pejabat Eselon III dan/atau Eselon IV dapat ditugaskan untuk piket sesuai dengan surat tugas atau surat perintah Kepala Dinas. (2) Kepada para petugas piket yang melaksanakan tugas atau perintah sebagaimana pada ayat (1) diberikan BKO sebagaimana dimaksud pada Lampiran I. BAB V TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pasal 7 Penanggung Jawab Absensi mempunyai tugas : a. Menghimpun absensi Pengawas Piket dan Petugas Piket; b. Menghitung jumlah kehadiran dan/atau ketidakhadiran Petugas Piket dan Pengawas Piket; c. Penghitungan jumlah kehadiran dan/atau ketidakhadiran Petugas Piket dan Pengawas Piket sebagaimana dimaksud dalam huruf b dilakukan setiap bulan; d. Hasil Perhitungan jumlah kehadiran dan/atau ketidakhadiran Petugas Piket dan Pengawas Piket sebagaimana dimaksud dalam huruf c disampaikan kepada Kepala Dinas. Pasal 8 (1) Pengawas Piket mempunyai tugas : a. Mengawasi pelaksanaan tugas piket secara rutin; b. Memeriksa kehadiran petugas piket secara rutin; -6-

c. Membuat laporan terhadap tugas pengawasan piket; d. Laporan pengawas piket disampaikan kepada pengendali piket setiap minggu. (2) Pengawasan terhadap pelaksanaan tugas piket sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bergiliran oleh : a. Kepala Seksi; b. Kepala Sub Bagian dan c. Pegawai Negeri Sipil yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. Pasal 9 (1) Pengendali Piket mempunyai tugas : a. Mengatur atau memberi tugas kepada pengawas piket dan petugas piket; b. Mengevaluasi hasil piket; c. Laporan hasil pengawas piket dan evaluasi disampaikan kepada penanggung jawab akhir piket setiap bulan; d. Menerima laporan tertulis pengawas piket; dan e. Mengawasi petugas pengawas piket dalam melaksanakan tugasnya; (2) Pengendali Piket sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tersebut di atas adalah : a. Sekretaris dan b. Kepala Bidang. Pasal 10 Penanggung Jawab akhir piket mempunyai tugas : a. Memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Pengendali Piket, Pengawas Piket dan petugas piket dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab masing - masing; b. Menetapkan kebijakan mengenai hasil piket yang dilaksanakan oleh petugas piket bila ditemukan masalah yang prinsip; c. Penanggung jawab akhir piket menyampaikan laporan keadaan dan kondisi yang terjadi selama pelaksanaan piket kepada Bupati secara berkala setiap 3 (tiga) bulan. Pasal 11 Penanggung Jawab Absensi, Pengawas Piket dan Pengendali Piket sebagaimana dimaksud pada Pasal 7, Pasal 8 dan Pasal 9 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Pegawai Dinas yang tidak melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 8 karena keadaan tertentu dan mendesak (izin, cuti, sakit) wajib memberitahukan kepada atasannya secara tertulis. (2) Setiap pegawai yang tidak hadir atau tidak melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut di atas wajib melampirkan alasan atau bukti - bukti yang dapat dipertanggung jawabkan. -7-

BAB VI PENETAPAN BKO DAN TATA CARA PEMBAYARAN Bagian Pertama Penetapan Besaran BKO Pasal 13 (1) Penetapan pemberian besaran BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) dan Pasal 6 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas. (2) Rincian pemberian BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf a tercantum dalam Lampiran I merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (3) Rincian pemberian BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf b tercantum dalam Lampiran II merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (4) Rincian pemberian BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf c, dan huruf d tercantum dalam Lampiran III merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. (5) Rincian pemberian BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (1) huruf e tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Tata Cara Pembayaran Pasal 14 Pembayaran BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 dapat diberikan kepada pegawai DPKP Kabupaten Kotawaringin Timur setiap bulan atau per kegiatan. Pasal 15 Untuk pertanggung jawaban pembayaran BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (2) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Piket dilaksanakan 24 (dua puluh empat) jam, yang terdiri dari ; 1. Piket dari Pukul 07.30 WIB sampai dengan Pukul 19.30 WIB; 2. Piket dari Pukul 19.30 WIB sampai dengan Pukul 07.30 WIB pagi berikutnya. b. Membuat laporan hasil pelaksanaan tugas piket; dan c. Mengisi daftar kehadiran dan sesuai kehadiran. Pasal 16 Untuk pertanggung jawaban pembayaran BKO sebagaimana dimaksud pada Pasal 13 ayat (3) dan ayat (4) harus memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Penanggung Jawab Absensi ; 1. Membuat laporan hasil rekapitulasi absen Pengawas piket dan petugas piket; dan 2. Menghimpun bukti - bukti tertulis yang dapat dipertanggung jawabkan sebagaimana dimaksud pada Pasal 12. -8-

b. Pengawas Piket ; 1. Membuat laporan hasil pengawasan tugas piket; dan 2. Mengisi daftar hadir dan sesuai kehadiran. c. Pengendali Piket wajib membuat laporan hasil evaluasi pengendalian tugas piket. BAB VII PENGHENTIAN PEMBAYARAN Pasal 17 Pembayaran BKO kepada pegawai DPKP sebagaimana dimaksud pada Pasal 13, dihentikan apabila : a. Pindah/mutasi ke SOPD/Instansi lain; b. Berstatus sebagai tenaga titipan pada SOPD/Instansi lain; c. Meninggal dunia; atau d. Pensiun. BAB VIII MEKANISME REKAPITULASI ABSEN Pasal 18 Semua Pegawai wajib mengisi daftar hadir/absen dalam setiap melaksanakan tugas piket dan tugas Pengawas Piket. Pasal 19 (1) Setiap akhir bulan berjalan dilakukan rekapitulasi absen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 oleh pelaksana dan selanjutnya diserahkan kepada Penanggung Jawab Absen. (2) Hasil rekapitulasi absen diserahkan kepada Bendahara, untuk dievaluasi jumlah ketidakhadiran guna memperhitungkan besaran pembayaran BKO. (3) Dokumen sah yang mendukung alat pembuktian dalam melakukan penetapan perhitungan besaran pembayaran BKO, termasuk bukti pengenaan pemotongan BKO wajib disimpan oleh Pejabat Penanggung Jawab Absen. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 20 Pembayaran yang disebabkan dari berlakunya Peraturan Bupati ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. -9-

BAB X PELAPORAN DAN EVALUASI Pasal 21 (1) Petugas piket wajib membuat laporan kegiatan piket yang dilaksanakan setiap hari. (2) Pengawas piket wajib menyampaikan laporan kepada Pengendali Piket sesuai dengan zona pengawasannya yang telah ditetapkan dengan instruksi Kepala Dinas Kabupaten Kotawaringin Timur setiap minggu. (3) Pengendali Piket wajib menyampaikan laporan hasil Pengawasan dan evaluasi terhadap Pengawas Piket kepada Penanggung Jawab akhir piket setiap bulan. (4) Kepala Dinas selaku penanggung jawab akhir piket wajib menyampaikan laporan secara berkala setiap 3 (tiga) bulan kepada Bupati tentang keadaan dan kondisi Dinas. BAB XI SANKSI ADMINISTRATIF Bagian Kesatu Tugas Piket Pasal 22 (1) Pegawai di lingkungan Dinas melalui tugas piket sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 yang terlambat lebih dari 15 (lima belas) menit dalam melaksanakan tugas atau meninggalkan tugas sebelum berakhirnya waktu penugasan piket dikenakan pemotongan BKO sebesar 20% (dua puluh persen) dari BKO yang diterima pada hari itu. (2) Pembayaran BKO terhadap pegawai yang tidak melaksanakan tugas/tanpa keterangan sebagaimana dimaksud pada pasal 4 dan Pasal 5, dibayarkan sesuai dengan absen kehadiran. (3) Pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan hukuman sanksi teguran lisan secara tertulis apabila melakukan kesalahan/pelanggaran lagi, maka dilanjutkan dengan sanksi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan apabila berkelanjutan maka diberikan sanksi lebih berat berupa Penundaan Kenaikan Gaji Berkala. Bagian Kedua Penanggung Jawab Absensi Pasal 23 (1) Pegawai di lingkungan DPKP yang melakukan tugas Penanggung Jawab Absensi sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 yang terlambat dalam menyampaikan laporan rekapitulasi absensi setiap bulannya, maka setiap hari keterlambatan pembayaran BKO akan dipotong 20% (dua puluh persen) dari BKO yang diterima pada hari itu. (2) Pembayaran BKO terhadap pegawai yang tidak melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibayarkan sesuai dengan jumlah setelah dipotong. (3) Pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan hukuman sanksi teguran lisan secara tertulis, apabila melakukan kesalahan/pelanggaran lagi, maka dilanjutkan dengan sanksi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan apabila berkelanjutan maka diberikan sanksi lebih berat berupa Penundaan Kenaikan Gaji Berkala. -10-

Bagian Ketiga Pengawasan Piket Pasal 24 (1) Pegawai di lingkungan DPKP melakukan tugas Pengawas Piket sebagaimana dimaksud pada pasal 8 yang tidak melaksanakan tugas tidak diberikan pembayaran BKO pada hari itu. (2) Pembayaran BKO terhadap pegawai yang tidak melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibayarkan sesuai dengan jumlah kehadiran. (3) Pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dikenakan hukuman sanksi teguran lisan secara tertulis, apabila melakukan kesalahan/pelanggaran lagi, maka dilanjutkan dengan sanksi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan apabila berkelanjutan maka diberikan sanksi lebih berat berupa Penundaan Kenaikan Gaji Berkala. Bagian Kempat Pengendali Piket Pasal 25 (1) Pegawai di lingkungan DPKP yang melakukan tugas pengendali piket sebagaimana dimaksud pada pasal 9 yang tidak melaksanakan tugas dianggap lalai. (2) Pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan hukuman sanksi teguran lisan secara tertulis, apabila melakukan kesalahan/pelanggaran lagi, maka dilanjutkan dengan sanksi teguran tertulis sebanyak 3 (tiga) kali dan apabila berkelanjutan maka diberikan sanksi lebih berat berupa Penundaan Kenaikan Gaji Berkala. Bagian Kelima Penanggung Jawab Akhir Piket Pasal 26 (1) Pegawai di lingkungan DPKP yang melakukan tugas penanggung jawab akhir piket sebagaimana dimaksud pada Pasal 10 yang tidak melaksanakan tugas dianggap lalai. (2) Pelanggaran yang dilakukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikenakan hukuman sanksi teguran lisan secara tertulis apabila melakukan kesalahan/pelanggaran lagi, maka dilanjutkan dengan sanksi teguran tertulis dari Bupati melalui Sekretaris Daerah. -11-

BAB XII KETENTUAN PENUTUP Pasal 27 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. Ditetapkan di Sampit pada tanggal 29 Desember 2017 BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR, TTD Diundangkan di Sampit pada tanggal 29 Desember 2017 SUPIAN HADI Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR, TTD HALIKINOOR BERITA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR TAHUN 2017 NOMOR 29-12-

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA KEGIATAN OPERASIONAL DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR RINCIAN PEMBERIAN BKO PADA PETUGAS PIKET PADA HARI KERJA (SENIN s/d JUMAT) DAN PADA HARI LIBUR (SABTU, MINGGU DAN HARI LIBUR NASIONAL). A. PETUGAS PIKET GOLONGAN III, II, I DAN TENAGA KONTRAK PADA HARI KERJA NO JABATAN GOLONGAN DAN BIAYA SATUAN TENAGA KONTRAK (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. KOMANDAN REGU I/II/III OK 250.000,- 2. WADANRU I/II/III OK 200.000,- 3. ANGGOTA I/II/III OK 150.000,- Keterangan : - OK merupakan orang per kegiatan/orang kerja. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OK. Maksimal). B. PETUGAS PIKET GOLONGAN III, II, I DAN TENAGA KONTRAK PADA HARI LIBUR BIASA DAN LIBUR NASIONAL. NO JABATAN GOLONGAN DAN BIAYA SATUAN TENAGA KONTRAK (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. KOMANDAN REGU I/II/III OK 500.000,- 2. WADANRU I/II/III OK 400.000,- 3. ANGGOTA I/II/III OK 300.000,- Keterangan : - OK merupakan orang per kegiatan/orang kerja. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OK. Maksimal). C. PETUGAS PIKET PEJABAT ESELON III DAN IV NO JABATAN GOLONGAN SATUAN BIAYA (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. SEKRETARIS/KABID IV/III OK 300.000,- 2. KASI/KASUBAG IV/III OK 270.000,- BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR, TTD SUPIAN HADI -13-

LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA KEGIATAN OPERASIONAL DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR RINCIAN PEMBERIAN BKO PADA PENANGGUNG JAWAB ABSEN A. BKO PENANGGUNG JAWAB ABSEN NO JABATAN SATUAN BIAYA (Rp) 1. 2. 3. 4. 1. PENANGGUNG JAWAB ABSEN OB 500.000,- Keterangan : - OK merupakan orang per bulan/orang kerja. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OB. Maksimal). B. BKO PENGAWAS PIKET NO JABATAN ESELON SATUAN BIAYA (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. PENGAWAS PIKET IV OK 150.000,- Keterangan : - OK merupakan orang per kegiatan/orang kerja. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OK. Maksimal). C. BKO PENGENDALI PIKET NO JABATAN ESELON SATUAN BIAYA (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. PENGENDALI PIKET III OB 1.000.000,- Keterangan : - OK merupakan orang per bulan/orang kerja. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OB. Maksimal). D. UANG MAKAN NO JABATAN GOLONGAN DAN TENAGA KONTRAK SATUAN BIAYA (Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. ANGGOTA/PETUGAS PIKET I/II/III OH 30.000,- Keterangan : - OK merupakan orang per hari. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OH. Maksimal). -14- BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR, TTD SUPIAN HADI

LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG BIAYA KEGIATAN OPERASIONAL DINAS PEMADAM KEBAKARAN DAN PENYELAMATAN KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR RINCIAN PEMBERIAN BKO PADA PENANGGUNG JAWAB AKHIR PIKET A. BKO PENANGGUNG JAWAB AKHIR PIKET NO JABATAN ESELON SATUAN BIAYA(Rp) 1. 2. 3. 4. 5. 1. PENASEHAT PIKET II OB 1.750.000,- Keterangan : - OB merupakan orang per bulan/orang kerja. - Satuan biaya digunakan untuk biaya satu kali kegiatan (OB. Maksimal). BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR, TTD SUPIAN HADI -15-