BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif korelasional (Sugiyono, 2011). Penelitian ini akan dianalis ada tidaknya hubungan antara perilaku merokok dengan harga diri siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. 3.2 Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini dapat disusun sebagai berikut: Variabel bebas Perilaku merokok variabel terikat Harga diri Gambar 3.2 Desain Penelitian Keterangan: X: Variabel Independen (Perilaku merokok) Y: Variabel Dependen (Harga diri)
1.3 Identifikasi Variabel Penelitian Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.3.1 Variabel Independen Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah perilaku merokok siswa kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali. 3.3.2 Variabel Dependen Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah harga diri siswa di SMA N 1 Ampel, Boyolali.
3.4 Defenisi Operasional Variabel Bebas Definisi operasional Alat ukur Skala Hasil ukur Perilaku Perilaku Kuesioner Ordinal 1. Perokok merokok merokok adalah suatu Perilaku merokok Skala pada item 1 dan 2: ringan 2. Perokok kegiatan atau Glover Tidak sedang aktivitas Nilsson sama 3. Perokok membakar Smoking sekali berat rokok dan Behavioral Agak 4. Perokok kemudian menghisapny adan menghembus kannya keluar dan dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang sekitar. Questionnai re (GN- SBQ). Cukup Penting Sangat penting Skala pada item 3 sampai 11: Tidak pernah Jarang Kadang - kadang sangat berat Sering selalu.
Harga diri Harga diri Skala harga Ordinal 1. Harga diri adalah rasa nilai diri yang berasal dari diri Self-Esteem STS artinya Sangat tinggi. 2. Harga diri seluruh Scale Tidak rendah. pikiran, perasaan, dan (Rosenberg, 1965) Setuju. TS artinya pengalaman Tidak yang telah seseorang kumpulkan selama hidupnya (Clemes,199 5) Setuju. S artinya Setuju. SS artinya Sangat Setuju.
3.5 Responden Penelitan 3.5.1 Populasi Populasi pada penelitian ini adalah 51 siswa laki-laki di SMA N 1 Ampel. 1.5.2 Sampel Pemilihan sampel dalam penelitian dengan cara non- Probability, yaitu pemilihan sampel yang tidak dilakukan secara acak. Non probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 51 siswa laki-laki di SMA N 1 Ampel Boyolali. Kriteria Inklusi: 1. Siswa laki-laki kelas X di SMA N 1 Ampel, Boyolali 2. Siswa kelas X SMA N 1 Ampel, Boyolali yang merokok. 3. Subjek penelitian kooperatif dan bersedia menjadi responden penelitian. Kriteria Eksklusi: 1. Siswa kelas X SMA N 1 Ampel, Boyolali yang tidak merokok.
2. Subjek penelitian menolak menjadi responden penelitian.
3.6 Waktu dan Lokasi Penelitian 3.6.1 Waktu Peneilitian ini akan dilakukan pada bulan Juli 2016. 3.6.2 Lokasi Tempat/lokasi dalam penelitian ini adalah SMA N1 Ampel, Boyolali. 3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.7.1 Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengukur perilaku merokok adalah kuisioner yang diadapatasi dari Glover Nilsson Smoking Behavioral Questionnaire (GN-SBQ). Validitasnya diukur dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Hasil validitas dari GN-SBQ sangat baik (α = 0,8). Sehingga dapat disimpulkan bahwa mengukur dengan menggunakan GN-SBQ memiliki konsistensi internal yang memadai (Rath et al, 2013). Sedangkan kuisioner yang digunakan untuk mengukur harga diri adalah kuisioner yang diadaptasi dari skala harga diri yang dibuat oleh (Rosenberg, 1965) yang memang ditujukan bagi siswa sekolah menengah. Reliabilitas Guttman yang dilaporkan adalah rxxi = 0,92. Sedangkan untuk versi adaptasi berbahasa Indonesia
Azwar (dalam Azwar, 2012) melaporkan koefisien korelasi item total yang berada antara 0,415 sampai 0,703 untuk sepuluh item dalam skala, sedangkan koefisien tes ulang dengan tenggang waktu satu hari menghasilkan rxxi = 0,8587. Skala Rosenberg Self- Esteem Scale juga digunakan oleh Martaniah dkk (dalam Azwar, 2012) menemukan koefisien alpha untuk skala ini hanya 0,439 (n = 300). Aspek tersebut terdiri atas penerimaan diri dan penghormatan diri, dengan aspek tersebut sistem penilaian skala harga diri menggunakan skala Likert dengan alternatif 4 jawaban yaitu : Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor pada skala harga diri Rosenberg dilakukan dengan melihat sifat item yaitu favorable (baik/menguntungkan) dan unfavorable (tidak menguntungkan). Dalam skala harga diri Rosenberg item yang bersifat favorable (menguntungkan) adalah item nomor 1,2,4,6,7. Pada item favorable : Jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) : Diberi nilai 1 Jawaban TS (Tidak Sesuai) : Diberi nilai 2 Jawaban S (Sesuai) : Diberi niali 3 Jawaban SS (Sangat Sesuai) : Diberi nilai 4 Sedangkan item yang bersifat unfavorable (tidak menguntungkan) adalah item nomor 3,5,8,9,10. Pada aitem unfavorable :
Jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai) : Diberi nilai 4 Jawaban TS (Tidak Sesuai) : Diberi nilai 3 Jawaban S (Sesuai): diberi nilai 2 Jawaban SS (Sangat Setuju): diberi nilai 1 3.7.2 Uji Normalitas, Validitas, Realibilitas 3.7.2.1 Uji normalitas yang digunakan peneliti adalah Kolmogorov Smirnov Test dengan menggunakan bantuan program SPSS. Pengambilan keputusan mengenai normalitas adalah sebagai berikut: a. Jika p< 0,05 maka distribusi data tidak normal. b. Jika p> 0,05 maka distribusi data normal. 3.7.2.2 Uji validitas Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat dengan selang kepercayaan 95% (α= 5%), jika r hitung > r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel dalam penelitian ini adalah 0,374 (Rahardjo, 2014), dapat disimpulkan semua soal dalam penelitian valid terlihat dari perhitungan pada kolom tabel Corrected item_total Correlation yang lebih besar dari nilai r tabel. Uji validitas dilakukan dengan responden sebanyak 30.
3.7.2.3 Uji Reliabilitas Untuk menghitung reliabilitas digunakan uji Cronbach s Alpha. Berikut tingkat keandalannya. A. Kuesioner harga diri B. kuesioner merokok No R R No R tabel R hitung tabel hitung 1 0,374.742 1 0,374 2 0,374 3 0,374 4 0,374 5 0,374 6 0,374 7 0,374 8 0,374 9 0,374 10 0,374.953.849.919.835.723.472.785.902.900.934 Sumber : Bungin (2010) 2 0,374.845 3 0,374.771 4 0,374.731 5 0,374.771 6 0,374.734 7 0,374.771 8 0,374.808 9 0,374.463 10 0,374.612 11 0,374.551 Sumber : Bungin (2010)
Hasil uji realibilitas kuesioner pada harga diri remaja menunjukan kuesioner pada harga diri remaja dengan jumlah pertanyaan sebanyak 10 pertanyaan memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,962 yang berarti instrumen penelitian reliabel dan sangat andal, sedangkan untuk kuesioner perilaku merokok dengan jumlah pertanyaan sebanyak 11 pertanyaan memiliki nilai Cronbach s Alpha sebesar 0,930 yang berarti instrumen penelitian reliabel dan sangat andal. 3.7.3 Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data pada penelitian ini yaitu: Mengajukan permohonan ijin penelitian kepada instansi tempat penelitian. Memilih sampel yang sesuai dengan kriteria penelitian. Menjelaskan maksud, tujuan penelitian, manfaat penelitian dilakukannya penelitian dan menjamin kerahasiaan responden. Mengajukan permohonan persetujuan penelitian kepada responden. Setelah responden setuju, responden diminta untuk menandatangani surat penyataan persetujuan. Memberikan lembar kuesioner kepada responden. Semua data hasil pemeriksaan dicatat untuk selanjutnya dilakukan pengolahan dan analisis data.
3.8.1 Analisa Data Analisis data univariat dilakukan pada setiap variabel hasil penelitian, dan analisis bivariat dilakukan pada dua variabel yang diduga berpengaruh (Notoatmodjo, 2010): 3.8.2 Analisis Univariat berdasarkan hasil yang diperoleh (Notoatmodjo, 2010) 3.8.3 Analisis Bivariat Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perilaku merokok dengan harga diri remaja, analisis bivariat yang digunakan adalah uji chi square dengan bantuan program SPSS for windows. Analisis bivariat dilakukan untuk melihat ada tidaknya hubungan variabel independen dengan variabel dependen. Dianalisis dengan tingkat kemaknaan 95% (nilai α yaitu 0,05). Dalam penelitian ini yang dilihat adalah ada tidaknya hubungan merokok dengan harga diri remaja. Merokok dikatakan memiliki hubungan dengan harga diri remaja dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dengan membandingkan nilai probabilitas dengan nilai α. Jika nilai probabilitas (p value) lebih besar dari α (p value>α), maka hipotesis nul (H 0 ) diterima (tidak ada hubungan merokok terhadap harga diri remaja), sedangkan jika nilai probabilitas kurang dari atau sama dengan nilai α (p value α), maka
hipotesis nul di tolak atau dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan merokok dengan harga diri remaja (Prayitno, 2012). 3.8.4 Etika Penelitian Selama melaksanakan penelitian harus diperhatikan etika penelitian sebagai berikut. 1. Persetujuan (Informed Consent) Lembar persetujuan ini diberikan kepada partisipan yang diteliti dengan disertai dengan judul penelitian serta manfaat penelitian. Bila partisipan menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak partisipan. 2. Tanpa Nama (Anonymity) Untuk menjaga kerahasiaan peneliti tidak mencantumkan nama partisipan, tetapi lembar tersebut diberi kode. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh partisipan dijamin oleh peneliti dan tidak disampaikan pada pihak lain yang tidak terkait dengan penelitian.