BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG

dokumen-dokumen yang mirip
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. secara geografis terletak antara 101º20 6 BT dan 1º55 49 LU-2º1 34 LU, dengan

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

DAFTAR LAMPIRAN. Lowokwaru kota Malang. Memiliki curah hujan 1883 mm/thn, ketinggian 452 Meter dari

PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PEMERINTAH KECAMATAN

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. diresmikan pada tanggal 29 Juni tahun 2005, sebelumnya Kelurahan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

BAB IV GAMBARAN UMUM KELURAHAN BEJI

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KETUGASAN RUKUN TETANGGA (RT) DAN RUKUN WARGA (RW)

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA,

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

BUPATI BINTAN PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN WEWENANG PEMERINTAH KABUPATEN BINTAN KEPADA CAMAT

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 20-I TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KELURAHAN WALIKOTA SURAKARTA,

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 25 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 25 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. dengan Kecamatan Ujung Tanah di sebelah utara, Kecamatan Tallo di sebelah

WALIKOTA TASIKMALAYA

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 54 NOMOR 54 TAHUN 2008 PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SEMARANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

KEPALA DESA JATILOR KABUPATEN GROBOGAN PERATURAN DESA JATILOR NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI KELURAHAN SAIL KECAMATAN TENAYAN RAYA PEKANBARU sampai dengan berakhir periode masa jabatannya yaitu pada tanggal 02

PROFIL KECAMATAN MATARAM TAHUN 2016

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan;

PROFIL DESA CIHIDEUNG ILIR. Kondisi Geografis. Struktur Kependudukan. ]. k

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Kecamatan Way Krui Kabupaten Pesisir Barat

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah.

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Ngagul Agulan. Berdasarkan Maklumat Pemerintah Daerah Istimewa

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

PROFIL DESA. Profil Kelurahan Loji. Kondisi Ekologi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUKU MONOGRAFI KECAMATAN BUKIT INTAN TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II PROFIL WILAYAH. acuan untuk menentukan program kerja yang akan dilaksanakan selama KKN


WALIKOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman; 3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

KECAMATAN BOJONGLOA KALER Jalan Kopo Nomor 258 Telp. (022) Bandung 40233

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN PELALAWAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA K E C A M A T A N 1/16/2010 3:09 PM. Qanun tentang Kecamatan QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

P R O F I L DESA DANUREJO

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Palas Kabupaten Lampung Selatan. Desa Bumi Restu memiliki

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Terbentuknya Desa Cimanuk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Margosari adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Pagelaran Utara

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1963 tentang Tenaga Kesehatan; 3. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa;

WALIKOTA PROBOLINGGO

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Metro. Kelurahan Karangrejo pertama kali dibuka pada zaman pemerintahan

BAB II PELAYANAN SKPD

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

BUKU MONOGRAFI DESA KEADAAN PADA BULAN... TAHUN...

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

BAB II GAMBARAN UMUM DESA PUJUD KECAMATAN PUJUD KABUPATEN ROKAN HILIR

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Awal terbentuknya Desa Margo Mulyo Pada tahun 1960 terjadi bencana alam

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 63 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II DESA PULOSARI. Desa Pulosari merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Induk, yaitu Kecamatan Kedaton, berdasarkan Peraturan Daerah

WALIKOTA SURABAYA TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KECAMATAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

PERATURAN WALIKOTA PEMATANGSIANTAR NOMOR 30 TAHUN 2011

Transkripsi:

BAB II DESKRIPSI KELURAHAN GEDAWANG. Kondisi Alam Kelurahan Gedawang merupakan kelurahan yang berada di dalam wilayah administratif Kecamatan Banyumanik Kota Semarang. Kondisi daratan Kelurahan Gedawang sebagian besar terdiri dari perbukitan, tanah daratan dan sebagian besar merupakan area persawahan, dengan suhu udara berkisar sekitar antara 6 0 3 0. Kelurahan Gedawang memiliki luas wilayah 94,7 Ha, yang terdiri dari tanah bangunan, lapangan olahraga, taman rekreasi, jalur hijau, dan kuburan. Kebutuhan air bersih penduduk kelurahan Gedawang sebagian besar masih mengandalkan atau tercukupi melalui Perusahaan Air Minum (PAM), baik yang ada pada setiap keluarga maupun yang diusahakan secara kolektif, di samping sumur yang dimiliki oleh sebagian besar keluarga. Keadaan iklim Kelurahan Gedawang masih termasuk dalam kondisi yang normal. Temperatur berkisar antara 6 0-3 0. Curah hujan di wilayah ini 58 mm per tahun, sehingga dapat dikatakan bahwa curah hujan di Kelurahan Gedawang tergolong cukup. Jenis tanah di Kelurahan Gedawang berwarna kecoklatan, sedang di beberapa RW banyak mengandung kapur.. Kondisi Demografis Keadaan penduduk suatu daerah dapat kita ketahui setelah kita mengetahui komposisi penduduk daerah tersebut. Menurut Nurdin (00:0), komposisi 4

43 penduduk adalah pengelompokan berdasarkan ciri-ciri tertentu yang dapat diklasifikasikan seperti di bawah ini :. Biologis, meliputi umur dan jenis kelamin. Sosial, antara lain meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, agama, dan lain-lain. 3. Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi lapangan pekerjaan, tingkat pendidikan dan sebagainya. 4. Geografis, berdasarkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten dan sebagainya.. Kondisi Biologis Komposisi penduduk di sini akan diklasifikasikan dalam kelompok umur dan jenis kelamin. Adapun jumlah penduduk di wilayah Semarang Selatan yang luasnya 94,7 Ha adalah sebanyak kurang lebih 8.0 jiwa, terdiri dari.880 kepala keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya komposisi penduduk sesuai kelompok umur dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel. Persebaran Penduduk Menurut Kelompok Umur No Kelompok Umur Frekuensi Persentase 3 4 5 0 5 tahun 6 6 tahun 7 5 tahun 6 55 tahun 56 tahun 78.7.580 3.406 73 9,50 0,94 9, 4,46 8,89 Jumlah 8.0 00,00 Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07

44 Tabel. Persebaran Penduduk Menurut Jenis Kelamin No Kelompok Umur Frekuensi Persentase Laki-laki Perempuan 4.084 4.36 49,68 50,3 Jumlah 8.0 00,00 Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07 Berdasarkan komposisi penduduk seperti termuat di depan, baik lakilaki maupun perempuan jumlahnya tidak jauh berbeda. Secara umum usia produktif dapat dikatakan cukup dominan. Dengan demikian kemungkinan perkembangan di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik menjadi sangat terbuka.. Kondisi Sosial Pada pengelompokan penduduk berdasarkan ciri sosial, maka akan dibahas masalah yang menyangkut tingkat pendidikan. Tabel.3 Persebaran Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No Kelompok Umur Frekuensi Persentase 3 4 5 6 7 Belum Sekolah Tidak tamat SD Tamat SD Tamat SLTP Tamat SLTA Tamat Akademi/D3 Tamat PT/S 937 658.776.70.480 846 8,40 8,00,60 0,70 8,00 0,30 0,00 Jumlah 8.0 00,00 Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07 Bedasarkan tabel.3 di atas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan masyarakat Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik

45 adalah menengah. Hal ini dapat dilihat dari persebaran angka yang relatif tinggi pada tingkat pendidikan menengah. 3. Kondisi Ekonomi Untuk mengetahui keadaan penduduk menurut klasifikasi bidang ekonomi di Kelurahan Gedawang Kecamatan Banyumanik, akan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, yaitu mengenai mata pencaharian penduduk yang berusia 0 tahun ke atas. Tabel.4 Persebaran Penduduk Menurut Mata Pencaharian No Kelompok Umur Frekuensi Persentase 3 4 5 6 7 8 9 Petani penggarap Pengrajin Buruh industri Buruh bangunan Nelayan Transportasi Pegawai Negeri Sipil TNI-ABRI Pensiunan 7 38 95.07 358 0 9 37 30 0,46,03 4,74 8,98 9,68,97 4,9,00 6, Jumlah 3.699 00,00 Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07 Berdasarkan tabel di atas, maka secara umum dapat dikatakan bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Gedawang bekerja sebagai buruh bangunan, di samping buruh industri dan Pegawai Negeri Sipil. Kenyataan semacam ini dapat dimengerti karena Kelurahan Gedawang yang merupakan tempat lokasi pegunungan, saat ini sedang giat melakukan pembangunan perumahan, sehingga banyak sekali tenaga kerja, baik pegawai negeri sipil, maupun swasta yang mencari domisili di wilayah ini karena di samping harga tanah murah, juga iklimnya yang sejuk sehingga cocok buat hunian.

46 a. Sarana Perekonomian Sarana perekonomian suatu daerah merupakan suatu indikasi terhadap kemajuan daerah yang bersangkutan. Dengan semakin banyaknya sarana perekonomian yang dimiliki suatu daerah, maka secara logis akan menunjukan majunya daerah tersebut. Adanya sarana ekonomi akan memudahkan masyarakat daerah yang bersangkutan untuk mengadakan transaksi, tanpa harus keluar daerah. Adapun sarana perekonomian yang ada di Kelurahan Gedawang adalah sebagaimana yang dilukiskan dalam tabel di bawah ini. Tabel.5 Sarana Perekonomian Kelurahan Gedawang No Sarana perekonomian Jumlah 3 4 5 6 7 8 Koperasi Pasar Toko/Kios/Warung Transportasi Wartel Industri besar Industri sedang Industri kecil 346 6 38 5 7 Jumlah 407 Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07 Dari tabel di atas, nampak bahwa Kelurahan Gedawang mempunyai 407 sarana perekonomian. Adapun sarana perekonomian yang paling banyak adalah toko, warung atau kios, yaitu sebanyak 346 buah. Sedangkan sarana perekonomian yang lain dalam bentuk usaha atau perusahaan adalah berupa wartel dan usaha transportasi (angkutan).

47 b. Sarana Sosial Budaya Sarana atau tempat ibadah merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia di dalam masyarakat sebagai konsekuensi logis dari kehidupan beragama, tidak terkecuali di Kelurahan Gedawang, maka sarana tersebut juga tersedia. Tabel.6 Sarana Tempat Ibadah Kelurahan Gedawang No Tempat Ibadah Frekuensi Persentase 3 4 Mesjid Surau / Musola Gereja Kuil / Pura 8 4 8 5,8 45,6 5,8 3, Jumlah 3 00,00 Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07 Dari tabel di atas tampak bahwa sarana atau tempat ibadah bagi pemeluk agama Islam yang paling banyak yaitu buah mesjid dan mushola/surau. Hal ini sudah sewajarnya bila dilihat dari fakta dimana mayoritas penduduk Kelurahan Gedawang adalah beragama Islam. Dari tabel di atas tampak bahwa secara umum kebutuhan penduduk dalam bidang rohani, khususnya dalam penyediaan sarana ibadah sudah tercukupi di wilayahnya.

48 Tabel.7 Sarana dan Prasarana Kesehatan Kelurahan Gedawang No Sarana Kesehatan Jumlah 3 4 5 6 7 8 BKIA Poliklinik Puskesmas Dokter Umum Apotik Bidan Perawat Klinik KB Sumber : Monografi Kelurahan Gedawang, 07 buah buah buah 3 orang buah 5 orang orang buah Dari tabel di atas, tampak bahwa untuk tenaga medis yang ada di Kelurahan Gedawang masih relatif kurang, hal tersebut bila dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mencapai 63 868 jiwa hanya dilayani oleh 3 dokter, 5 bidan, perawat. Secara emopirik ratio perbandingan tersebut dapat dikatakan masih kurang mencukupi, sehingga masih perlu penambahan sarana dan prasarana kesehatan di kemudian hari..3 Tata Kerja dan Organisasi Kelurahan Gedawang Kota Semarang Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 30 Tahun 005, kedudukan, fungsi, tugas, organisasi, tata kerja dan jenis pelayanan Kelurahan Gedawang, dapat diuraikan di bawah.. Kedudukan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 30 Tahun 005 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan, Pasal 3 disebutkan bahwa kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui Camat. Lurah diangkat dan diberhentikan sesuai perundang-undangan yang berlaku.

49. Fungsi Kelurahan merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat sehingga penyelenggaraan pemerintahan di kelurahan harus mampu memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan baik. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 30 Tahun 005 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kelurahan, Pasal 4 menyebutkan bahwa aparat kelurahan mempunyai fungsi penyelenggaraan kewenangan Pemerintah Daerah berdasarkan pelimpahan dari Walikota. 3. Tugas Aparat kelurahan menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Urusan pemerintahan disesuaikan dengan kebutuhan kelurahan dengan memperhatikan prinsip efisiensi dan peningkatan akuntabilitas. Urusan pemerintahan antara lain pelaksanaan urusan administrasi pemerintahan dan pengaturan kehidupan masyarakat. Selanjutnya urusan pembangunan antara lain pemberdayaan masyarakat dalam penyediaan sarana prasarana fasilitas umum, seperti jalan, jembatan, irigasi, pasar. Sedangkan urusan kemasyarakatan antara lain pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat seperti bidang kesehatan, pendidikan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 005 tentang Kelurahan, Pasal 5 disebutkan bahwa tugas pokok kelurahan adalah: a. Pelaksanaan kegiatan pemerintahan kelurahan, b. Pemberdayaan masyarakat,

50 c. Pelayanan masyarakat, d. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, e. Pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum, f. Pembinaan lembaga kemasyarakatan. 4. Organisasi Susunan organisasi kelurahan diatur Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 30 Tahun 005 Tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kelurahan, Pasal 6 yang terdiri dari: a. Lurah, b. Sekretariat, c. Seksi-seksi, yang terdiri dari : ) Seksi Pemerintahan, ) Seksi Ketertiban dan Ketentraman Umum, 3) Seksi Pembangunan dan Perekonomian, 4) Seksi Pemberdayaan Masyarakat. d. Kelompok Jabatan Fungsional. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris Lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Lurah. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Lurah. Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang Pemangku Jabatan Fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kelurahan.

5 5. Tata Kerja Dalam melaksanakan tugas, Lurah, Sekretaris, Kepala Seksi dan Kelompok Jabatan Fungsional menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kelurahan bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugas. Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Kelurahan bertanggung jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan tepat waktu. Kelurahan Gedawang terdiri dari beberapa bidang yaitu: a. Bidang Pemerintahan Bidang pemerintahan menangani pelayanan administrasi kependudukan yang terdiri dari : ) Jumlah penduduk, ) Mutasi penduduk, 3) Perpindahan penduduk, 4) Kartu keluarga, 5) KTP, KIPEM dan KIA (Kartu Identitas Anak). b. Bidang Pembangunan Bidang ini menangani hal administratif dan pelayanan rekomendasi, seperti: ) Pajak Bumi dan Bangunan

5 ) Swadaya Murni Masyarakat 3) Bantuan dan Jenis Kegiatan Bidang pembangunan adalah sebagai motivator, fasilitator dan monitoring dengan mengadakan sosialisasi dan kontrol terhadap masyarakat. c. Bidang Ketentraman dan Ketertiban Bidang ketentraman dan ketertiban menangani hal yang berkaitan dengan kegiatan siskamling, pembinaan keamanan dan bencana alam. d. Bidang Kemasyarakatan Bidang kemasyarakatan menangani administratif sosial kemasyarakatan seperti: ) Nikah, talak, cerai, rujuk ) Pembinaan masyarakat 3) Pembinaan kelembagaan 4) Pembinaan kesejahteraan keluarga 5) Pembinaan kesehatan. e. Bidang Sekretariat Bidang ini menangani hal surat-menyurat, pemeliharaan sarana prasaranan, pendataan sumber daya manusia kanntor kelurahan. 6. Jenis Pelayanan Jenis-jenis pelayanan yang diberikan aparat kelurahan adalah sebagai berikut: a. Permohonan Surat Kelahiran b. Permohonan Surat Kematian c. Permohonan Surat Masuk Penduduk d. Permohonan Surat Pindah Penduduk e. Permohonan Kartu Tanda Penduduk f. Rekomendasi IMBB

53 g. Rekomendasi Ijin Usaha (HO) h. Rekomendasi Ijin Lokasi PKL i. Rekomendasi Ijin Penutupan Jalan j. Rekomendasi Ijin Pondokan k. Rekomendasi SKCK l. Rekomendasi Surat Ijin Bepergian m. Rekomendasi Ijin Penelitian n. Rekomendasi Bebas G 30 S/PKI 7. Pelaksanaan Pelayanan yang Diberikan oleh Aparat Kelurahan Gedawang Gambar.. Aparat Kelurahan Sedang Melayani Masyarakat Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 99 tentang Pelaksanaan Administrasi Pemerintah Desa dan Kelurahan adalah melaksanakan pelayanan untuk melayani masyarakat. Aparat kelurahan melaksanakan tugas-tugasnya demi kelancaran dalam melayani masyarakat dan akan selalu memberikan kemudahan untuk masyarakat demi tercapainya tujuan bersama. Peningkatan pelayanan di kelurahan merupakan tanggung jawab bersama seluruh aparat kelurahan. Di mana aparat dituntut untuk lebih professional dalam memberikan pelayanan

54 kepada masyarakat, yaitu dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat pada waktunya, serta tanpa ada kesalahan teknik sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat itu sendiri.