PENGARUH STIMULAN PAKAN IKAN (SPI) UNTUK PEMBESARAN NILA MERAH (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DI WARING IKAN ABSTRAK



dokumen-dokumen yang mirip
Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

PENGARUH UMUR LARVA IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN PEMBENTUKAN SEL KELAMIN JANTAN RINDHIRA HUMAIRANI Z¹, ERLITA¹

PEMBERIAN PAKAN PELET DAN BAHAN BAKU LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Jolanda Sitaniapessy 1

PENDAHULUAN Ikan Nila (Oreochromis sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mendapat perhatian besar bagi usaha perikanan terutama

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

1) Staf Pengajar pada Prog. Studi. Budidaya Perairan, Fakultas

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Ikan Lele (Clarias batrachus) Organik

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Iptek bagi Masyarakat (IbM) Kelompok Petani Ikan Kelurahan Rap Rap. (Science and Technology for Fish Farmers Group of Rap Rap Village)

Alumni Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal, 2) Dosen Prodi.Pend.Biologi FKIP Unigal,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UMMB ( Urea Molasses Multinutrient Block) Pakan Ternak Tambahan bergizi Tinggi

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

PENGGUNAAN AERASI AIR MANCUR (FOINTAIN) DI KOLAM UNTUK PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT(Oreochromis niloticus)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PAKAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL DENGAN PAKAN KOMERSIAL UNTUK PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

BUDIDAYA IKAN NILA MUHAMMAD ARIEF

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Ahmad Kurnia Vardian¹, Subandiyono¹ *, Pinandoyo¹

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

PERTUMBUHAN CALON INDUK IKAN BERONANG Siganus guttatus TURUNAN PERTAMA (F-1) DENGAN BOBOT BADAN YANG BERBEDA

Pemanfaatan ragi (Saccharomyces cerevisiae) pada formulasi pakan dalam meningkatkan pertumbuhan ikan Nila (Oreochromis niloticus) Abstract

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

Bisnis Budidaya Ikan Bawal

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

Pengaruh perendaman dosis hormon methyl testosteron berbeda terhadap sintasan hidup dan pertumbuhan larva ikan nila, Oreochromis niloticus

Nike: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 3, Nomor 1, Maret 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Budidaya monoseks sudah umum dilakukan pada budidaya ikan. (Beardmore et al, 2001; Devlin and Nagahama, 2002; Gomelsky, 2003), dan

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

BAB III BAHAN DAN METODE

Natricia Waseanti Kawania, Kusnoto dan Moch. Amin Alamsjah

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

PENGARUH PERBEDAAN PENGOLAHAN LIMBAH IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN LARVA IKAN LELE (Clarias gariepinus) Hatta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

ZIRAA AH, Volume 42 Nomor 2, Juni 2017 Halaman e - ISSN

PEMANFAATAN TEPUNG ECENG GONDOK TERFERMENTASI SEBAGAI BAHAN BAKU DALAM PEMBUATAN PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

UMMF (Urea Molasses MultinullrienL Olock) Fakan Ternak Tambahan Eerqizi Tinqqi

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

PENGARUH PEMBERIAN FEED ADDITIVE RI.1 DAN JENIS PAKAN YANG BERBEDA TERHADAP PENAMPILAN AYAM BROILER SKRIPSI ATA RIFQI

Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1) :14-22 (2013) ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

II. BAHAN DAN METODE

[ GROUPER FAPERIK] [Pick the date]

1. PENDAHULUAN. digemari masyarakat Indonesia dan luar negeri. Rasa daging yang enak dan

PERTUMBUHAN DAN RASIO KONVERSI PAKAN IKAN NILA. (Oreochromis niloticus) DENGAN PENAMBAHAN PROBIOTIK. Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

PEMBERIAN PAKAN PELET YANG DICAMPUR PUPUK ORGANIK CAIR BIOTON TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp)

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

METODE PENELITIAN. : Nilai pengamatan perlakuan ke-i, ulangan ke-j : Rata-rata umum : Pengaruh perlakuan ke-i. τ i

II. BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

UJI TOKSISITAS DETERJEN CAIR TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Oleh :

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA (OREOCHROMIS NILOTICUS) NIRWANA III

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Imbangan Hijauan-Konsentrat dan Waktu Pemberian Ransum terhadap Produktivitas Kelinci Lokal Jantan

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN BETOK (Anabas testudineus) YANG DIPELIHARA PADA SALINITAS BERBEDA

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

PENGARUH DOSIS PAKAN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS Cyprinus carpio DAN IKAN BAUNG Macrones sp DENGAN SISTEM CAGE-CUM-CAGE

BAB I PENDAHULUAN. Lele dumbo yang bernama ilmiah Clarias geriepinus, masuk di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. berjalannya waktu. Hal ini merupakan pertanda baik khususnya untuk

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

ANALISA USAHA BUDIDAYA IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) SECARA TERPADU DENGAN AYAM (LONG-YAM) DI KABUPATEN BENGKULU UTARA

BAB III BAHAN DAN METODE

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMBESARAN BANDENG DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

EVALUASI PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN PAKAN PADA ITIK PEDAGING YANG DIBERI LEVEL AMPAS TAHU YANG BERBEDA

Enlargement of Selais (Ompok hypopthalmus) With fish meal Containing Thyroxine (T4) Hormones. Fisheries and Marine Science faculty Riau University

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tepung tulang

Pembesaran Benih Ikan Sidat dengan Jenis Pakan yang Berbeda

PENENTUAN PEMBERIAN PAKAN DAN UKURAN BENIH SAAT TEBAR PADA PEMBESARAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KERAMBA JARING APUNG (KJA)

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacea sp.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

Cahyono Purbomartono.)t!, Hartoyo') dan Agus Kurniawan')

Transkripsi:

PENGARUH STIMULAN PAKAN IKAN (SPI) UNTUK PEMBESARAN NILA MERAH (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DI WARING IKAN Adria PM Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi- BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 49, Pasar Jumat, Jakarta Selatan Telp.021-7690709; Fax: 021-7691607 ABSTRAK PENGARUH STIMULAN PAKAN IKAN (SPI) UNTUK PEMBESARAN NILA MERAH (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DI WARING IKAN. Telah dilakukan percobaan untuk mengamati pembesaran nila merah (oreochromis sp) yang dilakukan di Balai Benih Ikan DKI Perikanan dengan menggunakan waring ikan. Sejumlah nila merah yang digunakan dengan bobot 50g/ekor pada awal kegiatan dilakukan dan dibagi menjadi tiga kelompok dengan diberi perlakuan. Masing-masing kelompok A, B dan C terdiri dari 400 ekor nila merah, kelompok A diberi pakan Stimulan Pakan Ikan, B pakan Stimulan Pakan Ikan tapi tanpa hormon methyl testosteron dan lute/menir dan C pakan komersial. Teknologi nuklir yang digunakan I-125 untuk pengukuran konsenterasi testosteron. Jumlah pakan per hari 3% dari total berat ikan. Pemberian pakan dilakukan sebanyak 4 x sehari. Hasil percobaan menunjukkan bahwa rata-rata berat badan total nila merah setelah 4 bulan pada perlakuan A adalah 574 g sedangkan perlakuan B = 495 g dan C = 424 g. Kenaikan bobot badan nila merah rata-rata per-bulannya adalah A = 131,25 gr, B = 111,25 gr dan C = 93,75 gr. Derajat kehidupan nila merah untuk perlakuan A = 93%, B = 91 % dan C = 89 %. ABSTRACT EFFECT OF FEED FISH STIMULANTS (FFS) FOR ENLARGEMENT OF RED NILA (Oreochromis sp) REARED IN FISH WARING. The objective of the experimant was to enlarge red tilapia (Oreochromis sp) by applying FFS. The experiment was done at the Fish seed DKI Fishery Department using fish waring. The body weigh of fishes at the start of the experiment was around 50 g/fish. Population of fishes were devided in three groups A,B,C and each group consisted of 400 individualis. Each group received treatments wich were A : supplied with FFS B : with FFS but without methyl testosterond C:given commercial feed. Nuclear technique used Iodine-125 to measure the concentration of the testerone hormone in the feed. Dayly feed amount was 3% of the total body. Feeding was given 4 times/day. Results showed that after four months the fish body was 594g, 495g, and 424g respectively. The increase of body weight/fish/month A:131.25g, 111.25g and 93.75g respeatively, while the degree of life of fish for each treatment as A:93%, B:91% and C:89%. PENDAHULUAN Nila merah (oreochronmis sp) pertama ditemukan di perairan dataran Afrika dan Palestina, tetapi sekarang telah menyebar hampir diseluruh perairan di dunia. Nila merah berasal dari hasil perkawinan silang antara Oreochromis niloticus dengan Oreochromis hornorum. Orang banyak terkecoh bila harus memilih antara nila merah, ikan kakap merah atau sea bream, karena ke tiga jenis ikan tersebut memiliki banyak kesamaan, terutama warna kulit, sisik dan postur tubuhnya. Ke tiganya berasal dari perairan yang berbeda, nila merah dari perairan tawar, sedangkan kakap merah dan sea bream berasal dari perairan laut.(1). Ikan nila merupakan salah satu komoditi 135

budidaya unggulan yang diharapkan turut mendongkrak Indonesia sebagai penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar di dunia. Ikan nila banyak disukai karena dagingnya enak dan tebal seperti daging ikan kakap merah. Secara umum ikan nila memang layak untuk dijadikan produk andalan budidaya perikanan, disamping pasar domestik, ikan nila juga memiliki prospek yang positif di pasar internasional.(2). Keistimewaan ikan nila merah yaitu budidaya nila merah tidak sulit, yaitu bisa di kolam, sawah, tambak dan jala apung atau keramba. Pemeliharaan monokultur ikan jantannya lebih cepat besar dan resisten terhadap gangguan hama serta toleran terhadap lingkungan Untuk mencapai produksi ikan yang maksimal diperlukan pemeliharaan secara intensif yaitu pemberian pakan buatan sebagai pakan tambahan. Menurut Djajasewaka (3) berdasarkan tingkat kebutuhannya, pakan buatan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu, pakan tambahan sebagai pakan yang sengaja dibuat untuk memenuhi kebutuhan pakan, pakan suplemen adalah pakan yang dibuat untuk menambah komponen (nutrisi) tertentu yang tidak mampu disediakan oleh pakan alami dan pakan utama adalah pakan yang digunakan untuk menggantikan sebagian besar pakan alami. Fungsi pakan tersebut digunakan untuk, kelangsungan hidup dan peningkatan produksi ikan. Pakan yang dikomsumsi ikan digunakan untuk kalangsungan hidup, apabila ada kelebihannya baru dimanfaatkan untuk pertumbuhan. Apabila menghendaki pertumbuhan yang baik, maka harus diberikan pakan dengan jumlah yang melebihi kebutuhan. Pada percobaan ini pakan yang digunakan adalah Stimulan Pakan Ikan (SPI) yang bertujuan untuk pembesaran ikan. Pakan SPI dibuat dari campuran bahan-bahan seperti tepung ikan, bungkil kedelai, sludge kelapa sawit (SKS), ampas kecap, vitamin, ditambah dengan hormon Metyl Testoteron (MT) alami + lute/ menir. Bahan tersebut dicampur dan diolah sehingga menjadi pelet. Pemberian pelet diharapkan untuk mencegah terjadinya penurunan nutrisi dan kerusakan pakan. Kerusakan pakan dipengaruhi oleh faktor suhu, kelembaban, lingkungan, pengeringan, kandungan air didalam pakan.(4). Pada percobaan ini menggunakan waring yang mana tiap kolam berisi 400 nila merah, ph kolam antara 6,5-7,5, suhu air antara 20-30ºC, oksigen lebih dari 3 ppm sedangkan CO2 kurang dari 25 ppm. Penggunaan teknologi nuklir terkait dengan penentuan konsentrasi hormon MT alami dimana jaringan testis di evaluasi dengan tracer Yodium-125.(8). Percobaan uji lapangan dilakukan di kolam percobaan Balai Benih Ikan (BBI), Dinas perikanan DKI. 136

TUJUAN Mendapatkan pelet ikan berupa Stimulan Pakan Ikan (SPI) dengan harga yang lebih murah dari pakan ikan komersial. Membudidayakan nila merah yang harganya relatif lebih murah dari jenis ikan lain, dan mempunyai rasa yang lebih lezat serta mengandung protein/gizi tinggi (1). BAHAN DAN METODE Bahan-bahan Bibit nila merah yang digunakan untuk penelitian ukuran bobot badan awalnya 50 g/ekor dengan jumlah 1200 ekor, testis sapi, tracer I-125, tepung ikan, bungkil kedelai, Sludge Kelapa Sawit (SKS), ampas kecap, vitamin, menir/lute. Alat yang digunakan waring ikan, timbangan, ph meter, tabung gas CO2 dan Oksigen terlarut, suhu air. Nila merah yang digunakan sebanyak 1200 ekor dibagi tiga kelompok sesuai dengan perlakuan menurut formula pakan yang diberikan. Tiga formula pakan yang digunakan adalah A = SPI + hormon Metyl Testosteron (MT) alami + menir/lute, B = A tanpa menggunakan hormon MT dan menir/lute dan C = pakan komersial. Kandungan protein dari pakan perlakuan A, B dan C masing-masing 29,70, ; 26 dan 24%. Ikan dipelihara dengan menggunakan tiga waring dengan ukuran masing-masing 5 x 5 x 2 m, setiap waring berisi 400 ekor nila merah. Pemberian pakan ikan sebesar 3% dari total berat badan ikan. Waktu pemeliharaan ikan selama 4 bulan dan per hari diberi pakan 4 X. Pemeliharaan dan pembesaran ikan di waring dilakukan dengan membuat waring seperti jala ikan, waring dibuat yang kuat dan mengapung dalam kolam dengan tujuan agar ikan tidak lolos keluar dari jaring ikannya, ukuran mata jala adalah 2 inci. Pembuatan pelet ikan caranya dengan mencampur SPI dibuat dari campuran bahan-bahan seperti tepung ikan, bungkil kedelai, sludge kelapa sawit (SKS), ampas kecap, vitamin, ditambah dengan hormon MT alami + menir/lute. Proses pembuatan pakan ditempuh beberapa tahap dengan cara penggilingan/penepungan, pecampuran bahan-bahannya kemudian dicetak berupa pelet kering sehingga menjadi pakan ikan (5). HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan dengan menggunakan waring ikan bertujuan agar diperoleh hasil nila merah yang cepat besar, karena kondisi air dapat mencapai rata-rata ph sekitar 7, sehingga kondisi kesehatan ikan selalu baik. Serangan penyakit dan hama ikan bisa terjadi karena adanya kondisi lingkungan air yang tidak bersih dan terserang penyakit (6). 137

Berat Ikan(g) Prosiding Simposium dan Pameran Teknologi Aplikasi Isotop dan Radiasi Hasil pengaruh perlakuan pakan ikan terhadap bobot badan ikan selama pemeliharaan 4 bulan dengan bobot awal disajikan pada Tabel 1. Tabel 1: Pengaruh pemberian pakan ikan terhadap bobot badan ikan nila merah (oreochromis sp) selama 4 bulan (g) Bulan Bulan ke- Bulan Bulan Perlakuan Bobot awal Rata-rata ± SD ke-1 2 ke-3 ke-4 A 50 168 310 445 575 574,0 ± 4,66 c B 50 134 264 385 495 495,0 ± 4,0 b C 50 123 219 330 425 424,0 ± 4,66 a Keterangan: superskrip yang berbeda menunjukkan beda nyata (P<0.05) 700 600 500 400 300 200 A B C Diagram 1 Diagram 2 Diagram 3 100 0 1 2 3 Brt Awal Bln-1 Bln-2 Bln-3 Bln-4 Waktu Pengamatan Dari perlakuan A, B dan C hasil yang terbaik adalah pakan A dengan berat rata-rata 574g, sedangkan hasil yang diperoleh pada perlakuan pakan B dan C masing-masing 495g dan 424g. Keadaan ini menunjukkan bahwa perlakuan pakan A yang diberi SPI memberikan hasil yang terbaik, karena didalam pakan A tersebut mengandung protein 29,70%, sedangkan untuk pakan B dan C kandungan protein kadarnya masing-masing nya 26% dan 24%. Pakan ikan yang mengandung protein yang baik akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bobot badan ikan, tingkat protein optimum dalam pakan untuk pertumbuhan ikan berkisar antara 25-50% (7). Tabel 2: Pertambahan kenaikan bobot nila merah (oreochromis sp) rata-rata/bulan Bulan ke 1 Bulan ke 2 Bulan ke 3 Bulan ke 4 Rata- rata/bl Rata-rata A 118 142 135 130 131,25 131.3 ± 3,39 c B 84 130 121 110 111,25 111,3 ± 4.,12 b C 73 96 111 95 93,75 93,8 ± 4,30 a Keterangan: superskrip yang berbeda menunjukkan beda nyata (P<0.05) 138

Tabel 3 : Persentase survival rate / kelangsungan hidup nila merah selama 4 bulan (%) Perlakuan Bulan ke 1 Bulan ke 4 Total mortalitas Rata-rata ke-1) (bl Rata-rata ke-4) A 96 93 7 1.90 ± 0.25 a 1.525 ± 0.5 a B 94 91 9 3.00 ± 0.50 b 1.650 ± 0.34 ab C 91 89 11 3.975 ± 0.28 c 1.950 ± 0.37 b (bl Keterangan : superskrip yang berbeda menunjukkan beda nyata (P<0.05) Keterangan : Perlakuan A = Ikan diberi pakan SPI Perlakuan B = Ikan diberi pakan SPI (tanpa hormon MT dan lute/menir) Perlakuan C = Ikan diberi pakan komersial. Kenaikan bobot badan ikan sejak umur 1 bulan sampai dengan umur 4 bulan berkisar antara 73g sampai 142g (Tabel 2) dengan rata-rata untuk perlakuan A = 131,3g B = 111,3g dan C = 93,8g. Perlakuan A adalah yang terbaik karena pakan formula A mengandung protein yang terbesar yaitu 29,70% karena menurut Kordi ahli nutrisi ikan protein diatas 25% sudah dapat memenuhi kebutuhan untuk pembesaran ikan air tawar (9). Persentase dari kelangsungan hidup/survival rate nila merah selama pemeliharaan 4 bulan di waring ikan terlihat pada tabel 3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nila merah yang mati persentasenya tidak besar hanya berkisar antara 7-11%. Bobot awal bibit ikan sebesar 50 g cukup mempunyai daya tahan hidup yang tinggi dengan rata-rata persentase kematian sekitar 9%. Pemeliharaan ikan di waring ikan sangat tergantung dari kondisi lingkungan, kolam ikan seperti ph, CO2, oksigen terlarut, suhu air juga aliran air yang mengalir deras dapat memberi dampak positif terhadap hasil panen karena ikan menjadi lebih cepat besar.(9). KESIMPULAN Perlakuan pakan lebih baik dengan Stimulan Pakan Ikan (SPI) A dari pada B dan C, karena pakan A merupakan Stimulan Pakan Ikan yang diberi tambahan hormon MT pada pakan komersial, hasilnya pakan A mampu menaikkan bobot badan ikan yang lebih tinggi dan masa panen ikannya lebih cepat. Perlakuan A dengan berat rata-rata 575 g, B = 495 g dan C = 435 g. Kenaikan berat badan rata-rata nila merah tiap bulannya pada percobaan A = 131,25gr, B = 111,25gr dan C = 93,75gr. Pemeliharaan ikan di waring persentase kematian ikan berkisar 7-11%. 139

DAFTAR PUSTAKA : 1. BUDI SANTOSO, Budidaya Ikan Nila, Penerbit Kanisius, Jakarta, 1996, 13-19. 2. ABBAS SIREGAR, Nila Merah Pembenihan, pembesaran secara intensif, Penerbit Kanisius, Jakarta, 1998, 76-84. 3. JANGKARU Z., Pembesaran Ikan Air Tawar di berbagai lingkungan pemeliharaan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta, 1995, 76-102. 4. ASMAWI, S., Pemeliharaan ikan dalam keramba, PT Gramedia, Jakarta, 1986, 86-94 5. ADRIA, PM., dan HM SOEWARSONO, Effesiensi ektraksi hormone testosterone dalam jaringan testis sapi dan penerapan kadar testosterone dengan metode RIA, PATIR BATAN, Jakarta, 1994, 19-23. 6. WASITO, Penyakit Ikan air tawar dan cara penanggulangannya Majalah Primadona. Edisi April vol. 14, Jakarta, 1995, 7-9. 7. ADRIA PM., dan JENNY MU., Pengalihan jenis kelamin Ikan dengan pemberian hormone testosterone, Risalah Pertemuan Ilmiah Apisora, BATAN, Jakarta, 2001, 98-103. 8. ADRIA PM., Effektivitas hormone methyl testosterone terhadap sex reversal ikan dengan metode perendaman. Apisora, BATAN, Jakarta, 2005, 88-91. 9. KORDI KMGH, Kebutuhan nutrisi dalam pakan ikan. Harian Pedoman Rakyat, 4/8, Makasar, 2004, 3-8. DISKUSI TRI RETNO DYAH LARASATI 1. Dalam asbtrak terlihat pakan atau percobaan terbaik A, dibanding B dan C mohon penjelasannya 2. Untuk survival/daya tahan hidup tidak terlihat perbedaannya/pengaruhnya?jelaskan ADRIA PM 1. Pakan A mempunyai nilai protein ±30%, sedangkan pakan B=26% dan pakan C=24%. 2. Pakan A dalam pembuatannya ditambah bahan hormon MT 4 lute/menir. SITI ATIKAH 1. Pada pembuatan hormone MT menggunakan tracer yodium 125 gunanya untuk apa?dan komposisinya yang digunakan untuk pakan bagaimana? 2. Apakah percobaan ini juga pernah diujicobakan pada jenis ikan lain selain nila merah?apabila iya apakah hasilnya menunjukkan kesamaan. ADRIA. PM 140

1. Karena pada perlakuan A:bahan-bahan pakannya terdiri dari tepung ikan, kedelai,sks,ampas kecap,vitamin,lute 4 hormon MT,sedangkan perlakuan B : pakan tidak ditambah lute 4 hormon,untuk yang C : menggunakan pakan konvesional. 2. Memang untuk survival lute perlakuan A,B dan C tidak beda nyata,karena percobaan dilakukan pada ikan yang bobot awalnya 50gr jadi kondisi sudah resisten/tahan. BOKY JEANNE TUASIKAL Bagaimana aplikasi tenik nuklir yang digunakan dalam penelitian saudara? ADRIA PM Aplikasi teknik nuklirnya pada pembuatan hormone MT sebagai bahan tambahan pakan A,yaitu dalam pembuatan hormone MT menggunakan tracer yodium-125 dan evaluasi dengan metode radioimmunoassay (Ria) sehingga didapat konsentrasi hormone yang optimal untuk bisa menaikkan BB ikan. 141

142