Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG. Oleh

Kelompok Materi: Pokok

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab I yaitu seberapa baik penggunaan pendekatan saintifik dalam rencana

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB VI STANDAR PROSES PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BAHASA ARAB DI MADRASAH IBTIDAIYAH, TSANAWIYAH DAN ALIYAH

EDISI : 2. PENGEMBANGAN RPP. Modul : Pengembangan RPP Soal-soal seputar RPP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 METRO. Oleh

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN RPP KURIKULUM 2013

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. belajar sehingga siswa memiliki pengalaman dan kemandirian belajar.

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah

Pembelajaran IPA Biologi Berbasis Scientific Approach Di SMP Muhammadiyah 2 Depok Sleman

Kata kunci: pendekatan saintifik, pembelajaran, siswa kelas IV SD Negeri Pujokusuman 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa ditempuh disekolah adalah jalur pendidikan formal. Pendidikan formal

BAB III METODE PENELITIAN

Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

PENYUSUNAN RPP PADA KURIKULUM 2013

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM Oleh: M. Lazim

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMKN 4 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PANDUAN PENGEMBANGAN RPP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN SMA NEGERI 10 SAMARINDA TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

STRATEGI PEMBELAJARAN BER-TEAM PADA KURIKULUM 2013 DI SMK. Oleh : Sri Karyono

PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERDASARKAN KURIKULUM 2013 KELAS VIII DI SMP NEGERI 31 PADANG JURNAL EFRIJONI

ANALISIS AKTIVITAS MAHASISWA MENYUSUN LANGKAH LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN MUHAMMAD BAKRI

PROSIDING: METABOOK ISBN: Penerbit: Asosiasi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Bekerja sama dengan Penerbit Metabook.

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Niat pemerintah untuk perbaikan system pendidikan yaitu dengan

Kelompok Materi: Pokok

tetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.

BAB III METODE PENELITIAN. kedalaman data yang dapat diperoleh (Maryati dan Suryawati, 2007:105).

Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas V MI Darussalam Palembang


KESULITAN MAHASISWA PPG PENDIDIKAN FISIKA FKIP UNSYIAH DALAM MELAKSANAKAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN DI BANDA ACEH

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMAN 1 BANDARLAMPUNG. Oleh

RPP Theory A. Apakah RPP itu? Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Berdasarkan Permendiknas 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem

(Seminar Nasional Lembaga Kebudayaan) Edisi 1 Tahun 2017 Halaman E-ISSN

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR. Oleh

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA KELAS VII SMPN 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

Lamp 1. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

Prinsip dan Langkah-Langkah Pengembangan Silabus

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 3 BANDARLAMPUNG. Oleh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

IKLAN. File bisa dikirim Via ataupun Paket CD yang dikirim langsung ke alamat anda.

PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI. Oleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

PEMBELAJARAN MENGABSTRAKSI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 BANDAR LAMPUNG. Oleh

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

(Contoh) DESAIN PEMBELAJARAN PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C UPT SKB KABUPATEN BANDUNG

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 1 PRINGSEWU. Oleh

PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 RAO KABUPATEN PASAMAN

KONSEP PENDEKATAN SAINTIFIK

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) HANDOUT PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2015

DESAIN DAN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK PROBLEM SOLVING TEORI SEMIKONDUKTOR

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 14 B. TUJUAN 14 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 14 D. UNSUR YANG TERLIBAT 14 E. REFERENSI 15 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 15

PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Problematika Pembelajaran Matematika Berbasis Pendekatan Scientific Pada Kurikulum 2013 di SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk

PEMBELAJARAN MENGUNGKAPKAN INFORMASI DALAM BENTUK LAPORAN DI KELAS VIII SMP NEGERI 8 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PEMBELAJARAN TEKS BIOGRAFI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 SISWA KELAS X IIS6 SMA KEMALA BHAYANGKARI I

PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan suatu

239 Prosiding Seminar Nasional KSDP Prodi S1 PGSD Konstelasi Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Era Globalisasi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata. Bogdan, Tylor, dan Moleong dalam Margono (2007: 36)

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kualitatif yaitu metode penelitian yang

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan pada pembentukan teori subtansi berdasarkan konsep-konsep yang

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SD SE-KECAMATAN BINJAI UTARA KOTA BINJAI

depan yang akan dijalani yang diwarnai tantangan dan perubahan. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan

*Keperluan korespondensi, HP: ,

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII CI DI SMP NEGERI1 KOTA JAMBI Rustam* FKIP Universitas Jambi ABSTRACT The purpose of this study is to determine the implementation of the scientific approach in planning, implementation, and evaluation of learning to write the text of student procedures in class VII CI SMP Negeri 1 Kota Jambi. This research method using qualitative descriptive method. Data were collected by using documentation method, observation, and interview. The data of this research is the lesson planning in the form of RPP, the process of writing text writing procedure in class VII CI SMP Negeri 1 Kota Jambi, transcript of interview with teacher of teaching field and documentation of learning process happened. Data analysis used is descriptive data analysis about result of assessment of planning, implementation, and evaluation of learning. Keywords: Scientific Approach, Procedure Text, Grade VII Student PENDAHULUAN Saat ini pemerintah melalui Kemendikbud mengamanatkan kepada seluruh institusi pendidikan untuk menerapkan pendidikan berbasis karakter, yaitu kurikulum 2013. Pelaksanaan kurikulum 2013 merupakan langkah pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006, yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum 2013 dapat dikembangkan pada setiap sekolah sesuai dengan kondisi sekolah yang bersangkutan dikarenakan setiap sekolah memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda. Hal yang sangat mempengaruhi implementasi kurikulum ialah kemampuan guru ketika akan menerapkan dan mengaktualisasikan kurikulum karena dalam kurikulum 2013 pembelajaran yang tadinya satu arah (gurusiswa), menjadi dua arah (guru-siswa dan siswa-guru), kemudian disangkutkan dengan lingkungan peserta didik sehingga siswa yang dituntut lebih aktif bukan hanya guru saja. *Korespondensi berkenaan dengan artikel ini dialamatkan ke e-mail: rustam@unja.ac.id 1

Implementasi Kurikulum 2013 secara benar dipercaya dapat mengatasi permasalahan sumber daya manusia di negara kita. Namun, terdapat kesulitan dalam penerapan kurikulum karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan guru terkait dengan konsep pembelajaran dan penilaian yang ditetapkan (Sani, 2015:5). Dalam hal ini guru harus merancang perencanaan pembelajaran sehingga menghasilkan implementasi kurikulum yang baik. Merancang perencanaan pembelajaran ialah dalam bentuk RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Penyusunan RPP ini bertujuan untuk merancang pengalaman belajar siswa agar mencapai tujuan pembelajaran. Guru perlu menyusun RPP dengan mengacu pada silabus dalam upaya mengarahkan kegiatan belajar siswa untuk menguasai kompetensi dasar (Sani, 2015:281). Pelaksanaan kurikulum 2013 mengacu pada standar nasional pendidikan. Tujuannya adalah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang menggunakan pendekatan saintifik dalam penerapannya (Kemendikbud, 2013). Di dalam kurikulum 2013, Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum 2013. Kompetensi Dasar menurut Mulyasa (2015:139) adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi, dalam hal ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia. KD telah ditetapkan oleh pemerintah dalam kurikulum, dan dikembangkan oleh guru. Pada kegiatan inti dikembangkan pendekatan ilmiah yaitu pendekatan saintifik. Kemendikbud memberikan konsepsi tersendiri bahwa pendekatan ilmiah atau scientific approach dalam pembelajaran mencakup komponen: mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta (Kurniasih dan Sani 2014: 141). Komponen-komponen tersebut seyogyanya dapat dimunculkan dalam setiap praktik pembelajaran, tetapi bukanlah sebuah siklus pembelajaran. Pendekatan saintifik memberikan Rustam 2

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Sani (2015:51) menyatakan pembelajaran dengan integrasi kegiatan ilmiah pada umumnya merupakan kegiatan inkuiri yang artinya proses berfikir untuk memahami sesuatu dengan mengajukan pertanyaan. Pada pelaksanaannya pendekatan saintifik menekankan pada lima aspek penting, yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan komunikasi. Lima aspek ini harus benar-benar terlihat pada pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Pada pelajaran Bahasa Indonesia, keterampilan berbahasa terdiri dari keterampilan menulis, membaca, menyimak dan berbicara. Keempat keterampilan ini saling berkesinambungan satu dengan lainnya. Namun dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian tentang aspek keterampilan menulis untuk melihat penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran menulis siswa yaitu menulis teks prosedur. Materi menyusun teks prosedur adalah salah satu kompetensi yang harus dicapai oleh siswa dalam kurikulum 2013. Kompetensi dasar tersebut terdapat dalam kompetensi dasar pada kelas VII SMP, yaitu kompetensi dasar 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis. Indikator pencapaian kompetensi pada kompetensi dasar ini yaitu merencanakan penulisan teks prosedur, menulis teks prosedur dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan, serta memeragakan secara lisan cara melakukan atau dengan memperhatikan. Berdasarkan informasi dari Waka Kurikulum di SMP Negeri 1 Kota Jambi, pada saat peneliti melakukan observasi awal pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Kota Jambi, melalui wawancara Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 3

dan tanya jawab secara langsung, di SMP Negeri 1 Kota Jambi sudah memakai kurikulum 2013 sejak tiga tahun yang lalu pada tahun ajaran 2013/ 2014 hingga saat ini. Beliau menyebutkan bahwa SMP Negeri 1 Kota Jambi memakai kurikulum 2013 sudah cukup lama sejak kurikulum 2013 diberlakukan, karena SMP tersebut merupakan salah satu SMP favorit di daerahnya yaitu Kota Jambi dan merupakan sekolah percontohan di Kota Jambi. Akan tetapi selama peneliti melaksanakan PPL di SMP Negeri 1 Kota Jambi, peneliti mengamati adanya terjadi kesenjangan dalam pembelajaran berkaitan dengan konsep pembelajaran berbasis saintifik dalam kurikulum 2013 yang seharusnya diterapkan di sekolah tersebut. Hal tersebut tampak dari aspek-aspek pendekatan saintifik yang masih belum tampak secara keseluruhan diterapkan dalam setiap pembelajaran antara lain yaitu aspek mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Penerapan pendekatan saintifik dalam setiap pembelajaran di setiap sekolah tentulah berbeda-beda dalam setiap aspeknya, hal ini terjadi karena tingkat pemahaman guru yang berbeda-beda pula dalam menerapkan pembelajaran yang berbasis saintifik. Di samping itu faktor kondisi dan kebutuhan sekolah yang berbeda-beda juga akan mempengaruhi.berdasarkan hal tersebut maka penulis merasa perlu untuk menjawab dan mendeskripsikannya. Penelitian seperti ini belum pernah dilakukan di sekolah tersebut, padahal penelitian ini sangat cocok sebagai referensi dalam melihat pengimplementasian pendekatan saintifik dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk guru, sekolah tersebut dan sekolah lainnya yang menggunakan kurikulum 2013. Peneliti juga berkonsultasi dan bertanya jawab secara langsung dengan salah satu guru senior bidang studi Bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII pada tanggal 08 Juli 2016 dan disarankan untuk melakukan penelitian di kelas VII CI (Cerdas Istimewa) karena kelas tersebut merupakan kelas unggul yang terdiri dari siswa pilihan yang memiliki kemampuan akademik baik, berbakat, serta sikap yang lebih baik dibandingkan kelas VII lainnya, yaitu Rustam 4

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 kelas VII A, VII B, VII C, VII D, dan VII E. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Pengertian Implementasi Menurut Miler & Seller ( Perpustakaan UPI, 2011), Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, dan kebijakan kurikulum (kurikulum potensial) dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu, sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Pendekatan Saintifik Pendekatan Saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran melibatkan lima keterampilan proses yang esensial, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan (Priyatni, 2014:97). Pembelajaran Menulis Teks Prosedur di SMP Materi menulis teks prosedur ini juga terdapat dalam KD 4.6 Menyajikan data rangkaian kegiatan ke dalam bentuk teks prosedur (tentang cara memainkan alat musik daerah, tarian daerah, cara membuat cinderamata, dll) dengan memperhatikan struktur, unsur kebahasaan, dan isi secara lisan dan tulis. Indikator pencapaian kompetensi pada kompetensi dasar ini yaitu merencanakan penulisan teks prosedur, menulis teks prosedur dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah penggunaan kata kalimat/ tanda baca/ejaan, serta memeragakan secara lisan cara melakukan atau dengan memperhatikan (Kemendikbud, 2016). Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 5

Pelaksanaan Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik. 1) Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru: a. Mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan. b. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi yang akan dipelajari dan dikembangkan. c. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. d. Menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan dilakukan. e. Menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. 2) Kegiatan Inti Kegiatan inti ini merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cuukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. a. Mengamati Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran. Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media objek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki Rustam 6

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi, peserta didik menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru. b. Menanya Kegiatan belajar menanya dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. c. Mengumpulkan informasi Mengumpulkan informasi kegiatan pembelajarannya antara lain melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek, dan wawancara dengan narasumber. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengumpulkan informasi adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. d. Mengasosiasi Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengasosiasi adalah mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan maupun hasil dari kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi. Selain itu, pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepaa yang bertentangan. Kompetensi yang dikembangkan dalam proses mengasosiasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur, kemampuan berfikir infuktif, dan dedukatif dalam menyimpulkan. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 7

e. Mengkomunikasikan Kegiatan belajar mengkomunikasikan adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan dalam tahapan mengkomunikasi adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan berbahasa yang baik dan benar. Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti. Kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturaan, menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. 3) Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas: a. Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu membuat rangkuman atau simpulan pelajaran, melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan, dan memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. b. Kegiatan guru yaitu melakukan penilaian, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedy, preprogram pengayaan, layanan konseling atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Evaluasi Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik. Menurut Sani (2014: 202) Evaluasi adalah proses menyimpulkan dan menafsirkan fakta-fakta serta membuat pertimbangan dasar yang profesional untuk mengambil kebijakan berdasarkan sekumpulan informasi. Metode penilaian yang harus digunakan di sekolah sesuai dengan pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 telah ditetapkan dalam Permendikbud No. 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Penilaian yang digunakan harus Rustam 8

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 mencakup ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian hasil belajar peserta didik didasarkan pada prinsip: sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel, dan edukatif (Permendikbud 81 A, 2013: 54). Berdasarkan Permendikbud 81 A (2013: 50) penilaian setiap mata pelajaran meliputi kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Kompetensi pengetahuan dan keterampilan menggunakan skala 1-4 (kelipatan 0,33), sedangkan kompetensi sikap menggunakan skala Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K), yang dapat dikonversikan ke dalam predikat A-D. Konversi tersebut dapat dilihat dalam Tabel 3 di bawah ini: METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu penelitian yang datanya diperoleh dengan melakukan survey dan observasi di lapangan atau lokasi penelitian, untuk memperoleh gambaran yang jelas dan terperinci tentang implementasi pendekatan saintifik pada materi menulis teks prosedur siswa kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Kehadiran Peneliti Peneliti melakukan observasi langsung ke SMP Negeri 1 Kota Jambi untuk melihat dan mengamati penerapan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan di dalam pembelajaran. Fokus Penelitian Fokus adalah masalah yang diteliti dalam penelitian. Pada dasarnya fokus merupakan pembatasan masalah yang menjadi objek penelitian. Sesuai dengan rumusan masalah, maka yang menjadi fokus penelitian ini adalah: Implementasi pendekatan saintifik pada materi menulis teks prosedur di kelas VII CI SMP Negeri 1 Kota Jambi. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 9

Data dan Sumber Data Penelitian Dalam penelitian ini, data yang akan diperoleh berupa dokumentasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru dalam pembelajaran, sumber datanya adalah guru Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas VII CI SMP Negeri 1 Kota Jambi dan transkip wawancara mengenai perencanaan pembelajaran berpendekatan saintifik dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia di kelas VII CI sumber datanya adalah guru Bahasa Indonesia di kelas VII CI, dan hasil observasi kegiatan pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan penutup dalam pembelajaran yang bersumber dari pengamatan langsung proses pembelajaran materi menulis teks prosedur yang dilakukan oleh guru bidang studi Bahasa Indonesia di kelas VII CI serta hasil dokumentasi berupa format evaluasi pembelajaran berbasis pendekatan saintifik yang diterapkan dalam pembelajaran. Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara Penelitian ini akan menggunakan wawancara terstruktur dengan daftar pertanyaan yang telah disusun untuk mendapatkan data mengenai implementasi perencanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran berbasis saintifik pada materi menulis teks prosedur. Alat pengumpulan data wawancara disebut dengan pedoman wawancara yang sudah dibuat oleh peneliti. Wawancara yang akan dilakukan ditujukan kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia di kelas VII CI. 2) Observasi Teknik penelitian observasi ini dilakukan dengan meminta izin terlebih dahulu dari pihak sekolah untuk dapat melakukan penelitian di SMP Negeri 1 Kota Jambi, yang kemudian dilanjutkan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan pengumpulan data dengan teknik lain seperti wawancara dan proses dokumentasi. Teknik observasi digunakan untuk mengamati pendekatan saintifik yang diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan cara mengisi Rustam 10

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 lembar observasi yang sudah disusun oleh peneliti. Observasi yang dilakukan ditujukan kepada guru dan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. 3) Dokumentasi Dalam penelitian ini, studi dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti adalah data-data tertulis dalam pembelajaran, seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), proses pembelajaran yang berlangsung dan evaluasi yang diterapkan guru dalam menilai aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa dalam menulis teks prosedur. Untuk mempermudah proses dokumentasi tersebut digunakan alat bantu berupa kamera. Pengecekan Keabsahan Data Pengujian keabsahan data dalam penelittian kualitatif dapat dilakukan dengan menggunakan triangulasi data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data itu, ada empat macam teknik triangulasi yaitu dengan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori (Moleong, 2014:330). Teknik analisis data dilakukan yaitu dengan menggunakan teknik analisis isi. Menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Reduksi data 2. Sajian data 3. Penarikan kesimpulan sementara Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Menurut Sugiyono (2006), analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data yang telah terkumpul dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan objek yang diteliti melalui sampel sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 11

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.1 Hasil Penilaian RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Skor Kriteria Skor yang diperoleh Guru Kelas VII CI 28 41 Kurang terlaksana 41 Sumber : Data primer diolah, 2016. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.2 Hasil Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Skor Kriteria Skor yang diperoleh Guru Kelas VII CI 90 134 Kurang terlaksana 119 Sumber : Data primer diolah, 2016. Rustam 12

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 3. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.3 Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Aspek Penilaian Hasil Belajar Aspek Pengetahuan (KI 3) Jambi Tujuan Penilaian Bentuk Tes Optimalisasi Pelaksanaan Penilaian Untuk mengukur Memahami isi teks Terlaksana kemampuan siswa prosedur berserta dalam menyerap langkah penulisannya pelajaran dan dan menganalisis memahami materi unsur kebahasaan pelajaran menulis teks dalam teks prosedur prosedur Aspek Untuk mengukur Keterampilan keterampilan siswa (KI 4) dalam menyerap pelajaran dan menerapkan materi pelajaran menulis teks prosedur Untuk mengukur sikap Aspek Sikap siswa dalam menyerap (KI 1 & KI 2) pelajaran dan memahami materi pelajaran menulis teks prosedur Sumber : Data primer diolah, 2016. Praktik menulis Teks Prosedur dari objek sekitar yang diamati Terlaksana - Tidak Terlaksana PEMBAHASAN 1. Perencanaan Pembelajaran Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.1 menunjukkan bahwa RPP yang dibuat oleh guru Bahasa Indonesia di kelas VII CI memperoleh skor 41. Hasil skor tersebut menyatakan bahwa RPP Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 13

materi menulis teks prosedur di kelas VII CI yang dibuat oleh guru kurang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pendidikan Dasar dan Menengah. Kompetensi Dasar pada tiap KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 tidak diuraikan, serta kelima langkah saintifik dalam kegiatan pembelajaran kurang diuraikan secara jelas dalam RPP. Komponen yang ada pada RPP 2013 berbasis saintitifk adalah identitas mata pelajaran, kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, penilaian, media, bahan, dan sumber belajar (Permendikbud, 2014). 2. Pelaksanaan Pembelajaran Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Tabel 4.2 menunjukkan hasil bahwa pelaksanaan pembelajaran materi menulis teks prosedur di kelas VII CI dengan pendekatan saintifik dan langkahlangkah pembelajaran memperoleh skor 119. Hasil skor tersebut menyatakan bahwa guru kurang melaksanakan pembelajaran pada materi menulis teks prosedur di kelas VII CI SMP Negeri 1 Kota Jambi sesuai dengan pendekatan saintifik dan langkah-langkah pembelajaran. Sedangkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada siswa, menunjukkan bahwa siswa sudah turut serta aktif menerapkan aspek-aspek pendekatan saintifik dalam pembelajaran yaitu hanya aspek mengamati, menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan. Sedangkan aspek menanya kurang diterapkan oleh guru dan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran, dikarenakan siswa di kelas tersebut kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan kepada guru, dan guru kurang terampil dalam hal memancing siswa agar mau bertanya. 3. Evaluasi Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi Teknik penilaian aspek pengetahuan yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di kelas VII CI dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes penugasan yang dikerjakan oleh siswa yaitu tes uraian tentang memahami isi teks prosedur, tujuan penulisan teks prosedur berserta langkah penulisannya dan menganalisis unsur kebahasaan dalam teks prosedur dengan menggunakan skala 1-4 (kelipatan 0,33). Hal ini sudah sesuai dengan Rustam 14

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 Permendikbud 81 A (2013: 50) tentang prosedur penilaian dalam implementasi Kurikulum 2013. Teknik penilaian aspek keterampilan yang dilakukan oleh guru Bahasa Indonesia di kelas VII CI dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa tes praktik, yaitu penilaian yang menuntut respons berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi. Dalam hal ini guru Bahasa Indonesia di kelas VII CI menerapkannya dengan menginstruksikan kepada siswa untuk membuat teks prosedur secara berkelompok dengan memperhatikan langkah-langkah penulisan teks prosedur, dan unsur kebahasaan yang digunakan dalam menulis teks prosedur dengan menggunakan skala 1-4 (kelipatan 0,33). Instrumen penilaian tersebut dicantumkan di dalam RPP yang dibuat oleh guru Bahasa Indonesia di kelas VII CI. Hal ini juga sudah sesuai dengan Permendikbud 81 A (2013: 50) tentang prosedur penilaian dalam implementasi kurikulum 2013. Aspek sikap (KI 1 & KI 2) tidak terlaksana sesuai dengan Permendikbud 81 A Tahun 2013, dikarenakan guru sama sekali tidak melaksanakan penilaian aspek sikap pada siswa. SIMPULAN Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka hasil kajian dapat disimpulkan bahwa implementasi pendekatan saintifik pada materi menulis teks prosedur siswa kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi dalam hal perencanaan pembelajaran kurang terlaksana sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, dan dari segi pelaksanaan pembelajaran kurang terlaksana sesuai dengan pembelajaran berbasis saintifik,serta evaluasi pembelajaran kurang terlaksana sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan No 81A Tahun 2013 tentang Prosedur Penilaian Kurikulum 2013. SARAN Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 15

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini saran-saran yang ingin disampaikan melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Bagi Guru Bahasa Indonesia: agar lebih meningkatkan ketelitian dan kecermatan dalam pembuatan RPP yang sesuai dengan kurikulum 2013 berbasis saintifik dengan memperhatikan kelengkapan komponen dan alokasi waktu untuk setiap kegiatan, karena dengan perencanaan yang baik maka akan menghasilkan pelaksanaan yang baik pula di kelas. 2) Bagi Pihak Sekolah dan Lembaga Pendidikan: hendaknya terus memberikan pelatihan terkait kurikulum 2013 khususnya mengimplementasikan pendekatan saintifik dalam pembelajaran kepada guru sehingga implementasi pendekatan saintifik untuk setiap aspek kegiatan pembelajaran baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan evaluai dapat terlaksana dengan baik. 3) Bagi Peneliti Selanjutnya: bisa menggali permasalahan lain secara lebih mendalam dan melakukan penelitian lanjutan dengan memperluas masalah dan situs penelitian ini. Dengan demikian, hasil penelitian ini menjadi lebih luas dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. DAFTAR RUJUKAN Kemendikbud. 2013. Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan: Buku Guru. Jakarta: Politeknik Negeri Media Kreatif. Kemendikbud. 2013. Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP/MTs Bahasa Indonesia: Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Kemendikbud. 2014. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII Edisi Revisi 2014. Jakarta: Wahana Pengetahuan. Kemendikbud. 2014. Buku Guru Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan SMP/ MTs Kelas VII Edisi Revisi 2014. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan kebudayaan. Kurniasih, I. dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Rustam 16

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN 2089-397 Mulyasa. 2015. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Rosda. Moleong, L. J. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Perpustakaan UPI. 2011. Pengertian Implementasi. http://www.google.com. Diakses tanggal 18 Agustus 2016. Priyatni, E.T. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara. Salinan lampiran Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Salinan lampiran Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian. Jakarta: MenteriPendidikan Dan KebudayaanRepublik Indonesia. Salinan lampiran Permendikbud No. 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Salinan lampiran Permendikbud No. 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah 2014. Jakarta: Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia. Sani, R.A. 2015. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri1 Kota Jambi 17