BAB I PENDAHULUAN. memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. a. Upaya pemertahanan bahasa Bali dalam keluarga. Hal ini tampak dalam situasi

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Kajian mengenai pelestarian bahasa

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dalam penggunaannya di tengah adanya bahasa baru dalam masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang di antara sejumlah bahasa daerah lainnya di Indonesia. Bahasa Bali

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu unsur kebudayaan, di samping unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.

PEMERTAHANAN BAHASA BALI DALAM MASYARAKAT MULTIKULTURAL DI KOTA DENPASAR

ASEP HIDAYATULLAH, 2016 PENGARUH SIKAP BERBAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAMPUAN BERBICARA AKADEMIK

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bahasa. Tidak seperti sistem isyarat yang lain, sistem verbal bisa digunakan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam menyampaikan ide, gagasan, atau perasaan kepada orang lain.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Amanda Putri Selvia, 2013

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa bangsa asing yang membawa bahasa dan kebudayaannya masing-masing.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tentang pemertahanan bahasa Bali di Universitas Airlangga, dan pemertahanan

BAB I PENDAHULUAN. dominan di antara sesama manusia. Realitas ini menunjukkan betapa bahasa

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain dalam kehidupan sehari-harinya. Untuk melakukan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi. Bahasa memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana, 2001: 21). Sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya dipakai dalam berkomunikasi secara lisan akan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdiri atas berbagai macam suku. Salah satu suku di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. tinggal di daerah tertentu, misalnya bahasa Bugis, Gorontalo, Jawa, Kaili (Pateda

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu sistem komunikasi menggunakan simbol-simbol vokal

I. PENDAHULUAN. Manusia sebagai masyarakat sosial dituntut untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa daerah memiliki peran yang sangat penting dalam eksistensinya. Bahasa

BAB II KAJIAN TEORI. penelitian dari laporan penelitian yang relevan. Menurut Triandis (melalui Suhardi, 1996: 22) sikap didefinisikan sebagai

Abstraksi. Kata kunci: dialektologi, sikap, bahasa, minang, rantau

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Zenitha Vega Fauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Badan dunia di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi. masalah pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, UNESCO,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan ide,

BAB I PENDAHULUAN. lain. Penggunaan suatu kode tergantung pada partisipan, situasi, topik, dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. bersifat produktif dan dinamis. Selain itu perkembangan bahasa juga dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. dengan dua budaya, atau disebut juga dwibahasawan tentulah tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan Timor Timur dari bagian NKRI (Kuntari, 2008). Pergolakan

BAB I PENDAHULUAN. Sudah sewajarnya bahasa dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini yang secara rutin

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pengantar dalam komunikasi sehari-hari. nasional dan bahasa negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,

BAB I PENDAHULUAN. sarana komunikasi. Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu. menggunakan bahasa dalam berbagai bentuk untuk mengungkapkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. antar-anggota masyarakat. Artis, pembawa acara, penonton, dan penelepon

UPAYA PEMERTAHANAN BAHASA

BAB 1 PENDAHULUAN. haruslah digunakan ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi. Tetapi

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Desa Lintidu adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Paleleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sikap Bahasa Siswa Sekolah Dasar Terhadap Bahasa Daerah Dan Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

PEMAKAIAN PREFIKS DALAM CERITA PENDEK DI MAJALAH ANEKA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tingkah laku sosial (social behavior) yang dipakai dalam komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa juga merupakan ekspresi kebudayaan,

DAFTAR SINGKATAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN. tradisi dan budaya yang sangat tinggi. Bahasa merupakan Sistem lambang bunyi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak manusia mulai hidup bermasyarakat, maka sejak saat itu sebuah

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PELESTARIAN BAHASA DAN BUDAYA JAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. paling kompleks mengutip istilah Brown (2004: 220), mulai dari imitative

IDENTIFIKASI KEDWIBAHASAAN SISWA: IMPLEMENTASI STUDI KEBAHASAAN DI SEKOLAH DASAR. Gio Mohamad Johan 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari kegiatan berkomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Keadaan tersebut mengakibatkan adanya kontak bahasa sehingga. pengaruh bahasa lain masuk ke dalam bahasa Indonesia.

KEPUNAHAN BAHASA BETAWI PADA SUKU BETAWI DI CENGKARENG BARAT, JAKARTA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. daerah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air. Akibatnya, banyak masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa juga mempengaruhi pikiran manusia itu sendiri. Ilmu Sosiolinguistik

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Ari Kartini, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain (Chaer dan Agustina, 1995: 14). Melalui bahasa dapat terungkap

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi dengan baik antarsesama. (Keraf, 1971:1), bahasa merupakan alat

I. PENDAHULUAN. berkomunikasi, dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ada di luar bahasa yang digunakan akal budi memahami hal-hal lain (KBBI,

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lainnya. Berkomunikasi merupakan cara manusia saling

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan bahasa dalam kehidupan manusia mempunyai peranan yang sangat. pada setiap bahasa, khususnya bahasa ibu atau bahasa asal.

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PNDAHULUAN. digunakan dan berkembang, persentuhannya dengan bahasa-bahasa lain

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap individu manusia tidak akan pernah luput dari berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sosial masyarakat karena tanpa bahasa masyarakat akan sulit untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuat banyaknya penelitian tentang bahasa daerah. Penelitian-penelitian tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi menjadi sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang bersifat dinamis, arbitrer,

ALIH KODE DAN CAMPUR KODE DALAM PEMBELAJARAN SAINS DI SD DOREMI EXCELLENT SCHOOL. oleh: Ni Made Yethi suneli

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu aset kebudayaan bagi bangsa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

Menulis Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

BAB I PENDAHULUAN. segala bentuk gagasan, ide, tujuan, maupun hasil pemikiran seseorang kepada orang

BAB I PENDAHULUAN. akan berkembang. Sebaliknya, jika suatu bahasa yang sedikit dipakai oleh penutur dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau kelompok individu terutama kelompok minoritas atau kelompok yang

BAB I PENDAHULUAN. Pemakaian bahasa Indonesia mulai dari sekolah dasar (SD) sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya sekedar memenuhi kebutuhan hiburan masyarakat dan kedua hal tersebut

PEMEROLEHAN BAHASA JAWA ANAK USIA 4-6 TAHUN (Studi Kasus: TK Al-Hidayah 06 Candisari Semarang)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN. ada beberapa studi sebagai acuan kajian pustaka untuk kepentingan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Nurlaila Djamali (2005) mengkaji tentang Variasi Bahasa Bolaang Mongondow

BAB I PENDAHULUAN. manusia bermasyarakat. Bahasa berfungsi sebagai alat untuk berinteraksi atau alat

- 1 - PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN, PEMBINAAN, DAN PELINDUNGAN BAHASA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Bali merupakan salah satu bahasa daerah yang sampai saat ini masih digunakan oleh masyarakat penuturnya. Berdasarkan jumlah penuturnya bahasa Bali dapat digolongkan ke dalam bahasa daerah yang besar, karena memiliki jumlah penutur lebih dari satu juta jiwa (Bawa, 1981: 7). Bagi masyarakat Bali, bahasa Bali memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat penting di Bali. Bahasa Bali memiliki kedudukan sebagai bahasa daerah dan sebagai bahasa ibu (Suasta, 2013: 3). Sebagai bahasa daerah, bahasa Bali berfungsi sebagai identitas masyarakat Bali, lambang kebanggaan masyarakat Bali, dan sebagai penunjang kebudayaan nasional serta sebagai penunjang bahasa nasional. Kedudukan bahasa Bali sebagai bahasa Ibu berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam berkomunikasi, baik dalam situasi resmi maupun situasi tidak resmi. Keberadaan bahasa Bali sekarang tidak seperti dulu, dimana dalam pemakaian bahasa Bali tidak lagi sebagai bahasa utama dalam berkomunikasi bagi masyarakat Bali. Generasi muda Bali, yang semestinya sebagai pelestari dan pemertahan bahasa Bali malah enggan menggunakan bahasa Bali. Bergesernya keberadaan bahasa Bali tidak membuat generasi muda lebih memperhatikan keberadaan bahasa Bali itu sendiri. Generasi muda Bali merasa lebih gaul jika berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia atau menggunakan bahasa Asing. Perkembangan pemakaian bahasa Bali sangat ditentukan oleh dinamika sosial masyarakatnya. 1

Masyarakat Bali adalah masyarakat bilingual atau bahkan trilingual. Secara umum bilingualisme diartikan sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara bergantian (Mackey 1962: 12, Fishman 1975: 73 dalam Chaer dan Agustina, 2010: 84). Penggunaan bahasa yang dimaksud pada masyarakat Bali adalah bahasa Bali sebagai bahasa ibu, bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua, dan bahasa Inggris sebagai bahasa Asing ketiga oleh masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan industri pariwisata. Penggunaan bahasa pertama oleh sejumlah penutur dari suatu masyarakat seperti di Bali yang dwibahasawan atau multi bahasa akan cenderung menurun akibat adanya bahasa kedua yang mempunyai fungsi lebih superior. Bila pengaruh bahasa kedua ataupun bahasa ketiga lebih dominan, maka bahasa ibu akan semakin terdesak dan akan terjadi kepunahan bahasa, bila suatu masyarakat mampu menyeimbangkan kedua bahasa tersebut maka akan terjadi pemertahanan, pelestarian, dan perkembangan bahasa. Pemertahanan bahasa minoritas seperti bahasa Bali yang dwibahasawan dapat terjadi bila bahasa Bali difungsikan secara konsekuen pada masing-masing ranah oleh penuturnya. Semakin banyak ranah yang menggunakan suatu bahasa, akan semakin bertahan bahasa tersebut. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat yang peduli dengan bahasa Bali agar bahasa Bali tidak mengalami kepunahan. Akademisi lokal dan luar negeri telah banyak menyumbangkan pemikirannya demi perkembangan dan kebertahanan bahasa Bali. Kersten (1984) tentang Bahasa Bali; Tata Bahasa Bali dan Kamus Bahasa Lumrah, Bawa (1981) tentang Struktur Bahasa Bali, Tinggen (1986) mengenai Sor Singgih Bahasa Bali 2

dan yang tidak kalah pentingnya penelitian Suastra (1995) tentang tingkat tutur dan perubahan sosial dalam lingkungan perkotaan Bali. Upaya lain untuk melestarikan bahasa Bali yaitu adanya media massa berbahasa Bali, baik itu media elektronik maupun media cetak. Pada media cetak, penggunaan bahasa Bali mendapatkan porsi yang sangat menggembirakan. Banyak media cetak yang berlomba-lomba menyajikan berita berbahasa Bali. Perkembangan media cetak berbahasa Bali juga tidak berjalan berkesinambungan, ini tentunya didasari oleh faktor intern dan ekstern sehingga tidak dipungkiri bahwa banyak media cetak berbahasa Bali yang eksistensinya perlu dipertanyakan. Bali Orti merupakan salah satu media cetak berbahasa Bali yang menjadi ruang tetap pada harian Bali Post yang hadir setiap Minggunya. Gagasan pembuatan rubrik Bali Orti ini lahir dalam sarasehan bahasa dan sastra Bali di Taman Budaya Denpasar di awal tahun 2006. Dengan adanya Bali Orti, para sastrawan Bali mempunyai tempat untuk menerbitkan karyanya. Sebelum adanya rubrik Bali Orti ini, Bali Post pernah membuka rubrik sastra Bali yang bernama Sabha Sastra Bali, tapi hanya satu halaman setiap pekannya dan hanya berlangsung selama dua tahun dari tahun 1969 sampai tahun 1971. Setelah Sabha Sastra Bali berhenti, para sastrawan Bali menampilkan karyanya dalam majalah Kulkul, majalah Buratwangi, dan majalah Canang Sari. Majalah Kulkul terbit hanya sebentar sedangkan majalah Buratwangi dan majalah Canang Sari sirkulasinya terbatas. Hal ini sangat berbeda dengan Bali Orti, karena Bali Orti 3

merupakan salah satu rubrik dalam Bali Post, sehingga dapat tersebar keseluruh Bali dan masih bertahan sampai sekarang. Selain Bali Orti, tahun 2013 media Pos Bali juga menerbitkan berita berbahasa Bali yang diberi nama Mediaswari. Sama halnya dengan Bali Orti, Mediaswari juga merupakan rubrik dalam media Pos Bali dan terbit setiap hari Minggu. Kemunculannya sejak tahun 2013 menambah adanya media cetak lokal berbahasa Bali sebagai sebuah upaya pelestarian bahasa Bali di tenggah derasnya arus globalisasi, yang berimplikasi terkikisnya nilai-nilai budaya lokal masyarakat Bali. Masing-masing rubrik dalam Bali Post dan Post Bali terdiri dari berbagai macam rubrik yang membangun, beberapa diantaranya adalah rubrik berita utama, cerpen, esay, dan puisi. Dalam penelitian ini, rubrik berita utama dan rubrik cerpen akan ditelaah secara mendalam untuk kemudian dijadikan pijakan dalam membedah permasalahan yang timbul tentang pemertahanan bahasa Bali. Penelitian terhadap bahasa Bali khususnya yang menyangkut bidang sosiolinguistik telah banyak dilakukan, penelitian oleh Paramarta (2009) dalam tesisnya yang berjudul Pemertahanan Bahasa Bali Melalui Siaran Berbahasa Bali Di Bali TV. Lasminy (2001) dalam tesisnya yang berjudul Kebertahanan Bahasa dalam Keluarga Campuran Etnik Bali-Orang Asing di Bali. Tidak kalah pentingnya penelitian Sumarsono (1993) tentang Pemertahanan Bahasa Melayu Loloan di Bali. 4

Dari sekian banyak penelitian tentang bahasa Bali, belum pernah ada yang menyinggung mengenai upaya pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali. Media cetak yang dimaksud dalam penelitian ini bersifat lokal yaitu Mediaswari dan Bali Orti. Dalam kaitannya dengan keberadaan bahasa Bali, media lokal ini mempunyai fungsi dan peranan yang cukup penting. Pemanfaatan media cetak dalam upaya pelestarian bahasa daerah saat ini sangat tepat untuk diterapkan karena media ini mampu menjangkau masyarakat di seluruh Bali bahkan sampai di luar Bali. Pelestarian suatu bahasa harus dilakukan secara dinamis dengan berkembangnya zaman, supaya tidak menghilangkan identitas diri, karena tidak dapat dipungkiri, Bali sendiri merupakan salah satu daerah tujuan pariwisata yang tidak bisa terlepas dari pengaruh bahasa Asing. Berkaitan dengan kondisi tersebut, ada beberapa hal yang melandasi pemilihan topik dalam tulisan ini, yaitu jika dua bahasah idup berdampingan, ada tiga kemungkinan yang dapat terjadi diantaranya: (1) setiap bahasa mempertahankan dirinya, (2) bahasa yang satu menguat, sementara bahasa yang lain memudar, dan (3) kedua bahasa berintegrasi membentuk bahasa baru (Paramarta, 2009: 5). Akan tetapi, kemungkinan terbesar yang terjadi adalah yang kedua. Setiap penutur bahasa memiliki ikatan batin yang kuat dengan bahasanya. Karena adanya ikatan batin semacam itu, sesungguhnya masyarakat penutur bahasa manapun memiliki kecemasan akan kepunahan bahasanya. Oleh karena itu, masyarakat Bali harus melakukan upaya-upaya melestarikan bahasa Bali agar bahasa Bali tidak memudar. Pelestarian suatu bahasa dapat dikatakan berhasil apabila penutur bahasa tersebut mempertahankan, 5

menghormati dan menghargai bahasanya sebagai identitas untuk mengekspresikan kebudayaan yang mereka miliki. Pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali merupakan salah satu upaya yang relevan untuk pelestarian bahasa Bali sebagai bahasa utama atau bahasa Ibu, mengingat media cetak dapat masuk keseluruh lapisan masyarakat baik orang tua maupun anak-anak sebagai generasi muda yang memiliki peranan penting untuk melestarikan bahasa Bali suatu saat nanti. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut : 1. Ragam-ragam bahasa apa sajakah yang digunakan pada pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi penulisan ragam bahasa pada pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali? 3. Apa sajakah faktor-faktor penunjang dan penghambat upaya pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali? 1.3 Tujuan Penelitian Setiap penelitian ilmiah sudah tentu memiliki suatu tujuan. Demikian juga dengan penelitian ini, memiliki tujuan yang dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum akan mengedepankan 6

tentang penelitian sebagai upaya menggali informasi terkait dengan judul penelitian yang dalam hal ini adalah pemertahanan bahasa Bali. Tujuan khusus akan memaparkan tentang upaya untuk mengetahui, mengkritisi dan menginterpretasi ragam-ragam bahasa yang digunakan dalam berita berbahasa Bali khususnya berita utama dan cerpen pada rubrik Mediaswari dan Bali Orti, faktor-faktor yang mempengaruhi ragam bahasa Bali, serta faktor-faktor penunjang dan penghambat upaya pemertahanan bahasa Bali melalui media cetak berbahasa Bali. Kedua bagian tujuan tersebut adalah sebagai berikut. 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini untuk menggali informasi, mendeskripsikan, dan mengetahui penggunaan bahasa Bali dalam berita-berita yang dimuat dalam rubrik Mediaswari dan Bali Orti serta mengungkapkan upaya pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali di tengahtengah masyarakat Bali dengan latar belakang beraneka bahasa. Selain yang telah diuraikan di atas, penelitian ini juga bertujuan sebagai salah satu upaya dalam pelestarian, pembinaan, dan pengembangan bahasa Bali. 1.3.2 Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini yaitu sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan dan mengkaji ragam-ragam bahasa yang digunakan pada pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali. 7

2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang memengaruhi penulisan ragam bahasa yang digunakan pada pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali. 3) Mendeskripsikan faktor-faktor penunjang dan penghambat upaya pelestarian bahasa Bali dalam media cetak berbahasa Bali. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian pemertahanan bahasa Bali melalui media cetak berbahasa Bali diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun secara praktis seperti di bawah ini. 1.4.1 Manfaat Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi perkembangan khazanah keilmuan dalam bahasa Bali yang dikaji dari bidang linguistik, khususnya dalam bidang sosiolinguistik. Di samping penelitian ini diharapkan dapat membantu dan dijadikan bahan perbandingan bagi peneliti serta dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian berikutnya. 1.4.2 Manfaat Praktis 1) Secara praktis penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi masyarakat atau kelompok masyarakat yang peduli dengan bahasa Bali agar lebih gigih memperjuangkan bahasa Bali karena keberadaan 8

bahasa Bali saat ini sedang mengalami guncangan oleh arus globalisasi. 2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah dalam hal mengatasi masalah yang dihadapi oleh bahasa Bali. 9