Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis

dokumen-dokumen yang mirip
KONSTRUKSI PINTU JENDELA KONSTRUKSI PINTU JENDELA

BAB X PINTU DAN JENDELA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pintu dan Jendela. 1. Pendahuluan

DINDING, KUSEN, PINTU DAN JENDELA (Lanjutan)

DINDING DINDING BATU BUATAN

Makalah Kusen SMK NEGERI 2 SALATIGA TUGAS KONSTRUKSI BANGUNAN XI TGB-B. Kelompok 2:

KEGIATAN BELAJAR II SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT

MEMASANG DAUN PINTU DAN JENDELA

BAB II TI NJAUAN PUSTAKA

MODUL PEMBELAJARAN MENGGAMBAR KONTRUKSI PINTU DAN JENDELA BAGTGB.002.A JAM

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PINTU DAN JENDELA

MACAM-MACAM KONSTRUKSI KAYU

Sambungan dan Hubungan Konstruksi Kayu

BAB. I PENDAHULUAN. A. Deskripsi

A. GAMBAR ARSITEKTUR.

MEMASANG KUSEN KAYU PADA BANGUNAN

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

PT / CV. Alamat :. LOGO PT / CV. Kegiatan Pekerjaan Lokasi Sumber Dana

Metode Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Bangunan

BAB I. Laporan Praktikum 1

MEMASANG KUSEN PADA DINDING PASANGAN

b. Komponen D2 Berat komponen adalah 19,68 kg Gambar 65. Komponen D1 Gambar 66. Komponen D2

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

KEGIATAN BELAJAR I SAMBUNGAN KAYU MEMANJANG

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

A. Pasangan Dinding Batu Bata

BAB III KONSTRUKSI DINDING BATU BATA

BAB V PENGEMBANGAN DESAIN KOMPONEN DINDING PREFABRIKASI

Sambungan Kayu. Sambungan Kayu: Hubungan Kayu:

TKS 4406 Material Technology I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

Gambar XI-1, Pintu dan Jendela Pada Suatu Bangunan. Teknik Konstruksi Bangunan Gedung Sederhana-X

Gambar IV-1, Pondasi Menciptakan Kestabilan dan Kekokohan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saat, kerusakan pada lingkungan kerja, dan lain-lain.

TEKNIK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG JILID 2

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional

MODUL KONSTRUKSI BANGUNAN SEDERHANA. Oleh : Erna Krisnanto, ST. MT.

Apa Itu UPVC? Keunggulan UPVC?

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB III. Pengenalan Denah Pondasi

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan kayu untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

DAFTAR ANALISA SNI HARGA SATUAN PEKERJAAN

Untuk rumah lantai dua, dimensi sloof yang sering digunakan adalah, lebar 20 cm tinggi30 cm, besi beton utama 6 d 12 mm, begel d8 10 cm.

PERENCANAAN DAN PENERAPAN SISTEM STRUKTUR

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KETENTUAN TEKNIS INFRASTRUKTUR BERSAMA TELEKOMUNIKASI

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pekerjaan persiapan berupa Bahan bangunan merupakan elemen

MEMPLESTER PROFIL HIAS

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

PERTEMUAN IX DINDING DAN RANGKA. Oleh : A.A.M

MATA PELAJARAN : KERJA KAYU JENJANG PENDIDIKAN : SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN KAYU

KONSTRUKSI DINDING BAMBU PLASTER Oleh Andry Widyowijatnoko Mustakim Departemen Arsitektur Institut Teknologi Bandung

KONSTRUKSI PONDASI Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/batu kali

PSD III Desain Ars Undip TA 31

KEGAGALAN STRUKTUR DAN PENANGANANNYA

Struktur Atas & Pasangan Batu Bata. Ferdinand Fassa

upvc CATALOG COMPREHENSIVE GUIDE FOR DOORS & WINDOWS Jl. Pecenongan 82 A Jakarta Pusat T E SumberGunungCahayaKencana SGCKA

Materi Praktis Pekerja Konstruksi Pekerjaan Konstruksi Kayu Buku 2 (dua)

EBOOK PROPERTI POPULER

SPESIFIKASI TEKNIS TENDA SERBAGUNA TYPE-1 Nomor : Kain filament polyester 100% double side coated.

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

OLAHAN DINDING. Eko Sri Haryanto, S.Sn, M.Sn

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB XIV PEKERJAAN KONSTRUKSI ATAP

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

METODE KERJA PEKERJAAN ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

PENCAHAYAAN ALAMI PADA RUANG KULIAH LABTEK IX B JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR ITB

Cara menghitung Volume pekerjaan Untuk bangunan sederhana Di susun oleh : Gazali Rahman, ST

BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG TUKANG BANGUNAN GEDUNG

BAB III ANALISA PERENCANAAN STRUKTUR

PERHITUNGAN. 1.Galian Tanah = 1/2 (lbr ats + lbr bwh) * t*l pondasi = 1/2 (0,9 + 0,7) x 0,65 x 100 m 52 m 3

KONSTRUKSI ATAP 12.1 Menggambar Denah dan Rencana Rangka atap

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB XII DINDING KAYU DAN PLAFON

DAFTAR ANALISA SNI DINAS PU CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN JEMBER TAHUN ANGGARAN 2012

DAFTAR ANALISA PEKERJAAN

DESAIN JENDELA UNTUK MENAHAN KEBISINGAN PADA RUMAH TINGGAL

SYARAT-SYARAT TEKNIS PELAKSANAAN. Bangunan yang dilaksanakan adalah kegiatan PEMBANGUNAN RUANG KELAS

BAB VI KESIMPULAN. Rumah toko Cina Malabero Bengkulu yang dikelompokkan dalam

KATA PENGANTAR. Buku ini juga di dedikasikan bagi tugas semester 5 kami yaitu struktur dan utilitas 2. Semoga buku ini bermanfaat.

1. Diberikan : Gambar Denah Rumah Tinggal Sederhana Type 100/200 Ketentuan dan persyaratan konstruksi suatu bangunan.

KESIMPULAN DAN SARAN

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Cara menghitung Volume pekerjaan : I. Pekerjaan Awal

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Pengertian struktur. Macam-macam struktur. 1. Struktur Rangka. Pengertian :

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

BAB IV TINJAUAN KHUSUS

Transkripsi:

1. Kusen a. Pengertian Kusen Beserta Fungsinya Kusen adalah suatu rangka dari balok kayu atau dari bahan lainnya, seperti plastik, UPVC, alumunium yang dihubungkan sedemikian rupa sesuai dengan kaidah suatu konstruksi, fungsi serta selera dari pemilik bangunan. Fungsi utama dari kusen yaitu untuk perletakan daun pintu, jendela, kaca dan tralis, selain fungsi tersebut bentuk dan variasi kusen akan menambah keindahan atau estetika dari bangunan. Pintu sebagai jalan keluar atau masuknya orang/barang dari satu ruangan keruangan lainnya atau dari luar rumah ke dalam rumah, selain itu berfungsi pula sebagai jalannya sirkulasi udara dan sinar penerangan matahari. Oleh karena itu pada pemasangan kusen pintu dan jendela harus benar-benar memperhatikan fungsi dari penempatan kusen pintu dan jendela dengan cermat. Pada dasarnya konstruksi pintu dan jendela dibagi menjadi 2 bagian, yaitu kusen dan daun pintu atau daun jendela. Konstruksi pintu dan jendela merupakan konstruksi pelengkap dari konstruksi dinding bangunan, yang fungsinya sebagai penghubung antar ruangan yang dipisahkan dinding bersangkutan. b. Kusen Kusen adalah salah satu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk membentuk bingkai hubungan (bukaan), baik antara sebuah dinding pasangan bata, beton ataupun kayu dengan pintu atau jendela. Konstruksi rangka kusen pada dasarnya dibagi dalam 4 jenis 1) Kusen gendong/kombinasi yaitu kusen untuk pintu dan jendela dijadikan menjadi satu konstruksi yang utuh, biasanya ditempatkan dibagian depan rumah. Pada ruangan yang memerlukan penerangan yang lebih, seperti ruang tamu, ruang keluarga. 2) Kusen tunggal yaitu kusen untuk daun pintu saja, biasanya pada kusen tunggal bagian atasnya lubang untuk penerangan dan sirkulasi udara. 3) Kusen jendela yaitu rangka kusen untuk jendela saja, kusen jendela juga sama dengan kusen tunggal pada bagian atasnya ditambah lubang untuk penerangan dan sirkulasi udara. 4) Kusen penerangan/bovenlich yaitu rangka kusen untuk penempatan kaca atau jendela kaca yang kecil untuk penerangan dan sirkulasi udara.

Gambar 3. X. Kusen Tunggal Gambar 3. X. Kusen Tunggal Dengan Jendela Atas c. Syarat Syarat Kusen. Kusen yang akan dibawa kelapangan atau tempat dimana kusen tersebut akan dipasang harus memenuhi kriteria suatu kusen yang siap pasang, kriterianya sebagai berikut: 1). Konstruksi sambungan kusen harus baik dan rapat. 2). Kusen harus sudah dalam keadaan halus, rata dan siku. 3). Panjang kuping/telinga kusen minimal selebar bahan kusen. 4). Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan dinding/tembok harus sudah di cat dengan meni sebagai bahan pelindung/pengawet sebanyak dua kali. 5). Permukaan kusen yang berhubungan langsung dengan tembok/dinding harus sudah dipasang angkur sebagai alat pengikat/pengokoh antara dinding dengan kusen. 6). Kusen yang akan dipasang sudah di beri pengaku/skor supaya kesikuan kusen terjaga. 7). Sebelum kusen dipasang teliti dan perhatikan type dan jenis kusennya serta bukaan untuk pintu dan jendela harus benar penempatannya dengan melihat gambar kerja. 8). Lebar bawah kusen pintu harus sama dengan bagian atas dan diklem. d. Komponen-komponen Kusen Komponen kusen yang lazim digunakan untuk konstruksi bangunan sebagai bukaan sirkulasi orang ataupun penghawaan sebagai berikut.

1). Tiang (style). 2). Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah. 3). Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela. 4). Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang. 5). Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah. 6). Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang. 7). Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas. Gambar 3.X. Kusen Jendela dan Pintu e. Teknik Pemasangan Kusen 1). Sebelum pemasangan bata dan kusen, terlebih dahulu dilakukan marking (penanda) terkait dengan ukuran-ukuran dan posisi berdirinya pasangan dinding dan juga kusen. Marking dilakaukan di lapangan dalam bentuk profil pada titiktitik tertentu sebagai acuan dalam menarik benang agar pemasangan bata dan kusen tegak lurus dan teratur. Kayu yang dipakai untuk profil biasanya dari kayu kaso/usuk dengan ukuran 5/7 cm. Kayu untuk profil harus diketam lurus dan siku pada kedua sisi yang kedua sisi ini akan digunakan sebagai acuan dalam pemasangan bata dan kusen.

2). Profil didirikan didekat sudut tembok yang akan dipasangi pasangan bata dan kusen. Pada profil gantungkan unting-unting untuk memeriksa ketegakan profil, periksa propil tersebut bidang yang lurus telah segaris dengan rencana pasangan bata/kusen. Jika sudah tegak dan segaris dengan rencana pemasangan bata dan kusen profil ditancapkan dan diberi skur agar kedudukan profil kuat dan stabil. 3). Kusen yang akan dipasang harus benar-benar siap dalam pengertian kusen tersebut tidak ada pekerjaan lanjutan selain pekerjaan finishing, kusen harus benar konstruksinya, rapat sambungannya, halus permukaan kayunya dan siku serta diberi skur/kayu pengaku supaya kedudukan dan ukuran kusen. Kusen untuk tempat tinggal terbuat dari kayu atau logam. Kusen kayu memberikan penampilan yang hangat dan indah dari tampilan tekstur serat-serat kayu yang dimilikinya, mempunyai nilai penyekat panas yang baik dan pada umumnya tahan terhadap pengaruh cuaca. Rangka jenis ini dapat berupa produk pabrik yang telah diselesaikan dengan pelapisan cat, pewarnaan atau masih berupa kayu asli tanpa pelapisan. 4). Kusen dari bahan logam berbeda dari kayu, kusen logam tidak terpengaruh bila basah, kusen logam ini tidak memiliki kehangatan dalam penampilan dan memberikan daya tahan yang kecil terhadap perpindahan panas. Kusen logam dapat terbuat dari alumunium, baja atau baja tak berkarat (stainless-steel), warna alami logam dapat ditutup dengan lapisan cat dan dirawat dengan baik untuk mencegah korosi. 5). Suatu bangunan atau gedung yang terdiri dari sekat atau tembok, baik tembok luar maupun tembok dalam, perlu diberi lubang untuk memungkinkan orang atau barang keluar masuk bangunan. Lubang ini harus bisa ditutup dan dibuka sesuai dengan fungsi bukaan pada bangunan. Gambar 3.X Teknik Pemasangan Kusen Sumber : https://samsyr.files.wordpress.com/2016/03/gambar-pemasangan-kusen-pintu.jpg

Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi, kita mengenal 2 macam jenis kusen: 1. Kusen tunggal/gundul 2. Kusen kombinasi. Besar lubang pintu tergantung dari fungsinya. Ukuran-ukuran kusen yang umum digunakan adalah: a. Kusen Pintu satu daun Lebar kosong Tinggi kosong = 65 70 60 90 100 cm = 190 200 210 225 250 cm b. Kusen pintu dua daun Lebar kosong Tinggi kosong = 120 130-140 150 250 cm = 200 210 220 225 250 cm Ukuran kayu untuk kusen, penampang kusen umumnya dipakai ukuran: Lebar (cm) Tebal (cm) 5,5 15 6 11 6 12 6 15 7 11 8 12 8 15

Bagian-bagian yang penting dari kusen pintu dan jendela: 1. Tiang (style). 2. Ambang (dorpel) pada kusen jendela terdapat ambang atas dan ambang bawah sedangkan pada pintu tidak ada ambang bawah. 3. Sponneng, yaitu tempat perletakan/melekatnya daun pintu atau daun jendela. 4. Telinga, yaitu bagian ambang (dorpel) yang masuk/ditanam kedalam tembok yang berfungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang. 5. Alur kapur, bagian dari tiang (style) yang dialur/dicoak dengan fungsi untuk menahan gerakan kusen kemuka atau kebelakang selain itu juga agar apabila terjadi penyusutan, tidak timbul celah. 6. Angkur, dipasang pada tiang (style), berfungsi untuk memperkuat melekatnya pada tembok juga menahan gerakan ke samping.dan ke muka/ke belakang. 7. Duk (neut), dipasang pada tiang (style) di bagian bawah, khusus untuk kusen pintu, berfungsi untuk menahan gerakan tiang ke segala arah dan melindung tiang kayu terhadap resapan air dari latai ke atas. F. Daun Pintu dan Jendela Daun pintu dan jendela berfungsi untuk penutup/pemisah ruang yang movable tidak statis dan dapat dibuka atau ditutup bahkan bila perlu untuk keamanan dapat pula dikunci atau pengertian lain dari daun pintu dan jendela adalah : Daun pintu : Berfungsi sebagai tempat keluar masuknya manusia ataupun barang. Ukuran pintu biasanya dibuat disesuaikan dengan tempat dimana Daun pintu itu akan di tempatkan. misalnya untuk pintu Ruang tamu, biasa dibuat agak lebar. karena disitulah terjadi proses keluar masuknya manusia dan barang. Jendela : Berfungsi sebagai tempat masuknya cahaya matahari dan juga sebagai tempat berlangsungnya proses pertukaran udara pada suatu bangunan

G. Jenis-Jenis Daun Pintu dan Jendela 1. Bedasarkan sifatnya Pintu/jendela 1 sayap Pintu/jendela putar Pintu/jendela 2 sayap

Pintu/jendela geser Pintu lipat/harmonica Pintu gulung/rolling

Jendela jalusi/nako Pintu/jendela 2 rangkap Jendela mati

2. Berdasarkan konstruksinya Pintu/jendela panil kayu atau kaca Pintu/jendela jalusi atau krepyak Pintu/jendela papan berangka (plipit)

Pintu/jendela blok berangka didalam Pintu/jendela blok tanpa rangka Pintu kisi

3. Berdasarkan penggunaan bahan Pintu/jendela kayu Pintu/jendela logam atau alumunium