HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

BAB I PENDAHULUAN. dan dewasa sampai usia lanjut. Dari seluruh siklus kehidupan, program perbaikan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Terciptanya SDM yang berkualitas ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Status pendidikan dan ekonomi sebuah negara berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kecerdasan anak. Pembentukan kecerdasan pada masa usia

INFOKES, VOL. 4 NO. 1 Februari 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak

BAB I PENDAHULUAN UKDW. menurut Global Nutrition Report 2014, Indonesia termasuk dalam 17 negara

HUBUNGAN TINGKAT KEPUASAN MUTU HIDANGAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DAN MAKRONUTRIEN PADA REMAJA DI BPSAA PAGADEN SUBANG

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

PENGARUH TINGKAT KONSUMSI ENERGI, PROTEIN, LEMAK, DAN STATUS KECACINGAN TERHADAP STATUS GIZI PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 01 LIMPAKUWUS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan pondasi bagi

GAMBARAN KARAKTERISTIK KELUARGA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DAN BURUK DI KELURAHAN LANDASAN ULIN TENGAH KECAMATAN LIANG ANGGANG KOTA BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. balita, anak-anak, remaja, dewasa dan usia lanjut, makanan yang memenuhi syarat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM) ke arah peningkatan kecerdasan dan produktivitas kerja.

BAB I PENDAHULUAN. perlu disiapkan dengan baik kualitasnya (Depkes RI, 2001 dalam Yudesti &

GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI, STATUS GIZI DAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN CV. SINAR MATAHARI SEJAHTERA DI KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. intelektualnya dan keterampilan serta mulai mempunyai kegiatan fisik yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai generasi penerus bangsa yang potensi dan kualitasnya masih perlu

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

KONTRIBUSI ZAT GIZI MAKRO MAKAN SIANG TERHADAP STATUS GIZI DI SDIT Ar. RAIHAN, TRIRENGGO, BANTUL, YOGYAKARTA. NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. antara konsumsi, penyerapan zat gizi, dan penggunaannya di dalam tubuh yang

BAB 1 : PENDAHULUAN. tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis dan pelayanan masyarakat saja. Banyak

ISSN Vol 2, Oktober 2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Adequacy Levels of Energy and Protein with Nutritional Status in Infants of Poor Households in The Subdistrict of Blambangan Umpu District of Waykanan

Semuel Sandy, M.Sc*, Maxi Irmanto, M.Kes, ** *) Balai Litbang Biomedis Papua **) Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Cenderawasih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan gizi saat ini cukup kompleks meliputi masalah gizi ganda. Gizi

BAB 1 : PENDAHULUAN. produktif, gizi dan kesehatan mempunyai andil yang sangat besar. UU Kesehatan No. 36

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia atau lebih dari 100 juta jiwa mengalami beraneka masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah apabila

BAB I PENDAHULUAN. Obesitas adalah kondisi berlebihnya lemak dalam tubuh yang sering

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sangat pesat. Pada masa ini balita membutuhkan asupan zat gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan untuk melaksanakan pembangunan nasional. Untuk mencapai SDM

BAB 1 : PENDAHULUAN. kelompok penyakit-penyakit non infeksi yang sekarang terjadi di negara-negara maju

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Oleh karena itu tingkat kesehatannya perlu dibina dan. Gizi menjadi penting bagi anak sekolah karena selain dapat

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. gemuk adalah anak yang sehat merupakan cara pandang yang telah dibangun sejak lama oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hidup anak sangat tergantung pada orang tuanya (Sediaoetama, 2008).

BAB 1 : PENDAHULUAN. lebih. Kondisi ini dikenal sebagai masalah gizi ganda yang dapat dialami oleh anakanak,

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat memiliki status gizi yang baik, sehingga anak memiliki tinggi badan. pola makan yang seimbang dalam menu makanannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi rentan terjadi pada semua

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berkualitas. Dukungan gizi yang memenuhi kebutuhan sangat berarti

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN ENERGI DENGAN STATUS GIZI PELAJAR SMA NEGERI 2 TOMPASO Claudya Momongan*, Nova H Kapantow*, Maureen I Punuh*

BAB I PENDAHULUAN. merupakan fokus perhatian dan titik intervensi yang strategis bagi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aset sumber daya manusia dimasa depan yang perlu

HUBUNGAN JUMLAH ANGGOTA KELUARGA, PENGETAHUAN GIZI IBU DAN TINGKAT KONSUMSI ENERGI DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dengan ambang batas (z-score) antara -3

BAB I PENDAHULUAN. Santri merupakan sebutan untuk murid yang bertempat tinggal di suatu

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Dini pada Remaja Putri di SMP Umi Kulsum Banjaran Kab. Bandung Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI NARAPIDANA UMUM (Studi di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Semarang Tahun 2016)

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PANGAN-NON PANGAN KELUARGA DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. hampir sama dengan anak kebanyakan. Namun takdir berkata lain anak yang

ISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas Sumber

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

PERANAN TENAGA KESEHATAN DALAM MEMPERBAIKI INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR (IMT/U) REMAJA MELALUI PROGRAM SCHOOL HEALTH REPORT

PERBEDAAN STATUS GIZI DAN KARAKTERISTIK KELUARGA PADA SISWA SD ANTARA PROGRAM FULL DAY SCHOOL

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN) ( ) adalah. mewujudkan bangsa yang berdaya saing, melalui pembangunan sumber

BAB I PEN DAHULUAN. prasarana pendidikan yang dirasakan masih kurang khususnya didaerah pedesaan.

Hanna Mutiara, Susi Susanti, Anggraeni Janar Wulan, Tri Umiana Sholeha. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

BAB I PENDAHULUAN. mereka dalam dekade pertama kehidupan. Masa remaja merupakan jembatan

BAB 1 PENDAHULUAN. beberapa zat gizi tidak terpenuhi atau zat-zat gizi tersebut hilang dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

BAB I PENDAHULUAN. usia matang dan secara hukum diakui hak-haknya sebagai warga Negara.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

BAB 1 PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan gizi yang dialami Indonesia saat ini, baik gizi kurang

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat keadaan gizi normal tercapai bila kebutuhan zat gizi optimal terpenuhi.

PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. yakni gizi lebih dan gizi kurang. Masalah gizi lebih merupakan akibat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan nasional merupakan pembangunan berkelanjutan yang

BAB I PENDAHULUAN. banyak perhatian. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Asupan Energi, Asupan Protein, Status Gizi, Pelajar SMP

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui -2 SD di bawah median panjang berdasarkan

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia masih memerlukan perhatian yang lebih terhadap persoalan

BAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat

BAB I PENDAHULUAN. makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan menjadi status gizi

HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDAPATAN KELUARGA DAN POLA ASUH DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA BONGKUDAI KECAMATAN MODAYAG BARAT Rolavensi Djola*

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Remaja merupakan sumber daya manusia bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

Transkripsi:

HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 18 HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK KELAS V SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL AZHAR KEDIRI Enggar Anggraeni Akademi Gizi Karya Husada Kediri Abstrak Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh asupan zat gizi sesuai dengan kecukupan dalam bentuk makanan gizi seimbang untuk mewujudkan status gizi yang baik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi pada anak kelas V Sekolah Dasar Islam terpadu Al Azhar Kediri. Jenis penelitian survey deskriptif analitik desain studi cross sectional. Sampel penelitian ini anak kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al - Azhar Kediri sebanyak 5 anak yang bersedia menjadi responden dalam penelitian dan berada di lokasi penelitian pada saat pengumpulan data. Asupan zat gizi diperoleh dengan menggunakan wawancara dan recall 24 jam, status gizi diperoleh dengan melakukan pengukuran antropometri yaitu Berat Badan dan Tinggi badan kemudian dilakukan uji hipotesis Chi Square Test. Uji statistik menunjukkan hasil Significancy2-tailed =, menunjukkan hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi. Kesimpulan bahwa asupan Energi dan protein siswa memberikan kontribusi terhadap terjadinya status gizi pada anak kelas V SDI Terpadu Al Azhar Kediri. Perlu adanya pengaturan asupan makanan yang mengacu pada menu seimbang untuk mencapai status gizi yang optimal baik oleh orang tua maupun ahli gizi dan guru disekolah, diharapkan pihak sekolah menggiatkan monitoring dan evaluasi status gizi siswa disekolah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan siswa. Kata Kunci: kecukupan energi, protein dan status gizi PENDAHULUAN Gizi merupakan salah satu faktor penentu kualitas sumber daya manusia. Masalah gizi rentan terjadi pada semua kelompok umur, terutama bayi dan anak yang sedang mengalami masa tumbuh kembang (Arisman, 29). Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh asupan zat gizi sesuai dengan kecukupan dalam bentuk makanan gizi seimbang untuk mewujudkan status gizi yang baik. Upaya peningkatan status gizi untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas pada hakekatnya harus dimulai sedini mungkin, salah satunya anak usia sekolah. Anak sekolah dasar merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi masyarakat (Cal- derón, 22; Choi et al., 28). Hal ini menjadi penting karena anak sekolah merupakan generasi penerus tumpuan bangsa sehingga perlu dipersiapkan dengan baik kualitasnya, anak sekolah sedang mengalami pertumbuhan secara fisik dan mental yang sangat diperlukan guna menunjang kehidupannya di masa mendatang, guna mendukung keadaan tersebut di atas anak sekolah memerlukan kondisi tubuh yang optimal dan bugar, sehingga memerlukan status gizi yang baik (Depkes RI, 25). Status gizi merupakan ekspresi keseimbangan asupan dalam variabel tertentu. Secara nasional prevalensi kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah 12 persen, terdiri dari 4, persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus. Sedangkan masalah gemukan pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 1,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (3,1%). Jawa Timur merupakan salah satu dari 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional (Riskedas 213). Pertumbuhan fisik sering dijadikan indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi. Seorang anak yang sehat dan normal akan tumbuh sesuai dengan potensi genetik yang dimilikinya (Bryan et al., 24). Menurut Supariasa 214, faktor yang mempengaruhi status gizi secara langsung adalah asupan makanan dan infeksi.

HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 181 Kekurangan atau kelebihan zat gizi akan dimanifestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Proporsi defisit asupan protein pada kelompok umur 9, 12,9 tahun merupakan tertinggi yaitu sebesar 39,8 % untuk lelaki dan 49,9 % untuk perempuan. Sedangkan proporsi defisit asupan energi sebesar 67,8 % untuk lelaki dan 7,5 % untuk perempuan (SEANUT 211). Hasil pengamatan menu yang disajikan di Sekolah Dasar Islam terpadu Al Azhar kediri dengan metode comstok diketahui bahwa waste tertinggi pada penyajian kelompok sayuran (25 %) setelah kelompok lauk nabati (16%). Persen pencapaian energi untuk jenjang SD 58 % dari kebutuhan dan pencapaian protein sebesar 54 % dari kebutuhan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik untuk mengetahui hubungan tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi pada anak kelas v Sekolah Dasar Islam terpadu Al Azhar kediri. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey yang bersifat deskriptif analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah anak kelas V di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al - Azhar Kediri sebanyak 5 anak yang bersedia menjadi responden dalam penelitian dan berada di lokasi penelitian pada saat pengumpulan data. Asupan zat gizi diperoleh dengan menggunakan wawancara dan recall 24 jam, status gizi diperoleh dengan melakukan pengukuran antropometri yaitu Berat badan dantinggi badan kemudian dilakukan uji hipotesis Chi Square Test. HASIL DAN PEMBAHASAN Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al- Azhar Kota Kediri adalah sekolah yang pembelajarannya berada di sekolah sepanjang hari/full day school sepanjang hari, yang terletak di Jl. Taman Sari Gg. Masjid Nurul Huda, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. a. Karakteristik Subjek Penelitian Karakteristik responden dalam penelitian ini dilihat berdasarkan jenis kelamin dan umur yang dapat dilihat pada Tabel dibawah ini : Tabel Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Total Laki-laki Perempuan 26 24 52 48 Jumlah 5 1 Sumber: Data Terolah, 217 Tabel menunjukkan bahwa jumlah anak laki laki 26 responden (52%) lebih banyak dibandingkan anak perempuan berjumlah 24 siswa (48%). Tabel Karakteristik Responden Berdasakan Umur No. Umur Total 1 Tahun 11 Tahun 12 Tahun 3 19 1 6 38 14 Jumlah 5 1 Sumber : Data terolah, 217 Tabel menunjukkan bahwa distribusi kelompok umur 1 tahun terdapat 3 siswa (6%), umur 11 tahun 19 siswa (38%), dan umur 12 tahun 1 siswa (14%). b. Tingkat Kecukupan Energi dan Protein pada Siswa Kelas V SDIT Al- Azhar Kediri Berdasarkan hasil penelitian dengan wawancara dan metode recall konsumsi makanan 24 jam dapat dilakukan analisis tingkat kecukupan energi dan protein. Distribusi frekuensi masing-masing variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Kecukupan Energi dan Protein No. Tingkat Tingkat Kecukupan Kecukupan Gizi Energi Protein Total Total 4. sedang ringan Normal Diatas kecukupan Jumlah 5 Sumber : Data terolah, 217 3 6 1 2 1 22 1 32 1 52 6 58 2 2 2 8 6 9 1 4 1 5 1

HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 182 Tabel diatas menunjukkan bahwa untuk tingkat kecukupan energi 6 % berada dalam kategori defisit tingkat sedang dengan jumlah frekuensi 3 siswa, 22% berada dalam kategori defisit tingkat ringan dengan jumlah frekuensi 11 siswa, 52% dalam kategori normal dengan jumlah frekuensi 26 siswa, dan 2% berada dalam kategori diatas kecukupan dengan jumlah frekuensi 1 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (52%) tingkat kecukupan energi siswa kelas V SDIT Al-Azhar Kediri berada dalam kategori normal. Sedangkan untuk tingkat kecukupan Protein 2 % berada dalam kategori defisit tingkat sedang dengan jumlah frekuensi 1 siswa, 32% berada dalam kategori defisit tingkat ringan sedang dengan jumlah frekuensi 16 siswa, 58% dalam kategori normal dengan jumlah frekuensi 29 siswa, dan 8% berada dalam kategori diatas kecukupan dengan jumlah frekuensi 4 siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar (58%) tingkat kecukupan protein siswa kelas V SDIT Al-Azhar Kediri berada dalam kategori normal. c. Distribusi Frekuensi Status Gizi Pengukuran status gizi pada responden menggunakan indikator Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U). Tabel 4. Distribusi Frekuensi Status Gizi Status Gizi Total No. 4. Indeks Massa Tubuh (IMT) Kurus Normal Gemuk Obesitas 12 48 28 12 6 24 14 6 Jumlah 5 1 Sumber : Data Terolah 217 Berdasarkan Tabel 4. Diketahui bahwa ada 6 siswa (12%) dengan status gizi kurus, 14 siswa (28%) dengan status gizi normal, 24 siswa (48%) dengan status gizi gemuk dan 6 siswa (12%) dengan status gizi obesitas. d. Analisis Hubungan Tingkat Kecukupan Energi dengan Status Gizi pada Anak Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Azhar Kediri. Tabel 5. Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Kecukupan Energi dengan Status Gizi pada Anak Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Azhar Kediri Status Gizi (IMT) Tingkat Kecukupan Energi Total sedang ringan Normal Diatas kecukupan Kurus 3 3 6 normal 6 18 24 Gemuk 2 8 4 14 Obesitas 6 6 Total 3 11 26 1 5 Sumber : Data Terolah 217 Hasil uji statistik terhadap data tersebut diatas menunjukkan hasil Significancy2-tailed =,. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kecukupan energi terhadap status gizi anak. e. Analisis Hubungan Tingkat Kecukupan Protein dengan Status Gizi pada Anak Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Azhar Kediri Tabel 6. Distribusi Frekuensi Hubungan Tingkat Kecukupan Protein dengan Status Gizi pada Anak Kelas V Sekolah Dasar Islam Terpadu Al Azhar Kediri Status Gizi (IMT) Tingkat Kecukupan Protein Total sedang ringan Normal Diatas kecukupan Kurus 1 4 1 6 normal 5 17 2 24 Gemuk 7 5 2 14 Obesitas 6 6 Total 1 16 29 4 5 Sumber : Data Terolah 217

HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 183 Hasil uji statistik terhadap data tersebut diatas menunjukkan hasil Significancy2-tailed =,. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan tingkat kecukupan protein terhadap status gizi anak. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Pahlevi (212) yang dilakukan di SD 2 Ngesrep Banyumanik, Semarang dan dan Rendy Manuhutu pada siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Limpakuwus menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dan tingkat konsumsi energi dan adanya hubungan antara status gizi dan tingkat konsumsi protein. Begitupula dengan hasil penelitian Yulni (213) pada anak sekolah dasar di wilayah pesisir kota makassar diketahui bahwa ada hubungan antara asupan energi (P=,34), dengan status gizi menurut indikator IMT/U, tetapi tidak ada hubungan antara asupan protein (P=,349). Beberapa siswa memiliki tingkat kecukupan energi dan protein diatas kecukupan dengan status gizi gemuk, hal ini menunjukkan asupan makan siswa meleihi kebutuhan yang dianjurkan. Sebaliknya masih terdapat beberapa siswa yang memiliki tingkat kecukupan energi dan protein yang defisit dan status gizi dengan kategori kurus disebabkan asupan konsumsi energi dan protein kurang dari kebutuhan. Selain itu kurangnya jumlah, variasi makanan dan frekuensi makan siswa memberikan kontribusi negatif terhadap stattus gizi. Sebagian besar siswa memiliki pola akan yang hampir sama dalam satu hari. Pola makan merupakan perilaku seseorang dalam memilih makanan untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bagi tubuhnya. Pola makan pada anak cenderung ditentukan oleh ibunya sejak lahir sebagai guru pertama. Pol makan yang seimbang dengan memilih jenis makanan yang tepat dapat membantu mewujudkan status gizi yang optimal. Penyajian menu makan siang di SDI Al Azhar meskipun sudah disesuaikan dengan porsi menurut umur tetapi berdasarkan pengamatan siklus menu yang disajikan kurang sesuai. Penyajian menu makan siang tidak mencerminkan gizi seimbang. Hal ini terlihat dari penyajian lauk hewani dan nabati secara bergantian dan penyajian buah hanya diberikan pada hari jumat dan sabtu saja. Hal ini menyebabkan asupan terutama Protein yang kurang. Kekurangan asupan protein memberikan dampak yang kurang baik karena protein merupakan zat gizi yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan. Konsumsi protein yang cukup akan mampu melakukan fungsinya untuk proses pertumbuhan. SDIT Al Azhar menerapkan sistem paguyupan kelas yaitu terdapat kelompok antara orang tua/ wali murid dengan guru kelasnya. Paguyuban ini merupakan media yang sangat membantu untuk berkomunikasi untuk membahas semua hal yang terjadi di sekolahan yang berhubungan dengan siswa, salah satunya adalah masalah makan anak baik di sekolah maupun saat di rumah. Guru juga sangat berperan untuk menyampaikan pesan gizi seimbang (PGS) yang telah mengganti slogan 4 sehat 5 sempurna. Konsumsi makanan seimbang harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu aneka ragam pangan, perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik sesuai umur dan memantau berat badan shingga dapat tercapai status gizi yang optimal. Hasil Penelitian anggraeni (215) dan niken (217) bahwa media film animasi dan komik sangat efektif digunakan untuk membantu penyampaian edukasi gizi seimbang. 4. KESIMPULAN Ada hubungan antara tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi hal ini menunjukkan bahwa asupan Energi dan protein siswa memberikan kontribusi terhadap terjadinya status gizi pada anak kelas V SDI Terpadu Al Azhar kediri. Penelitian ini menunjukkan bahwa kecukupan energi dan protein anak berhubungan dengan status gizi sehingga diharapkan adanya pengaturan asupan makanan yang mengacu pada menu seimbang untuk mencapai status gizi yang optimal baik oleh orang tua maupun ahli gizi disekolah. Disamping itu diharapkan pihak sekolah menggiatkan monitoring dan evaluasi status gizi siswa disekolah untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan siswa. DAFTAR PUSTAKA Arisman, MB. 29. Gizi dalam Daur Kehidupan. Edisi Jakarta: EGC. Anggraeni, E. 215. Perbedaan Pengaruh Pelajaran Gizi Menggunakan Media

HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT SERI KE-1 TAHUN 217 184 Animasi dan Ceramah Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Makan Buah dan Sayur Pada Anak Sekolah Dasar. Tesis, universitas Sebelas Maret Kemenkes RI. 21 Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta : Dirjen Bina Gizi Dan KIA. 4. Kemenkes RI. 214. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta : Dirjen Bina Gizi Dan KIA. 5. Pahlevi, E, A., 212, Determinan Status Gizi Pada Anak Sekolah Dasar, Jurnal Kesehatan Masyarakat, ISSN 1858-1196. 6. Permenkes RI no 75 tahun 213, Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan Bagi bangsa Indonesia. 7. Persagi.,217. Laporan South Est Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) Indonesia. Jakarta. 8. Rendy M, Pengaruh Ttingkat Kkonsumsi Energi, Protein, Lemak, dan Status Kecacingan terhadap Status Gizi pada Siswa SDN 1 limpakuwus, jurusan kesehatan masyarakat fakultas ilmu-ilmu kesehatan universitas jenderal soedirman. 9. Riskesdas. 21 Riset Kesehatan Dasar. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Sulastri, D., 212, Faktor Determinan Kejadian Stunting pada Anak Usia Sekolah Di Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang, Majalah Kedokteran Andalas, Vol 36: No.145;5. 1 Supariasa, I.D.N., Bakri, B., dan Fajar, I. 21 Penilaian Status Gizi. Jakarta : Buku Kedokteran EGC, ISBN : 979-448- 546-2 1 Yulni., 213, Hubungan Asupan Zat Gizi Makro Dengan Status Gizipada Anak SD di Wilayah PesisirKota Makassa. Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.