PERTUMBUHAN JANTAN DAN BETINA 24 FAMILI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA UMUR 6 BULAN



dokumen-dokumen yang mirip
Evaluasi Pertumbuhan Empat Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kolam Percobaan Cijeruk, Bogor

KERAGAAN PERTUMBUHAN IKAN NILA SPESIFIK LAHAN GAMBUT F-2, F-1 DENGAN NILA LOKAL

KERAGAAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN MAS (Cyprinus carpio) STRAIN MAJALAYA, LOKAL BOGOR DAN RAJADANU DI KOLAM CIJERUK, BOGOR-JAWA BARAT

ANALISIS GENETIC GAIN IKAN NILA PANDU (Oreochromis niloticus) ANTARA GENERASI F4 DAN F5 PADA UMUR 5 BULAN

515 Keragaan pertumbuhan benih Cherax... (Irin Iriana Kusmini)

KAJIAN LAPANG BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG IKAN NILA MANDIRI DI WADUK CIRATA DAN JATILUHUR

HASIL DAN PEMBAHASAN

*) Penulis penanggung jawab

PERBAIKAN PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) DENGAN SELEKSI FAMILI

PENTINGNYA POPULASI KONTROL INTERNAL DALAM EVALUASI KEBERHASILAN PROGRAM SELEKSI

Lampiran 1. Analisis pengaruh peningkatan kepadatan terhadap tingkat kelangsungan hidup (survival rate) benih ikan nilem

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.23/MEN/2012 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA NIRWANA II

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III

Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) RAJADANU SUPER RD

ANALISIS KARAKTER REPRODUKSI IKAN NILA KUNTI (Oreochromis niloticus) F4 DAN F5. Rifqi Tamamdusturi, Fajar Basuki *) ABSTRAK

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

I. PENDAHULUAN. Ikan lele dumbo merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di air

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

PENGARUH PERSILANGAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) STRAIN GIFT DENGAN STRAIN SLEMAN TERHADAP NILAI HETEROSIS PANJANG, LEBAR, DAN BERAT BADAN

EVALUASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ORGAN REPRODUKSI TIGA GENOTIPE IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Produksi induk ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok

ANALISIS GENETIC GAIN IKAN NILA PANDU DAN NILA KUNTI (Oreochromis niloticus) F4 HASIL PENDEDERAN I III ABSTRAK

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

Bambang Gunadi, Priadi Setyawan, Adam Robisalmi

PENGGUNAAN KOMBINASI BERAGAM PAKAN HIJAUAN DAN PAKAN KOMERSIAL TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT IKAN GURAME (Osphronemus gouramy Lac.)

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/KEPMEN-KP/2015 TENTANG PELEPASAN UDANG GALAH SIRATU

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) MARWANA

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

II. BAHAN DAN METODE

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Derajat Kelangsungan Hidup (SR) Perlakuan Perendaman (%)

PENGARUH PERSILANGAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) STRAIN GIFT DENGAN STRAIN NIFI TERHADAP NILAI HETEROSIS PANJANG, LEBAR, DAN BERAT BADAN

PERTUMBUHAN BEBERAPA STRAIN IKAN MAS YANG DIPELIHARA PADA TAMBAK BERSALINITAS RENDAH

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

ANALISIS GENETIC GAIN IKAN NILA KUNTI (Oreochromis niloticus) ANTARA GENERASI F4 DAN F5 PADA UMUR 5 BULAN

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

OPTIMALISASI KEPADATAN BENIH IKAN MAS

ANALISA GENETIC GAIN ANAKAN IKAN NILA PANDU (Oreochromis niloticus) F5 HASIL PEMBESARAN I. Nurin Dalilah Ayu, Sri Hastuti *)

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERFORMA IKAN NILA BEST DALAM MEDIA SALINITAS

Produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

ANALISA GENETIC GAIN ANAKAN IKAN NILA KUNTI F5 HASIL PEMBESARAN I (D90-150)

ANALISIS KERAGAMAN BENTUK TUBUH IKAN NILA STRAIN GIFT PADA TIGA TINGKATAN UMUR YANG BERBEDA

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN MAS (CYPRINUS CARPIO) JAYASAKTI

KERAGAAN PERTUMBUHAN IKAN TENGADAK ALAM (HITAM) DAN TENGADAK BUDIDAYA (MERAH) (Barbonymus schwanenfeldii) DALAM PEMELIHARAAN BERSAMA PADA KOLAM BETON

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

HUBUNGAN KONVERSI PAKAN DENGAN BEBAN LIMBAH HARA N DAN P YANG DIBUANG KE AIR PEMELIHARAAN

REKAYASA PRODUKSI IKAN NILA SALIN UNTUK PERAIRAN PAYAU DI WILAYAH PESISIR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

SELEKSI YANG TEPAT MEMBERIKAN HASIL YANG HEBAT

II. BAHAN DAN METODE

BAB 1 PENDAHULUAN. global saat ini. Sektor ini bahkan berpeluang mengurangi dampak krisis karena masih

EFEKTIFITAS SISTEM AKUAPONIK DALAM MEREDUKSI KONSENTRASI AMONIA PADA SISTEM BUDIDAYA IKAN ABSTRAK

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

ANALISA KARAKTER REPRODUKSI IKAN NILA PANDU (Oreochromis niloticus) PADA GENERASI 4 (F4) DAN GENERASI 5 (F5) Angga Rizkiawan *)

Arief Vrahmana, Fajar Basuki*, Sri Rejeki

HUBUNGAN PANJANG DAN BOBOT IKAN NILA LOKAL, BEST F5 DAN F6 DI PANGKEP, SULAWESI SELATAN PADA UMUR 60 HARI PEMELIHARAAN

RISET PENGEMBANGAN PRA-BUDIDAYA IKAN NILA BEST (Oreochromis niloticus) DI MEDIA SALINITAS

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PERFORMA PERTUMBUHAN DAN ESTIMASI NILAI HETEROSIS JUVENIL IKAN NILA

Kata Kunci : Heterosis; Ikan Nila (Oreochromis niloticus); Pertumbuhan.

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

Journal of Aquaculture Management and Technology Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 8-16 Online di :

PENDAHULUAN Ikan Nila (Oreochromis sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mendapat perhatian besar bagi usaha perikanan terutama

PENERAPAN SELEKSI FAMILI F3 PADA IKAN NILA HITAM (Oreochromis niloticus)

Keragaan fenotipe ikan nila best, nirwana II, jatimbulan, dan sultana pada sistem keramba jaring apung, dan kolam air tenang

Pengaruh Padat Tebar terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Ikan Nilem Ukuran 2-3 Cm yang Dipelihara dalam Happa di Kolam

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

PERTUMBUHAN IKAN TENGADAK ALBINO DAN HITAM (Barbonymus schwanenfeldii) DALAM KOLAM

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 45/MEN/2006 TENTANG

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) GALUNGGUNG SUPER

BREEDING PROGRAM PRODUKSI NILA KELAMIN JANTAN. Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi 2004

Potensi pengembangan budi daya ikan nila skala industri di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA

EVALUASI KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN NILAI HETEROSIS PADA PERSILANGAN DUA STRAIN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.66/MEN/2011 TENTANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

PERIKANAN BUDIDAYA: PENGANTAR. Oleh: M.Husni Amarullah. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

KERAGAAN PERTUMBUHAN IKAN NILEM BETINA ALL FEMALE HASIL PERSIL ANGAN JANTAN FUNGSIONAL DENGAN BETINA NORMAL

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

PENDEDERAN IKAN PATIN DI KOLAM OUTDOOR UNTUK MENGHASILKAN BENIH SIAP TEBAR DI WADUK MALAHAYU, BREBES, JAWA TENGAH

Transkripsi:

PERTUMBUHAN JANTAN DAN BETINA 24 FAMILI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) PADA UMUR 6 BULAN RUDHY GUSTIANO, OTONG ZENAL ARIFIN, ANI WIDIYATI dan L. WINARLIN Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar Jl. Sempur No. 1 Bogor 16154 email: rgustiano@yahoo.com ABSTRAK Penelitian yang dilakukan merupakan tahap awal seleksi untuk mendapatkan famili dan individu terbaik pada generasi pertama (F1). Tujuan penelitian ini adalah menguji pertumbuhan 24 famili ikan nila untuk mendapatkan kandidat famili yang baik untuk program pemuliaan ikan nila. Percobaan dilakukan di Instalasi Plasma Nutfah Ikan Air Tawar Cijeruk dan Lido, Bogor. Pembentukan famili dilakukan dengan cara melakukan pemijahan secara berpasangan. Masingmasing famili diambil 0 ekor pada saat ratarata populasi berukuran 5 cm. Pemeliharaan dilakukan dengan memberi nomor tanda pada masingmasing individu dan pemeliharaan dilakukan secara bersama dalam jaring berukuran 2 x 2 x 1,5 m 3 di kolam tanah selama 2 bulan. Kepadatan yang digunakan adalah 0 ekor/m 2. Pakan diberikan 5% bobot tubuh dengan frekuensi pemberian sebanyak 3 kali per hari. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa individuindividu dari familifamili yang sama memiliki pertumbuhan di atas ratarata populasi untuk perbedaan jenis kelamin dan lingkungan. Ikan nila jantan memiliki pertumbuhan cepat dibandingkan dengan jenis betina. Lingkungan danau memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kolam. Kata kunci: Pertumbuhan, seleksi, nila, Oreochromis PENDAHULUAN Sejak nila di introduksi ke Indonesia pada tahun 1969, perkembangan budidayanya di masyarakat cukup pesat. Produksi nila pada tahun 04 tercatat sebesar 97.116 ton, meningkat sebesar 237% dalam kurun waktu 4 tahun (DIRECTORATE GENERAL OF AQUACULTURE, 05). Kini nila merupakan ikan ekonomis penting di Indonesia dan merupakan salah satu komoditas dalam program intensifikasi budidaya perikanan (INBUDKAN). Terlebih lagi dengan adanya kasus KHV (koi herpes virus) pada ikan mas, nila menjadi alternatif ikan air tawar yang dibudidayakan untuk menggantikan posisi ikan mas. Permasalahan utama yang sedang dihadapi pada budidaya nila adalah telah terjadi penurunan laju pertumbuhan yang menurunkan produksi dan produktivitas, serta pendapatan pembudidaya ikan. Upayaupaya untuk memperbaiki keragaan produksi ikan nila telah banyak dilakukan sejak tahun 1989 (GUSTIANO, 05a). Namun kegiatan riset yang telah dilakukan belum dilaksanakan dalam kontek program breeding yang besar, masih terpisahpisah dan berjalan sendirisendiri. Sehubungan dengan masalah yang sedang dihadapi, upaya untuk menghasilkan jenis unggul sedang dilakukan. Riset diawali dengan pemahaman jenis populasi yang dibudidayakan masyarakat (NUGROHO et al., 02; WIDIYATI, 03), pencarian populasi yang baik untuk program pemuliaan (GUSTIANO et al., 05a,b; ARIFIN dan GUSTIANO, 06) dan kegiatan seleksi. Khusus untuk ikan nila, RYE dan EKNATH (1999) melaporkan total akumulasi peningkatan pertumbuhan sebesar 85% setelah 5 generasi. Penelitian yang dilakukan merupakan tahap seleksi untuk mendapatkan famili dan individu terbaik pada generasi pertama (F1). BAHAN DAN METODA Induk ikan nila yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah populasi yang terpilih berdasarkan evaluasi pada tahun 04 (GUSTIANO et al., 05b). Pembentukan 24 halfsib famili dilakukan dengan cara pemijahan secara berpasangan. Pemeliharaan larva dilakukan dalam hapa yang dipasang di kolam tanah. Masingmasing famili diseleksi diambil 0 ekor pada saat ratarata populasi 287

berukuran lebih dari 5 cm dengan berat lebih dari 5 gram. Pemeliharaan selanjutnya dilakukan dengan menandai masingmasing individu terpilih (individual tag) dan pembesaran dilakukan secara bersama (communal rearing) dalam jaring ukuran 2 x 2 x 1,5 m dalam kolam tanah di Cijeruk dan di danau Lido selama 3 bulan. Pemisahan ikan jantan dan betina dilakukan secara manual setelah 2 bulan dari waktu penanaman ikan uji. Penelitian berlangsung dari bulan Desember 05 sampai dengan Maret 06. Selama pemeliharaan, kepadatan yang digunakan adalah 0 ekor/m2. Pakan diberikan 5% bobot badan dengan frekuensi pemberian tiga kali per hari pada pukul 09.00; 13.00 dan 17.00 WIB. Pakan diletakan pada jaring yang berada di atas permukaan kolam. Koleksi data dilakukan terhadap pertumbuhan untuk mendeteksi potensi keunggulan dari famili yang berbeda dan kelangsungan hidup. Analisis data menggunakan multivariate analisis (MANOVA) dan dilanjutkan dengan Tukey HSD tes pada program STATISTICA V.6 untuk menguji tingkat perbedaan yang ada. Perhitungan pertambahan biomas dan laju pertambahan panjang spesifik bulanan menggunakan rumus sebagai berikut (WEATHERLEY dan GILL, 1987): G i = [(Li(t 2 ) Lo)]/2 G i = perubahan panjang dalam unit mm per bulan untuk pertumbuhan panjang; Perubahan bobot dalam unit gram per bulan untuk pertumbuhan bobot Li(t 2 ) = panjang/bobot ikan ke i pada pada bulan ke dua HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil yang diperoleh berupa pertumbuhan ikan jantan dan betina dari 24 famili ikan nila di kolam Cijeruk dan karamba jaring apung di danau Lido disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Pertumbuhan spesifik (g/bulan) 24 famili ikan nila umur 6 bulan di kolam tanah di Cijeruk dan karamba jaring apung di danau Lido. Angka menunjukkan ratarata, simpangan baku standar deviasi ( standar error ), dan jumlah ikan Famili No. tag 1 2 3 4 5 6 7 8 9 11 12 13 14 15 16 17 18 19 21 22 23 24 0010 10 1300 301400 401500 90100 14011500 0110 13011400 501600 01 701800 801900 15011600 601700 16011700 212300 190100 17011800 18011900 2120 1110 111300 23012400 22,2 ± 2,91 (8) 13,2 ± 0,87 (11) 13,3 ± 1,45 (9) 24,7 ± 1,55 (11) 16,3 ± 2,14 (11) 18,6 ± 1,39 (14) 12,1 ± 0,99 (12) 24,8 ± 1,65 (19) 16,6 ± 1,31 (19) 14,9 ± 1,14 (15) 13,3 ± 0,97 () 7,1 ± 3,05 (2) 16,4 ± 0,68 (22) 7,8 ± 0,93 () 16,0 ± 0,50 (44) 11,5 ± 1,45 (13),9 ± 1,45 (12) 5,2 ± 1,71 (4) 14,4 ± 1,09 (19) 6,8 ± 0,79 (9) 9,2 ± 0,74 (17) 11,2 ± 1,37 () Kolam Cijeruk Danau Lido Jantan Betina Jantan Betina 16,9 ± 1,33 (3) 34,2 ± 3,73 (2) 7,8 ± 1,34 (9) 22,0 ± 3,46 (4) 7,3 ± 0,75 (8),3 (1) 13,3 ± 1,66 () 36,7 ± 2,23 (9) 8,5 ± 1,95 (5) 16,0 (1) 12,8 ± 1,43 (14) 36,7 ± 9,07 (3) 11,3 (1) 9,8 ± 1,66 (6) 27,6 ± 4,02 (6) 17,4 ± 2,38 () 36,7 (1) 12,6 ± 0,98 () 21,1 ± 6,90 (3) 11,3 ± 1,24 (11) 28,4 ± 2,35 (4) 9,0 ± 0,79 (21) 18,9 ± 1,93 (8) 5,6 ± 0,45 (33) 17,2 ± 2,88 (4) 11,7 ± 0,68 () 4,9 ± 0,40 (30) 16,9 ± 1,21 (9) 12,3 ± 2,82 (4) 21,0 ± 1,67 (11) 6,3 ± 0,40 (33) 19,1 ± 1,61 (11) 7,6 ± 0,48 (29) 14,3 ± 2,45 (4) 3,8 ± 0,21 (4) 12,9 ± 0,83 (2) 9,2 ± 0,82 (23),1 ± 1,96 (8) 4,2 ± 0,39 (31) 13,2 ± 1,56 (9) 3,9 ± 0,51 (16) 16,7 ± 2,66 (8) 6,2 ± 0,56 (17) 21,1 ± 3,33 (4) 17,7 ± 4,29 (5) 16,1 ± 3,52 (8) 12,7 ± 1,35 (13) 23,1 ± 2,95 (8) 13,6 ± 2,28 (3) 24,5 ± 3,56 (8) 23,2 ± 2,33 (6) 27,6 ± 3,15 (6) 19,8 ± 3,89 (6) 25,1 ± 4,69 (6) 11,0 ± 1,73 (4) 11,1 ± 1,22 (8) 16,7 ± 7,43 (2),7 ± 0,67 (15) 16,1 ± 8,97 (2) 13,5 ± 1,12 (17) 13,0 ± 1,38 (3) 9,1 ± 1,08 (5) 14,0 ± 2,05 (6) 9,7 ± 0,98 (15) 9,6 ± 1,31 () 11,3 ± 1,78 () 288

Berdasarkan hasil yang diperoleh nampak bahwa pada lingkungan kolam (Gambar 1) untuk jenis jantan, famili 1, 4, 6, 7, 8,, 11, 15, dan 17 memiliki pertumbuhan diatas ratarata populasi (15,9 g/bulan). Sedangkan untuk jenis betina dengan pertumbuhan diatas ratarata famili (8,2 g/bulan) adalah famili 1, 4, 6, 7, 9., 11, 12, 13, 15, 17, 21. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa 90% dari jenis jantan terwakili oleh jenis betina. Pada lingkungan danau, jenis jantan yang memiliki pertumbuhan diatas ratarata famili (21,4g/bulan) diwakili oleh famili 1, 4, 7, 9,, 12. Untuk jenis betina dengan pertumbuhan diatas ratarata famili (15,0 g/bulan) adalah famili 1, 2, 4, 7, 9., 11, 12, 15, 17. Perolehan ini menunjukkan 0% jantan terwakili oleh jenis betina pada lingkungan danau. Secara umum, hasil yang didapatkan memperlihatkan bahwa 90% jenis betina pada lingkungan danau diwakili oleh jenis betina pada lingkungan kolam. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa individuindividu yang memiliki pertumbuhan diatas ratarata populasi untuk jenis jantan dan betina pada lingkungan kolam dan danau berasal dari famili yang sama. Konsistensi ini sangat penting untuk mengurangi keraguan dalam memilih famili dan individu yang terbaik untuk program seleksi. EKNATH et al. (1993) dan KHASER dan SMITHERMAN (1988) melaporkan bahwa interaksi antara genetik dan lingkungan yang rendah pada uji yang dilakukan terhadap berbagai strain dan lingkungan yang berbeda. Namun tidak demikian pada ikan nila merah yang menunjukkan bahwa lingkungan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan strain yang berbeda (ROMANAEGUIA dan EQUIA, 1999). 50 40 n = 364 ratarata ± SE= 15,9 ± 0,36 n = 359 ratarata ± SE = 8,2 ± 0,25 Pertumbuhan bobot (g/bulan) Kolam Danau 30 0 50 40 30 n = 113 ratarata ± SE = 21,4 ± 0,86 n = 166 ratarata ± SE = 15,0 ± 0,63 0 1 3 5 7 2 4 6 8 9 11 13 15 17 19 21 23 12 14 16 18 22 24 Jantan Famili 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 2 4 6 8 12 14 16 18 22 24 Betina Gambar 1. Pertumbuhan ikan nila jantan dan betina dari 24 famili berbeda di kolam tanah dan danau Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa pertumbuhan jenis jantan (15,9 di kolam dan 21,4 di danau) lebih cepat dibandingkan dengan jenis betina (8,2 di kolam dan 15,0 di danau). Beberapa penelitian terdahulu juga melaporkan hasil yang serupa (JANGKARU et al., 1988; SUBAGYO et al., 1993; POPMA dan MASSER, 1999). Data ekspresi pertumbuhan juga memperlihatkan bahwa lingkungan danau memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan lingkungan kolam. Berdasarkan data pengamatan kualitas air nampak bahwa suhu air dan tingkat kesuburan (alkalinitas, fosfat dan nitrat) danau lebih baik dibandingkan dengan lingkungan kolam (Tabel 2) untuk mendukung pertumbuhan dibandingkan dengan kolam. 289

Tabel 2. Nilai kisaran parameter fisikakimia air danau Lido dan kolam Cijeruk Bogor selama percobaan Parameter Kolam Lingkungan Danau Suhu air ( o C) 23 29 23 ph 7,0 7,5 7,5 O 2 (mg/l) 3,08 8,70 6,60 8,46 CO 2 (mg/l) 3,99 9,59 3,60 3,99 Alkalinitas (mg/l) 7 138,72 76,02 80,24 NH 4 OH (mg/l) 0,016 0,021 0,019 0,030 Kesadahan (mg/l) 67,2 89,6 35,8 47,0 Fosfat (mg/l) 0,134 0,243 0,041 0,054 Nitrit (mg/l) 0,154 0,181 0,115 0,181 KESIMPULAN DAN SARAN Individuindividu dari familifamili yang sama memiliki pertumbuhan diatas ratarata populasi untuk perbedaan jenis kelamin dan lingkungan. Ikan nila jantan memiliki pertumbuhan cepat dibandingkan dengan jenis betina. Lingkungan danau memberikan pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan kolam. Data yang diperoleh pada penelitian ini merupakan informasi dasar. Penentuan famili yang terbaik untuk program pemuliaan sebaiknya mengkombinasikan data pertumbuhan dengan data produksi benih, toleransi terhadap lingkungan, dan ketahanan terhadap penyakit untuk mendapatkan nilai breeding secara lengkap. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak JOJO, ERI, SIROD, DENI, WAWAN, DARMAJI, SUPANDI, ERLIN dan ODING atas bantuan teknis yang telah diberikan selama sampling dilakukan. Dana penelitian ini bersumber pada DIPA Balai Riset Perikanan Budidaya Air Tawar tahun anggaran 05. DAFTAR PUSTAKA ARIFIN, O.Z. dan R. GUSTIANO. 06. Pertumbuhan Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kolam Percobaan Cijeruk. Sainteks 13: 141 146. DIRECTORATE GENERAL OF AQUACULTURE. 05. The Indonesian Aquaculture Statistics 04. Jakarta. 131 pp. EKNATH, A.E., M.M. TAYAMEN, M.S. PLADADE VERA, J.C. DANTING, R.A. REYES, E.E. DIONISIO, J.B. CAPILI, H.L. BOLIVAR, T.A. ABELLA, A.V. CIRCA, H.B. BENTSEN, B. GIERDE, T. GJEDREM and R.S.V. PULLIN. 1993. Genetic Improvement of Farmed Tilapias. Aquaculture 111: 171188. GUSTIANO, R., O.Z. ARIFIN dan T. KURNIASIH. 05a. Uji Banding Pertumbuhan Empat Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Kolam Percobaan Cibalagung. Sainteks 12: 169174. GUSTIANO, R., Y. SURYANTI, dan A. WIDIYATI. 05b. Evaluasi Pertumbuhan Populasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Dua Lokasi Penelitian Berbeda. Aquaculture Indonesiana 6: 7984. JANGKARU, Z, M. SULHI dan S. ASIH. 1988. Pembesaran Ikan Nila secara Tunggal Kelamin dan Campuran di Kolam Tanah. Bulletin Penelitian Perikanan Darat 7: 5360. KHATER, A. and R.O. SMITHERMAN. 1988. Cold Tolerance and Growth of Three Strains of Oreochromis niloticus. In the Second Intl. Symp. on Tilapia in Aquaculture (Editors: R.S.V. PULLIN et al.). ICLARM, Manila, Phillippines. p: 215218. NUGROHO, E., A. WIDIYATI dan T. KADARINI. 02. Keragaan Genetik Ikan Nila GIFT berdasarkan Polimorfisme Mitokondria DNA dloop. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 8: 16. 290

POPMA, T and M. MASSER. 1999. Tilapia Life History and Biology. SRAC Publ. USA. 283 p. ROMANAEGUIA, M.R.R. and R.V. EGUIA. 1999. Growth of Five Asian Red Tilapia Strains in Saline Environment. Aquaculture 173: 161 170. RYE, M and A.E. EKNATH. 1999. Genetic Improvement of Tilapia Through Selective Breeding from Asia. European Aquaculture Society, Spec. Publ. 27: 78. SUBAGYO, SULARTO, A. HARDJAMULIA, F. SUKADI dan M.F. SUKADI. 1993. Penelitian Pembesaran Ikan Nila Kelamin Jantan di Jaring Terapung. Bull. Pen. Perikanan (Edisi Khusus) 5:3851. WEATHERLEY, A. H. and H.S. GILL. 1987. The Biology of Fish Growth. Academic Press. London. UK 443 p. WIDIYATI, A. 03. Keragaan Fenotipa dan Genotipa Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dari Danau Tempe (Sulawesi Selatan) dan beberapa Sentra Produksi di Jawa Barat. Tesis Magister Sains, IPB. 41 hlm. 291