BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan pasti memiliki tujuan sosial, ekonomis dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

TINGKAT PENGETAHUAN PELAJAR SMP-SMA SURABAYA MENGENAI PENDIDIKAN LINGKUNGAN MELALUI ECO MOBILE PT PEMBANGKITAN JAWA BALI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bisnis. Para stakeholders seperti investor, pemerintah, dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah salah satu kegiatan yang

BAB I PENDAHULUAN. perhatian terhadap lingkungan yang memunculkan tuntutan tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. bentuk tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat.

I. PENDAHULUAN. untuk menghasilkan laba (profit oriented) agar dapat going concern. Namun,

BAB I PENDAHULUAN. Maraknya pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR),

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau dalam bahasa Inggris adalah enterprise terdiri dari satu

BAB I PENDAHULUAN. sosial inilah yang menjadi filosofi lahirnya CSR (Corporate Social Responsibility)

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak atas single bottom line, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi, baik

PENDAHULUAN. (corporate social responsibility) dikemukakan oleh John Elkington (1997) yang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk dientaskan secara bersama-sama. Menurut data dari Bappenas tahun 2010,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

I. PENDAHULUAN. Tingkat kehidupan ekonomi masyarakat yang terus berkembang berpengaruh kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi ditandai dengan perkembangan industri pada. umumnya. Perkembangan industri merupakan hasil dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan akan memberikan dampak sosial dan lingkungan disekitar

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. hanya dengan mengejar profit saja, ini dibuktikan dengan adanya fenomenafenomena

Bab 1. Pendahuluan. dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dan merupakan bagian dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. budaya (Novianty, 2011). Padahal di sisi lain perusahaan juga membawa

BAB I PENDAHULUAN. dampak yang timbul terhadap lingkungan sekitarnya. Permasalahan lingkungan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat membantu tercapainya kesejahteraan stakeholders, serta dapat mencapai

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB VII ANALISIS DAN SINTESIS PARTISIPASI MASYARAKAT STAKEHOLDER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan oleh masing-masing perusahaan. Saat ini, Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini akan membahas mengenai Tingkat Pengetahuan. Komunitas Wirausaha Bersinar Surabaya Mengenai Isi Pesan Spanduk

BAB I PENDAHULUAN. dalam kerusakan lingkungan dan masyarakat (Prastowo dan Huda, 2011:39).

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB V PENUTUP. V. Penutup. V.1. Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu organisasi yang memproses sumber daya (input),

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam laporan tahunan perusahaan (annual report). Informasi tambahan itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya berfokus kepada laba saja. Perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab perusahaan terhadap para stakeholder yang memunculkan

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan itulah yang menjadi isu utama dari konsep Corporate Social. Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada tahun 2013 salah satu brand dari perusahaan Unilever Indonesia yaitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. belum mengerti manfaat yang di dapat dari menajani program CSR.

BAB I PENDAHULUAN. menginformasikan dan tanggap terhadap opini publik, mendefinisikan dan. etika komunikasi sebagai alat utamanya (Butterick, 2013:7).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi menjadi agenda penting dalam

BABl PENDAHULUAN. Konsep akuntansi lingkungan berkembang sejak tahun 1970-an di Eropa. Pada

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Kinerja perusahaan secara langsung ataupun tidak langsung

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara mempunyai tanggung jawab dalam perkembangan dan

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi menjadikan masyarakat sebagai stakeholder semakin. kegiatan bisnisnya terhadap lingkungan dan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I. Pada awalnya bisnis dibangun dengan paradigma single bottom line

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun perusahaan hanya fokus pada tujuannya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. pemanasan global telah menjadi berita sehari-hari sekarang. (Suartana,2010). Salah satu upaya tersebut terangkum dalam beragam

PENDAHULUAN tentang Perseroan Terbatas (PT) pasal 74 dimana pada butir pertama dijelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Bhayangkara Jaya

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang ditempuh oleh negara-negara sedang berkembang

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini studi tentang tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) semakin

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dikontrol dan diupayakan cara yang tepat untuk mengatasinya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk fokus pada pengembangan hubungan sosialnya kepada stakeholders

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan hal-hal alamiah. Perubahan iklim ini menjadi perhatian dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. berberapa kebijakan dan etika bisnis. Salah satu dari kebijakan tersebut adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. (profit) yang sebesar-besarnya (Megawati, 2009:1). Menurut Kurniati, (2011:18),

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 10. Kebutuhan dan Alat Pemenuhan KebutuhanLatihan Soal 10.4

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam Purwanto (2011: 16) mengemukakan konsep Triple Bottom Line yang

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memerhatikan dua aspek penting selain keuntungan yang

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini membahas tentang tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Eco Mobile PT Pembangkitan Jawa Bali. Proses pendidikan lingkungan yang dilakukan oleh tim Eco Mobile dimulai dengan pemberian materi lingkungan kemudian pelajar SD SMA diperbolehkan bertanya bila memiliki pertanyaan atau pendapat lain. Tim Eco Mobile akan menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh pelajar SD-SMA sampai pelajar mengerti dengan jelas mengenai materi yang telah disampaikan. Hal ini menunjukkan adanya proses komunikasi dua arah antara tim Eco Mobile dan pelajar SD-SMA di Surabaya. Maka dari itu, peneliti memilih teori proses komunikasi dua arah Wilbur Schramm-Osgood, dimana proses komunikasi dipresentasikan sebagai interaksi dengan kedua pihak saling berganti peran sebagai komunikator dan komunikan dan dalam menstransmisikan balik pesan inilah disebut dengan umpan balik atau feedback. Selain feedback atau umpan balik, dalam proses komunikasi terdapat efek yang timbul pada komunikan sebagai sasaran komunikasi, yakni meliputi efek kognitif, efek afektif dan efek konatif. Efek kognitif berhubungan dengan pikiran atau penalaran, sehingga 1

khalayak yang semula tidak tahu, yang tadinya tidak mengerti menjadi tahu dan mengerti. Efek afektif berkaitan dengan perasaan. Efek konatif bersangkutan dengan niat, tekad, upaya, usaha yang cenderung menjadi suatu tindakan (Effendy, 2003). Dalam penelitian ini akan meneliti mengenai efek kognitif yakni tingkat pengetahuan. Tingkat pengetahuan merupakan seberapa banyak informasi yang tersimpan dalam ingatan ketika seseorang menerima sebuah informasi, apakah tinggi, sedang ataupun rendah (Engel, 1994 : 316). Tingkat pengetahuan merupakan efek kognitif yang ditimbulkan dari proses komunikasi yakni proses edukasi yang dilakukan oleh Eco Mobile kepada pelajar SMP-SMA di Surabaya. Alasan peneliti tertarik mengetahui tingkat pengetahuan karena efek komunikasi inilah yang pertama diharapkan oleh tim Corporate Social Responsibility PT Pembangkitan Jawa Bali dalam menyelenggarakan eco mobile tersebut. Dari tingkat pengetahuan inilah dapat disimpulkan program CSR PT PJB berhasil atau tidak. Peneliti memilih Eco mobile karena Eco Mobile merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) milik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang diresmikan pada 26 Februari 2014 di SDN Kaliasin VII Surabaya. Keunikan program CSR Eco Mobile ialah program CSR ini merupakan satu-satunya bentuk kepedulian perusahaan akan lingkungan hidup dalam bentuk mobil van di Surabaya. Mobil van ini dilengkapi dengan fasilitas yang bertenaga surya dan sisi perpustakaan serta TV LED. 2

3 Gambar 1.1 Eco Mobile PT PJB Sumber: dokumentasi peneliti Eco Mobile merupakan program CSR PT PJB yang bekerjasama dengan Tunas Hijau Indonesia di ranah lingkungkan hidup, dimana tim Eco Mobile memberikan pendidikan lingkungan hidup kepada pelajar Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Surabaya. Bentuk edukasi yang dilaksanakan oleh Eco Mobile berupa workshop, pelatihan, seminar, interactive talk mengenai unsur lingkungan biotik dan abiotik. Unsur lingkungan biotik merupakan unsur-unsur atau benda yang dapat menunjukkan ciri-ciri kehidupan seperti manusia, hewan dan tumbuhan. Sedangkan unsur abiotik merupakan benda mati yang dapat mendukung kehidupan makhluk hidup seperti tanah, udara, air, iklim, sinar matahari, dan angin. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui seberapa tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA mengenai pendidikan lingkungan melalui Eco Mobile milik PT PJB. Berdasarkan wawancara bersama

Aulia Majid Udia Huda, aktivis Tunas Hijau yang bergabung dalam tim Eco Mobile (7 Agustus 2015), menurut Aulia Segmentasi Eco Mobile PT PJB ini adalah pelajar mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Atas (SMA), sebab PT PJB memandang mereka adalah generasi muda penerus bangsa dan mulai dari mereka kecintaan akan lingkungan harus ditanamkan. Dan untuk proses pemberian materi di semua jenjang sekolah, hanya tingkat SD saja yang kurang efektif. Hal ini dikarenakan anak SD lebih senang bermain dan tidak memperhatikan Tim Eco Mobile. Hasil wawancara inilah yang membuat peneliti memilih pelajar SMP-SMA sebagai objek penelitian. Sedangkan alasan peneliti memilih pendidikan lingkungan hidup karena semakin pentingnya pelestarian lingkungan saat ini dan semakin banyaknya jumlah sampah yang ada. PT Pembangkitan Jawa Bali sebagai penyedia tenaga listrik yang menggunakan berbagai bahan bakar hasil bumi seperti batu bara, dengan kesadaran akan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan maka PT Pembangkitan Jawa Bali melakukan program CSR mengenai lingkungan. Sebagaimana telah disusun dalam Undang-undang yang mengatur eksistensi Corporate Social Responsibility di Indonesia, Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), yang mewajibkan perusahaan di bidang gas dan minyak bumi untuk melaksanakan kegiatan atau program Corporate Social Responsibility (CSR), Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM), dan Undang- Undang No.23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4

Corporate Social Responsibility (CSR) sering dipahami sebagai tanggung jawab korporat dalam menjalankan usaha ekonomi yang menguntungkan, tetapi tetap melakukan usaha menegakkan kelestarian lingkungan dan sosial (Prajarto, 2012:1). Menurut Komisi Eropa, seperti dikutip Barth&Wolff (2009), Corporate Social Responsibility merupakan sebuah konsep sukarela perusahaan dengan mengintergrasikan nilai kepedulian sosial dan lingkungannya ke dalam aktivitas bisnis serta interaksi dengan para stakeholder (Prajarto, 2012:24). Menurut Prajarto (2012: 265-266) CSR dapat berwujud dalam sektor ekonomi, pendidikan, pelestarian lingkungan. Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB) memiliki program CSR di sektor kelestarian lingkungan yakni salah satunya adalah Eco Mobile. Eco Mobile merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) milik PT Pembangkitan Jawa Bali di bidang lingkungan yang bertujuan untuk berpartisipasi secara aktif dalam upaya meningkatkan pengetahuan, kesadaran serta kepedulian masyarakat Surabaya terhadap kelestarian lingkungan hidup. Menurut UU No. 32 Tahun 2009, pengertian lingkungan hidup adalah sebagai berikut: Pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup tersebut dilaksanakan di dalam rangka pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pengendalian pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup terdiri dari 3 hal yakni: pencegahan, penanggulangan serta pemulihan lingkungan hidup. 5

John Elkington mempopulerkan istilah triple bottom line CSR pada tahun 1997 dalam bukunya cannibal with forks, the triple bottom line of twentieth century bussines. Triple Bottom Line ini dikenal dengan dengan istilah economic propesrity, environmental quality dan social justice. Elkington (1997) dalam buku Yusuf Wibisono (2007) memberikan pandangan bila suatu perusahaan ingin terus berkelanjutan dalam bisnisnya haruslah memperhatikan 3P yakni Profit, People, dan Planet. Profit adalah unsur terpenting dan menjadi tujuan utama dari setiap kegiatan usaha. People atau masyarakat adalah stakeholders penting bagi perusahaan. Sedangkan planet adalah sesuatu yang terkait dengan seluruh bidang kehidupan manusia. Selain mengejar profit, perusahaan harus memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat (people) dan turut berkontribusi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet). Dalam penelitian ini, kebersihan lingkungan sebagai planet, Tim Eco Mobile sebagai profit dan pelajar SMP-SMA sebagai people. Pelajar SMP SMA Surabaya yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah pelajar yang mendapat pendidikan lingkungan hidup pada periode Januari Maret 2016. Jumlah pelajar di Surabaya yang telah mendapatkan pembelajaran dari Eco Mobile di Januari Maret tahun 2016 sejumlah 1300 orang sebagaimana terlampir. Melihat fenomena yang ada, peneliti memilih meneliti bagaimana tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Eco Mobile PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB). 6

Pelajar SMP-SMA yang akan menjadi subjek penelitian ini merupakan pelajar yang telah menerima pendidikan lingkungan melalui Eco Mobile pada Januari - Maret 2016, karena dengan waktu yang dekat akan mengakibatkan pelajar mengingat dengan baik apa yang telah diterima. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif. Dimana dalam metode peneitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok dan wawancara sebagai pengumpulan data sekunder (Singarimbun, 2006: 3). I.2 Rumusan Masalah 7 Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan oleh peneliti, maka rumusan masalah yang ingin diangkat adalah: Bagaimana tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Eco Mobile PT Pembangkitan Jawa Bali? I.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat tercapai melalui penelitian ini adalah: Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Eco Mobile PT Pembangkitan Jawa Bali.

8 I.4 Batasan Masalah Agar penelitian dapat terfokus dan tujuan tercapai, maka penelitian ini dibatasi pada: - Analisis tentang tingkat pengetahuan pelajar SMP-SMA Surabaya mengenai pendidikan lingkungan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) Eco Mobile PT Pembangkitan Jawa Bali. - Pelajar SMP-SMA di Surabaya yang berasal dari sekolah yang telah mendapatkan kunjungan Eco Mobile pada Januari Maret 2016 sebagaimana terlampir. Berdasarkan data yang didapat dari tim Eco Mobile, pada periode Januari-Maret 2016 sasaran utamanya adalah SMP, sehingga jumlah responden SMP lebih banyak daripada SMA. I.5 Manfaat Penelitian I.5.1. Manfaat Akademis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan memberikan kontribusi dalam kajian public relations, khususnya program corporate social responsibility (CSR). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian sejenis selanjutnya yang menggunakan metode penelitian yang sama. Selain itu juga dapat menjadi bahan rujukan bagi praktisi public relations yang melakukan program CSR.

9 I.5.2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan menjelaskan kegiatan CSR yang dilakukan PT Pembangkitan Jawa- Bali berhasil atau tidak mendapatkan respon positif dari pelajar SMP- SMA di Surabaya. Diharapkan dengan mengetahui respon yang dihasilkan, perusahaan bisa mendapatkan gambaran yang lengkap mengenai program tersebut, sehingga untuk ke depannya bisa dilaksanakan lebih optimal dan tujuan yang diharapkan dari program tersebut dapat tercapai.