BAB I PENDAHULUAN. kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. solusi atas suatu masalah atau untuk suatau peluang. Aplikasi sistem pendukung

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. antarmuka antara mesin/komputer dan pengguna, Sistem Pendukung Keputusan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kombinasi dari bahasa sansekerta cred yang artinya kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia tidak bisa menikmati hidup. Seiring perkembangan teknologi yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar adalah sistem yang mampu menirukan penalaran seorang

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari untuk menghasilkan informasi-informasi akuntansi serta informasiinformasi

BAB I PENDAHULUAN. Dikarenakan otak merupakan salah satu organ tubuh yang paling penting, organ

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengolah bahan limbah pertanian untuk pakan ini diperlukan peralatan dan

BAB I PENDAHULUAN. akan diderita. Setiap orang wajib menjaga kesehatannya masing masing, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. prasarana transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. gunakan untuk mempermudah aktivitas kerja. Dengan teknologinya, komputer

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. informasi namun juga untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi adalah suatu sarana yang menghubungkan antar pihak pimpinan

BAB I PENDAHULUAN. dinding sistem pencernaan, mulai dari mulut hingga ke anus. Tapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau Expert System biasa disebut juga dengan Knowledge Base

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat ditularkan melalui sentuhan fisik melalui kulit. sentuhan kulit sangatlah besar dan sering terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Dinas Kesehatan kota Medan harus sering melakukan sosialisasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dirancang untuk memodelkan serta kemampuan menyelesaikan masalah

BAB I PENDAHULUAN. yaitu genetik (keturunan) dan lingkungan sebagai faktor eksternal tubuh. Alergi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini sangat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran, pengecapan, dan penglihatan. Organ-organ tersebut tidak jarang

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. dibuat menjadi sistem pakar. Gangguan-gangguan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu dalam melakukan Kegiatan usahanya sehari-hari bank harus

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sering digunakan oleh manusia adalah komputer. Komputer telah

BAB I PENDAHULUAN. Zakat merupakan salah satu kewajiban bagi umat Islam yang sudah mampu

BAB I PENDAHULUAN. Instansi umumnya akan mengharapkan terjadinya laba yaitu jumlah rupiah. pendapatan lebih besar dari jumlah biaya yang dibebankan.

BAB I PENDAHULUAN. penting dan berkaitan erat dengan sistem perekonomian di Indonesia saat ini, yang

BAB I PENDAHULUAN. arus (flow concept) disini adalah produksi merupakan kegiatan yang di ukur

BAB I PENDAHULUAN. dimilki oleh perusahaan, kemudian dilakukan penilainnya sesuai dengan. masih menggunakan sistem semi komputerisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan mendorong setiap sektor organisasi baik formal maupun informal atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dan merupakan suatu jantung dari suatu perusahaan. Penjualan bisa

BAB I PENDAHULUAN. Aktiva tetap ini mempunyai sifat tetap atau permanen dibeli untuk digunakan

BAB I PENDAHULUAN. setiap warga negaranya untuk meraih pendidikan setinggi-tingginya. Beberapa di

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada PT. Buana Jaya Lestari menggunakan sistem terkomputerisasi, yaitu dalam

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang cepat dan akurat. Seorang akuntan memiliki tugas untuk

BAB I PENDAHULUAN. semakin relatif sulit juga untuk mengambil keputusan terhadap suatu

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi atau berinteraksi antara seorang pakar dengan pengguna. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat, ini dapat dilihat dari kemunculan berbagai aplikasi-aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi petani, tetapi masalahnya adalah apakah penyakit tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun ajaran yang sedang berjalan. Tujuan sekolah pada umumnya adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang telah melakukannya. Banyak tersedia jasa pengantar wisata di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. disimpan didalam basis pengetahuan untuk diproses pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat. Dalam hal penentuan siswa berprestasi diperlukan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi perangkat lunak pada masa sekarang ini sangatlah

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim, membatasi makan, dan amat terobsesi dengan berat badan. Penderita

BAB I PENDAHULUAN. ikan lele pada beberapa tahun ini mengalami peningkatan karena permintaan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pengadaan atau order produk pada suatu perusahaan. Yang dimaksud

BAB I PENDAHULUAN. spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi itu diolah oleh komputer, dan hasilnya berupa peta digital.

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB I PENDAHULUAN. Persediaan barang dagangan (merchandise inventory) merupakan barangbarang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pakar atau exspert system merupakan sebuah program komputer

BAB I PENDAHULUAN. manusia atau bahkan melebihi kemampuan kerja manusia. meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awampun dapat

BAB I PENDAHULUAN. termasuk diantaranya probabilitas klasik (classical probability), probabilitas

BAB I PENDAHULUAN. di bidang peternakan, budidaya ikan gurame harus dilakukan secara cermat dan tetap

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh setiap individual, perusahaan atau instansi-instansi. Sejalan. sangat dibutuhkan untuk segala kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. sedikit pula wanita yang telah berumah tangga, memilih hanya sebagai ibu rumah

SISTEM PAKAR PERTUMBUHAN BALITA BERBASIS WEB DENGAN METODE CASE BASED REASONING

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kualitas jaringan yang tidak bagus dan memiliki harga yang mahal.

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pencatatan atas persediaan, pembelian dan pengeluaran merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. ditengarai mampu mendorong melihat kejadian-kejadian di masa yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Mata merupakan indra yang paling penting dan sensitif dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan pengolahan data dengan menggunakan suatu aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditemukannya penyakit-penyakit baru yang belum teridentifikasi

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pemimpin yang mampu membimbing dan mengarahkan anggotaanggota

BAB I PENDAHULUAN. dalam segi kebutuhan tempat tinggal, semakin tinggi jumlah penduduk, maka

BAB I PENDAHULUAN. pesatnya. Jika diamati, setiap satu dekade, terjadi perkembangan yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah komputer. Seperti halnya pada perusahaan perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Penulis melakukan penelitian di KPP Pratama Medan Timur yang

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan pengolahan data dengan menggunakan suatu aplikasi komputer

BAB I PENDAHULUAN. modal usaha berupa uang dalam jumlah tertentu untuk memulai usaha awal.

BAB I PENDAHULUAN. penjualan maka semakin besar pula pendapatan yang diperoleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan zaman, komputer banyak digunakan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal latihan maupun proses rekaman. Saat ini pengguna jasa penyewaan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi secara cepat, relevan dan akurat. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. probabilitas klasik ( classical probability), probabilitas Bayes (Bayesian

BAB I PENDAHULUAN. swasta, khususnya dalam pengolahan data yang relatif besar dan penggunaan data

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kemungkinan sebagian besar mengabaikannya. Untuk mencegah resiko

BAB I PENDAHULUAN. flour atau tepung. Perusahaan distributor adalah salah satu aspek dari pemasaran.

BAB I PENDAHULUAN. tertentu (biasanya satu tahun). Sehingga dimungkinkan adanya penilaian, tindakan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami gangguan kesehatan, maka dokter atau pakar kesehatan akan memeriksa dan melakukan diagnosa. Bila dokter cukup sibuk dan pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar diharapkan dapat membantu memahami dan menganalisa keadaan pasien dan menemukan penyakit yang diderita pasien itu. Sistem pakar diharapkan juga untuk menghasilkan dugaan atau hasil diagnosa yang sama dengan diagnosa yang dilakukan oleh seorang ahli. Tujuan utama sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seorang ahli maupun pakar, tetapi untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar yang ahli di bidangnya (Andri Saputra ; 2011 : 203). Kanker paru-paru adalah salah satu penyakit kanker yang dapat membahayakan tubuh manusia. Sebagian besar kanker paru-paru berasal dari selsel di dalam paru-paru; tetapi kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker paru-paru merupakan kanker yang paling sering terjadi, baik pada pria maupun wanita. Kanker paruparu juga merupakan penyebab utama dari kematian akibat kanker (Indah Pertiwi ; 2011 : 1). 1

2 Case Base Reasoning adalah suatu model penalaran yang penggabungkan pemecahan masalah, pemahaman dan pembelajaran serta memadukan keseluruhannya dengan pemrosesan memori. Tugas tersebut dilakukan dengan memanfaatkan kasus yang pernah dialami oleh sistem, yang mana kasus merupakan pengetahuan dalam konteks tertentu yang mewakili suatu pengalaman yang menjadi dasar pembelajaran untuk mencapai tujuan sistem (Edi Faizal ; 2012 : 7). Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu pasien dalam menentukan diagnosis kanker paru-paru secara dini. Oleh karena itu penulis bermaksud membuat sistem pakar yang dapat digunakan untuk mendiagnosa penyakit kanker paru-paru, sehingga diharapkan pasien tidak terlambat dalam mengetahui penyakit yang sedang diderita, dan penyakit tidak berkembang pada stadium lanjut karena penanganan terhadap penyakit tersebut cepat dilakukan. Maka penulis mengangkat sebuah judul Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kanker Paru-Paru Dengan Menggunakan Metode Case Based Reasoning. I.2. Ruang Lingkup Permasalahan I.2.1. Identifikasi Masalah Sehubungan dengan penjelasan diatas dan berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :

3 1. Belum tercipta suatu sistem untuk memastikan penyakit kanker paruparu dalam diagnosa gejala kanker paru-paru yang menggunakan metode Case Based Reasoning. 2. Informasi penyakit kanker paru-paru menurut gejala yang dialami pasien tidak akurat. 3. Tidak adanya aplikasi khusus untuk mendiagnosa secara dini kanker paru-paru pada seorang serta memberikan solusi dan informasi secara optimal. I.2.2. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan oleh penulis dalam melakukan penelitian ini, maka perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana membangun sistem pakar diagnosa gejala kanker paru-paru yang menggunakan metode Case Based Reasoning? 2. Bagaimana membangun sistem pakar yang akan menghasilkan informasi dari pakar mengenai gejala dan solusi dari penyakit gejala kanker paru-paru secara akurat? 3. Membangun suatu program aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa secara dini kanker paru-paru pada seorang serta memberikan solusi dan informasi secara optimal?

4 I.2.3. Batasan Masalah Agar pembahasan terarah dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang dibahas maka sistem ini dibatasi permasalahannya sebagai berikut : 1. Sistem ini hanya mendiagnosa sementara untuk prediksi awal penyakit kanker paru-paru. Sistem ini tidak dapat menggantikan dokter apabila penyakit yang diderita membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. 2. Input yang dibutuhkan oleh sistem untuk mendiagnosa penyakit adalah data pasien, data gejala yang dialami pasien. 3. Perhitungan untuk menentukan tipe penyakit yaitu dengan menggunakan metode Case Based Reasoning. 4. Bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi yaitu Visual Studio dan Basis data yang digunakan yaitu SQLServer. 5. Pemodelan sistem dilakukan dengan UML 2.0. I.3. Tujuan dan Manfaat I.3.1. Tujuan Tujuan penelitian ini yaitu: 1. Membangun sistem pakar diagnosa gejala kanker paru-paru yang menggunakan metode Case Based Reasoning. 2. Membangun sistem pakar yang akan menghasilkan informasi dari pakar (buku, serta referensi yang mendukung) secara akurat.

5 3. Membangun suatu program aplikasi sistem pakar yang mampu mendiagnosa secara dini kanker paru-paru pada seorang serta memberikan solusi dan informasi secara optimal. I.3.2. Manfaat Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Memberikan kemudahan dan mempercepat pasien (user) dalam mendiagnosa kanker paru-paru sejak dini. 2. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan referensi oleh peneliti berikutnya yang akan membahas masalah mengenai sistem pakar. 3. Memberikan pendidikan kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan khususnya pada kanker paru-paru. I.4. Metodologi Penelitian Di dalam menyelesaikan penelitian ini penulis menggunakan 2 (dua) metode studi yaitu : 1. Studi Lapangan (Field Research) Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah :

6 a. Pengamatan (Observation) Merupakan salah satu metode pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Kegiatannya dengan melakukan pengamatan pada masalah diagnosa penyakit kanker paru-paru. b. Sample Mengambil contoh-contoh data yang diperlukan khususnya data gejala kanker paru-paru. 2. Studi Kepustakaan (Library Research) Penulis melakukan studi pustaka untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan penulisan Skripsi dari berbagai sumber bacaan seperti buku sistem pakar, manajemen basis data, dan lain-lain.

7 Penelitian ini akan melalui berapa tahapan. Tahapan dalam penelitian ini dapat dimodelkan pada diagram waterfall yang ditunjukan pada gambar I.1. Analisis Kebutuhan Design Sistem Penulisan Sinkode Program Pengujian Program Pemeliharaan Program Gambar I.1: Diagram Waterfall Metodologi Penelitian Dalam pengembangannya metode waterfall memiliki beberapa tahapan yaitu : requirement (analisis kebutuhan), design sistem (system design), coding & testing, penerapan program, pemeliharaan sistem.

8 a. Analisis Kebutuhan Berisi tentang hal-hal yang harus ada pada hasil perancangan agar mampu menyelesaikan masalah yang ada sesuai tujuan. Beberapa hal-hal yang harus dipenuhi adalah data pasien, data gejala yang dialami pasien. b. Desain Sistem Secara umum Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kanker Paru-Paru Dengan Menggunakan Metode Case Based Reasoning, yang dirancang memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Metode yang digunakan untuk melakukan perhitungan Diagnosa Penyakit Kanker Paru-Paru adalah metode Case Based Reasoning. 2. Bahasa pemrograman yang digunakan oleh penulis dalam merancang sistem adalah dengan menggunakan Visual Basic 2010 dan database yang digunakan yaitu SQL Server 2008. c. Penulisan Sinkode Program Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap system tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

9 d. Pengujian Program Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi secara menyeluruh, meliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian secara black box (interface) yaitu pengujian perangkat lunak yang tes fungsionalitas dari aplikasi yang bertentangan dengan struktur internal atau kerja. Pengetahuan khusus dari kode aplikasi / struktur internal dan pengetahuan pemrograman pada umumnya tidak diperlukan, pengujian tersebut untuk masing-masing blok peralatan yang dirancang. e. Pemeliharaan Sistem Perangkat lunak yang susah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau system operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional. I.5 Keaslian Penelitian Keaslian penelitian bertujuan untuk melakukan perbandingan penelitian. Penelitian yang terkait dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

10 Tabel I.1. Keaslian Penelitian No Peneliti Judul Penelitian 1 Edi Faizal Case Based (2012) Reasoning Penyakit Mata 2 Mukhammad Shaid (2014) Sistem Pakar Pertumbuhan Balita Berbasis Web Dengan Metode Case Based Reasoning Hasil Penelitian Sekitar 83 % dari informasi yang diperoleh dari visi, sedangkan sisanya berasal dari lain indera, seperti pendengaran, penciuman, rasa dan sentuhan. Oleh karena itu, menjaga mata Anda sehat aktivitas hidup akan dilakukan agar tidak terganggu. Bahkan kita sering lupa untuk melakukan perawatan mata, tetapi juga bagian lain dari tubuh, mata mungkin akan terpengaruh oleh gangguan atau kesehatan masalah. Masalah yang timbul adalah ketersediaan dokter dan perawatan mata biaya tidak kurang, ketika pasien ingin tahu penyakit dan memerlukan perawatan segera. Penentuan penyakit pasien dengan tertentu gejala, sering tidak cukup untuk pengetahuan yang dimiliki oleh dokter, tetapi perlu memperhatikan serupa kasus atau peristiwa yang mirip dengan pasien ini. Sebuah konsep di bidang kecerdasan buatan yang menggunakan penalaran berbasis kasus untuk analisis dan pengambilan keputusan. Keputusan ini ditentukan dengan menghitung kesamaan antara kasus baru dengan yang lama kasus yang telah terjadi. Sistem Pakar adalah salah satu bagian dari Kecerdasan Buatan yang mengandung pengetahuan dan pengalaman yang dimasukkan oleh banyak pakar ke dalam suatu area pengetahuan tertentu, sehingga setiap orang dapat menggunakannya untuk memecahkan berbagai masalah Penerbit STMIK El Rahma TiKomSin

11 3 Syariah (2016) Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kanker Paru- Paru Dengan Menggunakan Metode Case Based Reasoning. yang bersifat spesifik, dalam hal ini adalah penentuan gerakan motorik pada Pertumbuhan Balita. Pertumbuhan balita bisa terjadi berdasarkan beberapa factor, yaitu berdasarkan kelahirannya dan pertumbuhan gizi yang dikonsumsi. Dengan memanfaatkan metode Case based Reasoning, dapat dihasilkan suatu aplikasi untuk mengidentifikasi pertumbuhan balita. Dengan harapan sistem ini nantinya dapat digunakan sebagai sarana atau sebagai pengetahuan dalam menjaga kestabilan pertumbuhan balita dan membantu anda untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam menjaga pertumbuhan setiap balita. Metode Case Based Reasoning (CBR) digunakan dalam aplikasi Pertumbuhan Balita dengan menggunakan Perhitungan Nearest Neighbor, Dimana data kasus baru akan dibandingkan perhitungannya dengan data kasus lama yang ada di database, dan kemudian dihitung kriteria kemiripannya berdasarkan rumus atau ketentuan yang berlaku. Memberikan kemudahan dan mempercepat pasien (user) dalam mendiagnosa paru-paru sejak dini, Hasil penelitian dapat dijadikan bahan referensi oleh peneliti berilkutnya yang akan membahas masalah mengenai sistem pakar dan Memberikan pendidikan kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan khususnya pada paru-paru.

12 I.6. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian skripsi ini di Rumah Sakit Haji Medan di Jl. Rumah Sakit H, Kenangan Baru, Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. I.7. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan yang diajukan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini menerangkan tentang latar belakang, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini mencakup uraian penyelesaian secara teoritis serta konsep baru dalam penyelesaian masalah berkenaan dengan sistem dan fokus pada kajian. Adapun landasan teori yang diuraikan oleh penulis adalah : penjelasan mengenai sistem pakar, database, UML (Unifed Modeling Language), Visual Basic. Net, dan metode yang digunakan.

13 BAB III : ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini mengemukakan tentang analisa sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang berjalan dan desain sistem secara detail. BAB IV : HASIL DAN UJI COBA Bab ini menerangkan tentang hasil dan pembahasan program yang dirancang serta kelebihan dan kekurangan sistem yang dirancang. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini berisi kesimpulan penulisan dan saran dari penulis sebagai perbaikan di masa yang akan datang untuk sistem.