ANALISIS INKONSISTENSI TATA RUANG DILIHAT DARI ASPEK FISIK WILAYAH: KASUS KABUPATEN DAN KOTA BOGOR MARTHEN MARISAN SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis Analisis Inkonsistensi Tata Ruang dilihat dari Aspek Fisik Wilayah: Kasus Kabupaten Dan Kota Bogor adalah karya saya sendiri dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini. Bogor, Maret 2006 Marthen Marisan NIM A. 225010054
ABSTRAK MARTHEN MARISAN. Analisis Inkonsistensi Tata Ruang Dilihat dari Aspek Fisik Wilayah: Kasus Kabupaten dan Kota Bogor. Dibimbing oleh UUP S WIRADISASTRA, BUDI MULYANTO, dan ERNAN RUSTIADI. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) merupakan arahan umum penggunaan lahan suatu wilayah pada suatu periode tertentu guna memenuhi kebutuhan masyarakat secara berkelanjutan. Penyusunannya didasarkan atas berbagai pertimbangan meliputi aspek fisik lahan, sosial ekonomi, politik dan budaya. Dalam pelaksanaannya, seringkali aspek sosial ekonomi lebih menonjol dibanding aspek fisik lahan sehingga pada kondisi tertentu dapat mengakibatkan bencana seperti tanah longsor, dan banjir. Pada tahun 2002 dan 2003 telah terjadi bencana banjir yang menggenangi hampir 60% wilayah Jakarta (Direktorat Jendral Penataan Ruang 2003). Salah satu faktor yang diduga menjadi penyebabnya adalah, berkurangnya kawasan resapan air di wilayah Bogor yang merupakan daerah hulu dari wilayah Jakarta. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) Menganalisis konsistensi RTRW dan faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi RTRW, (2) Menganalisis perubahan penutupan lahan dari tahun 1997 ke 2002 dan mengidentifikasi pusat-pusat perubahan penutupan lahan. Beberapa metode analisis yang digunakan adalah: Geographic Information System (GIS) untuk analisis spasial (peta), Principal Component Analysis (PCA) untuk analisis faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi pemanfaatan ruang terhadap RTRW, Multiple Regression Analysis untuk mengetahui keeratan hubungan antara luas inkonsistensi RTRW dengan faktor-faktor yang mempengaruhi inkonsistensi RTRW, Location Quotient (LQ) untuk identifikasi lokasi Kecamatan yang menjadi pusat-pusat perubahan penutupan lahan. Hasil analisis menunjukkan, bahwa sampai dengan tahun 2002 pada kedua wilayah studi terindikasi adanya inkonsistensi pemanfaatan ruang, yakni sekitar 22.05% untuk wilayah Kabupaten Bogor dan sekitar 5.76% untuk wilayah Kota Bogor. Hasil analisis perubahan penutupan lahan menunjukkan, bahwa dalam kurun waktu lima tahun (1997 2002) terjadi peningkatan areal ruang terbangun di Kabupaten Bogor sekitar 30.46%, dan di Kota Bogor sekitar 3.45%.
ABSTRACT MARTHEN MARISAN. Spatial Planning Inconsistency Analysis Viewed from Regional Physical Aspect; A Case Study Kabupaten and Kota Bogor. Under the direction of UUP S WIRADISASTRA, BUDI MULYANTO, and ERNAN RUSTIADI. Regional spatial planning (RTRW) is a general guidance which is used for landuse establishment of a region for a certain period of time. The establishment is based on the consideration of land physical characteristics, socio-economic, politics and cultures. In fact, in the implementation, the considerations are more on socioeconomic, politics and culture than on land physical characteristics. At some stage this could result in disasters such as landslides and floods. In the years 2002 and 2003 floods occurred in Jakarta and almost 60% of the area was inundated (Direktorat Jendral Penataan Ruang 2003). This occurrences apparently resulted from reductions of water infiltration area especially in the upland of Bogor. Referring to the mentioned problems, this study aim (1) to analyze the consistency of RTRW and to determine the prediction factors influencing inconsistency of RTRW; (2) to analysize land cover changes in 1997 2002; and (3) to identify centers area of land cover changes. Analysis methods being used are: (1) Geographic Information System (GIS) for spatial analysis (maps); (2) Principal Component Analysis (PCA) to identify prediction determining factors of RTRW consistency; (3) Multiple Regression Analysis for analyzing correlation between RTRW inconsistency and determining factors of RTRW consistency; (4) Location Quotient (LQ) to identify center areas of land cover change in Kecamatan. The result shows that up to the year 2002 in the two study areas, both are showing indication of inconsistence of spatial planning, the RTRW has been inconsistence at around 22.05% in Kabupaten Bogor, and 5.76% in Kota Bogor. In term of, land cover changes showing in the time range of five years in the built -up areas an increased up to 30.46% for Kabupaten Bogor and 3.45% for Kota Bogor.
Hak Cipta milik Marthen Marisan, tahun 2006 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm, dan sebagainya
ANALISIS INKONSISTENSI TATA RUANG DILIHAT DARI ASPEK FISIK WILAYAH: KASUS KABUPATEN DAN KOTA BOGOR MARTHEN MARISAN Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
Judul Tesis : Analisis Inkonsistensi Tata Ruang Dilihat dari Aspek Fisik Wilayah: Kasus Kabupaten dan Kota Bogor Nama : Marthen Marisan NIM : A. 225010054 Disetujui Komisi Pembimbing Prof. Dr. Ir. Uup S. Wiradisastra, M.Sc. Ketua Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. Anggota Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. Anggota Diketahui Ketua Program Studi PWL Dekan Sekolah Pascasarjana IPB Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. Prof. Dr. Ir. Syafrida Manuwoto, M.Sc. Tanggal Ujian: 30 Januari 2006 Tanggal Lulus:
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karunianya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Pebruari sampai dengan Agustus 2005. Terima kasih penulis uca pkan kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Uup S. Wiradisastra, M.Sc., Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc. selaku pembimbing dan Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. selaku pembimbing dan Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah, serta Dr. Ir. Kukuh Murtilaksono, MS. sela ku ketua Departemen Tanah atas segala bantuan dan dukungan yang telah dilakukan selama proses penyelesaian studi. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr. atas ijin perolehan data penelitian di Laboratorium Perencanaa n Pengembangan Wilayah Institut Pertanian Bogor, dan Ir. Ita Carolita, M.Si atas bantuan pemberian data kelerengan. Pada kesempatan ini juga penulis ucapkan terima kasih kepada Ayah, Ibu, Adikadik, Istri, dan Anak-anak serta seluruh keluarga yang tercinta atas segala Doa dan kasih sayangnya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, Maret 2006 Marthen Marisan
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Surabaya pada tanggal 20 Maret 1964 dari ayah Lazarus Marisan dan ibu Mariana Rawar. Penulis merupakan putra pertama dari empat bersaudara. Tahun 1985 penulis lulus dari SMA Negeri I/414 Abepura di Jayapura Papua, dan pada tahun yang sama lulus seleksi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (SIPENMARU) masuk Universitas Cenderawasih Papua. Penulis memilih Program Studi Manajemen Hutan Fakultas Pertanian di Manokwari Papua, dan lulus pada tahun 1992. Tahun 1992 sampai 1994 penulis bekerja di PT. Henrison Iriana Bintuni (Hak Pengusahaan Hutan/HPH) Manokwari, tahun 1994 sampai 1996 bekerja di PT. Damai Setiatama Timber (Hak Pengusahaan Hutan/HPH) di Merauke Papua. Pada Tahun 1996 penulis lulus seleksi Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Merauke Papua dan terpilih menjadi pegawai peserta Magang yang merupakan proyek dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia dari tahun 1996 sampai 1998 yang ditempatkan di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Jabatan terakhir yang diperoleh adalah Kepala Sub Bidang Pencemaran Air pada Kantor Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Merauke Papua. Pada tahun 2003 saat melaksanakan pendidikan Program Pascasarjana (S2) di Program Studi Perencanaan Wilayah Institut Pertanian Bogor penulis dipindahtugaskan sebagai staf di lingkungan Setda Kabupaten Asmat Papua.
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman xiii xiv xvi PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Kerangka Penelitian... 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5 Ruang... 5 Konsep Kewilayahan... 5 Wilayah Homogen... 6 Wilayah Nodal... 6 Wilayah Administrasi... 7 Wilayah Perencanaan... 7 Rencana Tata Ruang... 7 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional... 8 Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi... 9 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota... 10 Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor (1999-2009)... 10 Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Lindung Kabupaten Bogor... 11 Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Budidaya Kabupaten Bogor... 12 Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bogor (1999-2009)... 12 Rencana Penggunaan Lahan Kota Bogor... 13 Land Rent... 14 Penutupan dan Penggunaan Lahan... 15 Perubahan Penggunaan Lahan... 16