BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. prevalensi penyakit infeksi (penyakit menular), sedangkan penyakit non infeksi

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. yang merajarela dan banyak menelan korban. Namun demikian, perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup dua aspek, yakni kuratif dan rehabilitatif. Sedangkan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat serius saat ini adalah hipertensi yang disebut sebagai the silent killer.

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dari orang per tahun. 1 dari setiap 18 kematian disebabkan oleh stroke. Rata-rata, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular atau NCD (Non-Communicable Disease) yang ditakuti karena

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan dari orang ke orang. Mereka memiliki durasi panjang dan umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. cerebrovascular disease (CVD) yang membutuhkan pertolongan dan penanganan

diantaranya telah meninggal dunia dengan Case Fatality Rate (CFR) 26,8%. Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang meresahkan adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang sangat menakutkan

BAB I PENDAHULUAN. menanggulangi penyakit dan kesakitannya (Sukardji, 2007). Perubahan gaya

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masyarakat, termasuk di Indonesia. Bangsa Indonesia yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

BAB 1 PENDAHULUAN. akibat PTM mengalami peningkatan dari 42% menjadi 60%. 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

I. PENDAHULUAN. WHO (2006) menyatakan terdapat lebih dari 200 juta orang dengan Diabetes

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Menular 64,49% 60,48% 50,72% 48,46% 44,57% Tidak Menular 25,41% 33,83% 43,60% 45,42% 48,53%

BAB 1 PENDAHULUAN. tahun terus meningkat, data terakhir dari World Health Organization (WHO)

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) 1. Incidence Rate dan Case Fatality Rate Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi aorta dan cabang arteri yang berada di perifer terutama yang memperdarahi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah kesehatan utama di

BAB I PENDAHULUAN. kaum lanjut usia, namun juga telah diderita usia dewasa bahkan usia remaja.

BAB I PENDAHULUAN. mengalirkan darah ke otot jantung. Saat ini, PJK merupakan salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan pola hidup masyarakat selalu mengalami perkembangan, baik

pernah didiagnosis menderita PJK (angina pektoris dan/atau infark miokard)

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB 1. mempengaruhi jutaan orang di dunia karena sebagai silent killer. Menurut. WHO (World Health Organization) tahun 2013 penyakit kardiovaskular

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduknya memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan serta

BAB 1 PENDAHULUAN. penduduk dunia meninggal akibat diabetes mellitus. Selanjutnya pada tahun 2003

BAB 1 PENDAHULUAN. negara agraris yang sedang berkembang menjadi negara industri membawa

BAB I PENDAHULUAN. depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat, bangsa

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB 1 PENDAHULUAN. kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular sekarang merupakan penyebab kematian paling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan gangguan neurologis fokal maupun global yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan pembunuh nomor satu di seluruh dunia. Lebih dari 80% kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. darah. Kejadian hipertensi secara terus-menerus dapat menyebabkan. dapat menyebabkan gagal ginjal (Triyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. jantung yang prevalensinya paling tinggi dalam masyarakat umum dan. berperan besar terhadap mortalitas dan morbiditas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit arteri koroner (CAD = coronary arteridesease) masih merupakan

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. orang yang memiliki kebiasaan merokok. Walaupun masalah. tahun ke tahun. World Health Organization (WHO) memprediksi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN juta orang di seluruh dunia (Junaidi, 2010). Asma bronkial bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan faktor resiko primer penyakit jantung dan stroke. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

BAB I PENDAHULUAN. di negara maju maupun negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Data

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit Tidak Menular (PTM) telah menjadi masalah kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

BAB I PENDAHULUAN. gejala, yang akan berkelanjutan pada organ target, seperti stroke (untuk otak),

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit tidak menular (PTM) seperti penyakit jantung, stroke, kanker,

BAB I PENDAHULUAN. gizi terjadi pula peningkatan kasus penyakit tidak menular (Non-Communicable

BAB I PENDAHULUAN. kondisi fisik yang tidak normal dan pola hidup yang tidak sehat. Kanker dapat

BAB I PENDAHULUAN. kematian yang terjadi pada tahun 2012 (WHO, 2014). Salah satu PTM

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit menular dan penyakit tidak menular atau degeneratif.penyakit Tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kenaikan harga bahan bakar minyak, sepeda motor menjadi alat transportasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah sekelompok gangguan metabolik. dari metabolisme karbohidrat dimana glukosa overproduksi dan kurang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembuluh darah dalam mengalirkan darah ke otak. Ini bisa disebabkan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. penyakit tidak menular banyak ditemukan pada usia lanjut (Bustan, 1997).

yang tidak sehat, gangguan mental emosional (stres), serta perilaku yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang dapat

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit jantung dan pembuluh darah (PJPD) merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian diseluruh dunia. Prevalensi PJPD di 13 Negara Eropa yaitu Australia (laki-laki 12,2%, perempuan 7,3% untuk penyakit jantung, laki-laki 5,2%, perempuan 3,5% untuk stroke), Belgia (laki-laki 18,8%, perempuan 11,8% untuk penyakit jantung, laki-laki 3,9%, perempuan 4,2% untuk stroke), Denmark (laki-laki 10,8%, perempuan 7,6% untuk penyakit jantung, laki-laki 6,5%, perempuan 4,6% untuk stroke), Prancis (laki-laki 19,3%, perempuan 9,8% untuk penyakit jantung, laki-laki 3,7%, perempuan 3,5% untuk stroke), Yunani (laki-laki 14,9%, perempuan 10,7% untuk penyakit jantung, laki-laki 4,1%, perempuan 3,5% untuk stroke), Jerman (laki-laki 14,3%, perempuan 9,3% untuk penyakit jantung, laki-laki 5,6%, perempuan 3,1% untuk stroke), Italia (laki-laki 12,7 %, perempuan 9,1% untuk penyakit jantung, laki-laki 3,8%, perempuan 2,5% untuk stroke), Belanda (laki-laki 14,7%, perempuan 8,9% untuk penyakit jantung, laki-laki 5,0%, perempuan 4,8% untuk stroke), Spanyol (laki-laki 11,4%, perempuan 10,0% untuk penyakit jantung, laki-laki 2,4%, perempuan 1,8% untuk stroke, Swiss (laki-laki 9,5%, perempuan 5,4% untuk penyakit jantung, laki-laki 2,9%, perempuan 2,2% untuk stroke), Amerika Serikat (laki-laki 26,4%, perempuan 19,7% untuk penyakit jantung, laki-laki 6,6%, perempuan 5,5% untuk stroke), Inggris (laki-laki 19,0%, perempuan 16,0% untuk

penyakit jantung, laki-laki 3,2%, perempuan 2,5% untuk stroke) (Lawrence dkk, 2012) Berdasarkan laporan WHO (2005), dari 58 juta kematian di dunia, 17,5 juta (30%) diantaranya disebabkan oleh PJPD, terutama oleh serangan jantung (7,6 juta) dan stroke (5,7 juta). 60% dari seluruh penyebab kematian penyakit jantung adalah penyakit jantung iskemik (Depkes RI, 2009). PJPD seperti stroke dan penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyebab utama kematian di kedua negara maju dan berkembang di dunia, setengah dari populasi dunia sekarang tinggal di negara Asia. Berdasarkan data statistik pada tahun 2002, angka kematian akibat stroke dan PJK di 9 negara Asia (3 di Asia Timur, 3 di Asia Tenggara dan 3 di Asia Selatan) jika dibandingkan dengan 3 negara Barat (Amerika Serikat, Inggris dan Australia), maka angka kematian akibat stroke dan PJK di negara Asia lebih tinggi dari pada negara Barat, kecuali di negara Jepang dan Korea Selatan. Proporsi kematian akibat PJK di negara Asia dan Barat adalah sebagai berikut: Asia Timur (Jepang 35/100.000 penduduk per tahun, Korea Selatan 35/100.000 penduduk per tahun, Cina 65/100.000 penduduk per tahun), Asia Tenggara (Thailand 60/100.000 penduduk per tahun, Malaysia 105/100.000 penduduk per tahun, Indonesia 170/100.000 penduduk per tahun), Asia Selatan (India 230/100.000 penduduk per tahun, Banglades 220/100.000 penduduk per tahun, Pakistan 230/100.000 penduduk per tahun), Barat (Amerika 110/100.000 penduduk per tahun, Inggris 100/100.000 penduduk per tahun, Australia 80/100.000 penduduk per tahun (Hata dan Kiyohara, 2013).

PJK menyumbang lebih dari 450.000 kematian di Amerika Serikat pada tahun 2004. Beban PJK di Amerika Serikat sangat besar, lebih dari 13 juta orang yang terkena dampak, dan biaya perawatan kesehatan langsung melebihi Rp 150.000.000.000 pertahunnya (WHO, 2010). PJK merupakan penyebab kematian paling umum (kematian dini) di Inggris, 1 dari 5 pria dan 1 dalam 7 perempuan meninggal akibat PJK. Ada 94.000 kematian akibat PJK di Inggris setiap tahun, tingkat kematian akibat PJK mencapai sebesar 45% pada orang-orang berusia < 65 tahun dalam 10 tahun terakhir. Tingkat kematian di Inggris pada saat musim gugur lebih rendah dari pada di beberapa negara lain seperti Australia (48%) dan Norwegia (54%). Kematian akibat PJK tertinggi di Skotlandia, Inggris Utara dan terendah di Inggris Selatan. Selama lebih dari 25 tahun angka ini tertinggi di Skotlandia. Rata-rata kejadian infark miokard 600 per 100.000 penduduk pada laki berusia 30-69 tahun dan 200 per 100.000 penduduk pada wanita. Prevalensi angina sekitar 52.000 kasus baru per tahun pada pria dan 43.000 kasus baru pada wanita yang tinggal di Inggris. Sekitar 4% pada pria dan 0,5% pada wanita di Inggris mengalami serangan jantung. Prevalensi PJK di Skotlandia (4,6%), Wales (4,3%) dan Inggris (3,5%), Prevalensi lebih tinggi pada kelompok sosial ekonomi rendah (British Heart Foundation, 2010). Prevalensi PJK di Indonesia terus meningkat tiap tahunnya (tahun 1992 16,6%, 1995 19,0%, 2001 26,0%). Khusus di Sulawesi Selatan mengalami peningkatan yaitu 2,76% pada tahun 1997, yang dirawat di rumah sakit mencapai 0,76%, dan meningkat menjadi 17,35% pada tahun 1998 dan 20,38% pada tahun

1999. Di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar, tercatat jumlah kunjungan pasien di poli jantung juga meningkat dari 10.886 orang pada tahun 2006 menjadi 11.478 orang tahun 2007 (Hermansyah dkk, 2012). Berdasarkan profil kesehatan Sumatera Utara (2000), PJK menempati urutan ketiga dari PTM (hipertensi, DM, dan PJK) dari pola penyakit penderita rawat inap di rumah sakit dengan jumlah penderita sebanyak 354 orang yang berumur > 60 Tahun dengan proporsi 2,66%. Jumlah kematian penderita PJK sebanyak 37 orang dengan CFR (Case Fatality Rate) 12,17% (Yanti, 2009). Kasus PJPD berdasarkan data rekam medik Poli klinik Kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan, bulan Juni sampai Desember tahun 2010 tercatat pasien yang datang dan didiagnosa Hipertensi dan PJK sebanyak 319 orang (Malau, 2011). Dari penelitian Damanik di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2000-2004 menyebutkan bahwa jumlah penderita PJK sebanyak 230 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 13 orang CFR sebesar 5,65%. Kemudian Berdasarkan data yang ditemukan oleh Yanti (2009), jumlah penderita PJK di RSU Dr. Pirngadi Medan tahun 2003 sebanyak 198 kasus, tahun 2004 sebanyak 274, tahun 2005 sebanyak 259 kasus, tahun 2006 sebanyak 283 kasus. Hasil Riskesdas (2007), menunjukan bahwa ada beberapa faktor risiko terjadinnya PJK seperti berat badan lebih dan obesitas (obesitas umum) 19,1%, obesitas sentral 18,8%, DM di daerah perkotaan 5,7%, 1 kali makan ikan asin 24,5%, sering makan makanan berlemak (tinggi lemak) 12,8%, kurang sayur dan buah 93,6%, kurang aktivitas fisik 48,2%, gangguan mental

emosional 11,6%, perokok setiap hari 23,7%, dan konsumsi alkohol 12 bulan terakhir 4,6% (Kepmenkes RI, 2009). Tingginya morbiditas dan mortalitas PJK, serta pembiayaan akibat waktu perawatan dan biaya pengobatan, pemeriksaan penunjangnya tentu tidak sedikit. Belum lagi keberhasilan pengobatan sangat bergantung kepada kecepatan penanganan penyakit. Oleh karena itu upaya pencegahan PJK sangat bermanfaat karena sudah pasti lebih murah dan lebih efektif, hal ini dapat ditempuh dengan cara mengenali faktor risiko penyakit dan berprilaku hidup sehat (Supriyono, 2008). Berdasarkan survei pendahuluan, dari rekam medik (medical record) RS Islam Malahayati tahun 2013, diperoleh data kunjungan pasien dengan PJK rawat jalan rata-rata 34 orang perbulan. Data rawat inap pada lima tahun terakhir mengalami peningkatan, pada tahun 2008 berjumlah 50 orang, tahun 2009 berjumlah 53 orang, tahun 2010 berjumlah 54 orang, tahun 2011 berjumlah 65 orang, tahun 2012 berjumlah 68 orang dan tahun 2013 meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu 156 orang. Pada beberapa pasien harus dilakukan usaha untuk memperbaiki aliran darah arteri koroner dengan memecah plak atau ateroma yang telah tertimbun dan mengganggu aliran darah ke jantung serta penanaman stant jantung yang di kenal dengan PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty) dengan jumlah rata-rata 12 orang perbulan yang menghabiskan biaya sampai ratusan juta rupiah, selain biaya yang cukup mahal untuk perawatan bahkan banyaknya hari produktif pada penderita dan keluarga yang hilang akibat penyakit tersebut, disamping itu juga ada beberapa orang pasien yang masih usia produktif

(<50 tahun) yang masuk ke ruang unit Gawat Darurat meninggal dalam rentang waktu < 5 menit akibat serangan jantung (sindrom koroner akut/pjk) secara tibatiba, sehingga tindakan medis yang dilakukan tidak dapat menyelamatkan jiwanya. Bertitik tolak dari uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh faktor risiko terhadap kejadian PJK pada pasien di RS Islam Malahayati Medan tahun 2014. 1.2. Rumusan Masalah Permasalahan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap kejadian PJK pada pasien di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan tahun 2014. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh faktor risiko terhadap kejadian PJK. 1.3.2. Tujuan Khusus 1. Mengetahui pengaruh merokok terhadap kejadian PJK. 2. Mengetahui pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian PJK. 3. Mengetahui pengaruh diet terhadap kejadian PJK. 4. Mengetahui pengaruh dislipidemia terhadap kejadian PJK. 5. Mengetahui pengaruh obesitas terhadap kejadian PJK. 6. Mengetahui pengaruh tekanan darah tinggi terhadap kejadian PJK.

7. Mengetahui pengaruh DM terhadap kejadian PJK. 8. Mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian PJK. 9. Mengetahui population atributable risk PJK. 1.4. Hipotesis Penelitian Adanya pengaruh merokok, aktivitas fisik, diet, dislipidemia, obesitas, hipertensi dan DM terhadap kejadian PJK pada pasien di RS Islam Malahayati Medan tahun 2014. 1.5. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi RS Islam Malahayati, pasien RS Islam Malahayati, program kesehatan dan peneliti lain. 1. RS Islam Malahayati Medan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah bagi pihak manajemen rumah sakit dapat mengidentifikasi dan mengetahui faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien. Selain itu, hasil akhir dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi pihak rumah sakit dalam meningkatkan kualitas layanannya khususnya berhubungan dengan PJK. 2. Pasien RS Islam Malahayati a. Agar terhindar dari PJK bagi pasien yang tidak menderita PJK b. Agar terhindar dari komplikasi PJK bagi yang sudah dan sedang menderita PJK

c. Agar meningkatkan harapan hidup bagi penderita PJK yang sudah mengalami komplikasi. 3. Program Pelayanan Kesehatan a. Memberikan informasi tentang pengaruh faktor risiko terhadap kejadian PJK. b. Memberikan sumbangan bagi program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular untuk mengurangi kejadian PJK. 4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu kesehatan, khususnya ilmu Epidemiologi dan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya. 5. Khusus bagi peneliti untuk meningkatkan ilmu pengetahuan tentang pengaruh faktor risiko terhadap kejadinya PJK.